Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA KONSELING

PENGGUNAAN ALAT KONNTRASEPSI

Disusun oleh:
Dian Indriani
(1811407815401008)

Dosen Pembimbing:
Karnilan Lestari Ningsi Sam S.ST.M.Keb

Pembimbing Lahan Praktik:


Asmah Amd.Keb

AKADEMI KEBIDANAN BORNEO MEDISTRA BALIKPAPAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


SATUAN ACARA KONSELING

(SAK)

Pokok Bahasan :Penggunaan Alat Kontrasepsi


Sub Pokok Bahasan : Macam macam jenis penggunaan alat kontrasepsi
Hari/Tanggal :Selasa, 19 Januari 2021
Waktu : 08.15 - selesai
Sasaran :Ibu pasca bersalin
Penyuluh : Mahasiswi Akademi Kebidanan Borneo Medistra
Tempat : Rumah Pasien
A. TUJUAN UMUM

Setelah dilakukan Konseling diharapkan ibu tersebut mampu mengetahui


tentang jenis jenis alat kontrasepsi dan cara penggunaan alat kontrasepsi.

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukannya Konseling ini.Ibu tersebut diharapkan mampu :
1. Menjelaskan definisi alat kontrasepsi
2. Menjelaskan tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi
3. Menjelaskan tentang jenis jenis alat kontrasepsi
4. Menjelaskan dampak jika tidak menggunakan alat kontrasepsi
1. MATERI
1. Pengertian alat kontrasepsi
2. Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi
3. Jenis jenis alat kontrasepsi
4. Dampak jika tidak menggunakan alat kontrasepsi

2. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Demonstrasi

3. MEDIA DAN ALAT


1. Lieflet
4. KEGIATAN PENYULUHAN

Waktu Tahap KegiatanPenyuluhan Kegiatan Pasien Media Metode


1. Memberikan Menjawab salam - -
Salam pembukaan
2. Menginformasikan Memperhatikan - Ceramah
Pokok materi yang akan mendengarkan
dianjurkan
3. Menjelaskan
Relevansi pokok bahasa Memperhatikan - Ceramah
5menit Pendahuluan ini dengan profesi bidan
4. Menjelaskan
Tujuan pembelajaran ini Memperhatikan - Ceramah
5. Melakukan apersepsi
Berkaitan dengan materi Memperhatikan - Ceramah
yang akan disampaikan

1. Menjelaskan definisi Memperhatikan Leaflet Ceramah


alat kontrasepsi
2. Menjelaskan tujuan Memperhatikan Leaflet Ceramah
dari penggunaan alat
kontrasepsi
3. Menjelaskan tentang Memperhatikan Leaflet Ceramah
jenis jenis alat
20 menit Penyajian kontrasepsi
Isi 4. Menjelaskan dampak Memperhatikan Leaflet Ceramah
jika tidak
menggunakan alat
kontrasepsi

1. Menyimpulkan secara Memperhatikan Leaflet Ceramah


Singkat materi yang
disampaikan
5 menit Penutup 2. Mengevaluasi materi Memperhatikan Leaflet Ceramah
Yang disampaikan DanMenjawab
Dengan cara memberi pertanyaan
Pertanyaan kepada
Masyarakat -
3. Memberi penguatan Merasa senag dan Ceramah
kepada pasien terapresiasi
4. Memberi salam Menjawab salam
5. Penutup

5. DAFTAR PUSTAKA
Maulana,Angga.2020.Jenis Jenis Alat Kontrasepsi KB yang Tersedia, Beserta
plus Minusnya.
Combination birth control pills - Mayo Clinic. Retrieved 13 January 2020, from
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/combination-birth-control-
pills/about/pac-20385282
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kabupaten Buleleng.2015. Jenis KB, Manfaat KB.
kekurangan program KB, Tujuan KB. Kabupaten Bulelen
Sayanda.2020.Keluarga Berencana – Pengertian, Jenis, Tujuan, Efek Samping.

6. LAMPIRAN
1. Lampiran I : UraianMateri
2. Lampiran II : Evaluasi
3. Lampiran III : Leaflet
4. Lampiran IV : Dokumentasi
PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI

A. Pengertian
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk
membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.
Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang
bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. Gerakan keluarga
berencana diartikan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui upaya pendewasaan usia perkawinan, pengendalian
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan
keluarga dalam rangka melembagakan dan membudidayakan norma keluarga
kecil bahagia dan sejahteraan (Sayanda, 2020).
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu
diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana
merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya
karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-
metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan
nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk
memperoleh kontrasepsi (Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Buleleng,
2015).
B. Tujuan
Menurut (Sayanda, 2020) ada beberapa tujuan dari program keluarga
berencana, yaitu antara lain:
1. Membentuk keluarga kecil yang sejahtera dan sesuai dengan kekuatan
ekonomi yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Perencanaan jumlah anak
dan pengaturan jarak kelahiran adalah cara untuk mendapatkan keluarga
kecil dan bahagia.
2. Mencanangkan keluarga kecil dengan 2 anak, mencegah terjadinya
pernikahan di usia dini serta peningkatan kesejahteraan keluarga
Indonesia.
3. Menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia yang terlalu
muda atau terlalu tua serta memelihara kesehatan alat reproduksi.
4. Menekan jumlah penduduk serta menyeimbangkan jumlah kebutuhan
dengan jumlah penduduk di Indonesia.
5. Menurunkan Risiko Kanker Rahim dan Serviks
6. Menghindari Kehamilan yang Tidak Diharapkan
7. Mencegah Penyakit Menular Seksual
8. Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Bayi
9. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
10. Menghasilkan Keluarga yang Berkualitas
11. Menjamin Pendidikan Anak Lebih Baik
C. Jenis jenis alat kontrasepsi
1. Alat kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal umumnya mengandung kombinasi dari
progestin dan estrogen, atau progesteron saja. Kontrasepsi ini
tersedia dalam berbagai bentuk. Macam-macam alat kontrasepsi
hormonal termasuk pil KB, suntik KB, implan, patch, dan cincin
vagina (Maulana Angga, 2020).
a. Pil KB kombinasi progestin dan estrogen

Gambar 1: Pil KB
Sumber: Pil-BKKBN.2015
Kandungan di dalam pil KB ini adalah kombinasi antara
progestin dan estrogen. Kontrasepsi yang satu ini membantu
menahan ovarium agar tidak memproduksi sel telur.Alat
kontrasepsi ini juga menyebabkan adanya perubahan pada lendir
serviks atau leher rahim serta endometrium agar sperma tidak bisa
‘bertemu’ dengan sel telur. Berbeda tipe pil KB kombinasi, maka
kandungan dosis estrogen dan progestin di dalamnya pun berbeda
(Maulana Angga, 2020).
1) Kelebihan dari alat kontrasepsi pil KB kombinasi
Adalah mengurangi perdarahan saat menstruasi. jika
mengalami pendarahan berat saat menstruasi, berarti sedang
mengalami fibroid rahim atau berbagai kondisi kesehatan
lainnya. serta dapat mengurangi gejala PMS atau premenstrual
syndrome. Gejala dari kondisi ini tak jarang mengganggu,
sehingga tentu akan merasa lebih nyaman jika gejalanya bisa
berkurang.Selain kedua kelebihan yang telah disebutkan, pil
KB jenis ini juga bisa memberikan macam-macam kelebihan
lain, seperti membantu siklus menstruasi yang tadinya
berantakan menjadi lebih teratur. Dan alat kontrasepsi ini juga
dapat mengurangi rasa sakit atau kram yang disebabkan karena
menstruasi(Maulana Angga, 2020).
2) Kekurangan alat kontrasepsi pil KB kombinasi
Penggunaan alat kontrasepsi yang satu ini dianggap dapat
meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit
kardiovaskular.Selain itu, menggunakan pil KB kombinasi juga
berpotensi meningkatkan berat badan Namun, kondisi tersebut
bisa diatasi dengan cara mengimbangi penggunaannya dengan
diet dan berolahraga.Tidak hanya itu, menggunakan pil KB
kombinasi kemungkinan dapat mengganggu produksi Air Susu
Ibu (ASI). Sayangnya, penggunaan pil KB ini tidak dapat
melindungi Anda dari risiko tertular penyakit kelamin
(Maulana Angga, 2020).
b. Pil KB progestin

Gambar 2: kontrasepsi Pil Progestin


Sumber:Kontrasepsi Pil Progestin.2015
(Minipill or Progestin Only Contraceptive)
Jenis pil KB berikutnya dikenal dengan pil mini. Pil
ini berbeda dengan pil kombinasi, pil mini hanya
mengandung progestin saja. Alat kontrasepsi oral ini
memiliki kandungan hormon progestin yang lebih rendah
dari dosis progestin pada pil kombinasi.Pil KB progestin
dapat membuat lendir serviks menjadi lebih kental, sehingga
mencegah sperma untuk ‘bertemu’ dengan sel telur.
Menggunakan pil mini juga dapat menahan atau mencegah
proses ovulasi, meski hanya pada saat-saat tertentu saja
(Maulana Angga, 2020).
1) Kelebihan alat kontrasepsi pil KB progestin
Berdasarkan sebuah artikel yang dimuat di Mayo
Clinic, penggunaan pil mini atau pil KB progestin cenderung
mudah. Pasalnya, saat Anda memutuskan untuk berhenti
menggunakan pil ini, tidak perlu menunggu terlalu lama
hingga masa subur Anda kembali normal seperti
semula.Selain itu, penggunaannya tidak menimbulkan efek
samping seperti hipertensi dan penyakit kardiovaskular. Satu
dari macam-macam alat kontrasepsi ini juga tidak
mengganggu produksi Air Susu Ibu (ASI) (Maulana Angga,
2020).
2) Kekurangan alat kontrasepsi pil KB progestin
Saat memutuskan untuk menggunakan pil KB
progestin, ada kemungkinan bahwa kontrasepsi ini dapat
menyebabkan peningkatan berat badan.Tidak hanya itu,
penggunaan pil mini sebagai alat kontrasepsi dapat
menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur. Pil ini juga
tidak membantu mengurangi risiko mengalami infeksi
menular seksual yang mungkin terjadi saat melakukan
hubungan intim dengan pasangan (Maulana Angga.2020).

3. Alat kontrasepsi IUD  (Intra-Uterine Device)


Gambar 3: Alat Kontrasepsi IUD
Sumber: Kontrasepsi IUD. Hellodok.2018
IUD merupakan alat kontrasepsi yang memiliki berbentuk
seperti huruf T. IUD ini dimasukkan ke dalam rahim dan terkadang
menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi
IUD.Ada 2 macam alat kontrasepsi IUD, yaitu IUD berisi tembaga
dan hormon. IUD tembaga bisa digunakan sampai 10 tahun,
sedangkan IUD hormon hanya sampai lima tahun (Maulana Angga,
2020).
1) Kelebihan alat kontrasepsi IUD
Ada beberapa kelebihan dari penggunaan alat kontrasepsi yang
satu ini. Pertama, alat KB IUD adalah alat kontrasepsi yang “use
and forget”. Artinya, IUD mudah digunakan, namun setelah
pemasangan alat kontrasepsi ini, tidak perlu merasa harus repot
dalam penggunaannya sehari-hari.Di samping itu, penggunaan IUD
dipergunakan untuk waktu jangka panjang. Hanya perlu
menggunakannya untuk sekali pakai dalam kurun waktu
tertentu(Maulana Angga, 2020).
2) Kekurangan alat kontrasepsi IUD
Salah satu masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan
KB IUD sebagai alat kontrasepsi adalah posisi dari alat ini bisa
bergeser saat berada di dalam rahim. Selain itu, alat ini sebenarnya
membuat yang menggunakannya merasa tidak nyaman. Bahkan,
pasangan juga mungkin akan merasa tak nyaman saat melakukan
hubungan seksual dengan Anda karena ada sisa benang IUD di
vagina.Ditambah lagi, penggunaan KB IUD dapat menyebabkan
efek samping seperti kram dan perdarahan saat menstruasi menjadi
lebih banyak (Maulana Angga, 2020).

2. Keluarga Berencana Alami (Tanpa Alat)


a. Senggama Terputus (Pull Out Method)
Metode kontrasepsi ini adalah salah satu yang paling sering
digunakan dan juga yang paling tua.Senggama terputus
mewajibkan pria untuk mengetahui betul kapan spermanya akan
keluar. Cara ini tidak dianjurkan oleh dokter karena sang pria
sering kali tidak mampu mengontrol diri dan gagal mengeluarkan
spermanya di luar.Metode ini dilakukan sama seperti bersenggama
biasa, tetapi pada puncak senggama, penis dikeluarkan dari
vagina dan sperma dikeluarkan di luar (Sayanda, 2020).
b. Sistem Kalender (Pantang Berkala)

Gambar 4: KB Kalender
Sumber: Radinary.2016
Dengan mengetahui betul masa subur sang istri, maka pasangan
dapat mencegah terjadinya kehamilan. Umumnya cara ini
digunakan agar istri cepat hamil, tetapi dapat juga digunakan
sebaliknya.Metode kontrasepsi ini menganjurkan agar pasangan
tidak bersenggama saat istri sedang dalam masa subur (Sayanda,
2020).
3. Kontrasepsi Sederhana Dengan Alat
a. Kondom

Gambar 5: Alat Kontrasepsi Kondom


Sumber: Radinary.2016
Kondom adalah alat kontrasepsi yang sangat popular di
kalangan masyarakat. Popularitas kondom terus meningkat karena
dalam sebuah penelitian di laboratorium membuktikan bahwa
kondom sangat efektif dan aman untuk digunakan. Selain itu,
kondom juga dapat mencegah berbagai macam penyakit menular
seksual seperti HIV/AIDS.Kondom adalah sebuah kantung karet
tipis tidak berpori dan biasanya berbahan dasar lateks. Alat
kontrasepsi ini digunakan untuk menutupi alat kemaluan pria
sebelum penetrasi dilakukan (Sayanda, 2020).
b. Diafragma
Diafragma adalah berbahan dasar lateks yang berbentuk bulat
cembung. Sebelum berhubungan seksual, alat kontrasepsi ini
dimasukkan ke dalam vagina untuk menutupi serviks.Cara kerja
diafragma adalah dengan menahan laju sperma agar tidak dapat
mencapai sel telur (Sayanda, 2020).
c. Pil Keluarga Berencana (Pil KB)

Gambar 6: Pil KB
Sumber: Pil Andalan.2012
Pil KB pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960. Pil
tersebut adalah obat keluarga berencana yang dapat mencegah
kehamilan jika diminum. Pil KB dipercaya dapat mencegah
kehamilan hingga lebih dari 99%, yang berarti dari 1000 wanita
yang mengkonsumsinya, hanya kurang dari 10 orang yang hamil.Pil
KB adalah solusi metode kontrasepsi efektif yang bersifat
sementara (Sayanda, 2020).
Cara kerja pil KB adalah dengan menggunakan hormon
estrogen dan progestron untuk memicu pengentalan lendir serviks
dan membuat dinding rongga rahim tidak siap untuk ovulasi.Perlu
diketahui bahwa pil KB tidak boleh digunakan oleh ibu menyusui.
Penggunaan pil KB harus dihentikan selama kurang lebih 6 bulan
sebelum menyusui bayi.

d. Suntik KB
Gambar 7: KB Suntik
Sumber: Kumpulan artikel farmasi.com.2016
Suntik KB adalah metode kontrasepsi yang mencegah
kehamilan dengan suntikan hormon yang umumnya dilakukan
sebulan atau 3 bulan sekali.Selain memiliki tingkat keberhasilan
lebih dari 99%, suntik kb juga praktis, efektif, dan aman untuk
dilakukan.
e. KB Implan (KB Susuk)

Gambar 8: KB Implant atau KB Susuk


Sumber: Medium.2016
KB implan atau yang biasa disebut alat kontrasepsi bawah kulit
adalah metode kontrasepsi dengan menyusupkan sebuah implan
kecil di dalam lengan bagian atas.Bentuknya mirip seperti sebuah
tabung kecil dan ukurannya kurang lebih mirip dengan sebatang
korek api.Implan tersebut mengandung hormon progestin yang
dikeluarkan sedikit demi sedikit. Setelah dipasang, KB implan
dapat mencegah kehamilan selama 3 atau 5 tahun (tergantung
jenisnya).KB implan juga biasa disebut dengan KB susuk karena
cara pemasangannya mirip dengan memasang susuk kecantikan
(Sayanda, 2020).
f. Vasektomi (Sterilisasi Pria)
Vasektomi adalah operasi kecil pada testis pria yang dilakukan
untuk mencegah transportasi sperma. Vasektomi adalah metode
kontrasepsi yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan karena
bersifat permanen.Metode sterilisasi ini akan membuat sperma
untuk tidak lagi keluar bersamaan dengan air mani pada saat pria
ejakulasi (Sayanda, 2020).
g. Tubektomi (Sterilisasi Wanita)
Tubektomi atau ligasi tuba adalah operasi yang memotong dan
menutup tuba falopi sehingga menghalangi sperma masuk ke tuba
falopi dan membuat sel telur tidak dapat masuk ke dalam
rahim.Metode kontrasepsi ini bersifat permanen dan dapat
dilakukan kapan saja setelah persalinan normal ataupun sesar
(Sayanda, 2020).
h. Spermisida
Spermisida adalah kontrasepsi yang berguna untuk membunuh
sperma sebelum sampai ke uterus (rahim). Spermisida biasanya
berbentuk gel, krim, atau tisu dan mudah untuk ditemui di
apotek.Cara menggunakan spermisida adalah dengan memasukkan
benda tersebut ke dalam vagina atau mengoleskannya pada bagian
atas penis. Spermisida digunakan kurang lebih 10 – 15 menit
sebelum melakukan hubungan seksual (Sayanda, 2020).
i. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR atau yang biasa disebut IUD (Intra Uterine Device)
adalah salah satu alat kotrasepsi wanita yang terbaik. AKDR adalah
sebuah alat yang terbuat dari plastik atau logam dan dimasukkan ke
dalam uterus melalui kanalis servikalis.Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim mencegah pembuahan terjadi dengan mengubah transportasi
tuba dalam rahim yang mempengaruhi sperma dan sel
telur(Sayanda, 2020).
AKDR sangat efektif untuk digunakan dan tidak memberikan
efek samping hormonal seperti pil KB atau suntik KB. Ibu
menyusui juga dapat menggunakan AKDR karena tidak ada efek
samping terhadap kelancaran ataupun kadar asi (air susu
ibu).Penggunaan kontrasepsi ini wajib dilakukan melalui
pemeriksaan dokter untuk mengetahui jenis AKDR yang cocok
untuk sang wanita(Sayanda, 2020).
D. Dampak jika tidak menggunakan alat kontrasepsi :
1. Dapat menimbulkan kehamilan
2. Tidak bisa mengontrol jumlah keturunan
Evaluasi
Pertanyaan kepada Pasien :
1. Apa yang di maksud dengan KB?
Jawab:
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk
membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.
Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang
bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainyaSebutkan dampak jika
3. Sebutkan macam macam jenis KB?
Jawab:
a. Kondom
b. Diagrafma
c. Suntik
d. IUD
e. Implant
f. Vasektomi
g. Tubektomi
h. KB kalender
i. Suhu basal
j. Spermisida

Anda mungkin juga menyukai