Anda di halaman 1dari 12

Tugas : Mandiri

Mata Kuliah : Residensi Dan Model Asuhan Kebidanan

Dosen : Dr.Mardiana Ahmad,S.SiT,M.Keb

“ASUHAN NYERI NON FARMAKOLOGI DLM PERSALINAN

TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE


STIMULATION (TENS)”

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Nilai Pada Mata Kuliah

Residensi Dan Model Asuhan Kebidanan

OLEH:

RATNAENI
P102181042

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEBIDANAN


SEKOLAH PASCASARJANA

TAHUN AJARAN 2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup di dunia luar dari dalam lahir melalui jalan lahir atau jalan lain. Tahap
persalinan dibagi menjadi 4 yaitu:I, II, III, IV (Mochtar,1998). Pada Persalinan kala
I kontraksi otot rahim bersifat simetris, fundan dominan, involunter, intervalnya
makin lama makin pendek (Manuaba,1998). Ketidaknyamanan selama
persalinanan disebabkan 2 hal yaitu pada tahap pertama persalinan, kontraksi uterus
menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia rahim (penurunan aliran
darah sehingga oksigen local mengalami defisit).
(Ika Yuni Susanti,Vol 7.No.2,2015)
Nyeri persalinan berbeda dengan karakteristik jenis nyeri yang lain. Nyeri
persalinan adalah bagian dari proses normal, dapat diprediksi munculnya nyeri
yakni sekitar hamil aterm sehingga ada waktu untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi, nyeri yang muncul adalah bersifat akut memiliki tenggang waktu yang
singkat, munculnya nyeri secara intermitten dan berhenti jika proses persalinan
sudah berakhir.
Hampir semua ibu mengalami nyeri persalinan. Persalinan tanpa nyeri
hanya dirasakan oleh sedikit ibu hamil. Nyeri sangat mengganggu dan
menyulitkan banyak orang. Nyeri bersifat subjektif artinya antara satu individu
dengan individu lainnya berbeda dalam menyikapi nyeri tersebut.
Pengurangan nyeri dalam persalinan dapat dilakukan dengan beberapa cara
baik secara farmakologis maupun non-farmakologis.Adapun penanganan nyeri
pada persalinan dengan cara non-farmakologis salah satunya dengan TENS. Pada
hasil penelitian yang dilakukan oleh Linda S Chesterton dkk dengan judul Stimulasi
saraf listrik transkutan untuk pengelolaan tennis elbow: uji coba terkontrol secara
pragmatis acak: uji TATE mengatakan bahwa Stimulasi saraf listrik transkutan
(TENS) adalah bentuk analgesia non-farmakologis yang murah, aman. Unit TENS
dapat digunakan dalam berbagai pengaturan klinis, harga ekonomis, dan dapat
dengan mudah dibeli oleh pasien. TENS mudah diterapkan dan dikontrol oleh
pasien, mempromosikan manajemen diri. Dasar neurofisiologis untuk
menghilangkan rasa sakit dari stimulasi listrik seperti TENS berasal langsung dari
teori nyeri 'gerbang kontrol.
Menurut melzack dan wall (1991) menyebutkan perbandingan skala nyeri
dengan indeks nyeri (0-50) MPI (McGill) Pan Index) pada beberapa
kondisi berbeda-beda yakni : persalinan primipara skala indeks nyeri 38,
persalinan multipara skala indeks nyeri 25, penyakit kanker skala indeks nyeri 28,
menurut rahmawati (2007) dari 78% primipara ditemukan 37% nyeri hebat, 35%
nyeri sangat hebat (intolerable) dan 28% nyeri sedang. Dengan demikian
pengalaman nyeri memberikan rasa tidak nyaman bagi klien. Menurut
beberapa teori keperawatan yakni teori kolcaba, kenyamanan adalah kebutuhan
dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan.
Bidan memberi asuhan kebidanan kepada klien untuk dapat membantu
pasien meringankan nyeri pada persiapan persalinan dan kelahiran, bidan
memerlukan suatu pengetahuan tentang berbagai macam tentang nyeri dan
penanganan nyeri salah satunya dengan memberikan asuhan nyeri non farmakologi
yaitu TENS (transcutaneus electrical nerve stimulation).

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah bagaimana asuhan
nyeri non faramakologi dengan metode TENS dalam persalinan?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar dapat mengetahui asuhan
nyeri non faramakologi dengan TENS dalam persalinan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERSALINAN
Persalinan merupakan salah satu peristiwapenting dalam kehidupan
seorangibudanmerupakan proses fisiologis (Kashanian &nShahali, 2010).
Peristiwa fisiologis ini terkadang menimbulkan trauma mendalam pada ibu
karena ketidaknyamanan/nyeri yang dialami. Nyeri terutama nyeri saat
persalinan memang sangat spesifik, intensitasnya yang sangat kuat
menyebabkan nyeri dirasa sangat berat. Beberapa ibu bahkan trauma untuk
mempunyai anak lagi karena tidak sukses mengendalikan nyeri persalinan.
Nyeri selama
persalinan di sebabkan oleh dua hal, yaitu kontraksi rahim yang menyebabkan
dilatasi
serta penipisan serviks dan iskemia Rahim akibat penurunan aliran darah arteri
miometrium (Perry et al., 2010).oleh Mukhoirotin1), Diah Ayu
Fatmawati1

B. NYERI PERSALINAN
Defenisi nyeri menurut Potter dan Perry (2005, dikutip dari 3) adalah sensasi rasa yang
dirasakan oleh subjek dan berbeda-beda pada tiap individu. Nyeri dipengaruhi oleh faktor
psikososial, kultural, dan hormon endorpine . Oleh Diyah Tepi Rahmawati 1), Indra
Iswari 2)
Jalur rasa nyeri dimulai dari ujung saraf (reseptor) di tempat terjadinya kerusakan
jaringan kemudian membentuk lintasan serabut aferen saraf spinal menuju ganglion
spinalis
pada radik posterior medulla spinalis, kemudian dihantarkan dengan jaras/traktus asenden
hingga ke pusat nyeri ke susunan saraf pusat. Pengalaman masa lalu, sistem nilai
berkaitan
dengan nyeri, harapan keluarga, lingkungan, emosi, budaya.
Rangsang nyeri pada saraf ber-myelin lebih cepat disalurkan daripada rangsang nyeri
pada saraf non myelin. Adapun serabut-serabut saraf terbagi menjadi beberapa kelompok
yaitu:
1) Serabut saraf ber-myelin A mechanosensitive receptors adalah saraf dengan konduksi
cepat,
merespon terhadap stimulus mekanik, misalnya oleh adanya tekanan dan sentuhan. 2)
Serabut
saraf ber-myelin A mechanothermal receptors yaitu saraf dengan konduksi cepat yang
merespon
stimulus mekanik, misalnya adanya tekanan, sentuhan dan panas. 3) Serabut saraf C tidak
bermyelin
polymodal nociceptor, yaitu saraf dengan konduksi lambat yang merespon beberapa
stimulus. 10,11
Penyaluran sinyal nyeri dari jaringan disalurkan ke medulla spinalis melalui radik
posterior nervus spinalis yang kemudian bersinap pada kornu posterior medulla spinalis
dan
berlanjut membentuk koneksi yang kompleks. Hal inilah yang sering menyebabkan
sulitnya
menentukan nyeri yang dirasakan, terutama pada nyeri viseral. Kemudian sinyal nyeri
dihantarkan ke pusat nyeri pada susunan saraf pusat melalui jaras spinotalakmikus. Jaras
spinotalamikus sebelum mencapai pusat nyeri berada didalam batang otak dan kemudian
bersinap pada talamus. Dari talamus kemudian sensasi nyeri disalurkan kebeberapa
korteks
somatosensori otak.12
Saat sinyal nyeri sampai di otak, sinyal tersebut tidak berhenti berproses dimana beberapa
sinyal menuju korteks motorik kemudian turun melalui spinal cord menuju saraf motorik.
Impuls ini menyebabkan kontraksi otot yang mengalami stimulus nyeri. 12 .
Sebagian besar perempuan akan mengalami nyeri selama persalinan. Rasa nyeri
persalinan bersifat individual. Setiap individu akan mempersepsikan rasa nyeri yang
berbeda
terhadap stimulus yang sama tergantung pada ambang nyeri yang dimilikinya. Nyeri
merupakan sensasi yang tidak menyenangkan yang diakibatkan oleh saraf sensorik yang
terdiri
dari dua komponen fisiologis dan psikologis. Komponen fisiologis merupakan proses
penerimaan impuls oleh saraf sensorik dan menyalurkan ke saraf pusat. Sedangkan
komponen
psikologis meliputi rekognisi sensasi, interpretasi rasa nyeri dan reaksi terhadap hasil
interpretasi rasa nyeri tersebut. Oleh Sri Rejeki*
Bambang Supradono
Nyeri adalah bagian integral dari persalinan dan melahirkan. Nyeri selama kala 1
fase aktif persalinan, diakibatkan oleh dilatasi serviks dan segmen bawah uterus
dan distensi korpus uteri(Perry at al., 2010). Nyeri selama persalinan dapat
mempengaruhi mekanisme fisiologis sejumlah sistem tubuh.
Pada sistem pernafasan, nyeri yang menyertai kontraksi uterus menyebabkan
hiperventilasi yang dapat menyebabkan penurunan kadar PaCO2 dan salah satu
bahaya kadar PaCO2 ibu rendah adalah penurunan kadar PaCO2 janin yang
menyebabkan deselerasi lambat denyut jantung janin. Demikian juga pada fungsi
kardiovaskular bisa terjadi peningkatan curah jantung, peningkatan tekanan darah,
dan dalam aktivitas uterus, nyeri dapat mempengaruhi adrenalin dan kortisol yang
akan menyebabkan penurunan aktivitas uterus, sehingga dapat memperpanjang
waktu persalinan. Begitu juga perasaan cemas, takut, tegang dan keletihan yang
disebabkan oleh nyeri selama persalinan.
Perasaan tersebut direspon ibu sebagai stressor, yang akan mengaktifkan aksis
hipotalamus pituitari adrenal serta hormon katekolamin dari
medulla adrenal kedalam sirkulasi dan menyebabkan melemahnya otot rahim,
akibatnya persalinan akan berlangsung lebih lama. Nyeri persalinan yang berat
dan lama dapat mempengaruhi sirkulasi maupun metabolisme yang harus segera
diatasi karena dapat menyebabkan kematian janin (Handerson, 2005)
oleh Mukhoirotin1), Diah Ayu Fatmawa2)
Rasa nyeri pada proses persalinan pada dasarnya berbeda dengan rasa nyeri yang
dialami
individu pada umumnya. Perbedaan tersebut terletak pada : a) nyeri persalinan adalah proses
fisiologis, b) Perempuan dapat mengetahui bahwa ia akan mengalami nyeri saat
bersalin sehingga hal tersebut dapat diantisipasi, c) pengetahuan yang cukup tentang
proses persalinan akan membantu perempuan untuk mengatasi nyeri persalinan yang
bersifat intermiten (berkala), d) konsentrasi perempuan pada bayi yang akan dilahirkan
akan membuat lebih toleran terhadap nyeri yang dirasakan saat persalinan.7
Nyeri yang dialami oleh perempuan dalam persalinan diakibatkan oleh kontraksi
uterus, dilatasi serviks; dan pada akhir kala I serta pada kala II oleh peregangan vagina
dan dasar pelvis untuk menampung bagian presentasi.9 Rasa tidak nyaman (nyeri)
selama persalinan kala I disebabkan oleh dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia
uterus hal ini dikarenakan penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal mengalami
defisit akibat kontraksi arteri miometrium, nyeri ini disebut nyeri viseral. Sedangkan
pada akhir kala I dan kala II, nyeri yang dirasakan pada daerah perineum yang terjadi
akibat peregangan perineum, tarikan peritonium dan daerah uteroservikal saat kontraksi,
penekanan vesika urinaria, usus dan struktur sensitif panggul oleh bagian terendah janin,
nyeri ini disebut nyeri somatik.6,7

C. Akupresur

Akupresur merupakan ilmu penyembuhan yang berasal dari tionghoa


sejak lebih dari 500 tahu yang lalu. Akupresur sebagai seni dan ilmu
penyembuhan berlandaskan pada teori yang bersumber dari ajaran
Taoisme. Akupresur merupakan pengembangan dari teknik akupuntur.
Prinsip dari akupresur ini dikenal sebagai adanya aliran energi vital di
tubuh dikenal dengan nama Chi atau Qi (Cina) dan Ki (Jepang). Teknik
akupresur ini juga dikenal sebagai masase shiatsu (Mander 2003).oleh
fitriana ikhtiarinawati

Akupresur adalah metode akupuntur tanpa jarum yang berasal dari pengobatan
tradisional China 500 tahun silam. Akupresur adalah metode penyembuhan menggunakan
tangan untuk memijat bagian-bagian tubuh tertentu pada titik-titik akupuntur oleh Diyah
Tepi Rahmawati 1), Indra Iswari

Berasal dari ajaran Taoisme, akupresur dikenal sebagai ilmu


penyembuhan berdasarkan keseimbangan. Seseorang dianggap
sehat bila terdapat keseimbangan antara Yin (manusia) dan Yang
(alam). Sebaliknya, sakit adalah terjadinya ketidakseimbangan
antara unsur-unsur Yin dan Yang. Oleh Diyah Tepi Rahmawati
1)
, Indra Iswari
Acupressure disebut juga akupuntur tanpa jarum, atau pijat akupuntur. Tehknik
ini menggunakan tehknik ini menggunakan tehknik penekanan, pemijatan, dan
pengurutan sepanjang meridian tubuh atau garis ukuran energy.21
Acupressur memungkinkan alur energy yang terkongesti untuk meningkatkan
kondisi yang lebih sehat (Potter, 2006). Prinsip dari Tusuk Jari/refleksi/akuprensur
ini berasal dari pengobatan kedokteran timur, dimana dikenal adanya aliran energi
vital di tubuh (dikenal dengan nama Chi atau Qi (Cina) dan Ki Jepang. Aliran energi
ini sangat mempengaruhi kesehatan. Ketika aliran ini terhambat atau berkurang maka
anda akan sakit dan ketika aliran ini bebas/baik maka anda akan sehat. Suplai dan aliran
energi vital berjalan di saluran listrik tubuh yang tidak kelihatan, yang disebut
“meridian”. Baik tidaknya meridian ini sangat bergantung dari diet, pola hidup,
lingkungan, postur tubuh, cara bernafas, tingkah laku, gerakan tubuh, olah raga, sikap
mental, kepribadian, dan sikap yang positif. 22
Salah satu tehknik untuk melancarkan energy vital adalah dengan acupressure
yaitu : menekan titik tertentu (yang dikenal dengan nama acupoint) dengan
menggunakan telunjuk maupun ibu jari untuk menstimulasi aliran energy di meridian.
Tehknik ini sudah digunakan ratusan tahun dengan aman dan efektif. Acupressur ini
sangat mudah dipelajari dan juga membutuhkan waktu yang sedikit untuk
menerapkannya.22 Acupoint terletak di seluruh tubuh, dekat dengan permukaan kulit dan
terhubung satu sama lain melalui jaringan yang komplek dari meridian. Setiap acupoint
mempunyai efek khusus pada sistem tubuh, atau organ tertentu. Menstimulasi dan
memijat secara lembut titik tersebut akan terjadi perubahan fisiologi tubuh akan
mempengaruhi keadaan mental dan emosional.
Oleh Sri Rejeki* Bambang Supradono
Teknik akupresur ini menggunakan teknik penekanan, pemijatan, dan
pengurutan sepanjang meridian tubuh atau garis aliran energi.Tekanan atau pijatan
sepanjang garis meridian dapat menghilangkan penyumbatan yang ada dan
memperbaiki keseimbangan alami tubuh. Akupresur lebih menitik beratkan
pada keseimbangan semua unsur kehidupan dengan memberikan perangsangan
pada titik- titik tertentu dengan menggunakan jari tangan, telapak tangan, siku,
lutut, dan kaki (Fengge, 2011).
Akupresur memiliki keunggulan atau kelebihan dibandingkan dengan teknik
atau metode lainnya. Akupresur sangat praktis karena tidak memerlukan
banyak alat dan cukup dengan jari tangan,ibu jari,telunjuk, telapak tangan serta
murah dan aman (Fengge,2011).
Akupresur adalah ilmu penyembuhan yang didasarkan pada keseimbangan
antara yin dan yang serta menganggap meridian sebagai saluran energy. Akupresur
dapat menghasilkan efek melalui beberapa mekanisme yang berbeda. Suatu
hipotesis menyebutkan bahwa titik akupresur memiliki sifat listrik yang
ketika di rangsang dapat mengubah tingkat neurotransmitter kimia dalam tubuh.
Hipotesis lain menyebutkan bahwa aktivasi titik-titik tertentu di sepanjang sistem
meridian, yang ditransmisi melalui serabut syaraf besar ke formatio
reticularis,thalamus dan sistem limbik akan melepaskan endorfin dalam tubuh.
Endorfin adalah zat penghilang rasa sakit secara alami di produksi dalam tubuh,
yang memicu respons menenangkan dan membangkitkan semangat di dalam
tubuh, memiliki efek positif pada emosi, dapat menyebabkan relaksasi dan
normalisasi fungsi tubuh. Sebagai hasil dari pelepasan endorfin,tekanan darah
menurun dan meningkatkan sirkulasi darah (Fengge,2007).
Oleh Dyah Puji Astuti* 1, Adinda Putri Sari Dewi
Akupresur adalah salah satu cabang akupunktur dimana tekanan
jempol pada titik tertentu digunakan untuk menyeimbangkan aliran energi
tubuh (Fielt, 2008). Ada banyak titik tekanan di tubuh yang penggunaannya
bisa memperbaiki persalinan dan mengurangi rasa sakitnya. Hal ini diyakini
bahwa merangsang titik-titik ini merangsang kontraksi rahim yang terjadi dalam
kemajuan persalinan, dan menyeimbangkan energi dan mengurangi rasa sakit
(Cook et al, 1997 cit Sehhatie- Shafaie et al, 2013). Salah satu dari titik ini
adalah sanyinjiao (SP6) atau persimpangan tiga saluran limpa, hati, dan
ginjal; Empat jari (3 CUN) ditempatkan di atas pergelangan kaki bagian dalam
kaki di belakang tepi posterior tibia (Beal et al, 1999 cit Sehhatie-Shafaie et
al, 2013). Cara kerja dari akupresure sesuai dengan teori gate control. Menurut
teori iniakupresur mengaktifkanmechanoreceptors yang innervateserabut saraf
sensorik, A-beta atau A-deltatergantung pada intensitas tekanan, yang
menyebabkanpenghambatan transmisi nyeri pada tingkat tulang belakang.Hal
ini juga mungkin bahwa akupresur mengaktifkan pusat penghambat nyeri, yang
menyebabkan aktivasijalur penghambat nyeri desenden (Anna Hjelmstedt
et.al, 2010). oleh mukhoirotin dan diah ayu fatmawati
Pengaruh teknik akupresur terhadap penurunan nyeri persalinan
Otak memiliki sistem analgesic yang terpasang tetap, selain rantai neuron
menghubungkan nosireptor perifer dengan struktur-strukur SSP yang lebih tinggi
untuk persepsi nyeri, SSP juga mengandung suatu sistem neuron yang menekan
nyeri.24
Sistem analgesic terpasang tetap ini bergantung pada keberadaan reseptor opiate.
Didalam tubuh terdapat opiate endogen, enkefelin, dan dinorfin yang penting dalam
sistem analgesic tubuh. Zat-zat itu dikeluarkan dari jalur analgesic desendens dan
berikatan dengan reseptor opiate diujung persinaps aferen. Pengikatan ini mengeluarkan
substansi P sehingga terjadi penghambatan terhadap penyaluran sinyal nyeri. 24
Endorfin merupakan suplai alamiah tubuh yang berupa substansi seperti
morfin, diaktifkan oleh stress dan nyeri, dilokalisasikan di otak, medulla spinalis,
dan saluran pencernaan, memberikan efek analgesia apabila agens ini menyatu dengan
opiate diotak.4 Oleh Sri Rejeki* Bambang Supradono**

Nyeri persalinan dapat dikontrol dengan memberikan stimulus. Salah satu


stimulus tersebut adalah akupresur.Akupresur merupakan salah satu metode
penangananyeri non farmakologis yangdapat diterapkan pada ibu bersalin.
Maryunani (2010)
mengemukakan bahwa nyeri saat persalinan dapat menimbulkan efek yang meliput
penderitaan, ketakutan,
kecemasan, peningkatan kardiak output, tekanan darah, frekuensi nadi, penigkatan
kadar plasma katekolamin, peningkatan kebutuhan oksigen,penurunan
pengosongan lambung, inkoordinasi kontraksi uterus, penurunan aliran darah uteroplasenta
dan asidosis akibat hipoksia pada janin.
Pemberian teknik akupresur pada ibu bersalin akan membantu untuk
mengurangi nyeri persalinan yangdirasakan ibu. Rangsangan pada titik tangan dan titik
BL 32 mendorong produksi endorfinin dalam tubuh. Dengan
adanya endorfin dapat memicu respon menenangkan dan membangkitkan semangat
dan memiliki efek positif pada emosi, sehingga dapat menyebabkan relaksasi dan
normalisasi fungsi tubuh (Alexander, 2001).
Oleh fransiska nova nanur
Titik akupresur yang berkaitan dengan persalinan adalah SP6 dan LI4. Titik SP6 adalah
titik yang terletak empat jari diatas mata kaki. Sedangkan titik LI4 adalah titik yang
terletak antara tulang metacarpal pertama dan kedua pada bagian
distal lipatan kedua tangan
Menurut Dibble et al. titik SP6 dan titik LI4 merupakan titik rahim. Penekanan pada
kedua titik ini akan memperbaiki ketidakseimbangan energi, memperlancar aliran darah
yang tersumbat disepanjang meridian.(3)
Oleh diyah tepi rahmawati
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup di dunia luar dari dalam lahir melalui jalan lahir atau jalan lain. Laporan
pertama tentang penggunaan TENS dalam kebidanan berasal dari Skandinavia
pada 1970-an, di mana ia diperkenalkan sebagai sumber daya non-
farmakologis untuk menghilangkan rasa sakit selama persalinan. Terapi
stimulasi saraf listrik transkutan (TENS) adalah modalitas non-opioid yang efektif
untuk mengobati rasa sakit 4 - 16 tetapi belum umum digunakan dalam pengaturan
gawat darurat (UGD). Adapun kontradiksi TENS termasuk untuk pasien yang juga
memiliki implan elektronik, seperti alat pacu jantung dan defibrillator cardioverter
implan. Kewaspadaan termasuk kehamilan, epilepsi, keganasan aktif, trombosis
vena dalam, dan kulit lemah atau rusak.

B. SARAN
Dalam makalah ini menyajikan tentang pengelolaan nyeri persalinan secara non-
farmakologis.Dengan adanya makalah ini di harapkan pembaca khususnya tenaga
kesehatan (Bidan) dapat lebih mengerti dan memahaminya sehingga dapat
dipergunakan dengan sebaik-baiknya dalam asuhan kebidanan dan dalam
kehidupan sehari-hari.Hal ini sebagai salah satu cara efektif dalam meningkatkan
mutu pelayanan kebidanan.
` Adapun isi dari makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat
kesalahan.Karena itu diharapkan pembaca mencari referensi lain untuk
menambah pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai