Anda di halaman 1dari 2

NAMA: GOERKHA R.B.

NIM:011201034

TUGAS KOMPLEMENTER

Dasar ilmiah terapi komplementer

Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan


nonkonvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu
misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional.
Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan
diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara.

Implokasi terapi komplementer dalam keperawatan berdasarkan falsafah keperawatan

Falsafah dalam keperawatan sendiri merupakan keyakinan perawat terhadap nilai-nilai yang
dimilikinya, yang dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam mengaplikasikan teori keperawatan
dan memberikan ruang bagi perawat untuk lebih memahami tentang keperawatan terutama yang
berkaitan dengan praktik keperawatan. Falsafah keperawatan juga berhubungan erat dengan hubungan
yang holistik menyeluruh yang berpusat pada klien sebagai sasaran dan layanan yang diberikan juga
tidak hanya berpusat pada individu yang sakit melainkan individu yang sehat juga Terapi komplementer
bisa membantu proses penyembuhan dan meningkatkan imunitas tubuh. Kebutuhan pengobatan tidak
hanya bersifat fisik, tapi juga kebutuhan psikologis dan social.Sehingga adanya keterkaitan anatara
penerapan terapi komplementer didalam keperawatan

Penegetahuan dan dasar ketrampilan terapi keperawatan komplementer

Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam sistem pengobatan dan
perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan
konvensional

Terapi Herbal Selama penggunaan terapi herbal seorang perawat harus tahu:

a. Kelemahan utama dari terapi herbal yang digunakan, karena dapat menghambat diagnosis dan
pengobatan apabila menggunakan terapi herbal yang salah.

b. Selama intervensi keperawatan , perawat memahami saat pasien menggunakan terapi herbal, tidak
bisa melarang akan tetapi memberi saran apabila perawat mempunyai ilmu akan hal tersebut.

c. Saat tindakan keperawatan, harus dikaji hal-hal yang mempengaruhi selama proses terutama saat
persiapan operasi.

Hal-hal yang harus diketahui perawat dalam penggunaan terapi herbal, yaitu:

a. FDA (Food and Drug Administration) mengkategorikan herbal sebagai food dan suplemen nutrisi
bukan sebagai obat.
b. The Dietary Supplement Health & Education Act (DSHEA) pada tahun 1994 mengijinkan herbal dijual
sebagai suplemen selama tidak ada keluhan terhadap produk tersebut. 9

c. DSHEA mengingatkan tidak ada jaminan keselamatan dan tidak ada standar untuk produk suplemen
seperti tidak ada jaminan herbal disiapkan dengan baikHubungan asuhan keperawatan terhadap terapi
komplementer

Karena mengingat adanya kebutuhan masyarakat yang meningkat dan berkembangnya penelitian
terhadap terapi komplementer menjadi peluang perawat untuk berpartisipasi sesuai kebutuhan
masyarakat, maka peran perawat sangan diperlukan. Adapun peran perawat dalam terapi alternatif dan
komplementer diantaranya adalah 5 sebagai berikut: 1. Pelaksana Perawat sebagai terapis yang
melakukan terapi kepada pasien dengan terlebih dahulu mengkaji kebutuhan pasien akan terapi. 2.
Pendidik Perawat memberikan pendidikan kesehatan pada pasien serta keluarga tentang manfaat,
resiko, efek samping, hasil yang diharapkan, lamanya pengobatan, dan interaksi pengobatan alternatif
dan komplementer dengan pengobatan konvensional serta bagaimana cara mengakses informasi. 3.
Konseling Perawat memberikan saran kepada pasien untuk mengunjungi kondisi tempat terapi untuk
mengetahui kualitas layanan dan mendorong pasien untuk mencoba terapi lain jika tidak mendapatkan
hasil yang maksima

Daftar pustaka ;

1. TERAPI KOMPLEMENTER DAN PENGOBATAN ALTERNATIF Oleh : ANTIA, S.Kp., M.Kep.


2. Aini, N., & Aridiana, LM., 2016. Asuhan keperawatan pada sistem endokrin dengan pendekatan
nanda nic-noc.Yogyakarta : Salemba Medika
3. Penatalaksanaann di bidang ilmu penyakit dalam panduan prantik klinis. Jakarta : Interna
Publishing
4. Sari, I.I., Maria, R. and Waluyo, A., 2021. Terapi Komplementer Yoga Membantu Mengatasi
Fatigue Pasien Kanker Payudara. Journal of Telenursing (JOTING), 3(1), pp.296-302.

Anda mungkin juga menyukai