Anda di halaman 1dari 18

Komunikasi efektif dalam

hubungan interpersonal
dengan klien, keluarga,
kelompok, sesama perawat dan
tenaga kesehatan lainnya

Ns. Eko Budi L, S.Kep., M.Kep


Komunikasi Interpersonal

 G.R Miller dan M. Steinberg (1975): Komunikasi interpersonal dapat


dipandang sebagai komunikasi yang terjadi dalam suatu hubungan
interpersonal.
 Judy C. Pearson, dkk (2011) : Komunikasi interpersonal sebagai proses yang
menggunakan pesan-pesan untuk mencapai kesamaan makna antara-paling
tidak-antara dua orang dalam sebuah situasi yang memungkinkan adanya
kesempatan yang sama bagi pembicara dan pendengar.
 Joseph A. DeVito (2013) : Komunikasi interpersonal adalah interaksi verbal
dan nonverbal antara dua (atau kadang-kadang lebih dari dua) orang yang
saling tergantung satu sama lain.
 Ronald B. Adler, dkk (2009) : Komunikasi interpersonal adalah semua
komunikasi antara dua orang atau secara kontekstual komunikasi
interpersonal.
Komponen dalam Komunikasi Interpersonal

1. Sumber-Penerima(Source-Receiver)
2. Pesan (Message)
3. Encoding-Decoding
4. Media (Channel)
5. Gangguan (Noise)
6. Umpan balik (Feedback)
7. Konteks (Context)
8. Etika (Ethics)
Sifat Komunikasi Interpersonal

Menurut Joseph A. DeVito (2013), komunikasi interpersonal memiliki


beberapa sifat, yaitu :
 Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang melibatkan dua
individu atau lebih yang masing-masing saling bergantung.
 Komunikasi interpersonal adalah secara inheren bersifat relasional.
 Komunikasi interpersonal melibatkan pesan verbal maupun pesan
nonverbal.
 Komunikasi interpersonal berlangsung dalam berbagai bentuk.
 Komunikasi interpersonal melibatkan berbagai pilihan.
Prinsip-Prinsip dalam Komunikasi Interpersonal

Menurut Joseph A. DeVito (2013), prinsip-prinsip komunikasi interspersonal adalah seba


gai berikut :
• Komunikasi interpersonal adalah suatu proses transaksional. Komunikasi interpersonal
adalah sebuah proses, atau kejadian yang berkelanjutan, dimana masing-masing elemen
saling bergantung satu sama lain.
•Komunikasi interpersonal memiliki tujuan. Komunikasi interpersonal memiliki 5 (lima) t
ujuan, yaitu untuk :
1.belajar – komunikasi interpersonal membuat kita dapat belajar memahami orang lain
dan dunia secara lebih baik.
2.membina hubungan – komunikasi interpersonal membantu kita untuk berhubungan d
engan orang lain.
3.mempengaruhi – melalui komunikasi interpersonal kita dapat mempengaruhi sikap da
n perilaku orang lain.
4.bermain – komunikasi interpersonal dapat berfungsi sebagai kegiatan bermain.
5.membantu – melalui komunikasi interpersonal seorang terapis menggunakan teknik pe
nyebuhan jiwa yang dikenal dengan metode komunikasi terapeutik dalam keperawatan.
• Komunikasi interpersonal adalah ambigu
• Hubungan interpersonal dapat berbentuk simetris atau komplementer.
• Komunikasi interpersonal merujuk pada isi dan hubungan diantara para
partisipan.
• Komunikasi interpersonal adalah dapat diberi tandaatau ditandai
karenanya setiap orang memisahkan bagian-bagian komunikasi ke dalam
stimuli atau rangsangan dan respon terhadap perspektif dasar yang
dimiliki oleh masing-masing partisipan.
• Komunikasi interpersonal tidak dapat dihindari, tidakdapat diulang, dan
tidak dapat diubah. Ketika berada dalam sebuah situasi interpersonal,
kita tidak dapat tidak berkomunikasi, dan kita tidak dapat mengulang
secara tepat sebuah pesan secara spesifik.
Menurut Paul Watzlawick, Janet Beavin, dan Don Jackson, terdapat
5 (lima) prinsip-prinsip komunikasi atau aksioma komunikasi yang
dapat membantu kita memahami interaksi komunikasi interpersonal
secara lebih utuh, yaitu :

1. Kita tidak dapat tidak berkomunikasi.


2. Setiap interaksi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan.
3. Setiap interaksi dimaknai dengan bagaimana interaksi tersebut
diberi tanda.
4. Pesan berupa simbol-simbol verbal dan petunjuk nonverbal.
5. Pertukaran pesan bersifat simetris atau komplementer.
Tahapan Hubungan Interper
sonal

Menurut Joseph A. DeVito (2013),


hubungan interpersonal dibangun
melalui beberapa tahapan, yaitu :
 Kontak
 Keterlibatan
 Keakraban
 Kemunduran
 Perbaikan
 Putusnya hubungan
Manfaat Mempelajari Komunikasi Interpersonal

Mempelajari komunikasi interpersonal dapat memberikan manfaat,


diantaranya adalah :
● Dapat mendatangkan manfaat intelektual termasuk didalamnya
pemahaman yang mendalam terhadap diri dan orang lain serta hubungan
interpersonal.
● Dapat memberikan manfaat praktis termasuk didalamnya pribadi, sosial
atau hubungan, dan profesional.
● Komunikasi interpersonal sangat penting bagi kita secara fisik. Mereka
yang memiliki hubungan interpersonal yang baik lebih sehat secara mental
dan fisik.
● Komunikasi interpersonal membantu kita memenuhi kebutuhan sosial
kita.
● Melalui penelitian komunikasi interpersonal dapat membuat kita berpikir
bahwa kita berkomunikasi dalam suatu hubungan dan menyadari bahwa
secara aktual berkomunikasi dalam suatu hubungan adalah sangat
berbeda.
Pengertian Komunikasi Efektif
A. Pengertian Komunikasi. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
B. Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :
• Latar belakang budaya
• Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga
semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi
semakin efektif.
• Ikatan kelompok atau group
• Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pes
an.
• Harapan
• Pendidikan
• Situasi
Tujuan Komunikasi Efektif

• Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan


dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan
penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih
jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh
penerima informasi, atau komunikan.
• Agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seimbang
sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih
penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Fungsi komunikasi efektif

Dengan berkomunikasi, kita dapat menjalin hubungan, saling pengertian dengan orang lain karena komunikasi
memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah:
• Fungsi informasi.
Untuk memberitahukan sesuatu (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat
memahaminya.
• Fungsi ekspresi.
Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau
permasalahan.
• Fungsi kontrol.
Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan,
penilaian dan lain sebagainya.
• Fungsi sosial.
Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan komunikan.
• Fungsi ekonomi.
Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.
Hambatan-hambatan Komunikasi Efekti

Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak
efektif yaitu adalah:
• Status effect
• Semantic Problems
• Perceptual distorsion
• Cultural Differences
• Physical Distractions
• Poor choice of communication channels
• No Feed back
Komunikasi efektif dalam hubungan interpersonal dengan keluarga

Permasalahan
Perkenalan

Memberikan
motivasi
Keluhan
Komunikasi efektif dalam hubungan interpersonal dengan
klien.

Teknik Komunikasi Terapeutik


Tiap klien tidak sama, sehingga diperlukan penerapan teknik berkomunikasi yang
berbeda pula. Teknik komunikasi berikut ini, terutama penggunaan referensi dari
Shives (1994), Stuart & Sundeen (1950) dan Wilson & Kneisl (1920), yaitu:
• Mendengarkan dengan penuh perhatian Berusaha mendengarkan klien
• Menunjukkan penerimaan Menerima tidak berarti menyetujui.
• Menanyakan pertanyaan yang berkaitan.
• Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri.
• Klarifikasi
• Memfokuskan
• Menyampaikan hasil observasi
• Menawarkan informasi Tambahan
• Diam
• Meringkas
• Memberikan penghargaan
• Menawarkan diri
• Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan.
• Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan.
• Menempatkan kejadian secara teratur akan menolong perawat dan
klien untuk melihatnya dalam suatu perspektif.
• Menganjurkan klien untuk menguraikan persepsinya.
• Refleksi
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL DENGAN SESAMA
PERAWAT DAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

1. KOMUNIKASI DENGAN SESAMA PERAWAT :


2. KOMUNIKASI ANTARA PERAWAT DENGAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA.
• Komunikasi antara Perawat dengan Dokter
• Komunikasi antara perawat dengan Ahli terapi respiratorik
• Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Farmasi
• Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Gizi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai