Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MTBS

Di Susun Oleh :
Kelompok : Empat (4)
Nama : - Kriswanto PK 115 016 050
- Virna L Limehu PK 115 016 069
- Lilis Aprilitha PK 115 016 052
- Martin Y Pakan PK 115 016 053
- Riski Nugrah Sari PK 115 016 075
Kelas : V (5 B)
M/K : MTBS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


INDONESIA JAYA
PALU
ANGKATAN 2016

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta

Hidayah-Nya, sehingga makalah tentang MTBS dapat selesai pada waktunya.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

mata kuliahi. Selain itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan kepada rekan-

rekan mahasiswa khususnya mahasiswa S1 Keperawatan. Dalam kesempatan ini

kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

banyak membantu memberi bimbingan, ilmu, dorongan, serta saran-saran kepada

penyusun.

Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian

makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Palu, 07 November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................ 1

B. Tujuan ......................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian MTBS ....................................................... 3

B. Penilaian Anak Sakit Dalam Sahabat ......................... 3

C. Proses Manajemen Kasus ........................................... 4

D. MTBS Umur 2 Bulan – 5 Tahun ................................. 5

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................. 9

B. Saran ........................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) adalah sot modul yang

menjelaska secara rinci cara menerapkan proses keterpaduan pelayanan

dalam menangani balita sakit yang datang ke fasilitas rawat jalan.

Keterpaduan pelayanan tidak hanya kuratif, tapi promotif dan preventif.

Sekitar 70% kematian anak dibawah 5 tanhun disebabkan oleh pneumonia,

diare, malaria, campak, dan malnutrisi. Di Indonesia, angka kematian bayi

(AKB) 50/1000 kelahiran hidup, dan angka kematian anak balita (AKABA)

64/1000 kelahiran hidup (Surkesnas, 2001).

WHO/UNICEF pada tahun 1992 memperkenalkan konsep

IMCI/MTBS yang meliputi pedoman pengobatan malaria, pedoman tata

laksana ninfeksi saluran pernafasan akut (ISPA), pedoman penangnan diare,

pedomanpenanganan demam berdarah dengue (DBD), dan lain-lain yang

diterapkan melalui MTBS sehingga penatalaksanaannya lebih komprehensif

dan efesien.

Proses manajemen kasus menguraikan cara penanganan anak skit

mulai datang untuk berobat sampai konseling bagi ibu. Pelayanan

selanjutnya, yaitu memberi pedoman untuk menentukan apakah anak yang

sakit perlu dirujuk. Tiga unsur penunjang keberhasilan MTBS :

1
1. Membaiknya kemitraan antara fasilitas kesehatan dan masyarakat yang

dilayani.

2. Meningkatnya perawatan, penyediaan pelayanan, dan informasi yang

terjangkau dan memadai.

3. Promosi yang terintegrasi.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari MTBS

2. Untuk mengetahui tentang penilaian

3. Untuk mangetahui Proses manajemen kasus

4. Untuk mengetahui manajemen terhadap balita sakit umur 2 bln-5 thn

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian MTBS

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan pendekatan

keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas

rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap

penyakit pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi, dan

upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi, pemberian vitamin A

dan konseling pemberian makan yang bertujuan untuk menurunkan angka

kematian bayi dan anak balita serta menekan morbiditas karena penyakit

tersebut (Pedoman Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit di

Puskesmas, Modul-7. 2004). Balita (bawah lima tahun) yaitu anak umur 0-5

tahun (tidak termasuk umur 5 tahun) (MTBS, Modul 1, 2004).

B. Penilaian Anak Sakit dalam MTBS

Penilaian dan anak sakit dalam MTBS dikelompokkan dalam 2

kelompok umur yaitu :

1. Penilaian anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun

2. Penilaian anak sakit umur 1 hari sampai 2 bulan

Apabila anak umur 2 bulan sampai 5 tahun, pilih bagan “Penilaian

Anak Sakit Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun”.Sampai 5 tahun, berarti anak

3
belum mencapai ulang tahunnya yang kelima. Kelompok umur ini termasuk

balita umur 4 tahun 11 bulan, akan tetapi tidak termasuk anak yang sudah

berumur 5 tahun. Apabila anak belum genap berumur 2 bulan, maka ia

tergolong bayi muda. Gunakan bagan “Penilaian dan Pengobatan Bayi Muda

Umur 1 Hari Sampai 2 Bulan”. Khusus mengenai bayi muda, bagan berlaku

untuk bayi muda sakit maupun sehat. (MTBS, Modul -1, 2004).

C. Proses Manajemen Kasus

Proses manajemen kasus disajikan dalam satu bagan yang

memperlihatkan urutan langkah-langkah dan penjelasan cara pelaksanaanya.

Bagan tersebut menjelaskan langkah-langkah berikut ini :

1. Menilai anak sakit umur 2 bulan-5 tahun

2. Menentukan tindakan dan memberi pengobatan

3. Memberi konseling bagi ibu

4. Memberi pelayanan tindak lanjut

5. Manajemen terpadu bayi mulai 1 hari sampai 2 bulan.

“Menilai anak” berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis

dan pemeriksaan fisik. “Membuat klasifikasi” berarti membuat sebuah

keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta tingkat

keparahanya. Klasifikasi merupakan suatu kategori untuk melakukan

tindakan, bukan sebagai diagnosis spesifik penyakit.“Menentukan tindakan

dan memberi pengobatan “berarti menentukan tindakan dan memberi

pengobatan di fasilitas kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi, memberi

4
obat untuk diminum di rumah dan juga mengajari ibu tentang cara

memberikan obat serta tindakan lain yang harus dilakukan di rumah.

“Memberi konseling bagi ibu” juga termasuk menilai cara pemberian makan

anak, memberi anjuran pemberian makan yang baik untuk anak serta kapan

harus membawa anaknya kembali ke fasilitas kesehatan.

“Tindak lanjut” berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak

untuk biaya ulang. “Manajemen terpadu bayi muda” meliputi : menilai dan

membuat klasifikasi, menentukan tindakan dan memberi pengobatan,

konseling dan tindak lanjut pada bayi umur 1 hari sampai 2 bulan baik sehat

maupun sakit. (MTBS, Modul -1, 2004).

D. Manajemen Terhadap Balita Sakit Umur 2 Bulan – 5 tahun

Pada pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit pada umur 2 bulan

sampai dengan 5 tahun tahap pelaksanaan sama seperti pada bayi umur

kurang dari 2 bulan yaitu dengan tahap penilaian dan gejala, dan tingkat

kegawatan, tahap tindakan dan pengobatan, tahap pemberian konseling dan

tahap pelayanan tindak lanjut, adapun secara jelas dapat dijelaskan sebagai

berikut.

1. Penilaian Tanda & Gejala

Pada penilaian tanda & gejala pada bayi umur 2 bulan sampai

dengan 5 tahun ini yang dinilai adalah tindakannya tanda bahaya umum

(tidak bisa minum atau muntah,kejang, letargis atau tidak sadar dan

keluhan seperti batuk atau kesukaran bernafas, adanya diare, lemah,

5
masalah telinga, mall nutrisi, anemia dan lain-lain.

a. Penilaian pertama keluhan batuk atau sukar bernafas, tanda

bahaya umum, tarikan dinding wajah ke dalam, stridor, nafas

cepat. Penentuan frekuensi pernapasan adalah pada anak usia 2

bulan sampai 12 bulan normal pernapasan 50 atau lebih permenit

sedangkan frekuensi pernapasan anak usia 12 bulan sampai 5

tahun adalah 40 kali permenit.

b. Penilaian kedua keluhan dan tanda adanya diare seperti letargis

atau tidak sadar, atau cenderung tidak bisa minum atau malas

makan maka turgor kulit jelek, gelisah, rewel, haus atau banyak

minum adanya darah dalam tinja (berak campur darah).

c. Penilain ketiga tanda demam, disertai dengan adanya tanda

bahaya umu, kaku kuduk, dan adanya infeksi lokal seperti

kekeruhan pada kornea mata,luka pada mulut,mata bernanah

adanya tanda presyok seperti nadi lemah,ektremitas

dingin,muntah darah,berak hitam,perdarahan hidung,perdarahan

bawah kulit,nyeri ulu hati dan lain-lain.

d. Penilaian keempat tanda masalah telinga seperti nyeri pada

telinga,adanya pembengkakan,adanya cairan keluar dari telinga

yang kurang dari 14 hari,dan lain-lain

e. Penilaian kelima tanda status gizi seperti badan kelihatan

bertambah kurus,bengkak pada kedua kaki,telapak tangan

pucat,status gizi dibawa garis merah pada pemeriksaan berat

6
badan menurut umur.

2. Pemberian Konseling

Pada pemberian konseling yang dilakukan manajemen terpadu

balita sakit umur 2 bulan sampai dengan 5 tahun pada umumnya adalah

konseling tentang:

a. Konseling pemberian makan pada anak

1) Lakukan evaluasi tentang cara memberikan makanan pada

anak menyatakan cara meneteki anak, berapa kali sehari

apakah pada malam hari menetek, kemudian anak

mendapat makan atau minum lain, apabila anak berat

badan berdasarkan umur sangat rendah menyatakan berapa

banyak makan atau minum yang diberikan pada anak

apakah anak dapat makan sendiri dan bagaimana caranya

apakah selama sakait makan ditambah dan lain-lain.

2) Menganjurkan cara pemberian makan pada ibu

b. Konseling pemberian cairan selama sakit

Pada konseling ini kasusnya setiap anak sakit dilakukan

dengan cara menganjurkan ibu agar memberi ASI lebih sering

dan lebih lama setiap meneteki serta meningkatkan kebututhan

cairan seperti memberikan kua sayur, air tajin atau air matang.

c. Konseling kunjungan ulang

Pada pemberian konseling tentang kunjungan ilang yang

harus dilakukan pada ibu atau keluarga apabila ditemukan tanda-

7
tanda klasifikasi berikut dalam waktu yang ditentukan ibu harus

segera kepetugasan kesehatan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan

pelayanan terhadap balita sakit yang dikembangkan oleh WHO.Dengan

MTBS dapat ditangani secara lengkap kondisi kesehatan balita pada tingkat

pelayanan kesehatan dasar, yang memfokuskan secara integrative aspek

kuratif, preventif dan promotif termasuk pemberian nasihat kepada ibu

sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan

kesehatan anak.

B. Saran

Dengan mempelajari makalah mengenai manajemen terpadu balita

sakit (MTBS), diharapkan mahasiswa khususnya perawat dapat mengurangi

angka kematin anak mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan

jika seorang dan memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan

kebutuhan anak.

9
DAFTAR PUSTAKA

Buku Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit, Departemen Kesehatan RI , 2013.

10

Anda mungkin juga menyukai