Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

KEPERAWATAN KOMUNITAS

DAUN SELEDRI SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER

UNTUK MENGOBATI HIPERTENSI

OLEH:

NAMA : ODE PURNAMA

KELAS: A2 SIANG

SEMESTER : VI ( ENAM )

NPM : 1420116107

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MALUKU HUSADA

KAIRATU

2019
DAUN SELEDRI SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER

UNTUK MENGOBATI HIPERTENSI

A. Defini
Seledri atau celery (Apium graveolens L) merupakan salah satu dari jenis terapi
herbal untuk menangani penyakit hipertensi. Seledri salain mudah diperoleh dan didapat
dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat, seledri juga sudah sering digunakan
dalam keseharian baik penyedap makanan maupun dimakan sebagai lalapan. Disamping
itu bukti-bukti empiris dan dukungan ilmiah dari berbagai penelitian bagai luar negeri
maupun dalam negeri membuktikan bahwa seledri dapat menurunkan tekanan darah.
Zat warna klorofil dalam seledri mengandung anti oksidan sehingga dapat sebagai
agen anti inflamasi. Kandungan 3-n-butilpthalide atau pthhalides dalam seledri berperan
dalam merelaksasi dan melemaskan otot-otot halus pembuluh darah dan menurunkan
hormon stres dalam darah. Seledri bertindak seperti diuretic atau ‘pil air’ dan kaya akan
kalium da magnesium yang mengatur regulasi tekanan darah, sehinga seledri signifikan
menurunkan tekanan darah ( Zulfahni, 2011)

B. Sifat dan Khasiat Seledri


Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing (diuretic),
sedangkan buah dan bijinya sebagai pereda kejang (antipasmodik), menurunkan kadar
asam urat darah, antirematik, peluruh kencing (diuretic), peluruh kentut (karminatif),
afrodisak dan penenang (Dalimartha, 2010).
Seledri berbau aromatic, rasanya manis, sedikit pedas dan sifatnya sejuk. Seledri
bersifat tonik, memacu enzim pencernaan (stomatik), menurunkan tekanan darah
(hipotensif), penghenti pendarahan (hemostasis), peluruh kencing (diuretic), peluruh haid,
peluruh kentut (karminatif), mengeluarkan asam urat darah yang tinggi, pembersih darah
dan memperbaiki fungsi hormone yang terganggu (Dalimartha, 2010).

C. Prosedur
Cara untuk membuat obat tradisional dari seledri untuk penurunan tekanan darah adalah.
1. Cuci bersih 100 gram seledri utuh, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1 cangkir
air lalu peras dan saring. Tim seledri sampai mendidih. Dinginkan, kemudian pisahka
untuk dua kali minum, pagi dan sore hari.
2. Cuci bersi 16 batang seledri sampai bersih dan potong-potong kasar. Masukan ke
dalam pacing email dan tambahkan 2 gelas air bersih. Rebuh sampai airnya tersisa ¾.
Dinginkan, minum airnya, dan makan seledrinya. Lakuka 2 kali sehari masing-masing
setengahnya.

D. Zat yang terkandung dalam seledri


Berdasarkan penelitian, tanaman keluarga Apiaceae ini mengandung natrium yang
berfungsi sebagai pelarut untuk melepaskan deposit kalsium yang menyangkut di ginjal
dan sendi. Seledri juga mengandung magnesium yang berfungsi menghilangkan stress.
Daun seledri mengandung protein, belerang, kalsium, besi, fosfor, vitamin A, B1, dan C.
berdasarkan hasil penelitian, seledri juga mengandung psoralen, zat kimia yang
menghancurkan radikal bebas biang penyebab kanker.
Seledri mempunyai banyak kandungan gizi antara lain, (per 100 gr) : Air 93 ml,
Karbohidrat 4 gram, Protein 0,9 gram, Lemak 0,1 gram, Serat 0,9 gram, Kalsium 50 mg,
Besi 1 mg, Fosfor 40 mg, Yodium 150 mg, Kalium 400 mg, Magnesium 85 mg, Vitamin
A 130 IU, Vitamin K 15 mg, Vitamin C 15 mg, Riboflavin 0,05 mg, Tiamin 0,03 mg,
Nikotinamid 0,4 mg, dan Vitamin B1 0,03 mg.
Daun seledri juga banyak mengandung apiin, disamping substansi diuretic yang
bermanfaat untuk menambah jumlah air kencing. Aromanya yang khas berasal dari
sejumlah komponen mudah menguap dari minyak atsiri yang dikandung, paling tinggi
pada buahnya yang dikeringkan. Kandungan utamanya adalah butilftalida dan
butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah flavonoid seperti
graveobiosid A (1-2%) dan B (0,1-0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen
lainnya apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak
utama adalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai daun mengandung steroid
seperti stigmasterol dan sitosterol. Akar mengandung asparagin, manit, zat pati, lendir,
minyak asiri, pentosan, glutamin, dan tirosin. Biji mengandung apiin, minyak menguap,
apigenin dan alkaloid. Apigenin berkhasiat hipotensif (Dalimartha, 2010)

E. Seledri Sebagai Obat Herbal


Seledri (Apium graveolens L) sudah lama dikenal sebagai obat hipertensi.
Tanaman yang juga terlihat cantik jika ditanam dalam pot ini lebih dulu dimanfaatkan
sebagai bumbu masakan. Daun seledri biasa dipakai untuk memperkaya cita rasa sajian
atau kaldu. Sup kacang merah dan bubur ayam kurang lengkap rasanya jika tanpa
taburan daun seledri di dalamnya. Di Eropa, batang seledri yang besar sering dibuat
sebagai salad dengan saus mayones atau béchamel (saus berbahan dasar susu) sebagai isi
roti sandwich.
Tanaman yang sudah dikenal sejak sejarah awal Mesir, Yunani dan Romawi ini
sebenarnya termasuk jenis sayuran yang diambil batangnya. Meski demikian dalam
kesusastraan kuno terdapat dokumen yang menyebutkan seledri atau tanaman sejenisnya
telah ditanam guna keperluan pengobatan sejak 850 SM. Biji tanaman asli lembah sungai
Mediterania ini digunakan oleh tabib Ayurveda kuno untuk mengobati demam, flu,
penyakit pencernaan, beberapa tipe arthiritis, penyakit limpa dan hati.
Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan obat telah disebut-sebut oleh
Dioskurides serta Theoprastus dari masa Yunani Klasik dan Romawi sebagai “penyejuk
perut”. Veleslavin (1596) memperingatkan agar tidak mengonsumsi seledri terlalu banyak
karena dapat mempengaruhi air susu. Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti
hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta
pembangkit nafsu makan (karminativa).

F. Seledri dalam Hubungannya dengan Penurunan Tekanan Darah


Unsure-unsur yang terdapat dalam seledri yang dapat menurunkan tekanan darah
adalah : flavanoid, apigenin, vitamin C, fitosterol dan Vitamin K yang dapat berperan
dalam metabolism gula (mengatur kadar gula darah), metabolism lemak, efek diuretic,
dan mempertahankan elastisitas pembuluh darah. Dengan demikian seledri memiliki
peranan mekanisme penurun tekanan darah. Kandungan seledri yang dapat menurunkan
tekanan darah antara lain :
1. Flavanoid
Flavanoid dapat menghalau penyakit degeneratif. Flavanoid dapat bertindak
sebagai quencher atau penstabil oksigen singlet. Salah satu flavanoid yang berkhasiat
seerti itu adalah quercetin. Senyawa ini beraktivitas sebagai antioksidan dengan
melepaskan atau menyumbangkan ion hydrogen kepada radikal bebas peroksi agar
menjadi lebih stabil. Aktivitas tersebut menghalangi resiko oksidasi kolesterol jahat
(LDL) yang menyebabkan darah mengental, sehingga mencegah pengendapan lemak
pada dinding pembuluh darah (Jupiter, 2005 dalam Barnes, 2008)
2. Apigenin
Apigenin yang terdapat di seledri sangat bermanfaat untuk mencegah
penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi.
3. Vitamin C
Vitamin C dapat memperkuat otot jantung, Vitamin C berperan penting
melalui proses metabolisme kolesterol, karena dalam proses metabolism kolesterol
vitamin C dapat meningkat laju kolesterol yang dibuang dalam bentuk asam empedu
dan mengatur metabolism kolesterol. Vitamin C juga dapat meningkatkan kadar HDL
dan berfungsi sebagai pencahar sehingga dapat meningkatkan pembuangan kotoran
(Kusuma, 2006 dalam Putri, 2010)
4. Fitosterol
Adalah sterol yang terdapat dalam tanaman dan mempunyai struktur mirip
kolesterol. Secara alami fitosterol dapat ditemukan dalam sayuran, kacang-kacangan,
gandum. Fitosterol dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan cara
menghambat penyerapan kolesterol diusus. Sehingga membantu menurunkan jumlah
kolesterol yang memasuki aliran darah. Sehingga fitosterol dapat membantu
menurunkan tekanan darah dikutip dari Granfa 2007.
5. Vitamin K
Berfungsi membantu proses pembekuan darah. Vitamin K berpotensi
mencegah penyakit serius seperti penyakit jantung dan stroke karena efeknya
mengurangi pengerasan pembuluh darah oleh factor-faktor seperti timbunan plak
kalsium (Astawan, 2004 dalam Putri, 2010)
6. Apiin
Apiin bersifat diuretic yaitu membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan
dan garam dari dalam tubuh, sehingga berkurangnya cairan dalam darah akan
menurunkan tekanan darah (Masteryen, 2006 dalam Putri, 2010).

DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, S. (2010). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid II. PT.Trubus Agriwidya.
Jakarta. Hal : 172

Putri, B.L. (2010). Analis Diosmin dan Protein Tanaman Seledri (Apium Graveolens L)
dari Daerah Cipanas dan Ciwidey. IPB. Bogor

Reginawati. (2008). Seledri (Apium Graveolens L).


http://www.kpel.or.id/TTGP/komaditi/SELEDRI.htm. 25 Oktober 2013.

Ni Nengah Mini Arie,Ummu Muntamah, Trimawati. . Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume


2, No. 1, Mei 2014; 46-5146. PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN SELEDRI PADA
LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN GOGODALEM BARAT. file:///E:/4058-
8502-1-SM.pdf

file:///E:/terapi%20daun%20seledri/01-gdl-igarumsety-841-1-ktikelu-7.pdf

Anda mungkin juga menyukai