DISUSUN OLEH :
Shafira Malawat (205401446264)
Kelas : K1
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
JAKARTA 2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Sholawat sertasalam semoga terlimpah dan tercurahkan kepada
Baginda tercinta Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaat’nya di
akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar
makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak keselahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang sebesar
besarnya.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengobatan komplementer merupakan suatu fenomena yang muncul saat
ini diantara banyaknya fenomena-fenomena pengobatan non konvensional
yang lain, seperti pengobatan dengan ramuan atau terapi herbal, akupunktur,
dan bekam. Definisi CAM (Complementary and Alternative Madacine) suatu
bentuk penyembuhan yang bersumber pada berbagai system, modalitas dan
praktek kesehatan yang didukung oleh teori dan kepercayaan (Hamijoyo,
2003).
Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tentang
penggunaan pengobatan tradisional termasuk di dalamnya pengobatan
komplementer–alternatif yang meningkat dari tahun ke tahun, bahkan hasil
penelitian tahun 2010 telah digunakan oleh 40% dari penduduk Indonesia.
Masyarakat luas saat ini mulai beralih dari pengobatan modern (Medis) ke
pengobatan komplementer, meskipun pengobatan modern juga sangat popular
di perbincangkan di kalangan masyarakat, sebagai contoh banyak masyarakat
yang memilih mengobatkan keluarga mereka yang patah tulang ke pelayanan
non medis (sangkal putung) dari pada mengobatkan ke Rumah Sakit ahli
tulang. Sakit adalah suatu alasan yang paling umum untuk mencari
pengobatan demi memperoleh kesembuhan.
Selain itu, di Maluku khususnya di pedesaan juga menggunakan terapi
komplementer contohnya di Daerah Leihitu, Kab. Maluku Tengah. Terapi
komplementer yang sering di gunakan yaitu berupa terapi pijat atau urut,
aroma terapi air hangat yang di campurkan dengan minyak kayu putih dan
aroma terapi pada ibu nifas (baufuk). Diantara banyaknya masyarakat Maluku
khususnya di Pedesaan yang memilih menggunakan pengobatan
komplementer saat ini, disebabkan karena pengalaman berobat di kedokteran
yang tidak kunjung sembuh, pengobatan komplementer lebih murah
dibandingkan dengan pengobatan modern, jarak tempuh
yang jauh ke Fasilitas Kesehatan dan Kepercayaan terhadap pengobatan
komplementer bahkan budaya juga dapat mempengaruhi anggapan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pengobatan Komplementer?
2. Apa sajakah Klasifikasi pengobatan Komplementer?
3. Bagaimana proses pelaksanaan dan manfaat pengobatan komplementer
yang dilakukan dengan terapi pijat pada pasien di daerah Leihitu, Kab.
Maluku Tengah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan terapi Komplementer
2. Untuk mengetahui klasifikasi pengobatan Komplementer
3. Untuk mengetahui Bagaimana proses pelaksanaan dan manfaat
pengobatan
komplementer yang dilakukan dengan terapi pijat pada pasien di
daerah Leihitu,Kab. Maluku Tengah
D. Manfaat
1. Dapat menjadi data atau referensi dalam pembelajaran maupun
penelitian
2. Dapat menjadi khasanah ilmu pengetahuan baik dibidang kebidanan
maupunkesehatan lain.
BAB II
TINJAUAN TEORI
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha
untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan
penyakit, perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi,
bersifat menyempurnakan. Pengobatan komplementer dilakukan dengan
tujuan melengkapi pengobatan medis
konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai
dan hokum kesehatan di Indonesia. Maluku khususnya di pedesaan juga
menggunakan terapi komplementer contohnya di Daerah Leihitu, Kab.
Maluku Tengah. Terapi komplementer yang sering di gunakan yaitu
berupa terapi pijat atau urut, aroma terapi air hangat yang di campurkan
dengan minyak kayu putih dan aroma terapi pada ibu nifas (baufuk).
DAFTAR PUSTAKA
Andrews, M.,Angone, K.M,. Cray, J.V,. L.V,. Lewis, J.A,.& Johnson,P.H. (1999).
Nurse’shandbook of alternative and complementary therapies.
Pennsylvania: Springhouse
Smith, S.F., Duel, D.J., Martin, B.C (2004). Clinical nursing skills: Basic to
advanced skills.New Jersey: Pearson Prentice Hall.