Anda di halaman 1dari 6

Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

SURVEI IMPLEMENTASI PELAYANAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER


DALAM MENGURANGI INTERVENSI MEDIS

Sifa Altika1, Uswatun Kasanah2


1
staff dosen Program Studi diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati
2,
Staff Dosen Program Studi Sarjana Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati
Alamat Korespondensi: sifa.altika@gmail.com

Abstrak
Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat terutama bagi wanita
hamil dan melahirkam. Di berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak sedikit klien bertanya tentang terapi
komplementer atau alternatif pada petugas kesehatan seperti bidan. Hal ini terjadi karena klien ingin
mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan pilihannya, sehingga apabila keinginan terpenuhi akan
berdampak ada kepuasan klien. Hal ini dapat menjadi peluang bagi bidan untuk berperan memberikan
terapi komplementer. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. dimana
penelitian dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap subyek penelitian. Pengambilan data secara
survey pada unit kerja pemberi layanan kebidanan komplementer. Populasi dalam penelitian ini seluruh
bidan yang memberikan pelayanan kebidanan komplementer secara mandiri dan/atau yang bekerja pada
unit pelayanan kebidanan komplementer. Dengan sampel yang digunakan secara total sampling yang di
ambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
Penggunan terapi komplementer oleh Bidan paling banyak dilakukan oleh bidan adalah terapi
massage/pijat yaitu sebanyak 43 bidan (61,4%), di antaran massage yang dilakukan oleh bidan di
antaranya adalah: pijat bayi, pijat nifas, pijat oksitosin, pijat payudara dan pijat perenium. Terapi
komplementer lainnya yang jalankan oleh bidan yaitu hipnoterapi (15,8%), akupresure (12,8%),
selanjutnya pelayanan yoga (5,7%) dan obat herbal (4,3%).

Kata Kunci: pelayanan kebidanan komplementer

Abstract

The existing complementary therapy of the community's medical options, especially for pregnant and
childbirth women. In various health care providers, many clients ask questions about complementary or
alternative therapies to health workers such as midwives. This happens because the client wants to get the
service according to his choice, so that if the wish is fulfilled it will have an impact on client satisfaction.
This can be an opportunity for midwives to play a role in providing complementary therapies. The
research method used is a survey. where the research was carried out without intervening on the research
subjects. Collecting data by survey at the work unit providing complementary midwifery services. The
population in this study were all midwives who provide complementary midwifery services
independently and / or who work in complementary midwifery service units. With the sample used in
total sampling taken using consecutive sampling technique based on a predetermined time. The use of
complementary therapies by midwives mostly carried out by midwives is massage / massage therapy,
which is as many as 43 midwives (61.4%), among which massages performed by midwives include: baby
massage, postpartum massage, oxytocin massage, breast massage and massage. perenium. Other
complementary therapies run by midwives are hypnotherapy (15.8%), acupressure (12.8%), then yoga
services (5.7%) and herbal medicine (4.3%).

Keywords: complementary midwifery services

15
Volume 9, Nomor 1, Februari 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

PENDAHULUAN
Perkembangan terapi bagian penting dari praktek kebidanan
komplementer akhir akhir ini menjadi (Harding & Foureur, 2009). Di
sorotan banyak negara. Pengobatan Indonesia, beberapa metode seperti
komplementer atau alternatif menjadi jamu-jamuan telah digunakan selama
bagian penting dalam pelayanan ribuan tahun dan berkembang pesat.
kesehatan di Amerika Serikat dan Perempuan lebih banyak menggunakan
negara lainnya (Snyder & Lindquis, pengobatan komplementer dan
2002). Estimasi di Amerika Serikat 627 alternatif, terutama selama kehamilan
juta orang adalah pengguna terapi dan persalinan karena lebih sedikit efek
alternatif dan 386 juta orang yang samping dibandingkan dengan obat-
mengunjungi praktik konvensional obatan kimia. Saat ini, di seluruh dunia,
(Smith et al., 2004). Data lain lebih banyak bidan menggunakan terapi
menyebutkan terjadi peningkatan komplementer dalam profesi mereka
jumlah pengguna terapi komplementer dibandingkan praktisi medis lainnya.
di Amerika dari 33% pada tahun 1991 Bidan biasanya menggunakan satu atau
menjadi 42% di tahun 1997 lebih terapi komplementer seperti terapi
(Eisenberg,1998 dalam Snyder & pijat, obat-obatan herbal, teknik
Lindquis, 2002). relaksasi, yoga, senam, suplemen
Klien yang menggunakan terapi nutrisi, aromaterapi, homeopati dan
komplemeter memiliki beberapa alasan. akupunktur. Mengingat meluasnya
Salah satu alasannya adalah filosofi penggunaan pengobatan komplementer
holistik pada terapi komplementer, yaitu dan alternatif di bidang kebidanan,
adanya harmoni dalam diri dan promosi organisasi medis juga perlu
kesehatan dalam terapi komplementer. mempersiapkan pedoman relevan untuk
Alasan lainnya karena klien ingin menggunakan pengobatan tersebut
terlibat untuk pengambilan keputusan dalam praktik kebidanan, terutama
dalam pengobatan dan peningkatan untuk perawatan bersalin.
kualitas hidup dibandingkan Terapi komplementer yang ada
sebelumnya. Sejumlah 82% klien menjadi salah satu pilihan pengobatan
melaporkan adanya reaksi efek samping masyarakat terutama bagi wanita hamil
dari pengobatan konvensional yang dan melahirkam. Di berbagai tempat
diterima menyebabkan memilih terapi pelayanan kesehatan tidak sedikit klien
komplementer (Snyder & Lindquis, bertanya tentang terapi komplementer
2002). atau alternatif pada petugas kesehatan
Gambaran dari penelitian terbaru seperti bidan. Hal ini terjadi karena
di seluruh dunia menunjukkan bahwa di klien ingin mendapatkan pelayanan
negara-negara sedang berkembang yang sesuai dengan pilihannya,
hampir 80% orang menggunakan sehingga apabila keinginan terpenuhi
metode terapi komplementer, terutama akan berdampak ada kepuasan klien.
untuk mengobati penyakit kronis (Prass, Hal ini dapat menjadi peluang bagi
2012). Hal ini yang menjadikan bidan untuk berperan memberikan
Paradigma pelayanan kebidanan saat ini terapi komplementer.
telah mengalami pergeseran. asuhan Di Indonesia belum ada Undang-
kebidanan dilaksanakan dengan Undang yang mengatur secara khusus
mengkombinasikan pelayanan tentang pelaksanaan pelayanan
kebidanan konvensional dan kebidanan komplementer, namun
komplementer, serta telah menjadi penyelenggaraan pengobatan

16
Volume 9, Nomor 1, Februari 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

komplementer secara umum telah diatur survey pada unit kerja pemberi layanan
dalam Keputusan Menteri Kesehatan kebidanan komplementer dilakukan
No.1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang pada bulan Januari-Maret.
pengobatan komplementer-alternatif. Survey dilakukan dalam dua tahap,
Bagi banyak bidan dan wanita, tahap pertama dengan membagikan
pelayanan kebidanan komplementer kuesioner/ angket yang berisi beberapa
adalah pilihan untuk mengurangi pertanyaan terkait pelaksanaan
intervensi medis saat hamil dan pelayanan kebidanan komplementer,
melahirkan, dan berdasarkan dan dilengkapi dengan pertanyaan
pengalaman hal tersebut cukup mengenai karakteristik responden.
membantu. Namun, sebagian besar Pelayanan kebidanan komplementer
terapi ini tidak dianggap bermakna yang dimaksud adalah pelayanan
dalam pengobatan konvensional. kesehatan yang diberikan oleh bidan
(Ernst&Watson, 2012). yang telah terdaftar yang dapat
Peran yang dapat diberikan bidan dilakukan secara mandiri kepada ibu
dalam terapi komplementer atau hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru
alternatif dapat disesuaikan dengan lahir, bayi dan anak, serta wanita usia
peran perawat yang ada, sesuai dengan reproduksi dan usia lanjut, dengan
batas kemampuannya. Pada dasarnya, menerapkan pengobatan non
perkembangan bidan yang konvensional (alternatif dan tradisional)
memerhatikan hal ini sudah ada. yang ditujukan untuk mendukung
Kebutuhan masyarakat yang meningkat keadaan normal klien atau sebagai
dan berkembangnya penelitian terhadap pilihan alternatif
terapi komplementer menjadi peluang dalam mengatasi penyulit ataupun
bidan untuk berpartisipasi sesuai komplikasi.
kebutuhan masyarakat. Bidan dapat Setelah data kuesioner didapat,
berperan sebagai konsultan untuk klien maka dilakukan analisis data sementara,
dalam memilih alternatif yang sesuai kemudian peneliti menentukan
ataupun membantu memberikan terapi responden yang akan diwawancara
langsung. Namun, hal ini perlu secara mendalam untuk melengkapi
dikembangkan lebih lanjut melalui data sesuai tujuan penelitian.
penelitian (evidence-based practice) Wawancara mendalam dilakukan secara
agar dapat dimanfaatkan sebagai terapi langsung oleh peneliti baik mendatangi
kebidanan yang lebih baik. langsung ke kediamannya maupun
Berdasarkan dari permasalahan itu wawancara melalui telepon untuk
maka peneliti memutuskan untuk mengekplorasi dan memperluas
melakukan penelitian tentang informasi terpendam dengan
“implementasi pelayanan kebidanan menggunakan pertanyaan terbuka
komplementer dalam mengurangi (Sugiyono, 2010).
intervensi medis saat hamil dan Subyek dalam penelitian ini adalah
melahirkan” bidan yang memberikan pelayanan
kebidanan komplementer secara
METODE PENELITIAN mandiri dan/atau yang bekerja pada unit
Metode penelitian yang digunakan pelayanan kebidanan komplementer.
dalam penelitian ini adalah survey. Subyek penelitian terdiri atas populasi
dimana penelitian dilakukan tanpa dan sampel. Populasi dalam penelitian
melakukan intervensi terhadap subyek ini seluruh bidan yang memberikan
penelitian. Pengambilan data secara pelayanan kebidanan komplementer

17
Volume 9, Nomor 1, Februari 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

secara mandiri dan/atau yang bekerja Data hasil penelitian disajikan


pada unit pelayanan kebidanan dalam bentuk distribusi frekuensi
komplementer. Dengan sampel yang kuotasi hasil wawancara, Penyajian
digunakan secara total sampling yang di hasil dalam bentuk distribusi frekuensi
ambil dengan menggunakan teknik merupakan bagian dari penelitian
consecutive sampling berdasarkan deskriptif kuantitatif. Sedangkan
waktu yang telah ditentukan. penyajian data hasil penelitian dalam
Alat ukur dalam penelitian ini bentuk kuotasi merupakan bagian dari
menggunakan kuesioner yang telah penelitian deskriptif kualitatif.
dibuat oleh peneliti sendiri. Kuesioner Data hasil penelitian disajikan
akan di bagikan kepada responden/ dalam bentuk distribusi frekuensi dan
klien/pasien. Pertanyaan yang telah kuotasi hasil wawancara. Penyajian
diberikan berupa pertanyaan tertutup hasil dalam bentuk distribusi frekuensi
dan dijawab langsung oleh responden merupakan bagian dari penelitian
tanpa diwakilkan kepada orang namun deskriptif kuantitatif. Sedangkan
jika ibu tidak bias membaca maka akan penyajian data hasil penelitian dalam
dibantu oleh peneliti dalam bentuk kuotasi merupakan bagian dari
penelitiannya. Pengumpulan data pada penelitiann deskriptif kualitatif.
penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan angket/kuesioner dan
observasi secara langsung. HASIL PENELITIAN

Tabel 1 .
Jenis Pelayanan Kebidanan Komplementer yang di Praktikkan oleh Bidan
No. Pelayanan kebidanan komplementer Jumlah (n) Persentase (%)
1 Pijat/ massage 43 61,4%
2 Akupresure 9 12,8%
3 Hipnoterapi 11 15,8%
4 Obat herbal 3 4,3%
5 Yoga 4 5,7%
Jumlah 70 100%

pengobatan modern (Andrews et al.,


Tabel 1 menunjukkan bahwa 1999). Terminologi ini dikenal sebagai
Pelayanan kebidanan komplementer terapi modalitas atau aktivitas yang
yang dijalankan oleh bidan sebanyak 70 menambahkan pendekatan ortodoks
bidan, pdengan pelayanan kebidanan dalam pelayanan kesehatan (Crips &
komplementer pada jenis pijat/massage Taylor, 2001). Terapi komplementer
(61,4%) yaitu 43 bidan. Dilanjut dengan juga ada yang menyebutnya dengan
hipnoterapi (15,8%), akupresure pengobatan holistik. Pendapat ini
(12,8%), selanjutnya pelayanan yoga didasari oleh bentuk terapi yang
(5,7%) dan obat herbal (4,3%). mempengaruhi individu secara
menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan
individu untuk mengintegrasikan
PEMBAHASAN pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan
Terapi komplementer dikenal fungsi (Smith et al., 2004).
dengan terapi tradisional yang Berdasarkan hasil penelitian
digabungkan dalam pengobatan Pelayanan kebidanan komplementer
modern. Komplementer adalah yang dijalankan oleh bidan sebanyak 70
penggunaan terapi tradisional ke dalam bidan, pdengan pelayanan kebidanan

18
Volume 9, Nomor 1, Februari 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

komplementer pada jenis pijat/massage Jenis massage yang diterapkan


(61,4%) yaitu 43 bidan. Dilanjut dengan oleh bidan dalam pelayanan
hipnoterapi (15,8%), akupresure komplementer meliputi:
(12,8%), selanjutnya pelayanan yoga a. Pijat Oksitosin: Pijat oksitosin
(5,7%) dan obat herbal (4,3%). merupakan pemijatan tulang
Hasil penelitian Koc Z (2012) di belakang pada costa ke 5-6 sampai
Turki, menyebutkan bahwa 58.9% dari ke scapula yang akan mempercepat
129 bidan yang bekerja pada pusat kerja saraf parasimpatis merangsang
kesehatan keluarga wilayah Samsun hipofise posterior untuk
memberikan pengobatan alternatif dan mengeluarkan oksitosin (Hashimoto,
komplementer pada pasiennya terutama 2014)
ibu hamil. Pengobatan dan terapi b. Pijat Nifas: Pijat ini umumnya
komplementer telah diatur dalam dilakukan bidan pada minggu
PERMENKES No: 1109/ pertama hingga minggu kedua
Menkes/Per/IX/2007. Adapun jenis- setelah persalinan ibu nifas. Hasil
jenis terapi komplementer antara lain: wawancara menjelaskan bahwa
a. Intervensi tubuh dan pikiran (mind tujuan dari dilakukannya perawatan
and body interventions) meliputi : nifas (spa nifas) dengan melakukan
Hipnoterapi, mediasi, penyembuhan pemijatan (massage) adalah untuk
spiritual, doa dan yoga. melancarkan aliran darah dan
b. Sistem pelayanan pengobatan meningkatkan kenyamanan ibu nifas.
alternatif meliputi: akupuntur, c. Pijat Bayi : Beberapa bidan
akupresur, naturopati, homeopati, menerima pemijatan bayi dalam
aromaterapi, Ayurveda rangkaian perawatan baby spa. Hasil
c. Cara penyembuhan manual meliputi: pemaparan bidan menjelaskan bahwa
chiropractice, healing touch, tuina, dengan pijat bayi, akan membuat
shiatsu, osteopati, pijat urut bayi tidak ‘rewel’ dan meningkatkan
d. Pengobatan farmakologi dan biologi nafsu makan. Usia bayi yang dipijat
meliputi: jamu, herbal, gurah bervariasi, rentang 0-12 bulan.
e. Diet dan nutrisi untuk pencegahan d. Massage Payudara: Massage
dan pengobatan meliputi: diet makro payudara yang dimaksud dalam
nutrient, mikro nutrient penelitian ini adalah pemijatan
f. Cara lain dalam diagnosa dan payudara pada masa nifas. Bidan
pengobatan meliputi: terapi ozon, yang memberikan perawatan ini,
hiperbarik. melakukannya bersamaan dengan
Berdasarkan peraturan menteri postnatal treatment. Pemaparan
kesehatan RI tentang jenis-jenis terapi bidan menjelaskan bahwa pemijatan
komplementer yang telah diakui di dilakukan dengan lembut, bertujuan
Indonesia yang tersebut di atas, untuk memperlancar produksi ASI.
sebenarnya setiap tenaga kesehatan e. Massage Perineum: Massage
mempunyai perlindungan hukum untuk perineum merupakan pijatan atau
dapat memberikan pelayanan kesehatan penguluran (stretching) lembut yang
menggunakan terapi komplementer dilakukan pada area perineum (kulit
sesuai dengan lingkup pelayanan di antara anus dan vagina). Pijat
berdasarkan profesinya. Dalam perineum bertujuan untuk
pelayanan kebidanan, hampir semua meningkatkan elastisitas perineum.
yang tersebut di atas dapat diaplikasikan Peningkatan elastisitas perineum
oleh bidan pada ibu dan anak. akan mencegah kejadian robekan

19
Volume 9, Nomor 1, Februari 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

perineum pada saat persalinan complementary therapies.


normal maupun pada episiotomi Pennsylvania: Springhouse.
Ernst, Edzard & Watson, Leala. 2012.
Midwives’ use of
KESIMPULAN DAN SARAN complementary/ Alternative
Penggunan terapi komplementer Treatments: Midwifery Journal,
oleh Bidan paling banyak dilakukan Volume 28, Issue 6, Ed:
oleh bidan adalah terapi massage/pijat December 2012, Pages 772–
yaitu sebanyak 43 bidan (61,4%), di 777.
antaran massage yang dilakukan oleh Fontaine, K.L. (2005). Complementary
bidan di antaranya adalah: pijat bayi, & alternative therapies for
pijat nifas, pijat oksitosin, pijat nursing practice. 2th ed. New
payudara dan pijat perenium. Terapi Jersey: Pearson Prentice Hall
komplementer lainnya yang jalankan Harding, Debble & Foureur, Maralyn.
oleh bidan yaitu hipnoterapi (15,8%), 2009. New Zaeland and
akupresure (12,8%), selanjutnya Canadian Midwifes’ Use of
pelayanan yoga (5,7%) dan obat herbal Complementary and Alternative
(4,3%). Therapy: New Zaeland College
Upaya yang dapat dilakukan of Midwives, Journal 40, Ed:
untuk meningkatkan cakupan April 2009.
pemberian pelayanan kebidanan Hitchcock, J.E, Schubert, P.E., Thomas,
komplementer yaitu: setiap tenaga S.A. (1999). Community health
kesehatan dan masyarakat nursing: Caring in action. USA:
menggunakan dan mengembangkan Delmar Publisher
terapi komplementer, perlu adanya Keputusan Menteri Kesehatan Republik
penelitian lebih lanjut mengenai dan Indonesia Nomor
alternatif, perlu dukungan penuh dari 1109/Menkes/Per/IX/2007
organisasi profesi dan pemerintah dalam tentang penyelenggaraan
bentuk memfasilitasi tenaga kesehatan pengobatan komplementer-
dalam penyelenggaraan pendidikan dan alternatif.
pelatihan tentang penggunaan terapi Nezabudkin, V. (2007). How to
komplementer, perlu adanya upaya research alternative treatment
sosialisasi dan promosi kepada before using
masyarakat tentang manfaat them.http//.www.naturalhealthw
penggunaan terapi komplementer dan eb.com/art icles/
alternatif sebagai pelengkap pemberian Nezabudkin1.html, diperoleh 25
layanan medis, dan memberdayakan Januari 2008.
bidan sebagai fasilitator bagi Smith, S.F., Duell, D.J., Martin, B.C.
masyarakat untuk meningkatkan upaya (2004). Clinical nursing skills:
promotif dan preventif melalui terapi Basic to advanced skills. New
komplementer. Jersey: Pearson Prentice Hall.
Snyder, M. & Lindquist, R.
DAFTAR PUSTAKA (2002).Complementary/alternati
Andrews, M., Angone, K.M., Cray, ve therapies in nursing. 4th ed.
J.V., Lewis, J.A., & Johnson, New York: Springer.
P.H. (1999). Nurse’s handbook Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
of alternative and Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV.Alfabeta.

20
Volume 9, Nomor 1, Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai