Anda di halaman 1dari 66

KONSEP DASAR PUSKESMAS

PENGERTIAN
Puskesmas adalah unit pelaksana tehnis dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung
jawab

menyelenggarakan

pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja.


1.Unit Pelaksana Tehnis
Sebagai

UPTD

kabupaten/kota,
menyelenggarakan
tehnis

dinas
puskesmas
sebagian

operasional

kabupaten/kota

dan

dinas

kesehatan
berperan
dari

tugas

kesehatan

merupakan

unit

pelaksana tingkat pertama serta ujung

tombak

pembangunan

kesehatan

di

Indonesia.
2.Pembanguan Kesehatan
Adalah menyelenggarakan upaya kesehatan
oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal
3.Pertanggung Jawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan
seluruh

upaya

diwilayah

pembangunan

kabupaten/kota

kesehatan

adalah

dinas

kesehatan kab./kota,sedangkan puskesmas


bertanggung jawab hanya untuk sebagian
upaya

pembangunan

dibebankan

oleh

kesehatan
dinas

yang

kesehatan

kabupaten/kota

sesuai

dengan

kemampuannya.
4.Wilayah Kerja
Secara nasional,

standar wilayah kerja

puskesmas adalah satu kecamatan.Tetapi


apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari
satu puskesmas, maka tanggung jawab
wilyah kerja dibagi antar puskesmas,dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW).Masing-masing
puskesmas

tersebut

secara

operasional

bertanggung jawab langsung kepada dinas


kesehatan/kota.

VISI PUSKESMAS
3

Visi

pembangunan

diselenggarakan
tercapinya

oleh

Kecamatan

kesehatan

yang

puskesmas

adalah

Sehat

menuju

terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat


adalah gambaran Kecamatan masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan,
yakni masyarakat hidup dalam lingkungan dan
dengan perilaku sehat,memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat mencakup 4
indikator utama: (1). Lingkungan sehat, (2).
Perilaku

sehat,

(3).

Cakupan

pelayanan

kesehatan yang bermutu, (4).derajat kesehatan


penduduk kecamatan.
4

MISI PUSKESMAS
Misi

puskesmas

tercapainya

misi

adalah

mendukung

pembangunan

kesehatan

nasional. Misi tersebut adalah:


1. Menggerakkan
Berwawasan

Pembangunan

Kesehatan

di

Wilayah

Kerjanya
Puskesmas

akan

pembangunan

selalu
sector

menggerakkan
lain,

agar

memperhatikan aspek kesehatan, yaitu tidak


menimbulkan dampak negative terhadap
kesehatan

terhadap

lingkungan

dan

perilaku masyarakat.
2. Mendorong Kemandirian Hidup Sehat
Bagi Keluarga dan Masyarakat di Wilayah
Kerjanya.
5

Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap


keluarga dan masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya
di bidang kesehatan , melalui peningkatan
pengetahuan dan kemampuan , menuju
kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan Meningkatkan Mutu
Pemerataan

dan

Keterjangkauan

Pelayanan Kesehatan .
Berupaya

menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan yang sesuai dengan standard yang


memuaskan

masyarakat,

pemerataan

pelyanan

mengupayakan
kesehatan

meningkatkan efisiensi pengelolaan dana,


sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
anggota masyarakat.

4. Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan


Perorangan

Keluarga

dan

Masyarakat

Beserta Lingkungannya
Berupaya memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit,

memulihkan

kesehatan

perorangan, keluarga dan masyarakat yang


berkunjung dan bertempat

tinggal di

wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan


dengan menerapkan kemajuan ilmu dan
tehnologi kesehatan yang sesuai.
TUJUAN PUSKESMAS.
Tujuan puskesmas adalah meningkatkan
kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
7

wilayah

kerjanya,

agar

terwujud

derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka


mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
FUNGSI PUSKEMAS
Ada 3 fungsi puskesmas , yaitu:
1.

Pusat

Penggerak

Pembangunan

Berwawasan Kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan
dan memantau pembangunan lintas sektoral
termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha
di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan
pembangunan kesehatan. Disamping itu
Puskesmas aktif memantau dan melaporkan
dampak

kesehatan

setiap

program

pembangunan. Khusus untuk pembangunan


kesehatan.Upaya yang dilakukan Puskesmas
8

adalah

mengutamakan

kesehatan,

pencegahan

pemeliharaan
penyakit

tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan


kesehatan.
2.

Pusat Pemberdayaan Masyarakat


Puskesmas

berupaya

agar

perorangan

terutama pemuka masyarakat, keluarga dan


masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran,

kemauan

dan

kemampuan

melayani diri sendiri untuk hidup sehat,


berperan

aktif

dalam

kepentingan

memperjuangkan

kesehatan

termasuk

pembiayaannya,serta

ikut

menetapkan,

menyelenggarakan

dan

memantau

pelaksanaan

program

kesehatan.

Pemberdayaan perorangan, keluarga dan


masyarakat

diselenggarakan

dengan
9

memperhatikan social budaya masyarakat


setempat.
3.

Pusat

Pelayanan

Kesehatan

strata

Pertama
Puskesmas

bertanggungjawab

menyelenggarakan
secara

pelayanan

menyeluruh,

tingkat

terpadu

dan

berkesinambungan meliputi:
a.

Pelayanan kesehatan perorangan


Pelayanan ini bersifat pribadi (private
goods)

dengan

tujuan

utama

menyembuhkan penyakit dan pemulihan


kesehatan
mengabaikan
dan

perorangan,

tanpa

pemeliharaan

kesehatan

pencegahan

penyakit.Pelayanan

perorangan adalah rawat jalan untuk


puskesmas tertentu ditambah rawat inap
10

b.

Pelayanan kesehatan masyarakat


Pelayanan ini bersifat public (public
goods), tujuan utama untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah
penyakit

tanpa

mengabaikan

penyembuhan dan pemulihan kesehatan.


Pelayanan disini antara lain: promkes,
pemberantasan

penyakit,

penyehatan

lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan


kesehatan keluarga, KB, kesehatan jiwa
masyarakat `serta program kesehatan
masyarakat lainnya.
Kedudukan, Oganisasi dan Tatakerja
A.

Kedudukan Puskesmas.

11

Kedudukan

puskesmas

dibedakan

keterkaitannya dengan SKN, system kesehatan


kabupaten /kota,dan sistem pemerintah daerah:
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan

puskesmas

sebagai

pelayanan

kesehatan

strata

bertanggung

jawab

sarana
pertama

menyelenggarakan

upaya kesehatan perorangan dan upaya


kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Sistem kesehatan kabupaten /kota


Sebagai

unit

pelaksana

tehnis

dinas

kesehatan kab./kota yang bertanggung jawab


menyelenggarakan

sebagian

tugas

12

pembangunan kesehatan kab/kota di wilayah


kerjanya.
3. Sistem Pemerintahan Daerah
Sebagai unit pelaksanan tehnis Dinkes
Kab./kota yang merupakan unit struktural
Pemerintah

daerah

Kab./kota

bidang

kesehatan di tingkat kecamatan.


4. Antar sarana pelayanan kesehatan strata
pertama.
Di

wilayah

kerja

puskesmas

terdapat

berbagai organisasi pelayanan kesehatan


strata pertama yang dikelola oleh lembaga
masyarakat dan swasta, seperti:
Praktek

dokter,

dokter

gigi,

bidan,

poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.


Kedudukan puskesmas diantara berbagai
pelayanan tersebut adalah Sebagai mitra.
13

Diwilayah kerja puskesmas terdapat pula


berbagai bentuk pelayanan kesehatan yang
berbasis dan bersumber daya masyarakat
,sepert: posyandu, polindes, POD
(pos obat desa), dan pos UKK (upaya
kesehatan

kerja).Kedudukan

puskesmas

disini adalah Sebagai Pembina.


B.

Organisasi
1.Struktur Organisasi.
Struktur organisasi tergantung dari kegiatan
dan beban tugas masing-masing puskesmas
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
kab/kota.

Sedangkan

penetapannya

dilakukan oleh peraturan daerah.


Pola struktur organisasi puskesmas adalah
sebagai berikut:
a. Kepala puskemas
14

b.Unit tata usaha yang bertanggungjawab


membantu

kepala

pengelolaan:

puskesmas

data

dan

dalam

informasi

perencanaan dan penilaian, keuangan,


dan umum, kepegawaian
c. Unit

pelaksana

puskesmas

yaitu:

masyarakat,
terhadap

teknis
upaya

termasuk

UKBM,

upaya

fungsional
kesehatan
pembinaan
kesehatan

perorangan.
d.Jaringan pelayanan puskesmas, terdiri
dari : unit puskesmas pembantu, unit
puskesmas

keliling,

unit

bidan

di

desa/komunitas
2. Kriteria personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur
organisasi disesuaikan dengan tugas dan
15

tanggungjawab

masing-masing

unit

puskesmas. Khusus untuk kepala puskesmas


dipersyaratkan
dibidang

harus

kesehatan

pendidikannya

seorang
yang

mencakup

sarjana

kurikulum
kesehatan

masyarakat.
3. Eselon kepala puskesmas
Sesuai dengan tanggung jawab dan besarnya
peran

kepala

puskesmas

dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan di


tingkat kecamatan maka jabatan kepala
puskesmas setingkat dengan eselon IIIb
4. Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang
memenuhi syarat untuk menjabat jabatan
eselon IIIb, ditunjuk pejabat sementara
sesuai criteria kepala puskesmas yakni
seorang

sarjana

dibidang

kesehatan
16

masyarakat dengan kewenangan yang setara


dengan pejabat tetap
C.

Tata kerja puskesmas

1.

Dengan Kantor Kecamatan


Dalam melaksanakan fungsinya, fuskesmas
berkordinasi
melalui

dengan

pertemuan

kantor

kecamatan

berkala

yang

diselenggarakan di tingkat kecamatan.


Koordinasi
penggerakan

mencakup

perencanaan,

pelaksanaan,

pengawasan,

pengendalian serta penilaian. Dalam hal


pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya
puskesmas,

koordinasi

dengan

kecamatan

mencakup

pula

kantor
kegiatan

fasilitasi.

17

2.

Dengan

Dinas

Kesehatan

Kabupaten/Kota
Puskesmas adalah unit pelaksana tehnis
dinkes kab./kota , sehingga secara tehnis dan
administratif , bertanggung jawab kepada
Dinkes

Kab./Kota.Sebaliknya

Dinkes

Kab./Kota bertanggung jawab membina dan


memberikan bantuan administrative dan
tehnis kepada puskesmas.

3.

Dengan

Jaringan

Pelayanan

Kesehatan Strata Pertama


Sebagai mitra pelayanan kesehatan pertama
yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan
swasta, puskesmas menjalin kerja sama
termasuk

penyelenggaraan

rujukan

dan
18

memantau kegiatan yang diselenggarakan.


Sedangkan sebagai pembina puskesmas
melaksanakan

bimbingan

pemberdayaan

dan

tehnis

rujukan

sesuai

kebutuhan.
4.

Dengan

Jaringan

Pelayanan

menyelenggarakan

pelayanan

Kesehatan Rujukan.
Dalam
kesehatan

rujukan

puskesmas

menjalin

kerjasama

dengan

berbagai

pelayanan

kesehatan rujukan.
Untuk Upaya Kesehatan Perorangan jalinan
kerjasama diselenggarakan dengan : RS
Kab./Kota, BP4 (balai pengobatan penyakit
paru-paru), BKMM ( balai kesehatan mata
masyarakat), BKKM (Balai kesehatan kerja
masyarakat), BKOM ( balai kesehatan olah
19

raga masyarakat), BKJM ( balai kesehatan


jiwa masyarakat), BKIM (balai kesehatan
indra masyarakat). Untuk upaya kesehatan
masyarakat,jalinan

kerjasama

diselenggarakan seperti dinas kes.kab./kota,


BTKL ( balai tehnik kesehatan lingkungan),
BLK (balai laboratorium kesehata) serta
berbagai balai kesehatan masyarakat.
5. Dengan lintas sektoral
Untuk hasil yang optimal, penyelenggaraan
pembangunan

kesehatan

dikoordinasikan

dengan

berbagai

harus
lintas

sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan.


Diharapkan pembangunan
kecamatan

mendapat

kesehatan di

dukungan

dari

berbagai sektor terkait, dan berdampak


positif terhadap kesehatan.
20

6. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan
pembangunan

kesehatan

memerlukan
masyarakat,

dukungan
yang

puskesmas
aktif

diwujudkan

dari
melalui

pembentukan konsil kesehatan kecamatan


yang

menghimpun

masyarakat, seperti
tokoh

agama

berbagai

potensi

:Tokoh masyarakat,
LSM,

organisasi

kemasyarakatan, serta dunia usaha. Konsil


ini berperan sebagai mitra puskesmas dalam
menyelenggarakan pembangunan.

21

UPAYA DAN AZAS PENYELENGGARAAN


1. UPAYA
Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas dapat dikelompokkan menjadi dua
yakni;
a. Upaya kesehatan wajib
Upaya ini adalah upaya yang ditetapakan
berdasarkan komitmen nasional, regional
dan global serta mempunyai daya ungkit
tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.Setiap puskesmas di Indonesia
harus menyelenggarakannya. Upaya tersebut
adalah sebagai berikut :
1.Upaya promosi kesehatan
2.Upaya kesehatan lingkunga
3.Upaya KIA dan KB
22

4.Upaya perbaikan gizi masyarakat


5.Upaya P3M
6.Upaya pengobatan
b.Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya

ini

ditetapakan

berdasarkan

permasalah kesehatan yang ditemukan di


masyarakat serta

di

sesuaikan

dengan

kemampuan puskemas, yang dipilih dari


daftar upaya kesehatan pokok puskesmas
yang telah ada yakni :
1.Upaya kesehatan sekolah
2.Upaya kesehatan olah raga
3.Upaya perawatan kesehatan masyarakat
4.Upaya kesehatan kerja
5.Upaya kesehatan gigi dan mulut
6.Upaya kesehatan jiwa
7.Upaya kesehatan mata
23

8.Upya kesehatan usia lanyut


9.Upaya

pembinaan

pengobatan

tradisional
Upaya laboratorium medis dan laboratorium
kesehatan

masyarakat,

upaya

pencatatan

pelaporan, tidak termasuk pilihan karena ke


tiganya merupakan pelayanan penunjangdari
setiap upaya wajib dan upaya pengembangan.
2. AZAS PENYELENGGARAAN
Azas

penyelenggaraan

puskesmas

dikembangkan dari ke tiga fungsi puskesmas,


yakni:
a. Azas pertanggung jawabab wilayah
Puskesmas

bertangngung

jawab

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


di wilayah kerjanya, dengan melaksanakan
kegiatan a.l. sbb:
24

menggerakkan

pembangunan

berwawasan kesehatan
memantau dampak upaya pembangunan
tehadap kes.masy.
membina setiap upaya kesehatan strata
pertama

yang

diselenggarakan

oleh

masyarakat dan dunia usaha


menyelenggarakan

upaya

kesehatan

primer secara merata dan terjangkau


b.Azas pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas

wajib

memberdayakan

perorangan, keluarga dan masyarakat, agar


berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap
upaya

puskesmas,

masyarakat

perlu

untuk

itu

dihimpun

potensi
melalui

pembetukan badan penyantun puskesmas


(BPP)
25

Kegiatan yang harus dilaksanakan adalah


sbb:
Upaya KIA : Posyandu, polindes, BKB
(bina keluarga balita)
Upaya pengobatan : posyandu, POD (pos
obat desa)
Upaya

perbaikan

pemulihan

gizi,

gizi:posyandu,panti
keluarga

sadar

gizi

(kadarzi).
Upaya kesehatan sekolah: dokter kecil,
penyertaan

guru

murid,saka

bhakti

dan

orang

husada

tua/wali

(SBH),pos

kesehatan pesantren (poskestren)


Upaya kesehatan lingkungan : kelompok
pemakai air (pokmair),desa percontohan
kes.lingkungan (DPKL)

26

Upaya kesehatan Usila : posyandu usila,


panti wreda
Upaya kesehatan kerja : Pos Upaya
Kes.Kerja (pos UKK)
Upaya kesehatan jiwa : posyandu,tim
pelaksana kes.jiwa masyarakat (TPKJM)
Upaya pembinaan dan jaminan kesehatan
(inovatif):dana
bersalin

sehat,

(tubulin),

tabungan

ibu

mobilisasidana

keagamaan.
c. Azas Keterpaduan
Ada dua macam keterpaduan yang perlu
diperhatiakn, Yakni:
1.Keterpaduan Lintas Program

Manajemen terpadu balita sakit


(MTBS) : Keterpaduan KIA dengan

27

P2M,promosi

kesehatan

dan

pengobatan, dan gizi.

UKS : keterpaduan kesling dengan


promkes,pengobatan,kesehatan

gigi,

kesehatan reproduksi remaja, dan


kesehatan jiwa.

Puskesmas keliling: keterpaduan


pengobatan

dengan

KIA/KB,

gizi,promkes, kesehatan gigi.

Posyandu:

Keterpaduan

KIA

dengan KB, gizi, P2M, kes.jiwa,


promkes.
2.Keterpaduan Lintas Sektor

Upaya

Kesehata

Sekolah:

Keterpaduan sektor kesehatan dengan


camat, lurah/kepala desa, pendidikan
dan agama.
28

Upaya promosi kesehatan :


pemda
setempat,pendidikan,agama,pertanian

Upaya KIA : pemda setempat,


organisasiprofesi,

organisasi

kemasyarakatan,PKK,PLKB.

Upaya

perbaikan

setempat

gizi:pemda
,kesehatan,

pertanian,pendidikan,
agama,koperasi,dunia

usaha,

PKK,PLKB.

Upaya Upaya pembiayaan dan


jaminan kesehatan: pemda setempat ,
kesehatan,

tenaga

kerja,koperasi,

dunia

usaha,

organisasi

kemasyarakatan.

29

Upaya kesehatan kerja: pemda


setempat,kesehatan,

tenaga

kerja,

dunia usaha.

3.

AZAS RUJUKAN
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dari
tanggung jawab atas kasus penyakit atau
masalah kesehatan yang diselenggaran secara
timbal balik ,baik secara vertikal maupun
secara horizontal.
Ada dua macam rujukan yang dikenal,yaitu :
a.

Rujukan upaya kesehatan perorangan


menyangkut masalah pelayanan medik yang
di bedakan atas tiga macam:

30

1.

Rujukan

kasus

diagnostik,

untuk

keperluan

pengobatan,tindakan

medik.......mis. operasi dll


2.

Rujukan bahan spesimen , untuk


pemeriksaan laboratorium yang lengkap

3.

Rujukan ilmu pengetahuan ,yaitu


mendatangkan
kompeten

tenaga

untuk

bimbingan

memberi

tenaga

menyelenggarakan

yang

lebih

pelayanan

puskesmas,atau
pelayanan

medik

spesialis di puskesmas.
b.

Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat


Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat
adalah masalah kesehatan masyarakat , mis:
kejadian

luar

biasa,

pencemaran

linngkungan dan bencana.

31

Hal ini dilakukan apabila puskesmas tidak


mampu menanggulangi masalah kesehatan
masyarakat.
Rujukan dibedakan atas tiga macam,yaitu :

Rujukan

sarana

dan

logistik

......peminjaman peralatan fogging, AVA,


obat,vaksin, bahan makanan dan bahan
habis pakai.

Rujukan tenaga........Mis: tenaga ahli


untuk

penyidikan

penyelesaian

KLB,

bantuan

masalah

hukum

kesehatan,penanggulangan

gangguan

kesehatan karena bencana alam.

Rujukan
menyerahkan

Operasional
sepenuhnya

.......yakni
kewenangan

dan tanggung jawab penyelesaian masalah


kesehatan

masyarakat

kepada

Dinkes
32

Kab./Kota

apabila

puskesmas

mampu, mis: pemeriksaan

tidak

air minum

penduduk, pemeriksaan bahan (spesimen)


bila terjadi keracunan massal,bantuan
obat,vaksin.

JENJANG PELAYANAN KESEHATAN DI


INDONESIA
1.

Tingkat rumah Tangga


Pelayanan kesehatan oleh individu /oleh

keluarga sendiri
2.

Tingkat masyarakat
Swadaya masyarakat menolong mereka

sendiriMis: posyandu, polindes, POD.


3.

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama


33

Puskesmas dan unit fungsional dibawahnya,


praktek dokter swasta, bidan swasta,dokter
keluarga.
4.

Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat


kedua ( rujukan spesialis)
Upaya kesehatan tingkat kedua oleh balai :
BP4,BKMM,

BKKM,

BKOM,

sentral

pengembangan dan penerapan pengobatan


tradisional (SP3T), RS kab./Kota, RS swasta,
Klinik swasta , Dinkes kab/kota dll.
5.

Fasilitas

Pelayanan

Kesehatan

Tingkat Ketiga
Rujukan

spesialis

lanjutan

oleh

RS

propins/pusat/pendidikan/dinkes propinsi dan


Depkes.
JALUR RUJUKAN.
34

Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan


a.

Antara masyarakat dan puskesmas

b.

Antara puskesmas pembantu/bidan di


desa dengan puskesmas

c.

Interen petugas puskesmas / puskesmas


rawat inap

d.

Antara puskesmas dan atau puskesmas


dengan RS,atau fasilitas pelayanan lainnya.

Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat

Dari puskesmas ke dinkes

Dari puskesmas ke instansi lain


yang lebih kompeten

mampu

Bila rujukan di tingkat kab.belum


menanggulangi

diteruskan

ke

propinsi/ke pusat.

35

STRATIFIKASI PUSKESMAS
Pengertian.
Adalah upaya untuk melakukan penilaian
prestasi kerja puskesmas , dalam rangka
perkembangan

fungsi

puskesmas

dapat

dilaksanakan lebih terarah.


Tujuan Umum
Mendapatkan

gambaran

tentan

tingkat

perkembangan fungsi puskesmas secara berkala


dalam

rangka

pembinaan

dan

pengembangannya.
Tujuan Khusus
1.

Mendapatkan

gambaran

perkembangan puskesmas dalam rangka


mawas diri
2.

Mendapatkan masukan untuk


perencanaan dimasa datang
36

3.

Mendapatkan informasi tentang


masalah dan hambatan sebagai masukan
untuk pembinaan.

Pengelompokan
Dibagi dalam 3 strata,yakni:
a.

Strata I, puskesmas dengan prestasi


kerja baik

b.

Strata II, prestasi kerja cukup

c.

Strata III, prestasi kerja kurang

Sasaran:
Sasaran

dari

stratifikasi

ialah

Puskesmas tingkat kecamatan, (2)

(1).

PUSTU,

(3)Unit kesehatan lain, (4) Pembinaan PSM.


Ruang Lingkup.
Ruang lingkup stratifikasi dikelompokkan dalam
4 aspek:

37

1.Hasil kegiatan puskesmas dalam bentuk


cakupan dari masing-masing kegiatan
2.Hasil dari cara pelaksanaan manajement
puskesmas
3.Sumber daya yang tersedia di puskesmas
4.Keadaan lingkungan yang mempengaruhi
pencapaian hasil kegiatan puskesmas.
Pelaksanaan Stratifikasi
1.Mencakup

seluruh

aspek

puskesmas,pustu,puskesmas keliling, dan hasil


pembinaan posyandu.
2.Kegiatan stratifikasi mencakup: pengumpulan
data, pengolahan data, analisa masalah dan
penentuan langkah penanggulangan
3.Stratifikasi dilaksanakan setahun sekali secara
menyeluruh dan serentak semua puskesmas

38

dan

bertahap

sesuai

dengan

jenjang

administrasi sampai ke pusat.


a. Di Tingkat Puskesmas
Masing-masing

puskesmas

mengukur

kemampuan penampilan puskesmas dalam


rangka mawas diri. Dengan tujuan agar
Repela

Puskesmas

danStaf

mengetahui

kelemahan dan masalah yang dihadapi untuk


berusaha memperbaikinya.
b.Di tingkat dinkes dati II
Menghimpun hasil laporan stratifikasi untuk
diolah

dan

dianalisa

dalam

rangka

pembinaan dan pengembangannya.


c. Di tingkat Dinkes dati I/Pusat.
Menghimpun laporan hasil stratifikasi dari
masing-masing dinkes dati II untuk diolah
dan

dianalisa

sehingga

mendapatkan
39

gambaran tingkat perkembangan fungsi


puskesmas

di

wilayah

masing-masing

kabupaten kodya (propinsi) dalam rangka


pembinaan dan pengembangannya tahun
yang akan datang.
4.Menentukan
pendekatan

strata

puskesmas

kwantitatif

untuk

dipakai
mengukur

variabel. Untuk menentukan nilai dipakai


suatu patokan (standar) target yang harus
dicapai.
5.Penetapan waktu kegiatan.

PERENCANAAN MIKRO
Pengertian.

40

Adalah

penyusunan

rencana

tingkat

puskesmas untuk 5 tahun,termasuk rincian tiap


tahunnya.
Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan pelayanan program
prioritas sesuai dengan masalah yang dihadapi
,sehingga

dapat

meningkatkan

fungsi

puskesmas.
Tujuan khusus
1.Tersusunnya rencana kerja puskesmas untuk
jangka waktu 5 tahunsecara tertuli.
2.Tersusunnya

rencana

kerja

tahunan

puskesmas sebagai penjabaran rencana kerja


5 tahunan.
Ruang Lingkup
1.Rencana yang mencakup seluruh kegiatan
pokok puskesmas
41

2.Dibatasi

sesuai

dihadpi,

dengan

dengan

prioritas,kebijaksanaan,dan

masalah

yang

memperhatikan
strategi

yang

telah ditetapkanoleh Pusat, dati I,dan dati II.


Langkah-langkah Penyusunan
1.Identifikasi keadaan dan masalah
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini:
a. Mengetahui

kebijakan

yang

telah

ditetapkan baik pusat maupun daerah


b.Pengumpulan data mencakup:
- Data Umum, - data wilayah,- data
penduduk,- sumber daya puskesmas
(sarana

dan

prasarana

fisik,tenaga,dana,dan

sumber

masy.),-

kesehatan,-data

data

status

daya

cakupan program.
c. Analisa Data:
42

- Analisa

derajat

kesehatan..menggunakan
pendekatan epidemiologi
- Analisa

kependudukan.........jumlah

penduduk,morbiditas,mortalitas,dll
- Analisa upaya pelayanan kesehatan,hal
ini menghasilkan informasi:
Input: baik sarana, dana, tenaga, proses,
upaya kesehatan yang dijalankan secara
terkordinasi,supervisi,stratifikasi
Output: cakupan pelayanan yang telah
dilaksanakan
- Analisa

lingkungan......lingkungan

fisik,biologis,sosbud,ekonomi
masyarakat

43

- Analisa perilaku .......menggambarkan


sikap dan perilaku masyarakat terhadap
kesehatan dan upaya kesehatan.
d.Perumusan masalah
Mengidentifikasi
dihadapi

oleh

permasalahan

yang

puskesmas,digambarkan

secara kuantitatif dengan menggambarkan


masalah

yang

sebenarnya

baik

tempat,waktu,dan besarnya masalah.


e. Penentuan perioritas masalah
Dipergunakan cara :
Delbecq,

dengan

cara

mendiskusikan

masalah

dengan

anggota

kelompok

dengan saran dari nara sumber


Hanlon, Setiap anggota rapat puskesmas
dapat ikut berperan serta dan diminta

44

memberikan

nilai

terhadap

masalah

melalui sistim skoring.


Kriteria yang dipakai:
* Besarnya masalah meliputi :
-presentasi penduduk yang terkena
-biaya yang dikeluarkan per orang per
bulan karena masalah tersebut
-kerugian yang dialami penduduk
skore

0 - 10

*Tingkat kegawatan meliputi: tingkat


keganasan,

tingkat

urgensinya,

kecederungannya ( skore 1 - 10 )
* Kemudahan penanggulangan
masalah
Memberi nilai 0,5 - 1,5.
*Fakto PEARL ......adalah menentukan
dapat tidaknya program dilaksanakan.
45

P = Appropriatness (tepat guna)


E = Economic feasibility (secara
ekonomi murah)
A = Acceptability (dapat diterima)
R = Resourse availability
(tersedianya sumber)
L = Legality (legalitas terjamin)
Penentuan skore melalui voting
( 1 = ya, 0 = tidak)
2.Penyusunan Rencana
Perencanaan disusun dengan urutan sebagai
berikut:
Perumusan tujuan dan saran
Perumusan kebijaksanaan dan langkahlangkah
Perumusan kegiatan

46

Perumusan sumber daya


3.Penyusunan Rencana Pelaksanaan ( plan of
action)
Yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
POA adalah:
a. penjadwalan
..meliputi:waktu,lokasi,sasaran,
pengorganisasian
b.Pengalokasian sumber daya
Meliputi: sumber dana, besarnya dan
pemanfaatannya.
Jenis dan jumlah sarana yang
diperlukan
Jumlah dan tenaga yang
diperlukan
c. Pelaksanaan
persiapan,

Kegiatan.meliputi:
penggerakan

dan
47

pelaksanaan,
pengawasan,pengendalian,dan penilaian
4.Penulisan Dokumen Perencanaan
a. Pendahuluan
b.Keadaan dan masalah
c. Tujuan dan sasaran
d.Pokok kegiatan dan pentahapan
tahunannya
e. Kebutuhan sumber daya
f. Penutup
LOKAKARYA MINI PUSKESMAS
Pengertian
Untuk menggalang kerja sama tim dalam
penggerakan dan pelaksanaan upaya kesehatan
puskesmas, sesuai dengan perencanaan yang
48

telah disusun dari tiap-tiap upaya kesehatan


pokok

puskesmas,sehingga

tidak

terjadi

tumpang tindih dalam pelaksnaan kegiatannya.


Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan tenaga
puskesmas dalam bekerja tim dan membina
kerja sama lintas program dan lintas sektoral
Tujuan khusus
1.

Terlaksananya kerja sama tim


lintas

program

pengembangan
terutama

dalam

dalam
manajemen

rangka
sederhana,

pembagian

tugas

dan

pembuatan rencana kerja harian


2.

Terlaksananya kerja sam lintas


sektoral dalam pembinaan PSM

3.

Terlaksananya

rapat

kerja

teribulanan lintas sektoral .


49

SUPERVISI
Pengertian
Adalah

upaya

pengarahan

dengan

mendengarkan alasan dan keluhan tentang


masalah dalam pelaksanaan, dan memberi
petunjuk/saran dalam mengatasi permasalahan
yang

dihadap

pelaksanan,

sehingga

meningkatkan daya guna dan hasil guna serta


kemampuan

dalam

melaksanakan

upaya

kesehatan puskesmas.
Tujuan Umum
Terselenggaranya

upaya

kesehatan

puskesmas secara berdaya guna dan berhasil


guna.
Tujuan Khusus

50

1.

Terselenggaranya
kesehatan

program

upaya

sesuai

dengan

penyimpangan

dalam

puskesmas

pedoman pelaksanaan
2.

Kekeliruan

pelaksanaan dapat diluruskan kembali


3.

Meningkatkan

mutu

pelayanan

hasil

pencapaian

kesehatan
4.

Meningkatnya
pelayanan kesehatan

Ruang Lingkup
1.Mencakup bimbingan di tingkat puskesmas
oleh

Kepala

Puskesmas

kepada

para

pelaksana kegiatan di wilayah kerjanya.


Bimbingan mencakup:
a. Masukan (input).
Srana

dan

prasarana,

anggaran,

ketenagaan, perlengkapan administrasi.


51

b.Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
pedoman kerja
c. Keluaran (out put)
Hasil

kegiatan

berupa

cakupan

pelayanan
2.Supervisi dilakukan terhadap tenaga teknis
dantenaga masyarakat dalam bentuk :
a. Pertemuan di dalam puskesmas, yakni
pembimbingan

yang

dilakukan

menyangkut kegiatan teknis maupun


administrasi

dan

penambahan

pengetahuan
b.Kunjungan lapangan yang dilakukan
terhadap :
* petugas kesehatan termasuk bidan
desa
52

* kader kesehatan
* sarana pelayanan
( pustu,posyandu)
c. Pelaksanaan pembimbingan
dokter puskesmas

dan staf

puskesmas
d.Sasaran pembinaan
Staf

puskesmas

sebagai

pelaksana

kegiatan lapangan dan tenaga sukarela


(kader,)
Waktu Pelaksanaan
Terhadap

staf

puskesmas

dilaksanakan

minimal sebulan sekali, atau sewaktu-waktu


bila ada masalah
Tenaga kader kesehatan minimal sebulan
sekali , atau sesuai kesepakatan bersama

53

Bimbingan terhadap posyandu minimal 3


bulan sekali
Melalui

laporan

tertulis

kegiatan dari pelaksana

pelaksanaan

paling lambat 1

minggu setelah kegiatan


Format bimbingan yang digunakan sesuai
dengan pedoman dari Dep.Kes.

SISTEM PENCATATAN DAN


PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS
(SP2 TP)
Pengertian
Adalah tatacara pecatatan dan pelaporan
yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas,
meliputi keadaan fisik , tenaga, sarana dan
54

kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang


dicapai oleh puskesmas.
Tujuan Umum
Tersedianya data dan informasi yang akurat,
tepat waktu dan mutakhir secara periodik dan
teratur untuk pengelolaan program kesehatan
masyarakat melalui puskesmas berbagai tingkat
administrasi.
Tujuan khusus
1.

Tersedianya data keadaan fisik,


tenaga,dan

sarana,

kegiatan

pokok

puskesmas yang akurat, tepat waktu dan


mutakhir.
2.

Terlaksananya
secara

teratur,sesuai

pelaporan

data

peraturan

yang

berlaku

55

3.

Data digunakan untuk pengambilan


keputusan dalam pengelolaan program
kesehatan masyarakat melalui puskesmas
diberbagai tingkat administrasi.

Ruang Lingkup
a.

SP2TP dilakukan oleh


puskesma, pustu, puskesmas keliling

b.

Pencatatan dan pelaporan:


1.data umum dan demografi wilayah kerja
puskesmas
2.ketenagaan dan sarana yang dimiliki
puskesmas
3.data kegiatan pokok puskesmas

c. Pelaporan dilakuka secara periodik


Pelaksanaan
1.Pencatatan dengan menggunakan format
56

a. family folder
b.buku register, seperti : rawat jalan dan
rawat inap, penimbangan , kohort ibu,
kohort anak, persalinan, laboratorium,
pengamatan penyakit menular, imunisasi,
PKM.
c. kartu indeks penyakit, kartu perusahan,
kartu murid, sensus harian
2.Pelaporan
a. Bulanan......data

kesakitan,

kematian,

operasional ( gizi, imunisasi, KIA/KB


dsb),

data

manajemen obat.
b. Triwulanan.......data kegiatan puskesmas
c. Tahunan..........umum

dan

fasilitas,

sarana, tenaga

57

POS PELAYANAN TERPADU


Pengertian.
Adalah suatu forum komunikasi , alih
tehnologi dan pelayanan kesehatan msyarakat
oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai
nilai strategis untuk mengembangkan sumber
daya manusia sejak dini.
Tujuan
1.Mempercepat penurunan AKB, anak balita,
dan angka kelahiran
2.Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu
untuk menurunkan IMR
3.Mempercepat penerimaan NKKBS
4.Meningkatkan

kemampuan

masyarakat

untuk mengembangkan kegiatan kesehatan


58

dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang


kemampuan untuk hidup sehat
5.Pendekatan

dan

kesehatan
meningkatkan

pemerataan

kepada

pelayanan

masyarakat

cakupan

penduduk

serta
dan

geografi
6.Peningkatan pembinaan PSM dalam rangka
alih

tehnologi

untuk

swakelola

usaha

kesehatan masyarakat.
SASARAN
1. Bayi kurang dari 1 thn
2. Balita 1 s/d 5 thn
3. BUMIL, BUSUI, BUNIFAS
4 PUS
KEGIATAN

59

1.5 Kegiatan POSYANDU( Panca Krida


Posyandu )
KIA

, KB

, Imunisasi , Peningkatan

Gizi , Penanggulangan Diare


2.7 Kegiatan Posyandu

( Sapta Krida

Posyandu )
KIA

, KB , Imunisasi

, Peningkatan

Gizi , Penanggulangan Diare,


Sanitasi dasar

, Penyediaan obat

esencial
PERSYARATAN
1.Penduduk RW paling sedikit 100 orang balita
2.Terdiri dari 120 keluarga
3.Diseseuaikan dengan kemampuan petugas
( bidan desa)

60

4.Jarak antara kelompok rumah tidak terlalu


jauh

Alasan pendirian posyandu


1.

Dapat memberikan pelayanan kesehatan


khususnya dalam upaya pencegahan dan
P3K sekaligus dengan KB

2.

Posyandu

dari

masyarakat

untuk

masyarakat dan oleh masyarakat sehingga


menimbulkan rasa memiliki masyarakat
terhadap upaya kesehatan dan KB.
Penyelenggara
Adalah anggota masyarakat yang telah
dilatih
dibawah

menjadi

kader

bimbingan

kesehatan

setempat

puskesmas,

dan

pengelolanya adalah yang dibentuk oleh ketua


61

RW yang berasal dari kader PKK, tokoh


masyarakat, formal dan informal serta kader
kesehatan.
Pelayanan Kesehatan Yang Dijalankan
1.Pemeliharaan Kesehatan Bayi dan Balita
a. Penimbangan bulanan
b.PMT bagi yang BB kurang
c. Pemberian Oralit menanggulangi Diare
d.Pengobatan

penyakit

sebagai

pertolongan pertama
2.Pemeliharaan Kesehatan Ibu Hamil, Ibu
Menyusui,dan PUS
a. Pemeriksaan kesehatan umum
b.Pemeriksaan kehamilan dan nipas
c. Peningkatan gizi melalui pemberian
vitamin dan pil penambah darah
d.Imunisasi TT untuk Bumil
62

e. Penyuluhan kesehatan dan KB


f. Pemberian alat kontrasepsi KB
g.Pemberian orali bagai ibu yang terkena
Diare
h.h.Pengobatan

penyakit

sebagai

pertolongan pertama
i. PPPK
SISTEM LIMA MEJA
1.Meja I
a. Pendaftaran
b.Pencatatan bayi, balita, bumil, busui dan
PUS
2.Meja II
Penimbangan balita dan ibu hamil
3.

Meja III
Pengisian KMS
63

4.

Meja IV
a.

Diketahui BB anak naik/tidak


naik , BUMIL dengan RISTI, PUS yang
belum mengikuti KB

b.

Penyuluhan Keshatan

c.

Pelayanan PMT, Oralit, Vit A,


Tablet besi, pil ulangan , kondom.

5.Meja V
a.

Pemberian imunisasi

b.

Pemeriksaan kehamilan

c.

Pemeriksaan

kesehatan

dan

pengobatan
d.

Pelayanan IUD dan suntikan

Untuk meja I -

IV

dilaksanakan oleh

kader kesehatan dan untuk meja V oleh petugas


kesehatan

( dokter, bidan, perawat, juru

imunisasi ).
64

DAFTAR PUSTAKA

65

1.

Departemen kesehatan RI ., 1992, Paket


Pengajaran Kepemimpinan Kesuma, Jakarta.

2.

Efendi

,Nasrul.,1995,

Perawatan

Kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta.


3.

Trihono, 2005, Manajemen Puskesmas


Berbasis paradigma sehat, CV. Agung seto,
Jakarta.

66

Anda mungkin juga menyukai