Anda di halaman 1dari 45

INTERPROFESIONAL

EDUCATION (IPE)

Dian Taviyanda, S.Kep., Ns., M.Kep


VIDEO IPE
Video BAD and GOOD Team Work
Amazing Team work
UUD 1945

SETIAP ORANG BERHAK


SETIAP ORANG BERHAK HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN
BATIN, BERTEMPAT TINGGAL DAN
MEMPERTAHANKAN HIDUP
MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHIDUPANNYA YANG BAIK DAN SEHAT SERTA BERHAK
MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN.

KESEHATAN ADALAH
HAK AZASI MANUSIA

5
UU NO 36 TENTANG KESEHATAN
 Pasal 46
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang
terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan
perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
 Pasal 47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh,
dan berkesinambungan.
Definisi

 Interprofesional Education atau


disingkat dengan IPE adalah sebuah
inovasi yang sedang dieksplorasi
dalam dunia pendidikan profesi
kesehatan.
 Interprofessional education merupakan suatu proses
dimana sekelompok mahasiswa atau profesi
kesehatan yang memiliki perbedaan latar
belakang profesi melakukan pembelajaran
bersama dalam periode tertentu, berinteraksi
sebagai tujuan yang utama, serta untuk
berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif, dan jenis pelayanan kesehatan
yang lain (WHO, 1988).
Definisi IPE
 IPE adalah dua atau lebih profesi belajar dengan,
dari, dan tentang satu sama lain untuk meningkatkan
kolaborasi dan kualitas pelayanan.
 IPE merupakan Pendekatan proses pendidikan dimana
dua atau lebih disiplin ilmu yang berbeda
berkolaborasi dalam proses belajar mengajar dengan
tujuan untuk membina interdisipliner/interaksi
interprofessional yang meningkatkan praktek disiplin
masing- masing (ACCP, 2009).
Tujuan IPE
 Untuk melatih mahasiswa untuk lebih mengenal
peran profesi kesehatan yang lain sehingga
diharapkan mahasiswa akan mampu untuk
berkolaborasi dengan baik saat proses perawatan
pasien.
 Proses perawatan pasien secara interprofessional
akan meningkatkan kualitas pelayan kesehatan dan
meningkatkan kepuasan pasien
1) Untuk meningkatkan pemahaman interdisipliner
dan meningkatkan kerjasama
2) Untuk membina kerjasama yang kompeten
3) Untuk membuat penggunaan sumberdaya yang
efektif dan efisien
4) Untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien
yang komprehensif.
Acuan Kebijakan Akreditasi Pendidikan
Interprofessional Eduacation

 Berdasarkan WHO, 2010 Tenaga kesehatan tidak


cukup lagi untuk sekedar bersikap profesional.
 Dalam globalisasi seperti saat ini, tenaga
kesehatan juga harus bersikap interprofessional
Melalui kolaborasi Interprofessional Education tenaga
kesehatan akan mampu :

1) Menghadapi tantangan bagi sub-sistem


pendidikan profesi kesehatan
2) Memberdayakan sistem kesehatan
3) Akhirnya meningkatkan kesehatan masyarakat.

 Kolaborasi Interprofessional Education bukan hanya


sekedar bersepakat dan berkomunikasi, tetapi lebih
merupakan sinergi dan kreasi.
Menurut CAIPE 2012:

 Pendidikan Interprofessional Education terjadi saat 2 atau


lebih profesi saling belajar bersama dari satu sama lain
untuk meningkatkan kolaborasi dan mutu pelayanan
kesehatan.
 Pendidikan Interprofessional Education mencakup semua
pembelajaran di lingkungan akademik dan lingkungan kerja
sejak sebelum sampai dengan setelah kualifikasi lulusan.
 Pendidikan Interprofesional Kesehatan akan memicu
kolaborasi interprofessional di fasilitas pelayanan kesehatan
sehingga pada akhirnya akan meningkatkan mutu
pelayanan di masyarakat
Health Education System
Interprofesional Education
KONSEP KUNCI
INTERPROFESSIONAL EDUCATION

 Kolaborasi antar profesi di dalam pendidikan dan


praktek pelayanan kesehatan merupakan sebuah
strategi inovatif yang mempunyai peranan penting
dalam mengatasi krisis tenaga kesehatan.
 Interprofessional education dapat terlaksana apabila
para peserta didik dari dua atau lebih jenis profesi
dapat bersama-sama belajar dalam rangka
meningkatkan kolaborasi yang efektif yang ditujukan
untuk meningkatkan pencapaian tujuan pelayanan
kesehatan.
Lanjutan..

 Interprofessional education merupakan sebuah langkah


yang harus dilaksanakan untuk menyiapkan tenaga
kesehatan yang “siap praktek kolaboratif
(“collaborative practice-ready”) yang disiapkan untuk
memberikan respon terhadap kebutuhan pelayanan
kesehatan.
 Kebijakan integrasi kesehatan dan pendidikan dapat
meningkatkan interprofessional education yang efektif
serta praktek kolaboratif.
MANFAAT INTERPROFESSIONAL
EDUCATION
Manfaat dari segi pendidikan :
 Peserta didik dapat mengalami pengalaman dan wawasan dari dunia
kerja secara nyata
 Staf dari berbagai profesi dapat menyediakan input bagi pengembangan
program
 Peserta didik dapat belajar mengenai pekerjaannya praktisi yang lainnya

Manfaat untuk kebijakan pelayanan kesehatan :


 Meningkatkan produktifitas pelayanan kesehatan
 Meningkatkan keberhasilan perawatan pada pasien
 Meningkatkan kepatuhan moral dari staf
 Meningkatkan keamanan pasien (patient safety)
 Meningkatkan akses yang lebih baik terhadap pelayanan kesehatan
Faktor yang mempengaruhi IPE
 Faktor Budaya
 Faktor Pendidikan
 Faktor Organisasi
KEUNTUNGAN PELAYANAN
KESEHATAN KOLABORATIF
Berdasarkan penelitian WHO , Pelayanan
Kolaboratif dapat meningkatkan :
 Akses dan koordinasi pelayanan kesehatan

 Pemanfaatan secara lebih tepat dari tenaga-

tenaga spesialis
 Peningkatan kesehatan bagi mereka yang

menderita penyakit kronis


 Perawatan dan keamanan pasien (patient care and
safety)
Kompetensi yang diharapkan dari
Interprofessional education
 Pengetahuan (Strategi Koordinasi, berbagi tugas
Tanggung jawab)
 Ketrampilan (Pemantauan Kinerja, pemecahan
konflik, umpan balik dan komunikasi)
 Sikap orientasi tim (moral) (Kemajuan bersama dan
berbagi tujuan /pandangan)
 Kompetensi kemampuan tim
Komunikasi Interprofesi
 Komunikasi atau communication menurut bahasa
inggris adalah bertukar pikiran, opini, informasi
melalui perkataan, tulisan ataupun tanda-tanda
 Komunikasi interprofesi adalah bentuk interaksi untuk
bertukar pikiran, opini dan informasi yang
melibatkan dua profesi atau lebih dalam upaya
untuk menjalin kolaborasi interprofesi.
Manfaat komunikasi interprofesi
 Komunikasi interprofesi yang sehat menimbulkan
terjadinya pemecahan masalah, berbagai ide, dan
pengambilan keputusan bersama .
 Apabila komunikasi tidak efektif terjadi diantara
profesi kesehatan, keselamatan pasien menjadi
taruhannya.
 Beberapa alasan yang dapat terjadi yaitu kurangnya
informasi yang kritis, salah mempersepsikan informasi,
perintah yang tidak jelas melalui telepon, dan
melewatkan perubahan status atau informasi
Manfaat IPE
Educational Benefits Health Policy Benefits

•Mahasiswa mempunyai pengalaman •Perbaikan penempatan tempat


menghadapi kejadian yang sesuai praktek dan produktifitas
dengan dunia nyata
•Perbaikan outcome pasien
•Para staf (karyawan) dari berbagai
profesi memberikan masukan untuk •Meningkatkan moral para karyawan
pengembangan program (staf)

•Mahasiswa belajar tentang kerjasama •Perbaikan keselamatan pasien


dengan praktisi kesehatan yang lain •Peningkatan akses kepada pelayanan
kesehatan yang lebih baik
Faktor yang mempengaruhi komunikasi
interprofesi
a) Persepsi yaitu suatu pandangan pribadi atas apa
yang telah terjadi
b) Lingkungan yang nyaman membuat seseorang
cenderung dapat berkomunikasi dengan baik
c) Pengetahuan yaitu suatu wawasan akan suatu hal.
Prinsip – Prinsip Pendidikan Interprofessional
Education (IPE)

 Tata Nilai dalam Pendidikan Interprofessional


Education (IPE)
 Proses dalam Pendidikan Interprofessional Education
 Hasil Akhir yang Diharapkan dari Pendidikan
Interprofessional Education
 Kemitraan Dalam Pendidikan Interprofesional dan
Kolaborasi Interprofesional
Tata Nilai dalam Pendidikan Interprofessional Education
(IPE)

 Mengutamakan kebutuhan pasien, keluarga dan


komunitas untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
hasil akhirnya serta kesejahteraan mereka dengan cara
berpedoman pada best practices sepanjang proses
pengajaran dan pembelajaran.
 Memberikan kesempatan yang sama kepada semua
profesi dan semua yang belajar maupun bekerja
dengan mereka dengan cara mengesampingkan
perbedaan kekuasaan dan status antar profesi
meskipun hal itu mungkin ada.
 Menghormati keunikan, perbedaan dan keaneka-
ragaman antar profesi dan semua yang belajar
maupun bekerja dengan mereka, dengan cara
memberi kontribusi yang spesifik dari tiap profesi
dalam proses pembelajaran dan praktek.
 Memelihara identitas dan keahlian setiap profesi
dengan cara menampilkan setiap profesi secara positif
dan unik.
 Mendorong kesetaraan antar profesi dalam lingkungan
belajar dengan cara menyepakati aturan-aturan dasar
(ground rules)
 Menanamkan nilai-nilai dan sudut pandang
Interprofessional dalam pendidikan profesi maupun
multiprofesi dengan cara menerapkan kaidah-kaidah
Interprofesional dalam proses pembelajarannya.
Proses dalam Pendidikan Interprofessional
Education

 Mencakup proses pembelajaran dalam profesi


pendidikan, kesehatan, manajemen, medis, sosial dan
profesi lain dengan cara penyampaian yang bertahap
dan berjenjang sejak pendidikan awal sampai dengan
pendidikan berkelanjutan.
 Mendorong partisipasi mahasiswa dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi proses pembelajaran
mereka dengan cara melibatkan mereka bersama
dosen dan pihak lain dalam kelompok kerja.
 Mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaannya menurut
berbagai sudut pandang dengan cara
membandingkannya secara kritis terhadap pengalaman
dan kenyataan.
 Mendorong profesi untuk saling belajar tentang satu
sama lain agar mengoptimalkan pertukaran
pengalaman dan keahlian dengan cara memfasilitasi
interaksi dan refleksi/perenungan bersama saat
mereka membandingkan persepsi, tata nilai, peran,
tanggung jawab, keahlian dan pengalaman mereka.
 Menanggapi perbedaan untuk memperoleh titik temu
dengan cara menonjolkan peran dan keahlian yang
berbeda tetapi saling melengkapi dalam praktek yang
kolaboratif berdasarkan saling pengertian dalam
mencapai tujuan bersama.
 Mempadukan pembelajaran di institusi pendidikan
dengan tempat bekerja dengan cara kerja sama
antara dosen dan pembimbing praktek dalam
merencanakan, menyampaikan, menguji dan menilai
pembelajaran di kelas dan di tempat praktek.
 Mempadukan teori dengan praktek dengan cara
menyimpulkan teori dari praktek untuk dapat
diterapkan di lapangan.
 Menerapkan pengajaran dan pembelajaran
berdasarkan bukti dengan cara mengutip hasil
penelitian dan evaluasi sistematis terhadap proses
dan hasil akhir dari pembelajaran interprofessi.
 Menerapkan kriteria dan proses penilaian yang
konsisten untuk semua profesi dengan cara
penilaian sumatif yang sama dengan standar yang
sama.
 Memberi angka kredit untuk kualifikasi profesi
dengan cara mengupayakan agar tugas-tugas
pendidikan Interprofessional Education yang
diselesaikan dengan baik dapat memenuhi
persyaratan perolehan angka kredit untuk
kualifikasi profesi.
 Melibatkan pengguna pendidikan Interprofesional
dan pemberi pelayanan kesehatan dalam
pengajaran dan pembelajaran dengan cara
melibatkan mereka dalam merencanakan,
menyampaikan, menilai dan mengevaluasi
pengajaran.
Hasil Akhir yang Diharapkan dari Pendidikan
Interprofessional Education

 Terwujudnya kemampuan Interprofessional education


dengan cara pembelajaran yang berorientasi pada
hasil akhir berupa kemampuan kolaborasi antar
profesi.
 Meningkatnya kemampuan praktek tiap profesi
dengan cara memberdayakan tiap profesi untuk
mampu melengkapi praktek profesi lain.
 Adanya kerja sama untuk meningkatkan pelayanan
dan inovasi dengan cara menerapkan analisis kritis
dalam kolaborasi Interprofessional.
 Meningkatnya hasil akhir pelayanan kesehatan
untuk pasien, keluarga dan komunitas dengan cara
menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan
mereka.
 Terdiseminasinya pengalaman pendidikan
Interprofessional dengan cara berkontribusi terhadap
kemajuan dan saling pengertian dalam pembelajaran
interprofessional melalui pertemuan ilmiah serta literatur
profesi dan interprofesi.
 Berkembangnya materi pendidikan Interprofessional
Education berdasarkan penelitian dan evaluasi
sistematis dengan cara mengumpulkan data secara
sistematis sesuai dengan persyaratan dan harapan
pemangku kepentingan, peraturan, penyandang dana
dan lembaga akreditasi serta perkembangan ilmu
pengetahuan.
Kemitraan Dalam Pendidikan Interprofesional dan
Kolaborasi Interprofesional

 Pemerintah
 Organisasi Profesi
 Institusi Pendidikan
Collaborative Practice
(Allport, 1979)

Equality of Common
Status goals

Cooperation Positive
during contact expectation
KERANGKA KONSEP INTERPROFESSIONAL CARE/
COLLABORATIVE PRACTICE/ PELAYANAN KESEHATAN
KOLABORATIF

Collaborative practice / Praktek kolaboratif dalam pelayanan


kesehatan adalah pelayanan yang dilaksanakan oleh
berbagai tenaga kesehatan dari berbagai jenis tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan secara komprehensif
kepada pasien, keluarganya, penjaganya dan masyarakat
dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan dengan mutu
terbaik di fasilitas pelayanan kesehatan.
Praktek pelayanan kesehatan meliputi : pelayanan klinis dan
non klinis seperti diagnosa, pengobatan, surveilens, komunikasi
dalam kesehatan, manajemen serta teknologi
(WHO, 2010)
Lanjutan…
Seorang tenaga kesehatan yang siap melaksanakan
pelayanan kolaborasi adalah tenaga kesehatan
yang telah belajar bagaimana bekerja secara
interprofessional dalam sebuah tim dan mempunyai
kompetensi untuk melaksanakannya.
Praktek kolaboratif dapat memperkuat sistem
kesehatan serta meningkatkan keluaran dari
pelayanan kesehatan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai