Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRAKTIKUM

PENANGANAN ATONIA UTERI

Disusun oleh :

DWI FITRIYANA PUTRI

NIM.1810104323

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGAM SARJANA TERAPAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘ AISYIYAH YOGYAKARTA

TAHUN 2019
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

I. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Patologi
2. Program Studi : Kebidanan Program Sarjana Terapan
3. Kode/Bobot SKS : MW4107/ 2 SKS
4. Semester : 4 (Empat)
5. Elemen Kompetensi : Mata Kuliah Bersyarat (MKB)
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
8. Pokok Bahasan : Penanganan Atonia Uteri

II. STANDAR KOMPETENSI


Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan penanganan atonia uteri sesuai
PMK no.28 tahun 2017 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan, pada Pasal 19
(1) Pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa
persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara dua kehamilan, (2) Pelayanan
kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pelayanan diantaranya
penanganan kegawatdaruratan dilanjutkan dengan perujukan.

III. KOMPETENSI DASAR


Mampu melakukan praktek penanganan atonia uteri sesuai dengan prosedur.

IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mahasiswa dapat:
1. Menyiapkan alat-alat dan obat-obatan untuk penanganan atonia uteri dengan benar
dan lengkap
2. Melakukan penanganan atonia uteri dengan prosedur secara teliti dan aman.

V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui demonstrasi dengan phantom di laboratorium skill mahasiswa dapat:
1. Menyiapkan alat-alat dan obat-obatan untuk penanganan atonia dengan benar dan
lengkap
2. Melakukan penanganan atonia uteri dengan prosedur secara teliti dan aman.

VI. DESKRIPSI MATERI


1. Alat-alat dan obat-obatan untuk penanganan atonia uteri.
2. Langkah-langkah penanganan atonia uteri
VII. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi dengan cara dosen bertanya kepada mahasiwa tentang apa yang telah
diketahui tentang atonia uteri dan dosen menambahkan
2. Demonstrasi dengan cara dosen mencontohkan langkah langkah penangana atonia
uteri dan mahasiswa melihat
3. Silent demonstration (diam, kemudian baru menjelaskan) menyesuaikan
materi
4. Redemontrasi dengan cara mahasiswa diminta melakukan demonstasi ulang seperti
yang telah didemontrasikan oleh dosen
5. Tanya jawab dengan cara mahasiswa diberikan kesempatan bertanya dan dosen
menjawab

VIII. MEDIA PEMBELAJARAN


1. Phantom Panggul 1 buah
2. 1 Set Peralatan penanganan atonia uteri
Peralatan :
a. Set infus
b. Set O2
c. Handscoons
d. Duk Steril
e. Obat Uterotonika
f. Kateter Uretra
g. Kapas cebok
h. Larutan Klorin 0,5 % dalam tempatnya
i. APD
j. Tempat Plasenta
3. Jobsheet
4. Cheklist
5. Template
6. Rubrik

IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Komponen
Uraian kegiatan Estimasi Waktu
langkah
Pendahuluan a. Membuka salam dan doa 3 Menit
b. Menyiapkan fisik dan psikis
c. Memperkenalkan diri
d. Melakukan apersepsi dan integrasi nilai-
nilai islam
e. Phantom Panggul 1 buah
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran
g. Menyampaikan cakupan materi
Inti a. Melakukan diskusi tentang atonia uteri 13 Menit
b. Menyiapkan alat-alat untuk atonia uteri
c. Silent demonstration
d. Mendemonstrasikan penanganan atonia
uteri
e. Mahasiswa redemonstrasi penanganan
atonia uteri
f. Melakukan tanya jawab / kesempatan
mahasiswa untuk bertanya
Penutup a. Mengevaluasi hasil pembelajaran 4 menit
b. Refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
dan integrasi nilai-nilai islam
c. Tindak lanjut untuk evaluasi pada
pertemuan selanjutnya
d. Menutup dengan terimakasih dan salam
X. PENILAIAN
A. Jenis
Jenis : Unjuk Kerja/Performance test
Bentuk : Ceklist
Instrumen : Ceklist : Terlampir
XI. SUMBER BELAJAR
1. Bobak, 2012. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
2. Myles. 2011. Buku Ajar Bidan. Jakarta: EGC.
3. Waloejo, PB.2013. Penuntun Ketrampilan Obstetri. Pemalang: Mahira-Rahima.

Yogyakarta, 26 Februari 2019

Dosen Pembimbing Praktikan

(Luluk Khusnul Dwihestie, S.ST., M.Kes.) (Dwi Fitriyana Putri)


LAMPIRAN 1

CHECK LIST PENANGANAN ATONIA UTERI

Keterangan:

1 = Apabila ketrampilan tidak dilakukan


2 = Apabila ketrampilan dilakukan kurang sempurna
3 = Apabila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar

N BUTIR YANG DINILAI NILAI


O

A SIKAP DAN PERILAKU 0 1 2

1 Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan


memperkenalkan diri dan memastikan identitas pasien (nama pasien,

Menjelaskan keadaan pasien dilanjutkan dengan membaca do’a :


2

3 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada klien


dan menandatangani informed consent (bisa dilakukan oleh keluarga
pasien).
Tujuan tindakan mengatasi perdarahan dengan KBI dan atau KBE
setelah plasenta lahir
Prosedur tindakan yaitu dengan memasukkan tangan kanan kedalam
vagina dan melakukan penekanan pada rahim.

4 Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama tindakan


(Selama tindakan bidan berkomunikasi dengan pasien untuk
memastikan keadaan ibu dan memberikan anestesi verbal/
komunikasi teraupetik)

5 Memperhatikan prinsip pencegahan infeksi (menggunakan APD


lengkap, melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan, melakukan dekontaminasi alat dan tempat)

6 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan


dengan lafal hamdalah

Cacatan !

Karena keadaan ini emergency maka penjelasan prosedur dapat dilakukan sambil
pelaksanaan tindakan, sedangkan persetujuan tindakan dapat dilakukan segera

B CONTENT
7 Alat:

a. Steril:
1) Sarung tangan panjang
2) Sarung tangan pendek
3) Kassa, kapas
4) Kateter no 16
5) Tranfusi Set
6) Cairan infus RL, intravena kateter no. 16 / 18)
7) Duk sedang / duk lubang (untuk alas bokong dan penutup perut)
8) Spuit 2,5 / 3 cc
9) Bak instrumen
10) Korentang dalam tempatnya

b. Alat tidak steril

1) APD (Celemek, Topi, Apron, kaca mata, Masker, sepatu)


2) Set O2 (Pastikan ada O2 dalam tabungnya, selang O2, regulator,
humadifier terisi air DTT sesuai batas indikator)
3) Plester, gunting, betadin, alkohol, bengkok, tempat sampah
4) Perlengkapan cuci tangan (air mengalir, sabun cair,
handuk bersih dan kering/ tissu)
5) Obat uterotonika (oksitosin 10 iu minimal 6 ampul,
misoprostol tablet/metilergometrin 0,2 mg injeksi)
6) Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya
7) Ember tempat pakaian kotor
8) Alat memeriksa vital sign (tensimeter, jam tangan, termometer)
9) Safety box
10) Lampu sorot
11) Perlak / underpad
12) Waskom besar 2 untuk memandikan pasien, waslap 2 buah
13) Tiang infus
11) Bengkok

c. Persiapan pasien
1) Selimut pasien
2) Handuk bersih dan perlengkapan pasien (baju, kain, pakaian
dalam, pembalut)

8 Segera setelah plasenta lahir melakukan masase pada fundus uteri

Apabila dalam 15 detik setelah dimasase uterus tidak


berkontraksi maka dikatakan atonia uteri, segera
lakukan kompresi bimanual interna (KBI)

9 Memakai sarung tangan DTT/steril (sarung tangan panjang


pada tangan kanan, tangan kiri sarung tangan pendek) *)

10 Memasang duk steril diatas perut dan dibawah bokong ibu

11 Membuka labia dengan tangan kiri, memasukan tangan


kanan kedalam vagina secara obstetrik*)

12. Melakukan eksplorasi di vagina untuk memastikan tidak


adanya selaput ketuban dan bekuan darah *)

13. Mengepalkan tangan kanan dalam vagina, meletakan di


forniks anterior*)

14. Menekan corpus uteri posterior seluas mungkin dengan


menggunakan tangan yang diluar, seolah-olah kedua tangan
saling bertemu*)

15. Menekan kuat uterus diantara kedua tangan selama 5 menit

Apabila dalam 5 menit terjadi kontraksi uterus maka KBI


diteruskan selama 2 menit lagi sehingga total waktu KBI 7
menit, kemudian lakuan perawatan ibu kala IV

Jika uterus tidak juga berkontraksi dalam waktu 5


manit lakukan kompresi bimanual eksterna (KBE)

16. Meminta keluarga ibu meletakkan tangan kirinya menggantikan


tangan kiri penolong, kemudian tangan kiri penolong memposisikan
tangan kanan keluarga dengan cara mengepalkan dan meletakkan
dan menekan diatas suprapubik ( posisi di sebelah kanan pasien
atau kiri penolong)

17. Mengeluarkan tangan yang ada di dalam vagina, bersihkan dalam


larutan klorin 0,5%

18. Memberikan injeksi ergometrin 0,2 mg IM atau mesoprostol 600


– 1000 mcg per rektal *)

19 Memberikan infus (RL) + oksitosin 20 U dengan jarum no. 16 atau


18 (dihabiskan dengan cepat + 10 menit) botol ke 1 dilanjutkan
dengan botol ke 2 yang berisi oksitosin 10 U

20 Menyiapkan Rujukan (BAKSOKUDA)

21 Mengganti sarung tangan panjang DTT/steril

22 Mengulangi tindakan KBI :

Membuka labia dengan tangan kiri, kemudian tangan masuk


secara obstetrik, lalu mengepal dan menekan di fornik anterior,
meminta keluarga melepas tekanan pada supra pubik, tangan
kiri penolong menggantikan tangan kiri keluarga.

Jika dalam waktu 1 – 2 menit uterus tidak berkonteraksi segera


rujuk ibu dengan tetap diberi infus RL 500 cc + 20 U oksitosin

Flabott infus ke 2 – 4 dihabiskan dalam waktu 1 jam tiap-


tiap botolnya( setiap flabott di tambahkan 10 U oksitosin)

Selanjutnya tiap flabott dihabiskan dalam waktu 4 jam atau


125 cc/jam, sampai ke tempat rujukan

Bila tidak tersedia cukup cairan infus maka flabott ke


2 diberikan dengan tetesan sedang (24-30 tetes/menit)
dan ditambah pemberian cairan per oral

23 Menyampaikan kepada ibu bahwa tindakan sudah selesai,


atau memberitahukan bila pasien akan dirujuk.

TEKNIK
24 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis

25 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu

26 Menjaga privasi klien

27 Melakukan pendokumentasian ( pengkajian, diagnosa, tindakan,


therapi, data perkembangan, rencana tindak lanjut asuhan )

JUMLAH
Keterangan
Yogyakarta, …………………
Nilai = ...............

Jumlah total

Nilai = ---------------- x 100 Evaluator

54

Nilai > 70, mahasiswa dinyatakan lulus

Nilai < 70, mahasiswa harus mengulang

(Luluk Khusnul Dwihestie, S.ST., M.Kes.)


LAMPIRAN 2

JOBSHEET PENANGANAN ATONIA UTERI

NO LANGKAH KERJA ILUSTRASI GAMBAR


1 Persiapan alat yang akan digunakan

Key point:
Susun alat dan bahan secara ergometris
dan letakkan pada tempat yang mudah
dijangkau.

2 Cuci tangan.

Key point:
Gunakan sabun dan air mengalir
Lepaskan semua perhiasan dan jam
tangan.
Gunakan standar mencuci tangan (7
langkah)
Keringkan dengan handuk yang bersih.

3 Menggunakan sarung tangan panjang


DTT.

Key point:
Pastikan sarung tangan tidak robek
ataupun tidak dalam keadaan rusak
4 Masase fundus uteri

Key point:
Masase fundus searah jarum jam.
Lakukan selama 15 detik

5 Mengeluarkan bekuan darah dan sisa


plasenta

Key point:
Masukkan tangan kedalam vagina secara
obstetrik, Pastikan tidak ada bekuan
darah dan selaput ketuban yang tertinggal

6 Kosongkan kandung kemih.

Key point:
Pastikan kandung kemih benar-benar
kosong.
Jika penuh dan dapat dipalpasi,
lakukan kateterisasi menggunakan
teknik aseptik.

7 Lakukan kompresi bimanual internal


selama 5 menit

Key point:
Masukkan tangan dengan teknik obstetri.

Tekankan tangan yang ada dalam vagina


pada bagian forniks anterior dengan
mantap pada bagian bawah uterus

Hati-hatilah dalam menyingkirkan


serviks yang menghalangi penekanan.

Tekankan tangan pada perut dan kepalan


tangan yang berada didalam vagina
bersamaan.

8 Jika uterus berkontraksi

Key point:
Tangan penolong akan merasakan
dorongan dari forniks anterior uterus
Jika uterus berkontraksi , teruskan
pemantauan.

9 Lakukan kompresi bimanual eksterna

Key point:
Jika uterus tidak berkontraksi setelah 5
menit
Anjurkan anggota keluarga untuk
melakukan kompresi bimanual eksternal.

Lakukan kompresi uterus dengan cara


saling mendekatkan tangan depan dan
belakang agar pembuluh darah di dalam
anyaman miometrium dapat dijepit secara
manual.

Sementara anda memberi injeksi


ergometrin 0,2 mg IM dan memulai infus
IV (RL dengan 20 IU Oksitosin/500 cc
terbuka lebar).

Ergometrin 0,2 mg IM kontarindikasi


bagi penderita hipertensi.

Pemberian RL di guyur.

Gunakan aboket yang besar.

10 Lakukan kompresi bimanual interna


Key point:
Kompresi Bimanual Internal segera
dilakukan setelah memberikan injeksi
metergin dan memulai infus IV

11 Rujuk ibu

Key point:
Jika uterus belum juga mulai
berkontraksi setelah 5-7 menit, segeralah
siapkan perujukan & teruskan KBI.

Rujuk dengan IV tetap terpasang


dengan laju 500 cc/jam hingga tiba
ditempat perujukan atau jumlah
seluruhnya 1,5 liter diinfuskan. Lalu
teruskan dengan laju infus 125 cc/jam.

12 Buka sarung tangan secara terbalik,


rendam dalam larutan Klorin 0,5%

Key point:
Jaga jangan sampai tangan terkena
bilasan larutan klorin.
LAMPIRAN 3

TEMPLATE

PENANGANAN ATONIA UTERI

1 Nomor station

2 Judul station Penanganan Atonia Uteri

3 Waktu yang dibutuhkan : 15 menit

4 Tujuan station Tingkat kemampuan Psikomotor mampu


mendemonstrasikan Penanganan Atonia Uteri

5 Kompetensi a. Pengkajian data subjekti


b. Pengkajian data objektif
c. Interpretasi data dan pengambilan keputusan klinik
d. Keterampilan prosedur klinik
e. Pendidikan kesehatan
f. Pendokumentasian
g. Perilaku professional
6 Kategori Asuhan Kebidanan Patologi

7 Instruksi peserta ujian Skenario Klinik:

Seorang ibu berumur 34 tahun melahirkan anak ke 6


setengah jam yang lalu di klinik pada tanggal 9 Maret
2018, ibu menyampaikan bahwa merasa lemas,
mengantuk, dan darah yang keluar banyak dari
kemaluan, dan ari-ari sudah lahir dan ibu tidak
merasakan mules di perut bagian bawah.

a. Melakukan Penanganan Atonia Uteri


b. Melakukan pendidikan kesehatan pasca
Penanganan Atonia Uteri
c. Melakukan perilaku profesional dengan kasus di
atas
8 Instruksi penguji : Skenario Klinik:

Seorang ibu berumur 34 tahun melahirkan anak ke 6


setengah jam yang lalu di klinik pada tanggal 9 Maret
2018, ibu menyampaikan bahwa merasa lemas,
mengantuk, dan darah yang keluar banyak dari
kemaluan, dan ari-ari sudah lahir dan ibu tidak
merasakan mules di perut bagian bawah.
Instruksi Umum :

Kerjakan perasat sesuai dengan check list

Instruksi Khusus :

1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian


sesuai
2. Berikan penilaian sebagai berikut
a. Nilai 2 apabila dilakukan dengan benar
b. Nilai 1 apabila dilakukan dengan benar tetapi
belum tepat dan tidak berurutan
c. Nilai 0 apabila tidak dilakukan
3. Hindarilah interupsi dan atau tindakan selain
daripada yang diminta pada instruksi penguji
4. Berikan informasi atau hasil yang dibutuhkan
secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian
telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis
pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi
khusus)
5. Taatilah peraturan serta etika penguji serta
menjalankan tugas sebagai penguji
9 Instruksi pasien standar 1. Ibu perdarahan pervaginam harus ditangani
2. Riwayat persalinan normal
3. Ibu dalam keadaan perdarahan
4. Informed consent penanganan atonia uteri
5. Berikan dukungan dan menenangkan keluarga
6. Posisikan ibu dengan benar
10 Tata letak/ Station Mini Hospital Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Bed

Pintu Masuk
Keterangan Warna

Biru : Tempat konseling

Pink : Tempat penyimpanan alat yang

akan digunakan

Merah : Tempat penanganan atonia uteri

Coklat : Kursi Penguji

Kuning: Tempat mencuci tangan / wastafel

Hijau : Tempat Sampah Kering

Orange : Tempat Sampah Basah

Ungu : Tempat Larutan Air Klorin 0,5 %

Abu : Sampiran / Gorden

11 Kebutuhan Laboran -

12 Kebutuhan Phantum a. Phantum perut uterus, vagina

13 Kebutuhan 1 Set Alat a. Handuk


b. Masker
c. Apron
d. Google
e. Sepatu Boot
f. sarung tangan 1 DTT/Steril
g. bengkok 1 buah
h. larutan klorin 0,5 %
i. Cairan RL
j. Oksitosin
14 Penulis Dwi Fitriyana Putri

15 Referensi Rokhanawati, Dewi dan Fitria, Belian, 2015 Modul


Praktik Kebidanan, Yogyakarta : STIKES ‘Aisyiyah
Lampiran 4

Rubrik Penilaian OSCE`

No Kompetensi 0 1 2 3 Bobot Skor Nilai

1. Keterampilan Tidak (mampu melakukan (mampu (mampu


prosedur klinik dilakuk 1-2 item dari 5 mel ukan 3- melakukan
an item) 4 item dari 5 semua item
- Melakukan item) dari 5 item)
pemeriksaan
kelengkapan alat
- Melakukan
kompresi bimanual
interna
- Melakukan
kompresi bimanual
ekterna
- Melakukan
penaganan atonia
uteri dengan benar.
- membereskan alat

2. Pendidikan kesehatan Tidak (mampu (mampu (mampu


(Penyuluhan) dilakuk melakukan 1 melakuk melakukan
an item dari 3 item) an 2 dari semua item
- Mampu membina 3 item) dari 3 item)
hubungan dengan
pasien secara baik
dengan
-
menggunakan
komunikasi verbal
dan non-verbal
- Memberikan KIE
tentang
penanganan atonia
uteri.
- Memberikan
penjelasan
perawatan lanjutan
3. Perilaku Profesional Tidak (mampu (mampu (mampu
dilakuk melakukan 1-3 melakuk melakukan
- Menuci Cuci an item dari 8 item) an 4-6 semua item
tangan sebelum dan
setelah tindakan item dari dari 8 item)
- Membaca 8 item)
Bismillah sebelum
melakukan
tindakan dan
membaca
hamdallah setelah
melakukan
tindakan
- Melakukan
tindakan secara
sistematis
- Melakukan setiap
tindakan dengan
berhati-hati dan
teliti dan tidak
membahayakan
pasien dan diri
sendiri
- Memperhatikan
kenyamanan pasien
- Melakukan
tindakan sesuai
prioritas
- Menunjukkan rasa
hormat kepada
pasien
- Melakukan
tindakan dengan
mengaplikasikan
atau
mengintegrasikan
nilai-nilai Islam di
dalamnya.

GLOBAL PERFORMANCE

Beri tanda (√ ) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian anda secara umum terhadap
kemampuan kandidat

TIDAK LULUS BORDER LINE LULUS SUPERIOR

Anda mungkin juga menyukai