Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH

DINI DI RSUD MAJENANG


TAHUN 2016

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

Eva Anggraini

130200678

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA

2016
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH

DINI DI RSUD MAJENANG TAHUN 2016

Eva Anggraini1, Eka Nurhayati2, Sumirah3

INTISARI

Latar Belakang: Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011
sebanyak 116,01 per 100.000 kelahiran hidup, faktor utama penyebab kematian
ibu dikarenakan perdarahan, hipertensi, infeksi, abortus, partus lama dan lain-
lain. Berdasarkan data yang diperoleh dari studi pendahuluan yang dilakukan di
RSUD Majenang yang dilakukan pada tanggal 4 Mei 2016 dalam kurun waktu
empat bulan terakhir yaitu bulan Januari-April 2016 terdapat 68 kasus dengan
ketuban pecah dini.
Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mempelajari, memberikan serta
melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny. A umur 25 tahun G1P0A0 umur
kehamilan 39 minggu dengan Ketuban Pecah Dini.
Metode: Metode yang digunakan dalam Studi Kasus ini adalah Observasional
Descriptive. Observasi dilakukan pada satu orang ibu bersalin dengan ketuban
pecah dini di RSUD Majenang. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang serta hasil dokumentasi.
Analisis data menggunakan asuhan kebidanan dengan tujuh langkah Varney dan
catatan perkembangan menggunakan SOAP.
Hasil: Ny. A umur 25 tahun G1P0A0 umur kehamilan 39 minggu dengan ketuban
pecah dini. Kolaborasi dengan dr Sp.OG untuk induksi misoprostol 100µg secara
sublingual dan oksitosin 5 IU secara drip. Pasien ditangani sesuai APN. Bayi lahir
spontan. Tidak ada komplikasi baik ibu maupun bayi.
Kesimpulan: Asuhan persalinan dengan ketuban pecah dini di RSUD sesuai
dengan penatalaksanaan APN.

Kata kunci: Asuhan Kebidanan, Ibu Bersalin, Ketuban Pecah Dini


1
Mahasiswa Universitas Alma Ata Yogyakarta
2
Dosen DIII Kebidanan Universitas Alma Ata Yogyakarta
3
Dosen DIII Kebidanan Universitas Alma Ata Yogyakarta
PENDAHULUAN kerja keras dan sungguh-sungguh
Menurut World Health untuk mencapainya.1
Organization (WHO), indikator Berdasarkan tujuan
kesejahteraan suatu Negara salah pembangunan MDG’s yang berakhir
satunya di ukur dari besarnya angka tahun 2015 dilanjutkan dengan
kematian ibu (AKI). AKI yaitu Sustainable Development Goals
banyaknya wanita yang meninggal (SDG’s) mulai tahun 2016 sampai
dari suatu penyebab kematian yang dengan tahun 2030 dengan target
berkaitan dengan gangguan mengurangi Angka Kematian Ibu
kehamilan atau penanganannya (AKI) hingga dibawah 70 per
selama kehamilan, melahirkan dan 100.000 kelahiran hidup,
nifas (42 hari setelah melahirkan). menurunkan Anka Kematian Bayi
Menurut hasil Survei Demografi (AKB) yaitu 12 per 1000 kelahiran
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun hidup dan 25 per 1000 kelahiran
2012 menyebutkan AKI di Indonesia hidup.2
sebesar 359 per 100.000 kelahiran Berdasarkan data yang diperoleh
1
hidup. dari profil Dinas Kesehatan di
Berdasarkan Survei Demografi Provinsi Jawa Tengah Angka
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Kematian Ibu tahun 2011 sebanyak
tahun 2012, angka kematian ibu di 116,01 per 100.000 kelahiran hidup,
Indonesia masih tinggi sebesar 359 dan mengalami peningkatan pada
per 100.000 kelahiran hidup. Angka tahun 2012 menjadi 116,34 per
ini sedikit menurun jika dibandingkan 100.000 kelahiran hidup2. Faktor
dengan SDKI tahun 1991, yaitu penyebab utama kematian ibu
sebesar 390 per 100.000 kelahiran dikarenakan perdarahan 16,44%,
hidup. Target global MDG’s hipertensi 35,26%, infeksi 4,74%,
(Millenium Development Goals) ke-5 abortus 0,30%, partus lam 0,30%,
adalah menurunkan Angka dan lain-lain 42,96%.3
Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per Infeksi sebagai salah satu
100.000 kelahiran hidup pada tahun penyebab utama kematian ibu
2015. Mengacu dari kondisi ini, sebagian besar terjadi pada saat
potensi untuk mencapai target persalinan dan biasanya terjadi pada
MDG’s ke-5 untuk menurunkan AKI kasus ketuban pecah dini. Sekitar
adalah off track, artinya diperlukan 25% infeksi intra uterine disebabkan

1
oleh ketuban pecah dini, semakin tindakan berdasarkan teori ilmiah,
lama jarak antara ketuban pecah penemuan-penemuan, keterampilan
dengan persalinan, semakin tinggi dalam tahapan yang logis untuk
4
pula resiko morbiditas ibu dan janin. pengambilan suatu keputusan
7
KPD dapat menyebabkan berfokus pada klien.
komplikasi bagi ibu dan janin dimana
Pengelolaan asuhan kebidanan
hal tersebut dapat meningkatkan
pada kasus KPD sangat penting,
kesakitan dan kematian ibu dan
mengingat komplikasi yang dapat
janinnya. Komplikasi yang sering
diakibatkan oleh KPD sangat serius.
terjadi pada ibu yaitu infeksi.
Secara umum pengelolaan KPD
Sedangkan komplikasi yang sering
dilakukan menurut umur kehamilan.
terjadi pada janin adalah infeksi, tali
Pada usia kehamilan aterm atau >37
pusat menumbung, dan dapat
minggu dapat dilakukan induksi,
menyebabkan Respiratory Distress
tujuannya untuk mengurangi
Syndrom (RDS) pada bayi
kemungkinan kematian maternal
premature.5
karena infeksi. Apabila umur
KPD adalah pecahnya selaput
kehamilan < 37 minggu perawatan
ketuban (amnion dan korion) tanpa
dilakukan dirumah sakit untuk
diikuti persalinan pada kehamilan
menunda persalinan dan pemberian
atermatau pecahnya selaput
kortikosteroid untuk mencapai
ketuban pada kehamilan preterm
kematangan paru.5
(POGI, 2006 dalam Fairus, 2012).
KPD yang terjadi pada kehamilan Hasil survey pendahuluan tentang
cukup bulan (>37 minggu) disebut angka kejadian KPD di RSUD
KPD aterm, sedangkan KPD yang Majenang yang dilakukan oleh
terjadi pada usia kehamilan kurang peneliti di Ruang bersalin (VK) tahun
bulan (<37 minggu) disebut KPD 2016 empat bulan terakhir dari bulan
6
preterm. Januari 2016 sampai bulan April
Manajemen kebidanan 2016 sebanyak 68 kasus.8
merupakan proses pemecahan
Tujuan Umum dari studi kasus
masalah dalam melaksanakan
ini adalah mempelajari, memahami,
asuhan, yang digunakan oleh bidan
dan melaksanakan asuhan
sebagai metode untuk
kebidanan secara nyata pada ibu
mengorganisasikan pikiran dan

2
bersalin dengan KPD di ruang ketuban pecah dini. Kenceng-
bersalin RSUD Majenang tahun kenceng belum teratur mulai
2016. tanggal 02-05-2016. Kenceng-
kenceng teratur mulai tanggal 03-
METODE
05-2016 jam 04.15 WIB. Keluar
Jenis metode yang digunakan lendir darah sejak tanggal 03-05-
dalam studi kasus ini adalah 2016 Jam 04.00 WIB. Keluar air
observasional descriptive dengan ketuban sejak tanggal 03-05-2016
pendekatan studi kasus. dilakukan Jam 04.00 WIB. Pada data
dengan meneliti suatu permasalahan Obyektif didapatkan bahwa
melalui suatu proses yang terdiri dari keadaan umum ibu baik, dalam
unit tunggal21. Penelitian ini batas normal.
dilakukan di RSUD Majenang. II. Interpretasi Data Dasar
Waktu penelitian ini dilaksanakan Setelah didapatkan data
pada bulan Mei 2016. Subyek dalam subyektif pada kasus Ny. A
studi kasus ini adalah ibu bersalin dengan alasan datang dirujuk
patologi dengan ketuban pecah dini karena ketuban sudah pecah
(KPD) di RSUD Majenang. Jenis sejak jam 04.00 WIB dan belum
data yang digunakan dalam ada pembukaan dari puskesmas
penyususnan studi kasus ini adalah Patimuan sampai ditempat
data primer dan sekunder. Teknik rujukan dilakukan pemeriksaan
dalam pengumpulan data studi dalam pada pukul 10.15 WIB
kasus ini yaitu wawancara, yaitu Vulva uretra tidak ada
pemeriksaan fisik, pemeriksaan kelainan, dinding vagina licin,
penunjang serta hasil dokumentasi. portio lunak tebal, pembukaan 1
cm, selaput ketuban (-),
HASIL DAN PEMBAHASAN
presentasi kepala, penurunan
I. Pengkajian data Dasar kepala di hodge 1, Air ketuban
Pada kasus Ny. A penulis (+), STLD (+).
mendapatkan data subyektif yang Dari data subyektif dan
menunjang persalinan ketuban obyektif yang diperoleh sehingga
pecah dini yaitu pada alasan Ny. ditegakkan diagnosa Ny. A umur
A datang yaitu rujukan dari 25 tahun G1 P0 A0 umur
Puskesmas Patimuan karena kehamilan 39 minggu dengan

3
persalinan ketuban pecah dini. V. Merencanakan Tindakan
Masalah pada Ny. A adalah Asuhan Kebidanan
cemas karena ketuban sudah Pada studi kasus Ny. A
pecah tetapi pembukaan belum dengan ketuban pecah dini,
bertambah. Kebutuhan yang direncanakan asuhan kebidanan
diperlukan Ny. A adalah dengan berdasarkan interpretasi data
memberikan support mental untuk dasar, telah dilakukan USG
mengurangi kecemasan ibu. dengan hasil janin tunggal, air
III. Identifikasi Diagnosis/Masalah ketuban sedikit, HPL 8 Mei 2016,
Potensial presentasi kepala, diagnosa
Pada studi kasus Ny. A potensial serta kebutuhan
didapatkan data subyektif yaitu penanganan segera yaitu
ibu merasa cemas ketuban sudah diantaranya observasi keadaan
pecah sejak jam 04.00 WIB dari umum, DJJ, His karena ketuban
data ini dapat menyebabkan sudah pecah dan belum ada
infeksi pada ibu, dapat terjadi pembukaan. Kolaborasi dengan
fetal distress pada janin. dr. SpOG akan asuhan yang akan
Sehingga peneliti mengidentifikasi diberikan. Berikan support mental
diagnosa/masalah potensial yang pada ibu dan keluarga.
akan terjadi apabila tidak VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan
dilakukan tindakan segera dapat Kebidanan
menyebabkan komplikasi pada Pada kasus Ny. A dalam
ibu seperti infeksi dan pada janin memberikan asuhan kebidanan
akan terjadi fetal distress. pada ibu bersalin dengan ketuban
IV. Identifikasi dan Menetapkan pecah dini dari perencanaan yang
Kebutuhan yang Memerlukan telah dibuat dilakukan
Tindakan Segera pelaksanaan yaitu dengan
Pada kasus Ny. A perlu memberitahu hasil pemeriksaan
dilakukan tindakan segera yaitu keadaan ibu dan janin baik.
kolaborasi dengan dr. SpOG Tekanan darah 100/ 90 MmHg,
untuk rencana asuhan yang akan Nadi 83 x/Menit, pernapasan 21
diberikan. x/ Menit, Suhu badan 36,40C.
Pemeriksaan fisik dalam batas
normal. DJJ janin 139x/menit.

4
Melakukan kolaborasi dengan dr. KESIMPULAN DAN SARAN
SpOG yaitu memberikan Dari hasil studi kasus ini, peneliti
misoprostol 100µg dan telah melakukan observasi selama
memberikan induksi drip satu hari mulai dari kala I-IV pada
Oksitosin. Pemberian drip Ny. A umur 25 tahun umur
oksitosin dengan cairan infuse RL kehamilan 39 minggu dengan
500 ml + oksitosin 5 IU. ketuban pecah dini didapatkan
Memberikan support mental penatalaksanaan pada ibu bersalin
kepada ibu dan keluarga. dengan ketuban pecah dini yaitu
VII. Evaluasi dengan persalinan normal spontan,
Pada kasus Ny. A setelah bayi lahir dengan apgar score 7/9.
dilakukan pelaksanaan tindakan Dari kasus ibu bersalin dengan
evaluasinya yaitu seperti ibu ketuban pecah dini ini, terdapat
sudah di observasi keadaan ibu kesenjangan antara tinjauan pustaka
dan janin baik. Kolaborasi dengan dan tinjauan kasus, dari hasil
dr. SpOG untuk dilakukan asuhan penelitian yang diperoleh dapat
kebidanan pada ibu bersalin disimpulkan bahwa meskipun
dengan ketuban pecah dini. Ibu terdapat beberapa kesenjangan
sudah mendapatkan support dan antara tinjauan pustaka dengan
ibu sudah merasa tenang tinjauan kasus, asuhan kebidanan
keaadaan yang dialami ibu akan yang diterapkan pada ibu bersalin
segera diatasi. dengan ketuban pecah dini telah
Dari hasil penelitian yang tercapai, sehingga penanganan
diperoleh dapat disimpulkan persalinan dengan ketuban pecah
bahwa meskipun terdapat dini dapat teratasi dengan baik.
beberapa kesenjangan antara Keadaan ibu dan bayi baik.
tinjauan pustaka dengan tinjauan SARAN
kasus, asuhan kebidanan yang 1. Bagi Mahasiswa Alma Ata
diterapkan pada ibu bersalin Diharapkan dapat memberi
dengan ketuban pecah dini telah informasi dalam pengembangan
tercapai, sehingga penanganan wawasan dan
persalinan dengan ketuban pecah mempertimbangkan dalam
dini dapat teratasi dengan baik. memberikan asuhan kebidanan
Keadaan ibu dan bayi baik.

5
pada ibu bersalin dengan ketuban yang sudah ada agar lebih
pecah dini. baik untuk meminimalisir
a. Bagi Peneliti kemungkinan resiko
Mampu menambah kegawatdaruratan. Dapat
wawasan dalam peningkatan menjadi tempat penelitian
pengetahuan terutama dalam bagi peneliti lainnya.
memberikan asuhan c) Diharapkan dapat
kebidanan pada ibu bersalin menerapkan prosedur tetap
dengan ketuban pecah dini dengan baik pada kasus ibu
serta dapat menjadi acuan bersalin dengan ketuban
peneliti selanjutnya yang pecah dini agar tercapai
berkaitan dengan judul pelayanan yang maksimal.
penelitian.
DAFTAR RUJUKAN
b. Bagi Bidan
Hasil studi kasus 1. Departemen Kesehatan RI, 2012.
diharapkan dapat digunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
sebagai masukan bagi profesi Jakarta: Departemen Kesehatan
bidan untuk lebih dan JICA (Japan International
meningkatkan mutu pelayanan Cooperation Agency).
asuhan kebidanan dan 2. Sustainable Development Goals
pengawasan secara intensif http:/www.pusat2.litbang.depkes.
pada kasus ibu bersalin go.id/pusat2_v1/wpcontent/uploa
dengan ketuban pecah dini d/2015/12/SDG’s-Ditjen-
sesuai standar asuhan BGKIA.pdf. 08 Februari 2016
kebidanan. pukul 10.30
c. Bagi RSUD Majenang 3. Profil Kesehatan Jateng, 2012
a) Diharapkan dapat dilihat pada tanggal 3 Desember
meningkatkan pelayanan 2015
dalam melakukan 4. Winknjosastro, 2010. Ilmu
penanganan Kebidanan. Jakarta: PT Bina
kegawatdaruratan pada ibu Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
dan janin. 5. Saiffudin, A, Rachimhadhi, T &
b) Diharapkan mampu Winknjosastro, G, 2009. Ilmu
meningkatkan pelayanan Kebidanan. Edisi 4, PT Bina

6
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 7. Muslihatun, dkk. 2009.
Jakarta. Dokumentasi Kebidanan.
6. Varney Helen, Kriebs Jan m, Yogyakarta: Fitramaya.
Boger Carolyn L, 2008. Buku 8. Rekapitulasi Ruang Bersalin,
Asuhan Kebidanan Edisi 4 2015. RSUD Majenang
Volume 1, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai