Anda di halaman 1dari 20

HTA DALAM

PELAYANAN
KEBIDANAN Dwi Nur Octaviani Katili
PRODI D-IV KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Penerapan Health
Technologi
Assesment (HTA)
dalam kebidanan Peran Penerapan
bidan HTA
dalam
BPJS
1. Teknologi kesehatan terus berkembang dan digunakan apakah
menjadi solusi dalam menyelesaikan masalah kebidanan?

Kemajuan
ilmu
kedokteran
Marsden Wagnen, MD
mengatakan Kemajuan
dalam Midwifery social
Today tahun 2000,
pertengahan abad ke-20
(kemiskinan,
jumlah kematian bayi nutrisi dan
dalam proses kelahiran lingkungan
menurun
Keberhasilan
program KB
50% – 80% kelahiran di banyak rumah sakit Amerika  melibatkan satu atau
lebih prosedur bedah/medical model.

◦ Meliputi Obat- Obatan untuk memulai atau mempercepat


persalinan
◦ Rutin episiotomy
◦ Forceps
◦ Vacum extractor
◦ Operasi Caesar (pada kenyataannya, prosedur bedah ini diperlukan
hanya 20% dari semua kelahiran)
Di Indonesia angka kejadian SC sekitar 30% di tahun 2002

◦ Di RSCM sebagai rumah sakit pusat rujukan mempunyai angka


kejadian rata-rata 41,2% dengan 18 % diantaranya adalah kasus
seksio sesarea elektif.

◦ WHO menetapkan standar rata-rata section caesarea di sebuah


Negara sekitar 5-15 %. RS pemerintah 11 % dan RS swasta lebih
dari 30% (Gibbson L. etall, 2010).
KONSEP HTA

Hubungan HTA – Etika


HTA dalam prakteknya masih
terbatas pada sebuah artikel
yang difokuskan pada empat
point
Isu – Isu Dalam HTA

Metode Untuk
Mengintegrasikan Analisis
etika dalam HTA
◦ bidan tidak memiliki kompetensi untuk melakukan
section caesarea, akan tetapi pemeriksaan dini dan
teratur dalam masa kehamilan akan sangat membantu
dalam mempersiapkan proses melahirkan yang aman
Dengan adanya permasalahan dan nyaman bagi sang ibu.
kebidanan seperti tingginya
angka sectio caesarea maka
sebaiknya bidan dapat ◦ Seorang ibu harus bijaksana untuk memilih
menerapkan konsep dari HTA melakukan tindakan operasi bila dapat melahirkan
itu sendiri dengan melibatkan secara alamiah, hanya karena khawatir akan sakit
konsep etika sosial dalam saat proses melahirkan
HTA secara langsung kepada
pasien ◦ tindakan sectio caesar harus menjadi pilihan terakhir
dalam memutuskan proses melahirkan yang akan
dilakukan dengan indikasi yang jelas
2. PERAN BIDAN DALAM PENERAPAN DAN
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA IBU HAMIL
DAN BERSALIN
Bidan memiliki
• Keyakinan fungsi profesi dan manfaatnya untuk
filosopi yang
dijadikan panduan kesejahteraan ibu dan bayi
dalam memberikan • Proses fisiologi harus dihargai dan didukung
asuhanz

Bila timbul • dapat menggunakan teknologi tepat guna


penyulit dan  melakukan rujukan yang efektif

• Bidan mempromosikan pendekatan


persalinan fisiologis
Promosi /non  medikalisasi pada kasus normal
Kesehatan dan atau pendekatan berteknologi
rendah.
• Bidan percaya pada  potensi dan
Percaya kemampuan perempuan untuk
mengupayakan kesehatannya  dan bayinya

• Hamil dan bersalin merupakan


Proses suatu proses alamiah dan bukan
penyakit.

• Selektif dalam memilih teknologi / tidak


menggunakan teknologi tinggi tanpa indikasi
pelayanan yang jelas.

• Memberikan pain relief non farmakologi –


teknologi tepat guna – massage, hidroterapi,
hipnobirthing, memberikan dukungan terus
menerus.
• Memberikan informasi kepada perempuan cara
INFORMASI selektif menggunakan teknologi yang tepat guna

• Selektif dalam memilih teknologi dalam pelayanan


kebidanan
Bidan memberikan pelayanan kebidanan dengan
konsep HTA • Bidan tidak mudah untuk menggunakan teknologi
tinggi tanpa indikasi yang jelas
• Efektivitas klinis
•  Efek psikososial
mempertimbangkan •  Pertimbangan etis
•  Implikasi hukum
•  Biaya dan manfaat
•  keamanan

Bidan mengutamakan pain relief non


farmakologi
  Penerapan Health Technology Assessment (HTA) dalam Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di pelayanan kesehatan.

Bidan sebagai pelayanan kesehatan wajib mendukung program pemerintah


dalam menata permasalahan kesehatan di Indonesia khususnya dalam hal
jaminan kesehatan
Menurut peraturan BPJS No. 1 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan Pasal 74 yang berbunyi:

◦ Peningkatan mutu dan penambahan manfaat Jaminan Kesehatan dalam penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan hasil pengembangan teknologi kesehatan (health
technology assessment).

◦ Pengembangan penggunaan teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah dilakukan penilaian
teknologi kesehatan (health technology assessment).

◦ enilaian teknologi kesehatan (health technology assessment) sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan berdasarkan usulan dari Asosiasi Fasilitas Kesehatan, Organisasi Profesi kesehatan, dan BPJS
Kesehatan
◦  Penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment) sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan oleh Tim Health Technology Assessment (HTA) yang dibentuk oleh Menteri

◦ Tim Health Technology Assessment (HTA)  sebagaimana dimaksud pada ayat (4) bertugas melakukan


penilaian terhadap pelayanan kesehatan yang dikategorikan dalam teknologi baru, metode baru, obat baru,
keahlian khusus, dan pelayanan kesehatan lain dengan biaya tinggi. 

◦ Tim Health Technology Assessment (HTA) memberikan rekomendasi kepada Menteri mengenai kelayakan


pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) untuk dimasukkan sebagai pelayanan kesehatan
yang dijamin.

(Penyelenggara & Sosial, 2014)


KESIMPULAN TERKAIT HTA DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
bidan merupakan bidan dalam
salah satu tenaga memberikan asuhan
profesi yang berperan kebidanan tidak hanya
dalam penerapan HTA berdasarkan evidence
kepada pasien based akan tetapi
khususnya masalah dapat pula
kebidanan berdasarkan HTA
HTA merupakan suatu evaluasi medical care
• melibatkan aspek safety (keamanan)
• Efficacy (cara kerja)
• Effectiveness (efektifitas)
• Eficiency (efisien)
• ethic (aspek etika)
• alat yang sangat berguna untuk para pengambil kebijakan
dalam memutusakn suatu intervensi kesehatan yang tepat
guna
penerapan HTA dalam pelayanan kebidanan masih belum
terlaksana secara maksimal, sebab konsep HTA itu sendiri belum
diketahui secara keseluruhan  oleh bidan

• Diperlukan sosialisasi yang rutin terkait HTA kepada bidan


• diperlukan pula pengevaluasian terkait program HTA yang sudah
dicanangkan dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan (misalnya HTA
pada kasus hipertensi dalam kehamilan
• Bidan sebagai pelayanan kesehatan wajib mendukung program
pemerintah dalam menata permasalahan kesehatan di Indonesia
khususnya dalam hal jaminan kesehatan
Bidan lebih cenderung untuk melakukan penerapan HTA ke arah
screening dengan melibatkan
1. aspek etik
2. psikososial
3. efektivitas klinis
4. hokum
5. biaya
6. serta manfaat  dengan  filosofi yang dijadikan panduan dalam
memberikan asuhan, yaitu keyakinan fungsi profesi dan manfaatnya
untuk mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya – proses
fisiologis harus dihargai dan didukung.

Anda mungkin juga menyukai