Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KB SUNTIK

Pokok Bahasan : KB Suntik

Sub Pokok Bahasan : - pengertian KB suntik

Jenis –jenis kontrasepsi suntikan

Cara pemberian kontrasepsi suntikan

Kontra indikasi kontrasepsi suntikan

Hari/Tanggal : Selasa, 14 mei 2019

Waktu/Tempat : 07.00- selesai di Puskesmas serang kota

Sasaran : PUS (Pasangan Usia Subur)

Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan bakti social diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang materi
yang telah diberikan dan bisa bersosialisasi antara warga.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan masyarakat mampu :
a. PUS mengetahui pengertian KB Suntik.
b. PUS dapat mengetahui berat bandannya saat ini.
c. PUS dapat menerima pemberian sembako dengan baik.

1
3. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab
4. Media Dan Alat Peraga
 Leaflet
 Lembar balik
 Poster
5. Jadwal Kegiatan Penyuluhan

NO Jam Kegiatan Waktu


1 07.00-07.05 WIB Kegiatan pendahuluan 5 menit
Mengucapkan salam,
memperkenalkan diri, dan
menjelaskan tujuan
2 07.05- 07.15 WIB Kaitan kegiatan pokok 10 menit
Menampaikan Penyuluhan sesuai
dengan tujuan yang disampaikan.
Memberikan kesempatan pada
warga untuk mengajukan
pertanyaan yang sebelum
dipahami
3 07.15-07.20 WIB Penutup dan Doa 5 menit

2
LAMPIRAN MATERI
KB SUNTIK

Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang
sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah
keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat
kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.

Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai
dicanangkan pada tahun akhir 1970-an.

A. Pengertian KB Suntik

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan


melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia
semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman.

Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan


kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya
pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi
orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal
selama maksimal 5 tahun.

B. Jenis KB Suntik

1. Jenis-jenis KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:Suntikan /


bulan ; contoh : cyclofem

Suntikan KB ini mengandung kombinasi hormon Medroxyprogesterone Acetate


(hormon progestin) dan Estradiol Cypionate (hormon estrogen). Komposisi hormon dan
cara kerja Suntikan KB 1 Bulan mirip dengan Pil KB Kombinasi. Suntikan pertama
diberikan 7 hari pertama periode menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah melahirkan
bila Anda tidak menyusui.

3
2. Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston.

Suntikan KB ini mengandung hormon Depo Medroxyprogesterone Acetate (hormon


progestin) 150 mg. Sesuai dengan namanya, suntikan ini diberikan setiap 3 bulan (12
Minggu). Suntikan pertama biasanya diberikan 7 hari pertama periode menstruasi Anda,
atau 6 minggu setelah melahirkan. Suntikan KB 3 Bulanan ada yang dikemas dalam
cairan 3ml atau 1ml.

C. Cara Kerja KB Suntik

1. Menghalangi ovulasi (masa subur)


2. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
3. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
4. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
5. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.

Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama jangka
waktu tertentu (antara 1 – 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon sistesis
progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu golongan progestin
seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan Noristat, dan golongan kedua
yaitu campuran progestin dan estrogen propionat, misalnya Cyclo Provera. Hormon ini
akan membuat lendir rahim menjadi kental, sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke
rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya sel telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding
rahim) tidak siap menerima hasil pembuahan

Hanafi Hartanto (1996) menjelaskan mekanisme kerja kontrasepsi suntik dalam dua
bagian, yaitu primer dan sekunder. Mekanisme primer adalah mencegah ovulasi. Pada
mekanisme ini, kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH. Respons
kelenjar hipofise terhadap gonadotropin-releasing hormon eksogenous tidak berubah,
sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di hipofise. Ini berbeda
dengan pil oral kombinasi (POK), yang tampaknya menghambat ovulasi melalui efek
langsung pada kelenjar hipofise. Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan
keadaan hipo-estrogenik.
4
Pada pemakaian KB Suntik Depoprovera, endometrium menjadi dangkal dan atrofis
dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma menjadi oedematous. Dengan
pemakaian jangka lama, endometrium dapat menjadi sedemikian sedikitnya, sehingga
tidak didapatkan atau hanya terdapat sedikit sekali jaringan bila dilakukan biopsi. Tetapi,
perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi normal dalam waktu 90 hari setelah
suntikan berakhir.

Pada mekanisme sekunder, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga
merupakan barier terhadap spermatozoa. Mekanisme sekunder ini juga membuat
endometium kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Mekanisme
ini mungkin juga mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopii.

Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga


menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah pelepasan
sel telur yang dikeluarkan tubuh wanita. Tanpa pelepasan sel telur, seorang wanita tidak
akan mungkin hamil. Selain itu pada penggunaan Depo Provera, endometrium menjadi
tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Sedangkan hormon progestin
dengan sedikit hormon estrogen akan merangsang timbulnya haid setiap bulan.

D. Keuntungan KB Suntik

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka
kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu
kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat
melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang
panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim.

Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh
pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal,
dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi
suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit
jantung dan reaksi penggumpalan darah.

5
Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu
menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali
melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan,
hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan
berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di
atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.

E. Kerugian KB Suntik

1. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak
atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
2. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
3. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
4. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
5. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
6. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
7. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.

F. Yang Boleh Menggunakan KB Suntik


1. KB Suntik 1 Bulan
a) Usia reproduksi, sudah memiliki anak/belum
b) Menginginkan KB dengan efektifitas tinggi
c) Anemia
d) Pemberian ASI lebih dari 6 bulan
e) Pasca persalinan dan tidak menyusui
f) Nyeri haid hebat
g) Haid teratur
h) Riwayat kehamilan ektopik
i) Sering lupa

6
2. KB Suntik 3 Bulan
Wanita dari semua usia subur atau paritas yang :
a) Menginginkan metoda yang efektif
b) Sedang dalam masa nifas dan sedang tidak menyusui
c) Sedang menyusui (6 minggu / lebih masa nifas)
d) Pasca aborsi
e) Mengalami nyeri haid dari yang sedang hingga yang hebat
f) Lebih menyukai untuk tidak / tidak boleh menggunakan estrogen
g) Tidak bisa mengingat untuk makan pil setiap hari
h) Lebih menyukai metoda yang tidak berkaitan dengan hubungan seks

G. Efek Samping KB Suntik

Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh
hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi
untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima
sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat
menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang
menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.

Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ
yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang
sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari
hormon progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat
melakukan hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan
penurunan gairah atau disfungsi seksual pada wanita.

7
Beberapa efek samping yang biasa ditemui pada penggunaan Suntikan KB 3 Bulan
adalah:

1. Timbul pendarahan ringan (bercak) pada awal pemakaian


2. Rasa pusing, mual, sakit di bagian bawah perut juga sering dilaporkan pada awal
penggunaan
3. Kemungkinan kenaikan berat badan 1 – 2 kg. Namun hal ini dapat diatasi dengan
diet dan olahraga yang tepat
4. Berhenti haid (biasanya setelah 1 tahun penggunaan – namun bisa lebih cepat).
Namun, tidak semua wanita yang menggunakan metode ini terhenti haid nya
5. Kesuburan biasanya lebih lambat kembali. Hal ini terjadi karena tingkat hormon
yang tinggi dalam suntikan 3 bulan, sehingga butuh waktu untuk dapat kembali
normal (biasanya sampai 4 bulan).

Untuk Suntikan KB 1 Bulan, efek samping yang terjadi mirip dengan efek samping
yang ditimbulkan pada penggunaan Pil KB.. Berbeda dengan Suntikan KB 3 Bulan,
pengguna Suntikan KB 1 Bulan dilaporkan tetap mendapatkan haid-nya secara teratur.
Kesuburan pun lebih cepat kembali setelah penghentian metode ini dibandingkan dengan
Suntikan KB 3 Bulan.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Meilani, Niken. 2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Fitramaya.


2. PROHEALTH, http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/11/19/kontrasepsi-suntik/
3. http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/16/kb-suntik/
4. http://yosefw.wordpress.com/2009/03/20/kontrasepsi-suntikan-injeksi-depo-provera/
5. http://dc206.4shared.com/doc/jtp5pDki/preview.html
6. http://www.tundakehamilan.com/artikel_Kontrasepsi_metodesuntikan.html

Anda mungkin juga menyukai