Anda di halaman 1dari 28

JENIS KOMPLEMENTER

Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Komplementer


Pengampu : Ibu Rini Susanti, S.SiT.,M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 3:


1. Ida Ayu Gede Litarini
2. Iklila Fitriyani
3. Indah Amalia Sholikhah
4. Ira Risdiyani
5. Jumiati
6. Karima Yulida
7. Kholisatun Mardiyah
8. Kuratul Aini

PRODI S1 KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puja dan Puji Syukur tercurahkan kepada Allah


SWT karena atas limpahan nikmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kelompok ini tepat pada waktunya dengan
judul “Terapi Komplementer tentang yoga, tanaman obat herbal,
aromaterapi:. Banyak kesulitan yang kami hadapi dalam membuat tugas
makalah ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, semangat
dari kerja kelompok kami sehingga kami mampu menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik.
Kami menyimpulkan bahwa tugas makalah ini masih belum
sempurna, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran, guna
kesempurnaan tugas makalah ini dan bermanfaat bagi kami dan pembaca
pada umumnya.

Ungaran, Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang
digabungkan dalam pengobatan modern. Komplementer adalah
penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern (Andrews et
al., 1999). Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas
yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan
(Crips & Taylor, 2001). Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya
dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang
mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan
individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan
fungsi (Smith et al., 2004).
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi
sorotan banyak negara. Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi
bagian penting dalam pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara
lainnya (Snyder & Lindquis, 2002). Estimasi di Amerika Serikat 627 juta
orang adalah pengguna terapi alternatif dan 386 juta orang yang
mengunjungi praktik konvensional (Smith et al., 2004). Data lain
menyebutkan terjadi peningkatan jumlah pengguna terapi komplementer
di Amerika dari 33% pada tahun 1991 menjadi 42% di tahun 1997
(Eisenberg, 1998 dalam Snyder & Lindquis, 2002).
Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan
pengobatan masyarakat. Di berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak
sedikit klien bertanya tentang terapi komplementer atau alternatif pada
petugas kesehatan seperti dokter ataupun perawat. Masyarakat mengajak
dialog perawat untuk penggunaan terapi alternatif (Smith et al., 2004). Hal
ini terjadi karena klien ingin mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan
pilihannya, sehingga apabila keinginan terpenuhi akan berdampak ada
kepuasan klien. Hal ini dapat menjadi peluang bagi perawat untuk
berperan memberikan terapi komplementer

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari terapi komplementer?
2. Apa saja jenis-jenis terapi komplementer?
3. Apa saja metode terapi komplementer?
4. Apa definisi dari komplementer medik?
5. Bagaimana akupuntur medik?
6. Bagaimana terapi hiperbarik?
7. Bagaimana terapi herbal medic?
8. Apa definisi Komplementer tradisional alternative?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswi dapat mengetahui dan memahami dengan jelas
tentang Terapi Komplementer dan jenis Merode terapi komplementer
2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pengertian dari terapi
komplementer
2. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami jenis-jenis dari terapi
komplementer
3. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami metode terapi
komplementer
4. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pengertian dari
komplementer medic
5. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami bagaimana akupuntur
medic
6. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami bagaimana terapi
hiperbarik
7. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami bagaimana terapi herbal
medic
8. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pengertian dari
Komplementer tradisional alternative
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Jenis – jenis Terapi Komplementer

Terapi komplementer Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang

sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit. Komplementer

adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan. Pengobatan

komplementer dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan medis

konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai

dan hukum kesehatan di Indonesia. Standar praktek pengobatan

komplementer telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia.

Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan

komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal

dari negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya,

bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan

tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan

yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun –

temurun pada suatu negara.

Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam -

macam sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk

yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional

(Widyatuti, 2012).
1. Komplementer medic

Jenis tindakan ini berdasarkan pada ilmu biomedik dan telah

diterima oleh kedokteran konvensional dan dalam penyelenggaraanya

dilakukan oleh dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan lainya yang

meiliki sertifikat kompetensi dan keahlian khusus di bidang

pengobatan komplementer. Peraturan ini diatur melalui Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1109/MENKES/per/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan

Komplementer-Altenatif Di Fasilitas Pelayanan Kesehehatan. Dokter

berperan sebagai leader atau yang bertanggung jawab terhadap

tindakan komplementer yang diberikan kepada klien. Kedudukan

tenaga kesehatan lainya yang ikut berperan didalam terapi ini adalah

perawat, bidan, fiisioterapi yang mempunyai sertifikat kompetensi dan

diakui oleh organisasi profesi maupun lembaga yang berwenang dalam

uji kompetensi tersebut. Berbeda dengan tindakan komplementer

keperawatan, pada tindakan komplementer medis ini diselenggarakan

di fasilitas pelayanan kesehatan: Rumah Sakit, Praktek berkelompok

maupun perorangan dan harus mempunyai dokter penanggung jawab.

Perawat dapat melakukkan tindakan komplementer medik dengan

menjadi pembantu dokter (assisten) dalam menjalankan tindakan

komplementer tersebut.

Syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan tindakan

komplemener medis di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut meliputi:


a. Mempunyai ijazah pendidikan tenaga kesehatan (dokter, dokter gigi,

perawat dll)

b. Mendapatkan rekomendasi dari oraganisasi profesi

c. Mempunyai sertifikasi dan dinyatakan lulus uji kompetensi keahlian

tertentu di bidang pengobatan komplementer

d. Mempunyai SBR-TPKA (Surat Bukti Registrasi Tenaga Pengobatan

Komplementer-alternatif)

e. Mempunyai ST-TPKA (Surat Tugas Tenaga Pengobatan

Komplementer-Alternatif)

f. Mempunyai SIK-TPKA (Surat Ijin Kerja Tenaga Pengobatan

Komplementer-Alternatif)

Sedangkan untuk penetapan tindakan komplementer yang dapat

dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan ditetapkan oleh Menteri

Kesehatan. Di Negara Indonesia terdapat 3 jenis teknik pengobatan

komplementer medis yang telah diintegrasikan ke dalam pelayanan

medis konvensional, yaitu:

a. Akupunktur medik

1. Pengertian akunpunktur medik

Akupunktur medic yaitu metode pengobatan alternatif yang

telah dilandasi dengan ilmu biomedik serta bersinergis dengan

pengobatan konvensional. Disebut pengobatan alternative karena

akunpuntur adalah pengobatan tradisional dari Cina yang


digunakan di Indonesia. Akupuntur bermanfaat dalam mengatasi

berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi

(pereda nyeri). Di Indonesia metode terapi akupuntur mulai

mendapatkan pengakuan untuk pengobatan di Rumah Sakit. hal ini

di tandai dengan di keluarkannya Permenkes R.I. NO. 1186

MENKES/PER/XI/1996. Tentang pemanfaatan akupuntur di

sarana pelayanan kesehatan dan Kepmenkes RI no.

1277/Permenkes/SK/VII/2003. Tentang tenaga kesehatan

akupuntur, menunjukan pengakuan terhadap eksistensi dan

manfaat akupuntur sebagai salah satu metode pengobatan alternatif

yang bisa di terima secara ilmiah. Akupuntur dapat dikatakan

sudah memiliki peran, fungsi, dan menjadi salah satu komponen

yang diterima di dalam sistem kesehatan masyarakat apabila

memenuhi syarat-syarat berikut:

a. Berdasarkan ilmu dan dapat dikembangkan secara terbuka

b. Akupunkturis mempunyai kompetensi standar minimal

c. Pelayanan akupuntur dapat dijangkau masyarakat.

d. Akupuntur tidak bertentangan dengan pengobatan konvensional

e. Pelayanan akupuntur dan akupunturis selalu dipantau.

2. Kelebihan akupunktur medik

a. Mudah di lakukan, karna tidak melihat jenis kelamin dan usia.

b. Aman, karna tidak ada efek samping yang dapat di timbulkan

seperti pemakaian obat dalam jangka panjang.


c. Rasional karna banyak penelitian yang membuktikan akupuntur

termasuk salah satu alternatif pengobatan.

d. Afektif mengurangi keluhan pasien.

e. Murah, apabila di bandingkan dengan metode pengobatan yang

lain

3. Kontraindikasi terapi Akupuntur

Adapun pasien yang sangat tidak disarankan melakukan terapi

akupuntur adalah :

a. Kedaruratan medik.

b. Gangguan pembekuan darah.

c. Ibu hamil trimester 1

d. Menusuk daerah tumor atau kanker.

e. Penderita yang memakai alat pacu jantung.

f. Menusuk kulit yang sedang mengalami radang.

4. Penyakit Yang Dapat Di Obati Terapi Akupuntur :

a. Gangguan Saluran pernafasan (sinusitis, rhinitis, influensa,

batuk, asma)

b. Gangguan pencernaan ( maag,konstipasi, diare, cekukan, mual-

muntah)

c. Gangguan muskuloskeletal/ otot dan persendian ( sakit kepala,

vertigo, migran, nyeri pinggang, kaku pada leher, nyeri pada

lutut )
d. Keadaan tertentu (kegemukan, kecantikan, peningkatan stamina,

penurunan kadar gula)

Terapi Akupuntur dilakukan 2-3 kali dalam seminggu,

disesuaikan dengan penyakit yang di derita sampai mencapai

hasil yang sesuai dengan yang di harapkan. satu seri tgerapih

terdiri dari 12 kali terapih dan apabila dibutuhkan bisa di

lanjutkan dengan seri selanjutnya. jarum yang digunakan untuk

terapih digunakan satu kali pakai, sehingga terjamin dari

tertularnya penyakit.

5. Kondisi Yang Tidak Boleh Melakukan Akupuntur Jika Seseorang :

a. Keadaan fisik

b. Adanya tumor

c. Infeksi sistemik atau adaluka di tempat penusukan

6. Cara Akupuntur Bekerja

Penjelasan klasik dari kedokteran Cina adalah bahwa di dalam

tubuh kita terdapat saluran-saluran energi yang memiliki pola

tertentu di seluruh bagian dan permukaan tubuh kita.Saluran energi

yang dikenal dengan meridian ini dapat dibayangkan seperti sungai

yang mengalir ke seluruh tubuh kita seperti sistem irigasi yang

menghidupkan jaringan-jaringan di tubuh kita.Sebuah hambatan

pada pergerakan sungai energi ini bersifat layaknya sebuah

bendungan yang menghambat laju alir ke sisi setelahnya.


Meridian-meridian ini dapat dipengaruhi kinerjanya

menggunakan penusukan pada titik-titik akupuntur, jarum-jarum

tersebut akan mengangkat sumbatan pada bendungan energi dan

mengembalikan aliran yang seharusnya pada meridian-meridian.

Terapi Akupuntur dapat membantu organ dalam pada tubuh untuk

membenahi ketidakseimbangan pada fungsi pencernaan,

penyerapan dan aktivitas produksi energi serta sirkulasi energi dari

organ-organ dengan mendayagunakan sistem meridian. Penjelasan

saintifik modern menyatakan bahwa penusukan titik-titik

akupuntur merangsang sistem syaraf untuk melepaskan zat-zat

kimia di otot-otot, tulang belakang dan otak. Zat-zat kimia ini akan

mengubah pengalaman atas rasa nyeri atau memicu pelepasan zat

kimia dan hormon lainnya yang mempengaruhi sistem regulasi

internal tubuh sendiri.

Pengobatan akupunktur bisa dipelajari oleh siapa pun.

Sehingga dapat menjadi alternatif di tengah maraknya pengobatan

modern yang berbahaya karena sarat dengan penggunaan bahan

kimia. “Di kebiasaan masyarakat Tiongkok memang ilmu ini

(akupunktur) dipelajari secara turun-temurun, sehingga jika sudah

beralih zaman ilmu ini masih bisa dimanfaatkan. Teori yang

diterapkan di pengobatan akupunktur berawal dari kepercayaan

bahwa tubuh bisa mengobati sendiri jika terserang penyakit.

Karena tubuh manusia mempunyai aliran listrik, maka jarum bisa


digunakan sebagai medianya. “Jadi pada tubuh orang sakit itu yin

dan yang-nya tidak seimbang. Melalui pengobatan akupunktur

yang hanya memakan waktu sekitar 15 menit, pasien langsung bisa

merasakan khasiatnya.

Keseimbangan energi dan biokimia yang meningkat oleh

terapi akupuntur pada akhirnya akan merangsang kemampuan

penyembuhan alami tubuh, dan untuk meningkatkan kondisi

kesehatan fisik dan emosi.

7. Keuntungan Pengobatan Akupuntur

a. Alami

Pengobatan ini sama sekali tidak menggunakan bahan-bahan

kimia yang dapat merusak tubuh Anda. Meski kebanyakan

orang tidak suka jenis pengobatan yang dilakukan langsung

dengan kontak pada tubuh mereka, tapi akupuntur adalah jenis

pengobatan alternatif yang layak bagi banyak orang.

b. Membantu sistem kekebalan tubuh

Bila Anda mudah sakit, maka tak ada salahnya untuk mencoba

akupuntur yang dapat membantu meningkatkan sistem

kekebalan pada tubuh.Selain itu, jangan lupa untuk dibarengi

dengan kegiatan olahraga agar metabolism tubuh menjadi lebih

seimbang.

c. Serbaguna.
Akupuntur dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti

mengurangi rasa sakit pada tubuh, menghilangkan

ketergantungan pada obat kimia, menyembuhkan alergi,

kemandulan , bahkan disebutkan juga dapat menjadi alternatif

pengobatan bagi penderita kanker.

d. Menimbulkan rasa tenang.

Selain dapat menyembuhkan penyakit fisik, tekanan pada

mental juga dapat disembuhkan lewat pengobatan ini.

Akupuntur dapat membuat Anda lebih tenang dimana pada saat

yang sama Anda juga menerima pengobatan pada tubuh Anda.

e. Minim efek samping

Karena ini adalah pengobatan tradisional nan alami, jadi Anda

tidak perlu takut akan mendapatkan efek samping seperti

ketagihan, sakit perut atau efek samping lainnya yang Anda

dapatkan saat mengkonsumsi obat-obatan kimia.

f. Mempercepat kesembuhan.

Proses kesembuhan yang dialami karena cedera secara cepat

bisa Anda dapatkan lewat pengobatan ini. Hal ini dipercaya di

dapatkan dari ketenangan yang dirasakan setelah menerima

pengobatan yang kemudian memengaruhi proses penyembuhan.


b. Terapi hiperbarik

1. Pengertian terapi hiperbarik

Terapi hiperbarik yaitu metode terapi dimana pasien

berada di dalam sebuah ruangan dan diberikan tekanan oksigen

murni. Terapi ini sering digunakan pada pasien dengan kasus

gangren untuk mencegah amputasi.

2. Manfaat terapi hiperbarik

a. Meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh jaringan

tubuh, bahkan pada aliran darah yang berkurang.

b. Merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru untuk

meningkatkan aliran darah pada sirkulasi yang berkurang.

c. Mampu membunuh bakteri, terutama bakteri anaerob seperti

Closteridium perfingens (penyebab penyakit gas gangren).

d. Mampu menghentikan aktivitas bakteri (bakteriostatik) antara

lain bakteri E. coli dan Pseudomonas sp. yang umumnya

ditemukan pada luka-luka mengganas.

e. Mampu menghambat produksi racun alfa toksin.

f. Meningkatkan viabilitas sel atau kemampuan sel untuk

bertahan hidup.

g. Menurunkan waktu paruh karboksihemoglobin dari 5 jam

menjadi 20 menit pada penyakit keracunan gas CO.

h. Dapat mempercepat proses penyembuhan pada pengobatan

medis konvensional.
i. Meningkatkan produksi antioksidan tubuh tertentu.

j. Memperbaiki fungsi ereksi pada pria penderita diabetes

(laporan para ahli hiperbarik di Amerika Serikat pada tahun

1960).

k. Meningkatkan sensitivitas sel terhadap radiasi.

l. Menahan proses penuaan dengan cara pembentukan kolagen

yang menjaga elastisitas kulit.

m. Tubuh menjadi lebih segar, badan tidak mudah lelah, gairah

hidup meningkat, tidur lebih enak dan pulas.

3. Proses terapi

Pasien akan dimasukkan ke dalam sebuah chamber bertekanan

udara dua hingga tiga kali lebih tinggi dari tekanan udara

atmosfer normal sambil diberikan pernapasan oksigen murni

(100%) selama satu hingga dua jam. Selama proses

Tindakan operasi yang dilakukan didalam

hyper-baric chamber

terapi pasien diperbolehkan untuk membaca, minum, atau makan

untuk menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan

udara.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani terapi oksigen

hiperbarik adalah:

a. Sebelum menjalani terapi, pasien akan dievaluasi untuk

memastikan tidak adanya kontraindikasi dilakukannya terapi


oksigen hiperbarik, seperti kanker, pneumothoraks, sedang flu

atau demam, penderita sinusitis, asma, infeksi saluran

pernapasan atas yang sedang akut, dan ibu hamil trimester

pertama.

b. Pasien harus memberitahu obat-obatan yang sedang mereka

konsumsi, mengingat terdapat obat-obatan tertentu yang dapat

menyebabkan keracunan oksigen, misalnya obat-obatan jenis

steroid, dan obat kemoterapi

c. Pasien akan dimasukkan ke dalam ruangan menyerupai kapal

selam yang berukuran kecil selama 2 jam, sehingga penting

sekali untuk memastikan pasien tidak memiliki fobia terhadap

ruangan sempit.

d. Saat merasa tidak kuat, pasien dapat memberitahukan petugas

yang ikut masuk ke dalam ruangan hiperbarik.

5. Komplikasi

Terkadang dalam prosesnya, dapat ditemukan komplikasi, antara

lain:

a. Barotrauma, yaitu trauma pada organ tubuh (paru, di belakang

gendang telinga, sinus paranasal) akibat tekanan udara yang

tinggi

b. Keracunan oksigen

c. Gangguan penglihatan sementara akibat pembengkakan lensa.


c. Terapi herbal medik

1. Pengertian terapi herbal medic

Terapi herbal medic yaitu terapi dengan menggunakan obat

bahan alam, baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan

pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka.

Terapi dengan menggunakan herbal medik ini diatur lebih

lanjut oleh Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 121/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan

Medik Herbal. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,

yaitu:

a. Memiliki sertifikasi kompetensi di bidang herbal dan telah

mendapatkan kewenangan dari organisasi seminat

Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan

Tradisional Timur (PDPKT)

b. Standar ketenagaan (SDM) adalah dokter dan atau dokter

gigi yang sudah memiliki kompetensi.

c. Bahan yang digunakan harus yang telah terstandar (obat

jadi) namun apabila meracik sendiri dokter pelaksana harus

didampingi asissten apoteker.

d. Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan medik

herbal wajib mendapatkan izin dari Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia.
2. Konsep pengobatan herbal

Pendekatan yang dipakai bersifat holistic. Tubuh manusia

dipandang memiliki suatu system harmoni yang selalu

seimbang. Tidak berfungsinya satu bagian tubuh yang lain. Jika

tubuh tidak mampu melakukan penyeimbangan kembali seperti

keadaan semula, maka akan timbul suatu penyakit. Salah satu

tujuan dari pengobatan herbal adalah membantu tubuh

mengembalikan keharmonisan atau keseimbangan tubuh.

Selain dari factor eksternal, pengobatan herbal memahami

bahwa dari manusia terdapat kekuatan penyembuh yang dating

dari factor spiritual, emosional, mental, dan fisikal. Kekuatan

penyembuh tersebut dalam dunia medis modern dikenal dengan

system imun. Mengguanakan semurni-murninya bahan dari

herbal sebagai obat, tanpa tambahan zat kimia sintetis.

Konsep pengobatan herbal sangat berbeda dengan konsep

pengobatan modern (yang biasanya menggunakan kimia sintetis

sebagai obat). Misalnya dalam pengobatan kimia sintetis

penyebab penyakit adalah virus, bakteri, dan pathogen (mikro

organism pembawa penyakit); sedangkan dalam pengobatan

herbal, pemyebab penyakit adalah lemahnya system imun.

3. Kelemahan penggunan obat herbal

Penggunaan obat herbal sangat popular di masyarakat,

dikarenakan obat-obatan herbal tersedian di sekitar kita dan


lebih ekonomis. Selain itu, penggunaan obat herbal memberikan

manfaat yang belum tentu diperoleh dari penggunaan obat-obat

kimiawi. Berikut kelebihan dari obat herbal, anata lain:

a. Menggunakan bahan alamiah/organic.

b. Kandungannya lebih banyak diserap tubuh daripada sintetis.

c. Meningkatkan system imun.

d. Holistic/mengobati sumber penyakit.

e. Minim efek samping jika digunakan dengan benar.

f. Halal karena murni dari tumbuhan

4. Pembuatan sediaan herbal

Dalam membuat sediaan herbal terdapat beberapa hal yang

harus diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap khasiat

dan keamanan pengguanaan sediaan herbal tersebut untuk

pengobatan. Adapun dua hal yang perlu diperhatikan adalah

a. Kebenaran Bahan

Sebelum mengguanakan sediaan herbal sebagai obat, harus

dipastikan bahwa tidak menggunakan bahan tanaman yang

salah. Menggunakan bahan herbal yang dapat menimbulkan

efek yang tidak diinginkan atau keracunan.

b. Peralatan

Peralatan panic/wadah yang digunakan sebaiknya dari bahan

gelas/kaca atau stainless steel. Pisau atau pengaduk yang


digunakan terbuat dari kayu atau baja. Sedangkan saringan yang

digunakan adalah dari bahan plastic atau nilon. Jangan

mengguanakan bahan dari aluminium karena dapat bereaksi

dengan kandungan kimia tertentu dari tanaman yang

mungkin bisa menyebabkan keracunan.

5. Keuntungan obat herbal medic sebagai berikut :

a. Memelihara kebugaran dan juga kecantikan tubuh.

b. Meningkatkan daya konsentrasi.

c. Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.

d. Mempercepat penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan.

e. Membantu program diet baik untuk melangsingkan atau

menggemukkan tubuh.

f. Menunjang pengobatan terhadap penyakit.

2. Komplementer tradisional alternative

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan definisi

pengobatan komplementer tradisional alternatif adalah pengobatan non

konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas,

keamanan dan efektifitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan

biomedik tapi belum diterima dalam kedokteran konvensional. Dalam

penyelenggaraannya harus sinergi dan terintegrasi dengan pelayanan


pengobatan konvensional dengan tenaga pelaksananya dokter, dokter

gigi dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki pendidikan dalam

bidang pengobatan komplementer tradisional alternatif. Jenis

pengobatan komplementer tradisional alternatif yang dapat

diselenggarakan secara sinergi dan terintegrasi harus ditetapkan oleh

Menteri Kesehatan setelah melalui pengkajian.

Jenis pelayanan pengobatan komplementer alternatif

berdasarkan Permenkes RI, Nomor: 1109/Menkes/Per/2007 adalah:

a. Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions):

Hipnoterapi, mediasi, penyembuhan spiritual, doa dan yoga

b. Sistem pelayanan pengobatan alternatif: akupuntur, akupresur,

naturopati, homeopati, aromaterapi, ayurveda

c. Cara penyembuhan manual: chiropractice, healing touch, tuina,

shiatsu, osteopati, pijat urut

d. Pengobatan farmakologi dan biologi: jamu, herbal, gurah

e. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan: diet makro

nutrient, mikro nutrient

f. Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan: terapi ozon, hiperbarik,

EECP.
1. Yoga

a. Pengertian yoga

Ajaran yoga adalah bagian dari ajaran Sad Darsana. Kata

oga berasal dari akar kata “Yuj”, artinya menghubungkan. Yoga

merupakan pengendalian aktivitas pikiran dan penyatuan roh

pribadi dengan roh tertinggi. Yoga juga data diartikan sebagai

salah satu disiplin terhadap diet makan, tidur, pergaulan, kebiasaan,

berkata dan berfikir, serta satu uasaha sistematis untuk

mengendalikan pikiran. Yoga pada tahap tertinggi yaitu Samadhi,

Atman kembali menyadari dirinya sebagai kesadaran murni bersatu

dengan Purusa, lepas dari ikatan Praktik.

b. Manfaat yoga secara umum

a. Mengurangi risiko akibat penyakit kronis

b. Sarana relaksasi

c. Membangun fleksibilitas dan kekuatan tubuh

d. Menurunkan berat badan.

e. Meningkatkan massa otot dan memperbaiki postur tubuh

f. Meningkatkan keseimbangan

2. Aroma terapi

1. Pengertian aroma terapi

Aroma terapi adalah teknik perawatan tubuh dengan

menggunakan atau memanfaatkan minyak atsiri (essential oil)

yang berkhasiat. Cara pengguanaan aroma terapi dapat dengan


penghirupan, pengompresan, pengolesan dikulit, perendaman dan

akan lebih efektif disertai pijatan. Aroma terapi ialah istilah generic

bagi salah satu jenis pengobatan alternative yang menggunakan

bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai

minyak essensial, dan senyawa aromatic lainnya dari tumbuhan

yang bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati atau kesehatan

seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan

alternative dan kepercayaan kebatinan.

Menurut Permenkes 1205/Menkes/Per/X/2004 bahan yang

digunakan dalam aroma terapi adalah zat aktif yang diambil dari

tumbuh-tumbuhan aromatic ( ekstraksi dari bunga, daun, akar,

batang/ ranting, buah, biji, dan lain-lain yang memberikan efek

stimulasi atau relaksasi. Sejarah aroma terapi di Indonesia dimana

penggunaan aroma terapi telah menjadi tradisi turun temurun dari

para leluhur bangsa Indonesia misalnya di Bali dikenal adanya

mandi air kumkuman dengan bahan batang kayu cendana

digosokkan pada dulang yang terbuat dari tanah liat. Pemanfaatan

khasiat bunga disebut “Banyuning puspa”. Di Jawa dikenal adanya

tradisi “mandi kembang”. Aroma terapi tradisional telah dikenal

pula didaerah lain di Indonesia.

Di China buku herbal “shen nung’s” berisi informasi lebih

dari 300 tanaman dan penggunaannya sering dikombinasikan


dengan pengobatan pijat dan akupresur. Di China tradisi aroma

terapi juga menggunakan sarana dupa. Di India system pengobatan

Ayur Veda menggunakan rempah kering dan segar juga sering

dikombinasikan dengan pijat. Di mesir digunakan untuk

pengobatan, kosmetik dan pembalseman. Imhotep adalah Dewa

Mesir untuk pengobatan. Di Yunani orang-orang mendapat

pengetahuan aroma terpai dari mesir. Sedangkan orang-orang

Romawi belajar aroma terapi dari Yunani.

Istilah Aroma Terapi dalam penggunaan minyak essensial

untuk terapi diciptakan oleh ahli kimia Perancis, Rene Maurice

Gattefosse, pada tahun 1930. Dia menyelidiki efek lain dari

minyak essensial untuk penyembuhan dan psikoterapi. Pada masa

Perang Dunia II, Dr. Jean Valnet, ahli bedah tentara Perancis

menggunakan minyak essensial sebagai antiseptik. Madame

Marguerite Maury menggunakan aroma terapi sebagai terapi

holistik, dianggap berjasa dalam penggunaan minyak essensial

modern untuk pemijatan.

2. Manfaat aroma terapi secara umum sebagai berikut :

a. Mempercepat peremajaan kulit melalui minyak essensial yang

meresap ke dalam kulit sehingga meningkatkan aliran darah.

b. Mencegah timbulnya berbagai penyakit karena bersifat anti

bakteri
c. Menetralkan ketegangan dan mengurangi stress

d. Memberikan kenyamanan (relaxing) melalui aroma minyak

essensial yang terhirup

e. Menormalisasi metabolisme dan meningkatkan vitalitas

f. Membantu mengatur keseimbangan tubuh dan menstimulasi

proses terapi
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ayoksinau.com/pengertian-yoga-manfaat-dan-jenis-jenis-yoga/

https://www.berbagaireviews.com/2018/06/pengertian-obat-herbal-kelemahan-
dan.html

http://www.budhinersalindo.com/blog/jenis-jenis-terapi-komplementer
B. U. Hadikusumo.1996. TusukJarum Upaya Penyembuhan Alternatif.
Yogyakarta :Kanisius
Dharmojono, drh.2001. Menghayati Teoridan Praktek Akupunktur dan Moksibasi
Jilid 1. Depok :TrubusAgriwidya
HendrikAgusWinarso. 1997.
PedomanLengkapAkupunkturdanMoksibasi.Semarang :Dahara Prize
Gendo, Dr. Med. 2006.TeoriDasarKedokteranTradisionalCina.Yogyakarta
:Kanisius
http://domba-bunting.blogspot.com/2009/11/akupuntur-kesehatan-tusuk-
jarum.html
http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2013/09/terapi-akupuntur-untuk-
pengobatan.html
http://aliciarischa.blogspot.co.id/2014/06/makalah-pengobatan-tradisional-
akupuntur.html

sumber:
http://oxybaric.com/center-oxybaric/definisi-terapi-hyperbaric/
http://nasional.kompas.com/read/2008/12/10/1752366/terapi.oksigen.hiperbarik.se
mbuhkan.beragam.keluhan
http://www.flyfreeforhealth.com/index.php?option=com_content&view=article&i
d=128&Itemid=162&lang=en
Wiryanatha, IB. 2013. Bahan Ajar Mata Kuliah Asuhan Komplementer:
Chiropraktic. Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai