Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI GENTLE BIRTH

PADA PERSALINAN

OLEH:

I GUSTI AYU ARY LAKSMI PARMAWATI


202215302012

POLITEKNIK KESEHATAN KARTINI BALI


TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya makalah dengan judul “Analisis dan Implementasi Gentle
Birth pada persalinan, dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan para pembaca.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah yang akan kami
buat kedepannya dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak atas masukan dan dukungannya.

Klungkung, 10 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................
B. TUJUAN PENULISAN................................................................................................
C. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. PENGERTIAN GENTLE BIRTH.................................................................................
B. JENIS PERSALINAN GENTLE BIRTH.....................................................................
C. PRINSIP-PRINSIP PERSALINAN HOLISTIK (GENTLE BIRTH)............................
D. IMPLEMENTASI PERSALINAN DENGAN METODE GENTLE BIRTH................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
A. KESIMPULAN.............................................................................................................
B. SARAN..........................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan merupakan salah satu periode yang akan dialami oleh hampir
semua wanita dalam fase hidupnya. Kehamilan bisa menimbulkan perubahan
kondisi fisik dan emosi fluktuatif bagi wanita yang mengalaminya. Perubahan
fisik dan emosi ini sebenarnya merupakan kondisi normal yang kejadiannya
hampir mirip ketika menjelang masa haid (pre menstruation syndrome).
Perubahan fisik yang terjadi misalnya seperti bentuk tubuh yang lebih berisi dan
perut yang semakin membesar dari waktu ke waktu, sedangkan perubahan emosi
lebih mengarah pada munculnya rasa cemas, ketakutan, dan khawatir yang
muncul secara mendadak (Bari and Saifuddin, 2008). Terdapat tiga kondisi utama
psikologis wanita yang sedang hamil yaitu kecemasan, depresi dan bahagia.
Secara umum, kecemasan dapat diartikan sebagai adanya perasaan-perasaan
khawatir atau prediksi akan keberadaan ancaman yang membahayakan individu.
Kecemasan adalah suatu reaksi emosional kompleks individu yang dipicu oleh
situasi spesifik yang dinilai mengancam oleh individu yang mengalaminya. Dalam
hal ini, sesuatu yang ditakutkan ataupun yang dikhawatirkan tersebut tidak jelas.
Kecemasan yang biasanya meliputi perasaan ibu hamil misalnya seperti
bagaimana kondisi janin, apakah janin sehat atau tidak, bisa melahirkan normal
atau harus dilakukan tindakan operasi caesar, berkembangnya mitos-mitos yang
salah seputar persalinan, dan lain sebagainya. Apabila kecemasan yang dirasakan
sudah terlalu mendalam, maka ibu hamil tersebut bisa mengalami depresi
terutama apabila ibu hamil ini kurang memiliki mental yang kuat dan dukungan
yang cukup dari orang-orang terdekatnya (Annie and Diana, 2012). Kecemasan
selama hamil memiliki beberapa dampak negatif. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa wanita hamil yang mengalami kecemasan tingkat tinggi
lebih berisiko mengalami keguguran, kelahiran bayi prematur, dan operasi Sectio
Caesar pada proses persalinannya. Kecemasan berat ketika hamil bisa berdampak
negatif baik bagi ibu maupun bayi. Bagi ibu, dengan mengalami kecemasan berat
selama kehamilan dapat mengakibatkan hiperemesis gravidarum, preeklampsia

1
dan eklampsia. Selain itu, suasana psikologis yang tidak mendukung dapat
mempersulit proses persalinan dan memperberat nyeri persalinan. Sedangkan
dampak pada bayi adalah memiliki Berat Badan Lahir Rendah (BLBR), kelahiran
preterm, keguguran spontan, rendahnya skor APGAR, dan disregulasi neuro
endokrin (Annie and Diana, 2012)
Wanita merasa takut, khawatir dan tidak siap dalam menghadapi
persalinan karena beberapa hal. Penyebab dari ketakutan dan kekhawatiran wanita
dalam menghadapi persalinan adalah ketakutan akan mengalami perubahan fisik
yang identik dengan rasa sakit dan pengalaman secara psikologis selama
menghadapi proses persalinan. Ditengah maraknya permintaan operasi caesar
yang dipilih oleh ibu hamil untuk melahirkan, namun masih banyak pula ibu-ibu
hamil yang menginginkan persalinan normal tanpa intervensi medis yang saat ini
ramai diperbincangkan dalam forum-forum diskusi calon ibu yaitu metode
persalinan dengan nilai dasar gentle birth
Gentle birth adalah sebuah filosofi persalinan yang dibuat senyaman
mungkin untuk wanita yang melahirkan dan minim trauma. Di Indonesia sendiri,
gentle birth pertama kali diperkenalkan oleh Klinik Bumi Sehat Bali yang di
pimpin oleh Robin Lim, ia adalah wanita yang mendapatkan penghargaan Heroes
of the Year dari CNN pada tahun 2011. Melalui gentle birth, calon Ibu akan
mendapat rasa kebebasan dari trauma rasa sakit, serta kenyamanan di lingkungan
tempat akan melahirkan sehingga menjadikan seorang Ibu lebih intim pada
bayinya. Dokter Ali Sungkar spesialis kandungan dari FK UIRSUPN Cipto
Mangunkusumo 2011, menyatakan gentle birth adalah filosofi persalinan yang
mengkombinasikan antara pikiran dan afirmasi hipnotis yang dimulai dari awal
kehamilan sampai dengan proses persalinan Sedangkan menurut Lanny Kuswad,
seorang pakar Hypno-birthting dari Pro V Klinik Jakarta, gentle birth adalah
proses alami lahirnya seorang bayi ke dunia. Para pendamping dan tim medis
diharapkan tidak bersuara terlalu kencang sehingga menciptakan suasana yang
tenang dan nyaman.
Penelitian yang dilakukan Ayse Deliktas Demirci di Turki terkait dengan
pengalaman ibu bersalin tanpa adanya intervensi mendapatkan hasil ibu hamil
menginginkan persalinan yang tanpa intervensi dan adanya suasana nyaman dan

2
tenang yang mendukung kelancaran proses persalinan. Klinik Bumi Sehat
merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
persalinan dengan metode Gentle Birth. Klinik Bumi Sehat terletak di Jalan Nyuh
Kuning Gianyar. Jumlah Persalinan dari Bulan Januari sampai dengan Oktober
2018 sebanyak 164 orang dengan jumlah ibu bersalin multigravida adalah 46
orang.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka rumusan masalah


yang didapatkan adalah:
1. Bagaimana analisis gentle birth di Indonesia?
2. Bagaimana penerapan gentle birth di Indonesia

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui analisis gentle birth di Indonesia
2. Untuk mengetahui penerapan gentle birth di Indonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GENTLE BIRTH

Gentle birth adalah metode melahirkan dengan pendekatan holistic yang


ramah jiwa, menjunjung tinggi kearifan persalinan yang merunduk pada prinsip
alam dan dilakukan pada lingkungan yang bersahabat dan familiar bagi seorang
ibu. Gentle birth jika dilihat dari asal katanya gentle dan birth merupakan suatu
proses kelahiran yang lembut, disebut juga natural birth. Posisi gentle birth dalam
sebuah kelahiran adalah menyampaikan pada satu pemahaman bagaimana
persalinan dianggap satu hal alamiah yang merupakan siklus kehidupan manusia.
(Aprilia, 2014)
Gentle birth menurut salah satu pakar maternitas, Bidan Yessie Aprilia,
merupakan konsep persalinan yang tenang dan santun dengan memanfaatkan
semua unsur secara alami, sehingga gentle birth ibu dan bayi diperlakukan
sebagai individu atau lakon utama dalam persalinan bukan tenaga medis ataupun
pendukungnya. Dalam Tzu Chi Nursing Journal, gentle birth adalah konsep dari
metode persalinan yang telah dilakukan sejak dahulu kala sebelum berbagai
prosedur medis modern dalam proses persalinan menjadi hal yang umum
dilakukan seperti saat ini, dimana setiap perempuan yang sedang mengandung
dengan kondisi yang sehat memiliki kemampuan untuk melahirkan secara alami
tana banyak melibatkan penanganan medis secara modern.
Gentle birth adalah sebuah filosofi dalam persalinan yang tenang, penuh
kelembutan dan memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh seorang manusia.
Penolong dan pendamping harus membantu dengan tenang dan suara yang
lembut, sehingga pada saat bayi lahir, suasana di sekelilingnya tenang, hening,
dan penuh kedamaian. Proses persalinan yang tenang, lembut, santun dan minum
trauma ini bukanlah sebuah standart operasional prosedur (SOP) atau seperangkat
aturan yang harus diikuti. Sebaliknya, itu adalah sebuah pendekatan dalam proses
kelahiran alami yang menggabungkan nilai-nilai dan keyakinan yang dianut oleh
wanita itu sendiri. Setiap kelahiran seorang bayi adalah pengalaman yang kuat dan
selalu transformasional. Setiap kelahiran adalah pengalaman unik bagi wanita

4
yang melahirkan dan bayi yang dilahirkan. Bagi banyak wanita, pengkondisian
sosial awal akan menciptakan keyakinan bahwa mereka tidak dapat melahirkan
secara normal. Kesalahpahaman ini harus diganti dengan pemahaman tentang
filosofi gentle birth.
Ketika seorang wanita menyadari bahwa tubuh mereka benar-benar tahu
bagaimana untuk melahirkan dan bayi mereka yang tahu bagaimana untuk lahir,
mereka akan mendapatkan kepercayaan diri bahwa mereka bisa mengalami gentle
birth. Gentle birth membutuhkan persiapan sejak masa kehamilan. Baik persiapan
fisik maupun mental calon ibu. Persiapan fisik meliputi latihan pernapasan,
olahraga ringan, pijat, dan konsumsi makanan sehat. Mental ibu pun perlu
disiapkan dengan rutin melakukan relaksasi hypno-birthing, meditasi, afirmasi
positif, dan menjaga ketenangan jiwanya. Persiapan mental ibu menjadi hal
penting yang akan memengaruhi kesuksesan gentle birth ini (Aprilia, 2019)

B. JENIS PERSALINAN GENTLE BIRTH

Gentle Birth terdiri dari beberapa jenis persalinan, yaitu:


1. Water Birth: persalinan dilakukan di dalam air, untuk meringankan sakit pada
ibu.
Persalinan dalam air (water birth) merupakan salah satu metode
alternatif persalinan pervaginam, berupa ibu hamil aterm tanpa komplikasi
bersalin dengan cara berendam dalam air hangat (di bathtub atau kolam) dengan
tujuan mengurangi rasa nyeri kontraksi dan memberi sensasi nyaman. Rasa sakit
pada saat persalinan dikurangi dengan menggunakan sarana berupa air hangat. Ibu
dibiarkan bebas mengatur sendiri posisi yang paling nyaman. Sebaiknya, ibu
masuk ke dalam air setelah mencapai pembukaan 6, karena masuk ke dalam
kolam atau bak mandi terlalu awal malah akan memperlama proses melahirkan
karena air hangat membuat tubuh menjadi relaks.
Sebelum masuk air, ibu harus minum banyak air putih karena berendam
dalam air hangat dapat menyebabkan dehidrasi dan menurunkan level energi.
Dehidrasi menghambat otot-otot tubuh bergerak efisien dan menyebabkan lelah.
Batalkan rencana ini bila mekonium (pup pertama bayi) keluar ketika air ketuban
pecah atau bayi Anda mengalami komplikasi, bila terjadi perdarahan pada ibu,

5
terjadi keterlambatan pada pembukaan satu-dua atau bila kepala bayi tidak berada
di bawah di jalan lahir. Beberapa syarat persalinan Water Birth yaitu Ibu hamil
risiko rendah, Ibu hamil tidak mengalami infeksi vagina, saluran kemih, dan kulit,
Tanda vital ibu dalam batas normal, dan CTG (Cardiotocography) janin normal.
Selain itu Air hangat digunakan untuk relaksasi dan penanganan nyeri setelah
dilatasi serviks mencapai 4-5 cm dan Pasien setuju mengikuti instruksi penolong
(Aprilia, 2013)
2. Hypno Birth: selama mengandung ibu lebih banyak bermeditasi dan
menenangkan diri.
Sebelum proses persalinan –bahkan selama kehamilan– ibu
melakukanself hypnosis untuk mencapai kondisi relaksasi yang dalam (meditatif)
dan membebaskan diri dari rasa takut melalui latihan pernapasan. Dalam kondisi
ini, tubuh akan memproduksi senyawa pereda rasa sakit alami yaitu hormon
endorfin. Rasa sakit selama proses persalinan akan teralihkan dan minimal, atau
hingga tak terasa. Dalam prosesnya ibu juga disemangati untuk melakukan
visualisasi positif bahwa melahirkan itu lembut, bebas dari rasa takut, dan mudah.
Batalkan rencana ini bila terjadi komplikasi medis pada ibu dan janin, bayi dalam
kondisi tak normal atau bila bibir rahim tak cukup lebar (Kuswandi, 2013)
3. Silence Birth: selama melahirkan ibu dibuat se-rileks mungkin, tidak panik,
dan menangis.
Tidak ada lagi aba-aba atau perintah dari penolong persalinan untuk
menyemangati ibu mengejan pada persalinan dengan cara ini. Metode yang
dikembangkan oleh Ron L. Hubbard dari aliran Scientology ini menghindari
suara, baik oleh ibu yang melahirkan maupun tenaga medis dan pendamping,
sehingga tercipta suasana tenang, hening, damai, serta penuh cinta dan
kebahagiaan. Suasana seperti itu menunjang ibu mampu menggunakan alam
bawah sadarnya untuk menjalani persalinan serta mengalihkan persepsi rasa sakit
dalam pikirannya. Batalkan rencana ini bila terjadi komplikasi pada kehamilan
atau pada saat persalinan (Widiantari and Dewianti, 2021)
4. Lotus Birth: persalinan yang membiarkan ari-ari dibiarkan lepas dengan
sendirinya.

6
Kelahiran Lotus adalah praktek tidak memotong tali pusat saat lahir dan
menjaga bayi melekat pada plasenta sampai memisahkan secara alami dari pusar
bayi sekitar 3-5 hari. Biasa juga disebut sebagai pusar (kabel) nonseverence.
Lotus birth adalah proses melahirkan bayi dengan tetap membiarkan tali pusar
terhubung dengan plasenta selama beberapa hari. Jadi tali pusat dan plasenta yang
menempel di pusar bayi tidak langsung dipotong usai ibu bersalin namun
dibiarkan mengering sendiri dan lalu terputus sendiri. Biasanya plasenta dibalut
dengan kain dan diletakkan di sebuah wadah seperti baskom yang sudah diberikan
bunga-bungaan atau herbal tertentu. Kadang juga ditaburi garam laut untuk
mempercepat proses pengeringan. Para ibu yang pernah melakukan lotus birth
merasakan banyak manfaatnya. Terutama manfaat psikologis, seperti kedekatan
ibu dan bayi, kedamaian, ketenangan, dan perasaan tetap terhubung dengan
bayinya walaupun bayi itu telah dilahirkan (Sianturi, 2019)

C. PRINSIP-PRINSIP PERSALINAN HOLISTIK (GENTLE BIRTH)

Menurut Kuswandi (2014) dan Aprillia dan Ritchmond (2013), ada


beberapa prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam persalinan holistik (Gentle
Birth), yaitu
1. Melahirkan dipandang sebagai momen yang harus “dirayakan” dengan penuh
rasa hormat, damai, dan sakral oleh semua yang terlibat di dalamnya
2. Adanya peran serta keluarga, terutama suami, untuk memberikan dukungan
mental dan spiritual
3. Rasa mulas dan nyeri menjelang melahirkan dipandang sebagai mekanisme
alamiah tubuh untuk membantu melahirkan bayi
4. Tidak harus di rumah. Gentle Birth tetap bisa diberlakukan pada ibu yang
menjalani operasi caesar atau menjalani prosedur medis lainnya, selama
prinsip-prinsipnya dipenuhi.
Andriana (2013), mengungkapkan bahwa Gentle Birth memandang:
1. Proses melahirkan adalah proses terindah, penuh cinta kasih, dan sudah
selayaknya dilakukan dengan nyaman
2. Memberikan kebebasan pada ibu untuk memilih cara bersalinnya, selama ibu
dan bayi nyaman

7
3. Pertimbangan secara medis dan kondisi ibu-janin sudah diketahui dengan jelas
4. Meminimalisasi intervensi medis yang terjadi, terutama pada penggunaan obat
bius karena mengandalkan reaksi alami tubuh ibu
5. Ibu memberdayakan dirinya selama hamil
6. Kehamilan ibu diupayakan sehat, normal dan tenang untuk kelancaran proses
Gentle Birth
7. Kondisi pikiran dan mental ibu adalah penentu utama kelancaran proses
melahirkan,
8. Kehadiran doula membantu ibu nyaman secara batin untuk Gentle Birth
9. Menyiapkan suasana ruang persalinan (di rumah ataupun RS) sesuai dengan
keinginan ibu agar terasa nyaman
10. Percaya bahwa bayi mengetahui kapan harus lahir dan akan memberi respon
alaminya kepada ibu
11. Masa-masa persalinan dinikmati dengan tenang, rileks, bahagia dan sabar
12. Ibu bebas menentukan apa yang ingin dilakukan tanpa perlu khawatir terhadap
prosedur, baik sebelum, selama dan setelah proses persalinan
13. Bayi baru lahir bebas menikmati proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sampai
puas,
14. Bayi tetap bersama ibunya dan tidak dipisahkan atau dibawa pergi.
Selain itu menurut Aprillia dalam Noorastuti dan Saraswati (2012),
prinsip-prinsip lain persalinan holistik alami (Gentle Birth) yaitu:
1. Cahaya lampu dalam ruang bersalin harus redup
2. Menangkap dan memindahkan bayi baru lahir lebih lembut
3. Membuat suasana tenang di ruang bersalin
4. Kebebasan bergerak bagi ibu bersalin
5. Membiarkan tali pusat utuh atau menunda pemotongan tali pusat segera
6. Bayi harus segera berada di pelukan ibu
7. Membiarkan bayi merangkak di atas dada ibu untuk menyusu (Inisiasi
Menyusu Dini)
8. Menyediakan air hangat mendekati suhu rahim untuk persalinan waterbirth,
9. Pemegang kendali persalinan adalah ibu, bukan bidan atau dokter.

8
Dari paparan di atas terlihat bahwa untuk mendapatkan persalinan
Gentle Birth ada babarepa kunci dan prinsip yang harus di jalani, Aprillia (2014)
menyatakan bahwa kunci persalinan Gentle Birth:
1. High Knowledge
2. Mindulness & Awarenes
3. Healing Birth Trauma
4. Breathe
5. Relaks Mind
6. Mind, baby & body Balance
7. Mobility and gravity during labor
8. Gentle Birth Provider & support

D. IMPLEMENTASI PERSALINAN DENGAN METODE GENTLE

BIRTH

Salah satu inovasi pelayanan persalinan dengan metode gentle birth yang
dilaksanakan di Indonesia saat ini dilaksanakan oleh Yayasan Bumi Sehat Nyuh
Kuning di daerah Ubud, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali. Alasan utama
pemilihan Bali pada tahun 1994 sebagai tempat memulai berdirinya Klinik
Yayasan Bumi Sehat (YBS) adalah masih tingginya jumlah angka kematian ibu
melahirkan, berdasarkan hasil penelitian terpublikasi oleh Dr. Inne Susante, Dr.
I.B Asawa dan Judith A. Fortney Ph.D (kerjasama dengan Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana dan Family Healthy International, NC, USA) pada tahun
1987 yang dimuat di situs resmi YBS, jumlah AKI di Bali mencapai 718 per
100.000 kelahiran hidup.
Konsep Gentle birth di Indonesia lahir dari tangan seorang bidan yaitu
Robin Lim. Ia mendedikasikan hidupnya sepanjang 20 tahun lebih untuk
membantu wanita-wanita miskin di Ubud melakukan persalinan. Dalam
theglobejournal.com ditulis bahwa sejak 2005 sudah ada 113.000 orang yang
mendapatkan pelayanan kesehatan dari pengobatan gratis dari klinik Bumi Sehat.
Yayasan Bumi Sehat Ubud Bali menawarkan perawatan pra kelahiran dan
bantuan melahirkan secara gratis dan sehat. Tujuannya ialah mengurangi angka

9
kematian anak dan ibu pada proses kelahiran, yang masih termasuk tinggi di
kawasan Asia.
Pelayanan persalinan dengan metode gentle birth dilaksanakan oleh
Robin Lim di Desa Nyuh Kuning, Ubud, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali.
Pelayanan dilakukan langsung oleh Robin Lim dengan dibantu oleh 9 orang
tenaga bidan asal Indonesia dan 2 orang bidan yang berasal dari luar negeri
dimana beberapa orang tenaga bidan asal Indonesia yang di rekrut dari masyarakat
Bali. Dengan menggunakan bangunan yang terletak bersebelahan dengan rumah
tempat tinggalnya yang terdiri dari dua buah ruangan bersalin dan ruang
pemulihan pasca persalinan. Pelayanan persalinan dengan metode gentle birth
mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat desa setempat dan dukungan dari
pemerintah daeraha Kabupaten Gianyar. Klinik Bumi Sehat tersebut selain
memberikan pelayanan persalinan secara gratis, juga menawarkan perawatan pra
kelahiran dan pasca persalinan serta pelayanan kesehatan bagi bayi dan balita.
Klinik Bumi Sehat juga melaksanakan klinik mingguan, layanan kelahiran dan
layanan darurat selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, klinik tersebut juga
menyediakan sekitar 9.000 konsultasi dan melayani lebih dari 550 kelahiran per
tahun.
Bali merupakan daerah tujuan wisata yang mengalami krisis pada tahun
2002 setelah tragedi bom bali. Masyarakat Bali pada saat itu hidup sangat
bergantung pada sektor pariwisata, dengan adanya kejadian tersebut, maka jumlah
keluarga miskin di wilayah itu bertambah. Banyak keluarga tidak mampu
membayar biaya pelayanan kesehatan apalagi persalinan. Layanan klinik Bumi
Sehat dibangun atas dasar tiga pedoman: respect for nature, respect for culture
and the wise implementation of the sciences medicine. Hal ini mengandung
pengertian bahwa pelayanan yang diberikan haruslah menganut prinsip
menghotmati alam, menghormati budaya dan implementasi bijak dari ilmu
kedokteran. Robin Lim sebisa mungkin menghindari penggunaan obat kimiawi
dan hampir semua obat yang digunakan di klinik Bumi Sehat dalah obat-obatan
herbal.
Untuk kasus resiko tinggi pada ibu bersalin seperti yang mengalami
tekanan darah tinggi, Robin Lim memaksimalkan penggunaan bawang putih dan

10
mentimun. “kalau air susu ibu tidak bisa keluar atau kurang lancar, kami berikan
nasi merah. Itu sudah terbukti ratusan tahun” demikian seperti yang diungkapkan
Robin Lim. Klinik Bumi Sehat tidaklah banyak menggunakan teknologi dalam
operasionalnya. Hal ini disesuaikan dengan misi operasional metode persalinan
gentle birth yaitu persalinan secara alami. Penanganan persalinan dilakukan secara
alami dengan memperhatikan semua aspek tubuh manusia secara holistik. Robin
Lim menggunakan metode ini karena mempunyai anggapan bahwa persalinan
yang sakral haruslah dijalankan dengan cinta kasih. Meskipun memiliki peralatan
USG, namun kilik bumi sehat tetap lebih mengutamakan pendekatan pertolongan
persalinan secara holistik. Klinik Bumi Sehat dalam operasionalnya tidak hanya
memberikan pelayanan persalinan dengan metode gentle birth secara gratis, tetapi
juga mempunyai program lain yaitu : pelayanan kesehatan umum (general health
services), peningkatan kapasitas lembaga dan perorangan (capacity building) serta
pemberdayaan masyarakat sekitar (community outreach) (Harianto, 2011)

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Metode gentle birth mengimplementasikan prinsip-prinsip persalinan


yang meminimalisasi stressor lingkungan. Selain itu mendorong ibu untuk
memberdayakan dirinya sebelum hingga sesudah persalinan itu sendiri. Belum
ada studi khusus yang mengukur tentang rasa sakit yang dirasakan persalinan
gentle birth, singkatnya metode ini berhasil mengurangi rasa sakit ibu dan
meningkatkan kepuasan persalinan

B. SARAN
1. Bagi penulis selanjutnya diharapkan meneliti tentang berbagai penerapan
metode persalinan normal dengan gentle birth di Indonesia sehingga
mendapati luaran bermakna bagi ibu dan janin dan dapat memaksimalkan
fisiologi tubuh ibu dalam menghadapi persalinan.
2. Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk memberikan pelayanan gentle
birth secara optimal selama siklus hidup wanita dan mempromosikan gentle
birth dalam kehamilan dan persalinan.
3. Bagi masyarakat khususnya ibu hamil dan bersalin untuk memahami konsep
gentle birth dan berbagai penerapannya dalam bentuk metode yang dapat
dipelajari untuk menghadapi persalinan normal yang bebas intervensi medis
dan rasa sakit

12
DAFTAR PUSTAKA

Annie, A. and Diana, E. (2012) ‘Hubungan Antara Regulasi Emosi dengan


Kecemasan pada Ibu Hamil’, Jurnal Psikologi 8, 2, pp. 80–89.
Aprilia, Y. (2013) Art Of Water Birth, Indahnya Melahirkan Dalam Air. Jakarta:
GRASINDO.
Aprilia, Y. (2014) Gentle Birth : Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa Sakit. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Aprilia, Y. (2019) Gentle Birth Cara Lembut & Nyaman Sambut Buah Hati.
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Bari, A. and Saifuddin (2008) Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
Jakarta: Bina Pustaka.
Harianto, K. (2011) ‘Adopsi “Gentle Birth” Yayasan Bumi Sehat Ubud’,
Initiatives for Governance Innovation.
Kuswandi, L. (2013) Hypnobirthing, A Gentle Way to Give Birth. Jakarta: Pustaka
Bunda.
Sianturi, M. I. B. (2019) ‘EFEKTIVITAS LOTUS BIRTH DALAM
MEMPROSES PEMBUSUKKAN TALI PUSAT SEBAGAI
ANTIBODI’, Indonesian Trust Health Journal, 2(1).
Widiantari, K. and Dewianti, N. M. (2021) ‘PENGALAMAN IBU
MULTIGRAVIDA BERSALIN DENGAN METODE GENTLE BIRTH
DI KLINIK BUMI SEHAT KABUPATEN GIANYAR’, JOMIS (Journal
of Midwifery Science), 5(1).

13

Anda mungkin juga menyukai