Anda di halaman 1dari 7

PENYUSUNAN KONTRAK BELAJAR

NAMA PESERTA DIDIK : DIAN INDRIANI

NIM : 1811407815401008

AREA KLINIK : PMB ASMAH, A.md,Keb

UNIT KOMPETENSI : PKK II (ANC)

SUB KOMPETENSI : PEMERIKSAAN LEOPOLD

Tujuan Umum Tujuan Khusus Sumber Belajar Pencapaian Tujuan Kriteria Penilaian

Setiap mahasiswa Saya mampu melakukan  Prawirohardjo, Saya telah melakukan Saya mampu
mampu menjelaskan 1. Menjelaskan definisi Sarwono. 2011. Ilmu 1. Menjelaskan definisi 1. Menjelaskan definisi
semua tindakan sesuai tentang leopold Kebidanan. Jakarta: tentang leopold tentang leopold
dengan prosedur 2. Menjelaskan tujuan Yayasan Bina Pustaka 2. Menjelaskan tujuan 2. Menjelaskan tujuan dari
dari leopold Sarwono dari leopold leopold
Prawirohardjo 3. Menjelaskan tentang 3. Menjelaskan tentang
 Sulistyawati, Ari. pelaksanaan leopold pelaksanaan leopold
2011. Asuhan 4. Menjelaskan tindakan 4. Menjelaskan tindakan
Kebidanan pada Masa persiapan alat leopold persiapan alat leopold
Kehamilan. Jakarta : 5. Melakukan tindakan 5. Melakukan tindakan
Salemba Medika sesuai dengan sesuai dengan prosedur
prosedur
UNIT KOMPETENSI

Sub Kompetensi Kriteria Untuk Kerja

1. Menjelaskan definisi dari leopold A. Pengertian


2. Menjelaskan tujuan dari leopold Pemeriksaan palpasi Leopold adalah suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan
3. Menjelaskan tentang pelaksanaan leopold cara perabaan yaitu merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil
4. Melakukan tindakan persiapan alat menggunakan tangan pemeriksa dalam posisi tertentu, atau memindahkan bagian-
5. Melakukan tindakan sesuai dengan prosedur bagian tersebut dengan cara-cara tertentu menggunakan tingkat tekanan tertentu. Teori
ini dikembangkan oleh Christian Gerhard Leopold. Pemeriksaan ini sebaiknya
dilakukan setelah UK 24 minggu, ketika semua bagian janin sudah dapat diraba.
Teknik pemeriksaan ini utamanya bertujun untuk menentukan posisi dan letak janin
pada uterus, dapat juga berguna untuk memastikan usia kehamilan ibu dan
memperkirakan berat janin (Prawirohardjo, 2011).
B. Tujuan
1. Menentukan besarnya rahim & tuanya kehamilan
2. Menentukan letak janin dalam rahim
3. Mengetahui DJJ (Prawirohardjo, 2011).
C. Indikasi dan Kontra Indikasi
1. Indikasi
Wanita hamil yang patologis dan fisiologis
2. Kontraindikasi
Tidak terdapat kontra indikasi dalam pemeriksaan leopold (Prawirohardjo, 2011).
D. Pelaksanaan leopold
Pemeriksaan palpasi leopold dibagi menjadi empat tahap. Pada pemeriksaan Leopold I,
II, III, pemeriksa menghadap ke arah muka ibu yang diperiksa dan pada pemeriksaan
Leopold IV pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu. Tujuan dari pemeriksaan :
1. Leopold I
a) Pemeriksa menghadap pasien
b) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uteri.
c) Meraba bagian apa yang ada difundus. Jika teraba benda bulat, melenting
mudah digerakkan maka itu adalah kepala. Namun jika teraba bulat,besar,
lunak, tidak melenting dan susah digerakkan maka itu adalah bokong.
2. Leopold II
a) Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu
b) Ketika memeriksa sebelah kanan maka tangan kanan menahan perut sebelah
kiri kearah kanan.
c) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri dan rasakan bagian apa
yang ada disebelah kanan. Jika berada benda yang rata, tidak teraba bagian
kecil, terasa ada tahanan maka itu adalah punggung bayi. Namun jika teraba
bagian – bagian yang kecil menonjol maka itu adalah bagian kecil janin.
3. Leopold III
a) Tangan kiri menahan fundus uteri
b) Tangan kanan meraba bagian yang ada dibawah uterus. Jika teraba bagian yang
bulat, keras, melenting dan dapat digoyangkan maka itu adalah kepala. Namun
jika teraba bagian bulat, besar, lunak, dan sulit digerakkan maka tu adalah
bokong. Jika dibagian bawah tidak ditemukan kedua bagian seperti diatas,
maka pertimbangkan apakah janin dalam letak melintang
c) Pada letak sungsang ( melintang ) dapat dirasakan ketika tangan kanan
menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri merasakan ballottement (pantulan
dari kepala janin, terutama ini ditemukan pada usia kehamilan 5-7 bulan )

