Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN PADA KELOMPOK REMAJA

Fasilitator : Elida Ulfiana, S.Kep., Ns., M.Kep.

Disusun Oleh :
Kelompok 4 (Kelas A2)

Amalia Fardiana 131211131017


Yuni Natilia 131211131119
Retno Dewi Anggraini 131211131059
Putri Mei Sundari 131211131067
Alif Arditia Yuda 131211131074
Putri Nandani Alifah 131211133003
Citra Intan Trisnalia 131211133017
Faizah Maulidia 131211133019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017
1. Kebutuhan Promosi Kesehatan
a. Diagnosa masalah
Kenakalan remaja
b. Prioritas masalah
Penyalahgunaan narkoba
2. Komponen Promosi Kesehatan
a. Tujuan
1. Memberikan informasi dan pengetahuan yang tepat dan benar mengenai tentang
narkoba dan bahayanya.
2. Meningkatkan kesadaran mengenai bahaya narkoba
3. Meningkatkan kerjasama antara pecandu, keluarga, masyarakat dan kader untuk
mengurangi penyalahgunaan narkoba
b. Sasaran
1. Pecandu narkoba
2. Keluarga pecandu narkoba
3. Kader
4. Tokoh masyarakat setempat
c. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Narkoba
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan,
pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan
cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya (Kurniawan,
2008).
2. Jenis Narkoba
1) Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, atau ketagihan yang sangat berat
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1997).
2) Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku, digunakan
untuk mengobati gangguan jiwa (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
tahun 1997).
3) Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah rokok,
kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan, thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton,
cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008).
3. Faktor Penyebab terjadinya Penyalahgunaan Narkoba
1) Tersedianya Narkoba
Permasalahan penyalahgunaan dan ketergantungan narkoba tidak akan terjadi
bila tidak ada narkobanya itu sendiri. Dalam pengamatan ternyata banyak
tersedianya narkoba dan mudah diperoleh. Hawari (1990) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa urutan mudahnya narkoba diperoleh (secara terang-terangan,
diam-diam atau sembunyi-sembunyi) adalah alkohol (88%), sedatif (44%), ganja,
opiot dan amphetamine (31%).
2) Keluarga
a) Keluarga yang memiliki sejarah (termasuk orang tua) pengguna narkoba
b) Keluarga dengan konflik yang tinggi dan tidak pernah ada jalan keluar
c) Keluarga dengan orang tua yang otoriter
d) Keluarga tidak harmonis
3) Masyarakat
Kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau rawan, dapat menjadi faktor
terganggunya perkembangan jiwa kearah perilaku yang menyimpang yang pada
gilirannya terlibat penyalahgunaan/ketergantungan narkoba
4. Bahaya Narkoba
Penyalahgunaan obat jenis narkoba sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi
susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan dan ketergantungan, mempengaruhi
perilaku, perasaan, presepsi dan kesadaran.
5. Dampak dari Penyalahgunaan Narkoba
1) Euforia
a. Perasaan senang dan gembira yang luar biasa di tambah munculnya
keberanian yang luar biasa.
b. Hilangnya segala beban fikiran, seperti rasa sedih, resah, khawatir, menyesal
dan sebagainya.
2) Delirium
a. Disusul dengan ketegangan psikis, tekanan jiwa yang berat sekali.
b. Diikuti kegelisahan jiwa yang besar sehingga timbul gangguan koordinasi
gerakan motorik (gangguan kerja otak).
3) Halusinasi
a. Timbul khayalan yang tidak terkendali.
b. Indra pendengaran dan penglihatan tidak stabil sehingga terdengar dan
tampak sesuatu yang tidak ada.
4) Weakness
a. Keadaan Jasmani dan Rohani lemah.
b. Keadaan lemah dan ingin tidur terus-menerus.
5) Drawsines
Keadaan menurun seperti setengah tidur dengan fikiran ingin menggunakan lagi,
dan akhirnya menjadi apatis dan tidak menghiraukan sekelilingnya (Alifia,
2008)
6. Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba
1) Promotif ( pembinaan)
Program ini ditujukan kepada masyarakat yang belum mengunakan narkoba, atau
bahkan belum mengenal sama sekali. Prinsipnya adalah meningkatkan peranan
atau kegiatan agar kelompok ini secara nyata lebih sejahtera, sehingga tidak
sempat berpikir untuk memakai narkoba.
2) Preventif (program pencegahan)
Program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang belum mengenal narkoba
agar mengetahui seluk beluk narkoba sehingga tidak tertarik untuk
mengunakannya. Selain dilakukan oleh pemerintah, program ini juga sangat
efektif jika dibantu oleh isntansi dan institusi lain, termasuk lembaga professional
terkait, lembaga masyarakat, perkumpulan, ormas, dan lain-lain. Bentuk
kegiatannya bisa berupa kampanye anti penyalahgunaan narkoba, penyuluhan
seluk beluk narkoba, pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya (per group),
upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan distribusi narkoba di
masyarakat, dan lai-lain.
3) Kuratif (pengobatan)
Progrm ini ditujukan kepada para penguna narkoba. Tujuannya adalah untuk
mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit, sebagai akibat dari
pemakai narkoba, sekaligus menghentikan pemakaian narkoba.
4) Rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai
narkoba yang sudah menjalanin program kuratif. Tujuannya agar pecandu
narkoba tidak memakai lagi dan bebas dari penyakit ikutan yang disebabkan oleh
bekas pemakaian narkoba.
5) Represif
Program penindakan terhadap produsen, bandar, pengedar, dan pemakai
berdasarkan hukum. Program ini merupakan program instansi yang berkewajiban
untuk mengawasi dan mengendalikan produksi maupun distribusi semua zat yang
tergolong narkoba. Instansi yang bertanggung jawab terhadap distribusi,
produksi, penyimpanan, dan penyalahgunaan narkoba adalah Badan Pengawas
Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan, Direktorat Jendral Bea dan Cukai,
Direktorat Jendral Imigrasi, Kepolisian Republik Indonesia, dan Kejaksaan
Agung/Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri.
d. Metode
Penyuluhan/Seminar
e. Media
Papan Tulis
f. Jadwal Pelaksanaan
Minggu Ke -
No. Kegiatan
I II III IV
1. Penyusunan rencana kerja *
2. Mobilisasi sumber dana *
3. Kunjungan rumah * * * *
4. Penemuan dan pelaporan pecandu * * * *
5. Penyuluhan * * * *
6. Pergerakan masyarakat * * * *
7. Monitoring dan evaluasi * * * *

g. Rencana Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan setiap pekannya selama 1 bulan setelah dilakukan penyuluhan
dengan melakukan wawancara kepada semua sasaran terkait pemahaman mengenai apa
yang telah disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai