Disusun oleh:
Dian Indriani
(1811407815401008)
Dosen Pembimbing:
Karnilan Lestari Ningsi Sam S.ST.M.Keb
(SAK)
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukannya Konseling ini.Ibu tersebut diharapkan mampu :
1. Menjelaskan definisi alat kontrasepsi
2. Menjelaskan tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi
3. Menjelaskan tentang jenis jenis alat kontrasepsi
4. Menjelaskan dampak jika tidak menggunakan alat kontrasepsi
1. MATERI
1. Pengertian alat kontrasepsi
2. Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi
3. Jenis jenis alat kontrasepsi
4. Dampak jika tidak menggunakan alat kontrasepsi
2. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Demonstrasi
5. DAFTAR PUSTAKA
Maulana,Angga.2020.Jenis Jenis Alat Kontrasepsi KB yang Tersedia, Beserta
plus Minusnya.
Combination birth control pills - Mayo Clinic. Retrieved 13 January 2020, from
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/combination-birth-control-
pills/about/pac-20385282
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kabupaten Buleleng.2015. Jenis KB, Manfaat KB.
kekurangan program KB, Tujuan KB. Kabupaten Bulelen
Sayanda.2020.Keluarga Berencana – Pengertian, Jenis, Tujuan, Efek Samping.
6. LAMPIRAN
1. Lampiran I : UraianMateri
2. Lampiran II : Evaluasi
3. Lampiran III : Leaflet
4. Lampiran IV : Dokumentasi
PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI
A. Pengertian
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk
membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.
Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang
bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. Gerakan keluarga
berencana diartikan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui upaya pendewasaan usia perkawinan, pengendalian
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan
keluarga dalam rangka melembagakan dan membudidayakan norma keluarga
kecil bahagia dan sejahteraan (Sayanda, 2020).
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu
diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana
merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya
karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-
metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan
nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk
memperoleh kontrasepsi (Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Buleleng,
2015).
B. Tujuan
Menurut (Sayanda, 2020) ada beberapa tujuan dari program keluarga
berencana, yaitu antara lain:
1. Membentuk keluarga kecil yang sejahtera dan sesuai dengan kekuatan
ekonomi yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Perencanaan jumlah anak
dan pengaturan jarak kelahiran adalah cara untuk mendapatkan keluarga
kecil dan bahagia.
2. Mencanangkan keluarga kecil dengan 2 anak, mencegah terjadinya
pernikahan di usia dini serta peningkatan kesejahteraan keluarga
Indonesia.
3. Menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia yang terlalu
muda atau terlalu tua serta memelihara kesehatan alat reproduksi.
4. Menekan jumlah penduduk serta menyeimbangkan jumlah kebutuhan
dengan jumlah penduduk di Indonesia.
5. Menurunkan Risiko Kanker Rahim dan Serviks
6. Menghindari Kehamilan yang Tidak Diharapkan
7. Mencegah Penyakit Menular Seksual
8. Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Bayi
9. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
10. Menghasilkan Keluarga yang Berkualitas
11. Menjamin Pendidikan Anak Lebih Baik
C. Jenis jenis alat kontrasepsi
1. Alat kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal umumnya mengandung kombinasi dari
progestin dan estrogen, atau progesteron saja. Kontrasepsi ini
tersedia dalam berbagai bentuk. Macam-macam alat kontrasepsi
hormonal termasuk pil KB, suntik KB, implan, patch, dan cincin
vagina (Maulana Angga, 2020).
a. Pil KB kombinasi progestin dan estrogen
Gambar 1: Pil KB
Sumber: Pil-BKKBN.2015
Kandungan di dalam pil KB ini adalah kombinasi antara
progestin dan estrogen. Kontrasepsi yang satu ini membantu
menahan ovarium agar tidak memproduksi sel telur.Alat
kontrasepsi ini juga menyebabkan adanya perubahan pada lendir
serviks atau leher rahim serta endometrium agar sperma tidak bisa
‘bertemu’ dengan sel telur. Berbeda tipe pil KB kombinasi, maka
kandungan dosis estrogen dan progestin di dalamnya pun berbeda
(Maulana Angga, 2020).
1) Kelebihan dari alat kontrasepsi pil KB kombinasi
Adalah mengurangi perdarahan saat menstruasi. jika
mengalami pendarahan berat saat menstruasi, berarti sedang
mengalami fibroid rahim atau berbagai kondisi kesehatan
lainnya. serta dapat mengurangi gejala PMS atau premenstrual
syndrome. Gejala dari kondisi ini tak jarang mengganggu,
sehingga tentu akan merasa lebih nyaman jika gejalanya bisa
berkurang.Selain kedua kelebihan yang telah disebutkan, pil
KB jenis ini juga bisa memberikan macam-macam kelebihan
lain, seperti membantu siklus menstruasi yang tadinya
berantakan menjadi lebih teratur. Dan alat kontrasepsi ini juga
dapat mengurangi rasa sakit atau kram yang disebabkan karena
menstruasi(Maulana Angga, 2020).
2) Kekurangan alat kontrasepsi pil KB kombinasi
Penggunaan alat kontrasepsi yang satu ini dianggap dapat
meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit
kardiovaskular.Selain itu, menggunakan pil KB kombinasi juga
berpotensi meningkatkan berat badan Namun, kondisi tersebut
bisa diatasi dengan cara mengimbangi penggunaannya dengan
diet dan berolahraga.Tidak hanya itu, menggunakan pil KB
kombinasi kemungkinan dapat mengganggu produksi Air Susu
Ibu (ASI). Sayangnya, penggunaan pil KB ini tidak dapat
melindungi Anda dari risiko tertular penyakit kelamin
(Maulana Angga, 2020).
b. Pil KB progestin
Gambar 4: KB Kalender
Sumber: Radinary.2016
Dengan mengetahui betul masa subur sang istri, maka pasangan
dapat mencegah terjadinya kehamilan. Umumnya cara ini
digunakan agar istri cepat hamil, tetapi dapat juga digunakan
sebaliknya.Metode kontrasepsi ini menganjurkan agar pasangan
tidak bersenggama saat istri sedang dalam masa subur (Sayanda,
2020).
3. Kontrasepsi Sederhana Dengan Alat
a. Kondom
Gambar 6: Pil KB
Sumber: Pil Andalan.2012
Pil KB pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960. Pil
tersebut adalah obat keluarga berencana yang dapat mencegah
kehamilan jika diminum. Pil KB dipercaya dapat mencegah
kehamilan hingga lebih dari 99%, yang berarti dari 1000 wanita
yang mengkonsumsinya, hanya kurang dari 10 orang yang hamil.Pil
KB adalah solusi metode kontrasepsi efektif yang bersifat
sementara (Sayanda, 2020).
Cara kerja pil KB adalah dengan menggunakan hormon
estrogen dan progestron untuk memicu pengentalan lendir serviks
dan membuat dinding rongga rahim tidak siap untuk ovulasi.Perlu
diketahui bahwa pil KB tidak boleh digunakan oleh ibu menyusui.
Penggunaan pil KB harus dihentikan selama kurang lebih 6 bulan
sebelum menyusui bayi.
d. Suntik KB
Gambar 7: KB Suntik
Sumber: Kumpulan artikel farmasi.com.2016
Suntik KB adalah metode kontrasepsi yang mencegah
kehamilan dengan suntikan hormon yang umumnya dilakukan
sebulan atau 3 bulan sekali.Selain memiliki tingkat keberhasilan
lebih dari 99%, suntik kb juga praktis, efektif, dan aman untuk
dilakukan.
e. KB Implan (KB Susuk)