MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI
OLEH : MERLLY AMALIA, SST., M.Kes
Faktor-faktor yang berhubungan dengan proses
komunikasi
1. Faktor sumber pesan, diantaranya:
a. bahasa yang digunakan
b. faktor tekhnis adalah cara kita memperoleh
informasi dari berbagai sumber.
contoh: internet, birokrasi.
c. ketersediaan dan keterjangkauan sumber
adalah memanfaatkan fasilitas yang ada.
misal: surat kabar, televisi, internet dan buku
2. Faktor komunikator meliputi:
a. penampilan dan sikap
b. penguasaan masalah
c. penguasaan bahasa
d. kesempatan adalah adanya waktu dan
tempat serta suasana psikologis yang
memungkinkan terlaksananya komunikasi secara
dinamis.
e. saluran. Yang dimaksud adalah alat indera
sebagai komunikator dalam mendapatkan dan
menyampaikan pesan.
misal : pasien tuna rungu, kita menggunakan
bahasa isyarat.
3. Faktor pesan
a. teknik penyampaian pesan yang digunakan yaitu
faktor bahasa dan faktor tekhnis
b. bentuk pesan disampaikan dapat bersifat
informatif, persuasif dan koersif (memaksa dengan
menggunakan sanksi-sanksi, misal: perintah, instruksi)
c. pesan sesuai kebutuhan
d. jelas
e. simple adalah isi pesan tidak terlalu banyak dan
berbelit-belit.
4. Faktor media
adalah memanfaatkan panca indera kita
7. Faktor efek
adalah hasil akhir apakah komunikasi itu berhasil atau
tidak
Faktor – faktor yang mempengaruhi
komunikasi(Potte & Perry, 1993)
7
1. PERKEMBANGAN
Agar tjd komunikasi efektif perawat hrs mengerti
perkembangan usia, baik dari sisi bahasa
maupun proses berpikir orang tersebut
C/ cara komunikasi remaja (bhs gaul) dengan balita
berbeda
2. PERSEPSI
8
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang
terhadap suatu kejadian atau peristiwa
Persepsi dibentuk oleh pengharapan dan
pengalaman
3. NILAI
9
Kebisingan
Keadaan komunikasi komunikan
Kekurangan komunikator atau komunikan
Kesalahan penilain oleh komunikator
Kurangnya pengetahuan komunikator atau
komunikan
Bahasa
Isi pesan berlebihan
Bersifat satu arah
Lanjutan...
Faktor teknis
Kepentingan atau interest
Prasangka
Cara pengajian yang verbalistis atau sebagainya
Cara- cara mengatasi hambatan
dalam komunikasi :
Apabila kurang kecakapan berkomunikasi maka
harus banyak belajar dan berlatih/pelajari teori
dan kemudian di praktikan.
Sikap yang kurang tepat dapat di atasi dengan
mengetahui hubungan kemanusiaan. Yakni
hubungan serasi,selaras dan seimbang serta
mengetahui etika pergaulan. Di perlakukan sikap
yang simpatik, ramah tamah, wajar, tidak
sombong, rendah hati, tahu bergaul dan cepat
membaca situasi.
Pengetahuan yang kurang bukan saja sebagai
komunikan tetapi juga bagi komunikator sendiri. Pesan-
pesan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan
dengan kedua belah pihak. Harus ada penyesuaian
agar jurang perbedaan pengetahuan tidak semakin
menjauh. Adakah pertemuan-pertemuan baik formal
maupun informal.
Apabila kurang memahami sistem sosial (lingkungan
masyarakat), pahami sistem sosial jangan jalan
mempelajari tradisi atau kebiasaan masyarakat
tersebut. Banyak hal yang sama tetapi berbeda
penafsiran dalam praktek kehidupan satu dengan yang
lainnya ( kebiasaan setempat).
Prasangka perbedaan antara watak janganlah
menjadikan prasangka buruk. Tidak perlu ada rasa
curiga, rasa curiga tidak beralasan, perlu dihilangkan
karena akan merugikan. Kebiasaan seseorang jangan
dianggap kebiasaan kelompok atau masyarakat.
Apabila timbul faktor kebisingan cara mengatasinya
dengan memilih tempat yang tepat dan memungkinkan
untuk berlangsungnya pesan berkomunikasi yang baik
dan lancar hindarkan hal-hal yang membuat
kebisingan.
Hambatan karena jarak yang berjauhan. Komunikasi yang
dilakukan dengan jarak jauh, misalnya dengan surat
menyurat, telphone, teleks, telegram, dan lain-lain, memiliki
kelemahan ialah bila terjadi kesalahpahaman dalam
menafsirkan pesan. Untuk ini diperlukan latihan dan
pengetahuan tehnik pembuatan dan pengetahuan alat-alat
yang dipergunakan.
Kesalahan bahasa sering terjadi penafsiaran yang keliru
karena ada perbedaan arti suatu istilah dalam setiap
bahasa. Cara mengatasinya diperlukan pengetahuan
bahasa bagi kelompok tertentu. Selain itu, hendaknya
dipergunakan bahasa baku yang berlaku umum yang
menggunkan bahasa yang baik dan benar dengan kaidah
yang berlaku.
Biasanya agak menjemukan tanpa ada selingan.
Cara mengatasinya diperlukan peragaan (alat
bantu) sehingga tidak hanya berkata-kata yang
membosankan.
Penjelasan diberikan sesuai dengan pesan yang
disampaikan mengenai hal-hal awal yang relevan
saja. Kadang-kadang diperlukan “ tanda
pengatas” yang dapat dimengerti tanpa
penjelasan panjang lebar yang menjemukan.
Komunikasi satu arah untuk mengatasi hal ini
diperlukan komunikasi dua arah ( komunikasi timbal
balik), ada penggantian peranan komunikator dan
komunikan dalam menyampaikan pesan dan umpan
balik.
Keadaan psikologis komunikan dalam
berkomunikasi diperlukan keadaan sehat, apabila
ada kekurangan baik fisik maupun mental
diperlukan alat bantu sebagai penolong untuk
menjaga kesehan baik fisik maupun mental.
Terimakasih