4. Leopold IV
a) Pemeriksa menghadap kaki pasien
b) Kedua tangan meraba bagian janin yang ada dibawah
c) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan didua belah pihak yang berlawanan
dibagian bawah.
d) Jika kedua tangan konvergen ( dapat saling bertemu ) berarti kepala belum
masuk panggul
e) Jika kedua tangan divergen ( tidak saling bertemu ) berarti kepala sudah masuk
panggul.
E. Persiapan alat
1. Lembar status pasien
2. Alat tulis
3. Perlak
4. Selimut
5. Fetoskop (linex atau dopler beserta jelly dan tissue)
6. Metline
F. Prosedur melakukan leopold
1. Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat
4. Menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur

G. Langkah-Langkah
1. Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat
4. Menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur
5. Persiapan alat
a. Lembar status pasien
b. Alat tulis
c. Perlak
d. Selimut
e. Fetoskop (linex atau dopler beserta jelly dan tissue)
f. Metline

6. Mendekatkan alat
7. Menutup Sampiran
8. Meminta persetujuan pasien
9. Lakukan manuver Leopold 1 :
Menentukan bagian teratas janin :
a. kaki ditekuk, posisi pemeriksa menghadap ke kepala klien
b. letakkan kedua belah telapak tangan kedua fundus uteri klien
c. lakukan plapasi dengan mengunakan ujung jari untuk menentukan apa yuang ada
dibagian fundus uteri
d. tentukan apa yang ada dibagian fundus uteri
10. Lakukan pengukuran fundus uteri
a. kaki diluruskan, letakkan ujung alat ukur (meteran) dibatas atas simphysis pubis
b. Tentukan TFU
11. Hitung perkiraan usia kehamilan
12. Leopold II:
a. Kaki ditekuk, Posisi pemeriksa menghadap ke kepala klien
b. Letakkan kedua belah telapak tangan di kedua sisi abdomen klien
c. Pertahankan letak uterusdengan mengunakan tangan yang satu
d. Gunakan tangan yang lain untuk melakukan palpasi uterus disis yang lain
e. Tentukan dimana letak punggung janin
13. Leopold III:
a. Kaki ditekuk, Posisi pemeriksa menghadap kekepala klien
b. Letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada kedua sisi abdomen klien tepat diatas
simphysis pubis
c. Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam dan menghembuskannya
d. Tekan jari tangan kebawah secara perlahan dan dalam sekitar bagian presentasi
pada saat klien menghembuskan nafas
e. Tentukan bagian apa yang menjadi presentasi
14. Leopold IV:
a. Kaki diluruskan, posisi pemeriksa menghadap ke kaki klien
b. Letakkan kedua belah telapak tangan didsisi abdomen
c. Gerakkan jari tangan secara perlahan kesisi bawah abdomen ke arah pubis
d. Palpasi bagian presentasi
e. Tentukan letak dari bagian presentasi tersebut
15. Pemeriksaan Auskultasi
Kaki diluruskan, kemudian ambil stetoskop monoural dengan tangan kiri, kemudian
tempelkan ujungnya pada dinding perut ibu yang sesuai dengan posisi punggung
bayi (bagian yang memanjang dan rata) atau menggunakan doppler.
16. Tempelkan telinga kiri periksa dan bunyi jantung janin (pindahkan titik dengar
apabila pada titik pertama, bunyi jantung tersebar kurang jelas, upayakan untuk
mendapatkan punctum maximum).
17. Dengarkan dan hitung bunyi jantung janin selama 1 menit. Perhatikan irama
keteraturannya.
18. Mencatathasil.
19. Pendokumentasian :
Nama : Ny. P
Ruangan : Periksa
Hari / Tanggal : Sabtu, 09 Januari 2021
Jam : 10.00 WITA
Diagnosa : G1 P0 A0
Usia Kehamilan : 28 Minggu
TFU : 26 cm
DJJ : 154 x/m
Balikpapan, 20....
Mengetahui
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan Mahasiswi

(Karnilan L.N.S., S.T., M.Keb) (Asmah, A.md.,Keb) (Dian Indriani)

Anda mungkin juga menyukai