Anda di halaman 1dari 6

SEKSUALITAS DAN KEHAMILAN PADA REMAJA, MENJADI ORANG TUA PADA

MASA REMAJA

Seksualitas pada Remaja

 Pengertian seksualitas

Istilah seks dan seksualitas adalah suatu hal yang berbeda. Kata seks sering digunakan dalam
dua cara. Paling umum seks digunakan untuk mengacu pada bagian fisik dari berhubungan,
yaitu aktivitas seksual genital. Seks juga digunakan untuk memberi label jender, baik
seseorang itu pria atau wanita (Zawid, 1994; Perry & Potter 2005)

Seksualitas adalah istilah yang lebih luas. Seksualitas diekspresikan melalui interaksi dan
hubungan dengan individu dari jenis kelamin yang berbeda dan mencakup pikiran,
pengalaman, pelajaran, ideal, nilai, fantasi, dan emosi.

Dorongan seksual dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :

Faktor internal, yaitu stimulus yang berasal dari dalam diri individu yang berupa bekerjanya
hormon-hormon alat reproduksi sehingga menimbulkan dorongan seksual pada individu yang
bersangkutan dan hal ini menuntut untuk segera dipuaskan.

Faktor eksternal, yaitu stimulus yang berasal dari luar individu yang menimbulkan dorongan
seksual sehingga memunculkan perilaku seksual. Stimulus eksternal tersebut dapat diperoleh
melalui pengalaman kencan, informasi mengenai seksualitas, diskusi dengan teman, pengalaman
masturbasi, pengaruh orang dewasa serta pengaruh buku-buku bacaan dan tontonan porno.

Dimensi Seksualitas

  Seksualitas memiliki dimensi dimensi sosiokultural, dimensi agama dan etik, dimensi
psikologis dan dimensi biologis (Perry & Potter, 2005). Masing-masing dimensi tersebut
akan dijelaskan sebagai berikut:

 Dimensi Sosiokultural

Seksualitas dipengaruhi oleh norma dan peraturan kultural yang menentukan apakah
perilaku yang diterima di dalam kultur.

 Dimensi Agama dan etik

Seksualitas juga berkaitan dengan standar pelaksanaan agama dan etik. Ide tentang
pelaksanaan seksual etik dan emosi yang berhubungan dengan seksualitas membentuk
dasar untuk pembuatan keputusan seksual.

 Dimensi Psikologis
Seksualitas bagaimana pun mengandung perilaku yang dipelajari. Apa yang sesuai dan
dihargai dipelajari sejak dini dalam kehidupan dengan mengamati perilaku orangtua.
Orangtua biasanya mempunyai pengaruh signifikan pertama pada anak-anaknya. Mereka
sering mengajarkan tentang seksualitas melalui komunikasi yang halus dan nonverbal.

 Dimensi Biologis

Seksualitas berkaitan dengan pebedaan biologis antara laki-laki dan perempuan yang
ditentukan pada masa konsepsi. Material genetic dalam telur yang telah dibuahi
terorganisir dalam kromosom yang menjadikan perbedaan seksual.

Perkembangan Seks Pada Remaja 

Pada proses kematangan seks, sama halnya seperti aspek perkembanagn lainnya akan terlihat
juga adanya perbedaan-perbedaan individu dalam hal saat permulaan mulainya perubahan dan
lamanya proses. Walaupun ada pengaruh-pengaruh individu itu, akan tetapi prosesnya sama saja
seperti perkembangan fisik dan tinggi badan, dimana pada remaja putri akan dimulai rata-rata 2
tahun lebih dahulu dari pada teman remaja prianya.

 Remaja putri

Pada anak perempuan sekitar umur 9 sampai 11 tahun sudah mulai timbul tanda-tanda
pertama kematangan seks yakni pembesaran payudara dan pinggul. Sesudah itu baru
mulai pertumbuhan rambut di daerah kemaluan bagian luar dan ketiak. Uterus mulai
membesar, dan terjadi peningkatan lubrikasi vaginal

 Remaja putra

Proses kematangan seks pada remaja putra mulai antara 11 dan 15 tahun, dengan umur
rata-rata 13 dan 14 tahun. Proses ini dimulai dengan pertumbuhan buah pelir dan zakar.
Tumbuhnya rambut di daerah alat kelamin luar lebih lambat. Percepatan pertumbuhan
buah pelir terjadi kira-kira bersamaan dengan percepatan penambahan tinggi badan. Baru
setahun kemudian mulai penambahan panjang alat kelamin bagian luar atau penis, testis,
prostat, dan vesikula seminalis yang dipengaruhi oleh peningkatan kadar testosterone
dalam tubuh.

Dampak seksualitas pada remaja

beberapa dampak yang timbul dari remaja yang aktif secara seksual adalah sebagai berikut:

 Dampak Fisik

AIDS singkatan dari Aquired Immuno Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah
kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh. Penyebabnya
adalah virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Salah satu cara penularannya
adalah melalui hubungan seksual.

 Penyakit kelamin (Penyakit Menular Seksual/ PMS)

Remaja yang aktif secara seksual memiliki risiko tinggi tertular PMS. Secara fisiologis,
serviks remaja putri memiliki ektropion (eversi kanalis serviks uteri) yang besar, terdiri
atas sel-sel epithelial kolumnar yang jauh lebih rentan tertular PMS.

PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui
hubungan seksual dan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui
vagina, oral maupun anal.

Faktor yang berhubungan dengan seksualitas remaja

 Kultur atau budaya

Seksualitas diatur oleh budaya. Misalnya, budaya mempengaruhi sifat seksual, aturan
tentang pernikahan, harapan peran perilaku, dan tanggung jawab sosial, dan praktik seks
tertentu

 Nilai Agama

Agama mempengaruhi remaja dalam mengekspresikan seksual. Hal ini dapat


memberikan pedoman bagi remaja untuk mengontrol perilaku seksual dan perilaku
tersebut dapat diterima, serta perilaku seksual yang dilarang dan menerima akibat dari
melanggar aturan seksual.

 Etika

Meskipun etika merupakan bagian tak terpisahkan dari agama, pemikiran etis dan
pendekatan etis tetapi seksualitas dapt dilihat secara terpisah dari agama.

Dampak perilaku dan kejiwaan

Dampak yang timbul akibat remaja yang aktif secara seksual yaitu dampak perilaku dan
kejiwaan antara lain: terjadinya penyakit kelainan seksual, keinginan untuk selalu melakukan
hubungan seks. Selalu menyibukkan waktunya untuk berbagai khayalankhayalan seksual, jima,
ciuman, rangkulan, pelukan, dan bayanganbayangan bentuk tubuh wanita luar dan dalam,
pemalas, sulit berkonsentrasi, sering lupa, bengong, ngelamun, badan jadi kurus dan kejiwaan
menjadi tidak stabil.

 Tekanan teman pergaulan


Teman pergaulan atau sering juga disebut teman bermain. Pada awalnya, teman bermain
dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan
pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga.

 Tekanan pacar

Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan
berdasarkan cinta kasih. Pacar diartikan sebagai orang yang spesial dalam hati selain
orangtua, keluarga, dan sahabat.

 Rasa penasaran

Rasa penasaran atau rasa ingin tahu merupakan salah satu ciri dari manusia. Manusia
mempunyai kemampuan untuk berpikir dan dengan akal pikiran tersebut maka dapat
memuaskan rasa ingin tahunya.

 Lingkungan keluarga

Bagi seorang remaja, mungkin aturan yang diterapkan oleh kedua orang tuanya tidak
dibuat berdasarkan kepentingan kedua pihak (orang tua dan anak).

Kehamilan Pada Remaja

Kehamilan remaja merupakan fenomena internasional yang belum terselesaikan hingga


sekarang. Pada tahun 2013 World health organization (WHO) menetapkan tema untuk hari
kependudukan dunia yaitu : Kehamilan remaja. Hal ini menandakan kasus tersebut perlu di
perhatikan oleh seluruh warga dunia. Kejadian kehamilan remaja banyak terjadi di Negara
dengan penghasilan rendah dan menengah termasuk Indonesia.

Menjadi Orang Tua Pada Masa Remaja

Pernikahan di usia mudah hanyalah sepenggal realitas sosial yang dihadapi masyarakat saat ini.
pada kalangan remaja, pernikahan di usia mudah ini dianggap sebagai jalan keluar untuk
menghindari seks bebas. Ada juga yang melakukannya karena terpaksa dank arena hamil di luar
nikah. pernikahan merupakan suatu bekal hidup yang harus dipersiapkan dengan matang.
Dorongan seks ual remaja yang tinggi karena didorong oleh lingkungan pergaulan remaja yang
mulai permisif ( suka memperbolehkan/ mengizinkan) dan nyaris tanpa batas.

Faktor –faktor yang menyebabkan menjadi orang tua pada masa remaja

Selama ini perkawinan di bawa umur terjadi dari dua aspek :

 Sebab dari anak

 Faktor pendidikan
Peran pendidikan anak-anak sangat mempunyai peran yang beasar. jika seorang anak
putus sekolah pada usia wajib sekolah, kemudian mengisi waktu dengan bekerja. saat ini
anak tersebut sudah merasa cukup mandiri, sehingga merasa mampu untuk menghidupi
diri sendiri.

 Faktor telah melakukan hubungan biologis

Ada beberapa kasus, diajukanya pernikahan karena anak-anak telah melakukan hubungan
biologis layaknya suami istri. Demi kondisi seperti ini, orang tua anak perempuan
cenderung segera menikahkan anaknya, karena menurut orang tua anak gadis ini, bahwa
karena sudah tidak perawan lagi, dan hal ini menjadi aib.

 Hamil sebelum menikah

Dari faktor penyebab di atas, karena jika kondisi anak perempuan itu telah dalam keadaan
hamil, maka orang tua cenderung menikahkan anak-anak tersebut.

 Sebab dari luar Anak

 Faktor pemahaman agama

sebagai pemahaman agama, karena ini bukanlah sebagai doktrin. Ada bagian dari
masyarakat kita yang memahami bahwa jika anak menjalin hubungan dengan lawan
jenis, telah terjadi pelanggaran agama.

 Faktor ekonomi

kita masih banyak menemui kasus-kasus dimana orang tua terlilit hutang yang sudah
tidak mampu dibayarkan. dan jika si orang tua yang terlilit hutang tadi mempunya anak
gadis, maka anak gadis tersebut anak diserahkan sebagai alat pembayaran.

 Faktor adat dan budaya

Dibeberapa belahan daerah di Indonesia, masi terdapat beberapa pemahaman tentang


perjodohan. dimana anak gadisnya sejak kecil telah dijodohkan orang tuanya, dan akan
segera dinikahkan sesaat setelah anak tersebut mengalami masa menstruasi.

Dampak yang muncul menjadi orang tua pada masa remaja

 Rusaknya organ reproduksi

banyak pihak medis mengatakan bahwa organ reproduksi anak gadis remaja belum siap
untuk melakukan hubungan intim dan juga belum siap untuk mengandung. Jika hal itu
terjadi, medis mengatakan kemungkinan buruknya adalah bisa terjadi keguguran secara
berulang-ulang karena kondisi rahimyang belum siap
 Keguguran

Hal nyata yang bisa di alami oleh wanita hamil di usia mudah adalah akan mengalami
keguguran

 Cacat fisik

salah satu hal yang menjadi bahaya hamil di usia muda adalah bayi yang dilahirkan nya
akan mengalami cacat fisik.

 Kanker Seviks

salah satu bahaya akibat hamil mudah adalah bisa terkena kangker serviks. hal itu
dikarenakan berhubungan seksual saat masi muda bisa menyebabkan leher rahim terkena
virus.

  Mudah terkena infeksi

 Kurangnya perawatan kehamilan

 Hipertensi

 premature

 Bayi memiliki berat badan rendah

 Terkena PMS

 Depresi

 Tekanan psikologis

 Anemia

 Keracunan kehamilan

Anda mungkin juga menyukai