Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN

KEPERAWATAN ISLAMI
NAMA KELOMPOK 4:
1. Alisa delia putri
2. Arif abdurrahman
3. Dewi novia ningrum
4. Fera ardelia
5. Ismaul wijayatri
6. Istidiah puspaning tyas
7. Khoirunnisa
8. kelvina
*“Dan orang yang beriman, laki-laki dan perempuan,
sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi
sebagian yang lain. Mereka menyeruruh 
(mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah yang munkar,
mendirikan sembahyang, menunaikan zakat dan
mereka taat kepada Allah dan RasulNya." (Q.S. At-
Taubah : 71)

*“…Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan


kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertawalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah maha berat
siksa-Nya." (Q.S. Al-Maa-idah : 2) . 
*“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi
dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka
(kejahatan) itu bagi dirimu sendiri." ( Q.S. Al-Israa : 7) 
*“…dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu…” (Q.S. Al-Qashash :
77) 
*“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku
lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap
keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekelilingmu…” (Q.S. Ali Imran :159) 
*Barang siapa yang berkeinginan untuk diselamatkan oleh
Allah dari bencana pada hari kiamat, maka bantulah orang
yang dalam kesulitan/hindarkan kesulitannya (HR.
Muslim). 
PENGERTIAN ASUHAN
KEPERAWTAN DALAM ISLAM
Asuhan Keperawatan Islami yang dikembangkan
oleh kelompok kerja Keperawatan Islam adalah
pada tataran nilai-nilai yang Insyaa Allah akan
dapat menjadi acuan pelaksanaan/Implementasi
asuhan keperawatan pada tatanan pelayanan
kesehatan. Asuhan keperawatan Islami dapat
dilihat sebagai suatu sistem  yang terdiri dari
masukan, proses dan keluaran yang seluruhnya
dapat digali dari nilai-nilai Islam yang bersumber
pada Al-Qur’an dan Hadist.
Masukan (input)
Manusia, dalam paradigma keperawatan di jelaskan
sebagai hamba dan sebagai khalifah, sebagai pemimpin
dan mengatur bumi, memakmurkan bumi, menyebarkan
keadilan dan kemaslahatan. Klien sebagai mahluk
yang berpotensi secara aktif.
Allah berfirman : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan
lurus kepada Agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.“(Q.S. Ar Ruum : 30).
Proses pelaksanaan asuhan
keperawatan islami
a. Bagi perawat muslim, pemahaman dan pengamalan
terhadap rukun iman dan Islam belumlah cukup dikatagorikan
dalam insan yang sempurna dalam pengamalan agamanya,
jika belum menerapkan rukun iman dan Islam tersebut
didasari oleh perbuatan yang ikhsan.
Konsekuensi Ikhsan adalah bahwa perbuatan baik
yang berkualitas akan melahirkan dampak berupa
keuntungan-keuntungan kepada siapa saja yang
melakukannya termasuk bagi perawat dalam melakukan
asuhan keperawatan dan bukan keuntungan yang bersifat
segera tetapi ada landasan spiritual. Tuntunan ikhsan dalam
Al-Qur’an surah Al Kahfi : 30 dan surah Ar Rohman : 60
* Dampak perbuatan ikhsan dalam asuhan keperawatan akan
melahirkan : 
Niat yang Ikhlas, bahwa segala sesuatu diniatkan hanyalah
kepada Allah semata, sehingga dengan keikhlasan yang bersih
hanya kepada Allah akan memberikan barier (benteng) bagi
pekerjaan kita agar tetap konsisten dalam garis-garis yang
ditetapkan agama dan profesi. 
Pekerjaan yang rapih, senantiasa berorientasi kepada kualitas
yang tinggi karena merasakan segala sesuatu berada dalam
pengawasan Allah SWT. 
Penyelesaian hasil yang baik, artinya setelah berbuat maksimal
atas segala aktivitas, maka secara sunatullah melahirkan
pekerjaan yang baik atau memiliki kualitas yang tinggi. Sehingga
“ikhsan dalam melaksanakan asuhan keperawatan adalah
menentukan mutu pelayanan."
b. Perlakuan / perilaku dalam asuhan keperawatan
Implementasi asuhan keperawatan selanjutnya adalah bagaimana
penjabaran konsep “Caring” yang mendasari keperawatan
Islam “Mummarid” yang telah diberikan contoh oleh Rasul dan
sahabatnya adalah hubungan antar manusia ners-klien yang didasari
keimanan dan ihsan, seorang perawat muslim dalam memberikan
asuhan keperawatan Islami tentu harus berlandaskan
pada keilmuannya, Islam
mementingkan professionalisme berpengetahuan dan keterampilan
seperti Allah jelaskan : 

“Amat besar kebencian disisi Allah, kamu memperkatakan sesuatu


yang kamu tidak melakukannya." [QS. Ash-Shaff : 3]
“Maka bertanyalah kepada ahlinya bila kalian tidak mengetahuinya."
[QS. An-Nahl : 43]
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak kamu tidak
mengetahui tentangnya. Sesungguhnya : pendengaran, penglihatan,
akal budi semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya."  [QS.
Al Israa : 36]
c. Bimbingan/tausiah
Manusia adalah mahluk mulia, dan dengan
kemuliaannya harus berbuat yang mula pula. Salah satu
perbuatan mulia adalah mengikuti tujuan mengapa
manusia diciptakan, tidak lain adalah mengabdi dan
menyembah kepada Allah [QS. Adz Dzariat : 56],
perawat selain melakukan pekerjaan professionalnya
juga sebagai Da’i untuk dapat mengajak manusia (klien)
dan lingkungannya menuju jalan Allah sehingga nilai
spiritual yang terintegrasi dalam asuhan keperawatan
akan dapat menyentuh fitrah manusia dan pada akhirnya
mencapai tujuan hidup baik perawat ataupun klien.
Keluaran (output)
Output yang daiharapkan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan Islami adalah kualitas asuhan, refleksi dari
kualitas bagi semua (perawat dan Klien) adalah kepuasan.
Seorang muslim akan merasa puas bila asuhan yang
diterimanya dapat menyentuh fitrah manusia. Fitrah
manusia dalam Al quran :
a. Sebagai mahluk Mulia
“Sesungguhnya kami telah menjadikan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya." [QS. At Tiin : 4]
b. Sebagai mahluk Pengabdi
“Tidaklah Kujadikan jin dan manusia melainkan untuk
mengabdi kepada-Ku." [QS. Adz Dzariat : 56]
c. Sebagai Sebagai mahluk yang Hanif
Fitrah manusia selalu untuk hanif (selalu ingin dalam kebaikan,
lurus) terkadang tidak disadari oleh manusia bahwa hal tersebut
adalah fitrahnya, sejahat-jahatnya manusia pasti mempunyai
hanif sehingga fitrah ini harus dapat disentuh dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan, syukur bila perawat dapat
menyadarkan akan pentingnya fitrah hanif dalam hidup ini.
Ayat-ayat Allah tentang hanif dapat disimak pada [QS. Ar
Ruum : 30]
d. Sebagai mahluk yang merdeka
“Dan katakanlah : Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu;
maka barang siapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman,
dan barang siapa yang ingin kafir biarlah ia kafir. Sesungguhnya
Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim di neraka.”  [QS. Al
Kahfi : 29]
e. Mahluk dengan nilai Individual dan
sekaligus mahluk dengan nilai-nilai komunal
Allah berfirman :
“Hai Manusia, bertaqwalah kepada Kami yang telah
menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari
padanya Allah menciptakan istrinya dan daripada
keduanya memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada
Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kamu
saling meminta satu sama lain, dan peliharalah
hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu." [QS. An Nisaa : 1]
*Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai