Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

TERAPI KOMPLEMENTER KEBIDANAN

“Terapi Komplementer dalam Masa Hamil”

Dosen Pengampu:

Novianti, S.ST., M.Keb.

Disusun oleh:

Kelompok 4

1. Hikmah Augia Faresta F0G019016


2. Lestari Tamara F0G019037
3. Ella Dwi Sokova F0G019031
4. Athiya Dwi Tsabitha F0G019024
5. Indah Pratiwi F0G019026
6. Yoanda Miftahul Jannati F0G019007
7. Nurhamidah Octarya F0G019030
8. Meisy Putri F0G019018
9. NazzilaUtami F0G019028
10. Aulia Afita Sari F0G019043

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TP 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-Nyalah
kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Terapi
Komplementer dalam Masa Hamil”. Makalah ini disusun sebagai syarat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Terapi Komplementer Kebidanan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari


berbagai pihak, makalah ini belum tentu terwujud. Kami banyak menemukan
kesulitan dan tantangan, maka dari itu kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Novianti,S.ST., M Keb selaku Dosen pembimbing mata kuliah Terapi


Komplementer Kebidanan Fakultas MIPA Universitas Bengkulu yang
telah memberikan banyak bimbingan, meluangkan waktunya, arahan,
petunjuk, dan sumbangsih pemikirannya dalam proses penulisan makalah
ini sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.
2. Kedua orang tua yang sangat kami sayangi. Terima kasih telah
memberikan dukungan, semangat, dan inspirasi yang sangat berharga.
Serta yang tak bosan-bosannya berdoa demi keberhasilan kami.

Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Kami sebagai
penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami minta maaf atas kekurangan-kekurangan
tersebut. Kritik dan saran yang akan sangat berguna untuk kemajuan kami di
masa mendatang serta kesempurnaan dari makalah ini akan kami terima dengan
tangan terbuka.

Bengkulu, Agustus, 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover............................................................................................................i

Kata Pengantar............................................................................................ii

Daftar Isi......................................................................................................iii

BAB I PEMBAHASAN...............................................................................1

1. Akupuntur Kehamilan...................................................................1
2. Aromaterapi Kehamilan.................................................................9
3. Refleksiologi Kehamilan.................................................................11
4. Kiropraktik Kehamilan..................................................................12
5. Yoga Kehamilan..............................................................................13
6. Pengobatan Herbal.........................................................................18

BAB II PENUTUP.......................................................................................21

Daftar Pustaka.............................................................................................22

iii
BAB I

PEMBAHASAN

A. Akupuntur Kehamilan
1. Salah satu alternatif pengobatan nonfarmakologis adalah akupunktur
yang merupakan teknik pengobatan tradisional yang berasal dari cina
dan sudah 4000-5000 tahun yang lalu digunakan untuk mengatasi
berbagai macam penyakit salah satunya hipertensi.
2. DefinisiAkupuntur
Akupunktur berasal dari kata latin acus yang berarti jarum dan
puncture yang berarti menusuk, sehingga secara harafiah
akupunktur berarti menusuk dengan jarum.
Filsafat ilmu Akupunktur
Filosofi dari TCM ( Traditional Chinese Medicine ) adalah teori
Yin Yang dan Lima Unsur. Sedangkan yang mendasarinya adalah
Qi ( energi).
a. Yin Yang
Yin Yang merupakan merupakan konsep yang mungkin
banyak dikenal, tetapi sulit dimengerti. Banyak orang mempunyai
pendapat mengenai Yin Yang tetapi tidak terlalu pasti dengan
konsepnya sendiri. Yin Yang bukan sekedar deretan suatu hal
atau sesuatu yang berlawanan/terpisah. Konsep tersebut tidak
dapat dibatasi dari segala sesuatu di alam semesta ini yang
selalu mempunyai dua aspek, yaitu Yin dan Yang. Konsep yang
mendasar ini merupakan dasar diagnosis dan terapi dalam
TCM. Yin Yang bersifat relatif dan selalu dalam perubahan yang
dinamis. Segala sesuatu mengandung derajat rasio dari Yin
dan Yang. Dasar pengertian Ying Yang ini ditulis dalam buku
yi jing, yang memuat tentang segala perubahan di alam
semesta ini. Buku ini diperkirakan ditulis pada tahun 700 SM.
Teori Yin Yang mengemukakan bahwa segala sesuatu di bumi
ini terdiri atas 2 hal yang berlawanan, yaitu Yin dan Yang.
Sedangkan hubungan Yin dan Yang merupakan suatu kekuatan
dari dalam yang menjadi penyebab semua perkembangan dan
perubahan. Menurut teori ini secara alamiah terjadi ketika segala
sesuatu mencapai puncaknya. Yin Yang mempunyai pengertian
alamiah bahwa sesuatu di alam semesta berdasarkan 2 sifat
yaitu: saling berlawanan, saling seimbang, saling
menghidupkan, dan tidak mutlak. Dalam Yin terdapat Yang
( gelap-terang ). Dalam Yang terdapat Yin ( terang-gelap ).

1
Selama tercapai keseimbangan ( Homeostasis ) maka tubuh
manusia dalam kondisi sehat.
b. Lima Unsur
Salah satu teori pengobatan dalam Akupunktur adalah 5
unsur, karena kondisi seimbang maupun sakit tidak bersifat
linear, tetapi mempunyai kompleksitas secara dinamis. Teori
5 unsur dalam pengobatan tradisional dapat diartikan
sebagai fenomena fisiologis maupun patologis dalam
kedokteran modern. Energi dalam 5 unsur, yaitu : kayu-api-
tanah-logam-air yang bersirkulasi saling menghidupi,
membatasi, penindasan, dan penghinaan. Di mana semua
unsur diatas saling berinteraksi dan berusaha harmoni dalam
tubuh untuk menjaga keseimbangan energi untuk mencapai kondisi
sehat.
Qi mengalir melalui saluran atau meridian yang membentuk
jaringan dalam tubuh dan menghubungkan semua bagian dan
fungsi secara bersama-sama sehingga mereka bekerja sebagai satu
unit. Terdapat 12 saluran utama, masing-masing terhubung dengan
organ dalam dan dinamai menurut organ tersebut

Tampak saluran dan titik akupuntur

Aurikula telinga memiliki set titik akupunktur yang lengkap yang


sesuai dengan berbagai bagian dan sistem tubuh yang berbeda

2
Titik akupunture pada telinga (acupunture aurelia point)

3. Model Pelayanan Akupunktura.


a. Konsep traditional Akupunktur
Akupunktur merupakan suatu cara pengobatan yang
memanfaatkan rangsangan pada titik Akupunktur untuk
mempengaruhi aliran Bio energi tubuh berdasar pada filosofi
keseimbangan hubungan antara permukaan tubuh dan organ
melalui sistem meridian yang juga spesifik. Dalam satu
meridian terdapat beberapa titik Akupunktur yang dimanfaatkan
sebagai satu pintu masuk rangsangan ke dalam meridian..
b. Fakta penelitian
1) Penelitian Bio fisika
Dari penelitian ini dihasilkan data yang cukup nyata sifat
kelistrikan titik Akupunktur. Karena sifat listriknya,
titik Akupunktur merupakan area yang mampu
menimbulkan sifat listrik dan berfungsi sebagai elektrode
setara dengan macam sel yang secara faal disebut
electrically active cells yang dapat menimbulkan aliran
elektron pada sel yang mempunyai daya polarisasi yang
setara.
2) Penelitian Kedokteran Nuklir
Dengan injeksi bahan radioaktif teknesium perteknetat
kemudian dilacak dengan bantuan kamera gamma. Penelitian
ini dilakukan pada manusia (volunter), juga pada hewan
coba kelinci dan menghasilkan data bahwa kedalaman titik
Akupunktur bervariasi pada manusia maupun hewan
danletaknya pada permukaan otot (fascia ) ataupun daerah
subkutan. Pada titik Akupunktur tertentu bila terus diikuti
maka migrasi isotop yang terjadi akan menimbulkan cacah
yang tinggi dari organ spesifik.

3
3) Penelitian Morfologi
Titik akupunktur terletak di permukaan tubuh yaitu
dibawah kulit dan pada fascia otot. Secara anatomis
histologis electron mikroskopis tanpa perlakuan khusus
tidak ditemukan pada beda jaringan lain. Secara listrik
pada manusia daerah aktif mempunyai area kurang lebih 2
mm.
4) Peranan Ion kalsium pada hantaran rangsang titik
akupunkturSifat kelistrikan pada jaringan hidup
mengikuti hukum listrik sederhana yaitu hambatan,
tegangan, dan arus. Hambatan adalah sifat massa jaringan
dan bersifat relatif stabil, sedangkan tegangan digambarkan
sebagai sel-sel polarisasi jaringan yang dapat di wakili oleh
sel-sel dalam jaringan tersebut
c. Kerangka konsep titik Akupunktur dan meridian dengan
pendekatan Bio molekuler.
4. Cara pemeriksaan dan dasar diagnosedalam akupuntur
a. Cara pemeriksaanBerlainan dengan pengobatan konvensional,
yang mempunyai banyak alat bantu, untuk menentukan
diagnosis dari suatu penyakit. Traditional Chinese Medicine(
TCM ) hanya mengandalkan observasi yang cermat dari
berbagai kelainan yang terlihat dari pasien. Didalam
pengobatan tradisional cina dikenal istilah Wang, Wen,
Wun, Cie, yang dapat diartikan sebagai inspeksi/pemeriksaan
dengan cara penglihatan, mendengarkan, bertanya dan
perabaan.
b. Pemeriksaan tambahan
1. Lidah
Di dalam pengobatan tradisional Cina, observasi lidah
merupakan salah satu tonggak utama dalam menentukan
diagnose karena lidah memberi gambaran kelainan yang
obyektif dan mudah terlihat.Ada empat hal yang
perlu diperthatikan pada pemeriksaan lidah :
a) Warna otot lidah: menunjukan organ Yin ( Paru,
jantung, pericard, limpa, ginjal, hati
b) Bentuk lidah: menunjukan keadaan darah
c) Selaput lidah: menunjukan keadaan organ Yang
( Usus besar, usus kecil, lambung, kandung kemih,
kandung empedu )
d) Kelembapan: menunjukan keadaan cairan tubuh

4
2. Nadi
Nadi yang normal halus, tetapi cukup bertenaga, dengan
frekwensi empat ketukan kali tarikan nafas. Hal-hal yang
mempengaruhi nadi adalah: umur, kelamin,kondisi

5. Teori Pengobatan Tradisional Cina dan kebidanan


Beberapa dari delapan meridian ekstra yang merujuk ke bagian
sebelumnya sangat peduli terhadap fisiologi wanita dan dengan
kelahiran anak, khususnya saluran “Ren” dan “Chang”. Karakter Cina
untuk “Ren” berarti “kehamilan dan makanan”. Jika saluran Ren
bekerja dengan baik, maka dapat hamil dan memberi makan janin.
Saluran tersebut bermula di uterus, keluar dari perineum dan naik ke
garis tengah anterior tubuh. Saluran Chong diketahui sebagai “lautan
darah”. Ini juga bermula di uterus, keluar dari perineum dan menaiki
tubuh secara bilateral. Sangat dipedulikan mengenai menstruasi yang
sehat dan kehamilan.

Diagram gambar saluran Ren dan Chong

Pada Pengobatan Tradisional Cina, kemampuan untuk hamil


menunjukkan bahwa saluran Ren dan Chong berfungsi. Akupunktur
berhasil digunakan pada beberapa kasus infertilitas. Beberapa dari 12
titik saluran reguler juga terlibat dalam reproduksi, khususnya pada
meridian ginjal, hati, limpa, dan jantung. Ginjal dikatakan mengontrol
pertumbuhan fisik, perkembangan, maturasi, dan reproduksi. Ginjal
juga merupakan kendali akhir untuk organ lain dan untuk Qi dan
darah. Orang Cina memasukkan kelenjar adrenal jika membicarakan
mengenai ginjal, dan dalam istilah barat, pentingnya ginjal ini dapat
dimengerti dalam istilah steroid dan fungsi hormonal. Titik-titik
akupunktur tertentu harus dihindari selama kehamilan karena dapat
menyebabkan keguguran: khususnya, titik “Sanyinjiao atau limpa 6”

5
yang terletak di kaki bagian bawah dan “Hegu atau usus besar 4” yang
terletak di tangan. Tentunya titik-titik tersebut dapat bermanfaat pada
wanita yang kehamilannya post-matur yang akan menjalani induksi
persalinan.

Tampak gambar titik ”Hegu” pada tangan dan titik ”Sanyijiao”


pada kaki

6. Aplikasi Akupunture pada praktek kebidanan


Akupunktur ideal untuk melahirkan. Akupunktur menawarkan
terapi yang aman, mudah diberikan, dan tidak mahal bagi wanita pada
periode antenatal, intrapartum, dan postpartum. Wanita selalu berhati-
hati dalam minum obat selama kehamilan, dan sejak kejadian
talidomid, para dokter juga menjadi berhati-hati. Banyak bidan di
negara barat yang tertarik dengan akupunktur karena para ibu yang
mereka rawat melaporkan berkurangnya nyeri yang mereka rasakan
dengan akupunktur. Banyak pula media yang tertarik dengan banyak
artikel di jurnal seperti Midwives Chronicle dan Nursing Times.
Beberapa unit kebidanan di Inggris memiliki satu atau lebih bidan
yang menawarkan akupunktur untuk pasien mereka. Unit kebidanan
lain telah menunjukkan ketertarikan dan mendorong para bidan untuk
berlatih, kadang dibiayai pula. Satu unit kebidanan di Plymouth
memiliki dua bidan yang dilatih akupunktur, dan bersama-sama,
mereka telah menangani lebih dari 2000 wanita dengan masalah terkait
kehamilan. Pelayanan ini telah tersedia sejak tahun 1988 dan memiliki
dukungan yang luar biasa baik dari staf manajemen maupun staf
medis. Ada banyak keadaan yang dapat ditolong dengan akupunktur
selama kehamilan. Di unit kebidanan Plymouth, yang paling banyak
adalah nyeri punggung, siatika, dan mual. Angka keberhasilannya
sangat tinggi. Wanita dirujuk untuk terapi dengan keadaan tertentu,

6
seperti : hiperemesis, nausea, rasa panas dalam perut, Carpal tunnel
syndrome, nyeri kepala, migren, vena varikosa, konstipasi, varises
vulva, hemoroid, induksi persalinan, sinusitis, dll.

Sickness, nausea, dan hiperemesis gravidarum.


Ini dapat menyebabkan penderitaan absolut pada awal kehamilan,
dan pada beberapa kasus, hali ini dapat berlanjut. Wanita dengan
hiperemesis berat yang membutuhkan rawat inap yang dipisahkan dari
anaknya, lebih banyak mengalami sakit hati dan ketidaknyamanan di
rumah dapat bersama dengan teman yang cuti kerja, dll. Mereka dapat
diterapi dengan akupunktur sebagai pasien rawat inap, dan jika cukup
sehat untuk dipulangkan, dapat melanjutkan terapi sebagai pasien
rawat jalan jika perlu. Jumlah terapi yang dibutuhkan sangat bervariasi
sesuai individu dan keparahannya. Beberapa wanita mencatat
perbaikan segera dan bahkan membatalkan pertemuan kedua. Hal ini
tidak biasa, dan ketiga terapi tersebut adalah jumlah rata-rata yang
dibutuhkan. Jarum ditusukkan ke dalam pergelangan tangan pada titik
“Neiguan” (perikardium 6) dan “Zhongwan” (ginjal 12) pada sebagian
besar kasus, dengan tambahan titik lain bila perlu. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, setiap terapi diadaptasi sesuai individu.

Nyeri punggung dan siatika.


Ini adalah keluhan lain yang sering ditemukan dalam kehamilan.
Bagi banyak wanita, untungnya hal ini hanya dialami selama
kehamilan, tetapi ada pula yang telah lama mengalami nyeri punggung
yang sering mengalami eksaserbasi akibat pengaruh hormon dan juga
perubahan postur yang datang dengan semakin lanjutnya usia
kehamilan. Fisioterapi kadang lebih tepat, dan dengan hubungan yang
baik antara dua bagian tersebut, rujukan dapat dilakukan. Beberapa
wanita tidak mengalami perbaikan dengan fisioterapi, dan mencoba
akupunktur, dan sebaliknya.
Pada stadium awal, memungkinkan untuk dilakukan terapi dengan
wanita terlentang, tetapi dengan semakin besarnya kehamilan, ia harus
berbaring miring dengan bantal di antara kedua lututnya. Jarum
ditusukkan lokal di sekitar daerah nyeri, juga di bawah kaki. Titik
digunakan yang melakukan tonifikasi pada Qi ginjal, yang
bertanggung jawab untuk kesehatan daerah punggung bawah dan
tulang secara umum dalam pengobatan Tradisional Cina. Terapi
pertama dapat memperburuk keadaan di mana “Qi stagnan” mulai

7
bergerak, dan penting untuk menmperingatkan si wanita. Setelah terapi
ke-dua, biasanya akan diikuti dengan perbaikan yang progresif.

Konstipasi.
Kebanyakan wanita mengalami perubahan pada kebiasaan buang
air besar selama kehamilan, dan lagi-lagi mungkin kita bisa
menyalahkan hormon untuk hal ini, khususnya relaksasi otot polos
oleh progesteron. Pada mereka yang memiliki masalah demikian, ini
dapat menjadi ketidaknyamanan utama dan menyebabkan distress
utama. Titik akupunktur dipilih berdasarkan kasus masing-masing
individu, tetapi biasanya di lengan, tepat di atas pergelangan tangan,
dan di tungkai bawah, tepat di bawah lutut.

Presentasi bokong.
Aplikasi Pengobatan Tradisional Cina pada praktek kebidanan
telah menarik banyak perhatian. Teknik yang digunakan untuk
membantu versi janin disebut “moxibustion”, yang berarti membakar
sejenis herbal yang bernama moxa, nama Cina untuk mugwort
(Artemisia vulgaris atau herbal Saint John). Teknik tersebut mencakup
memanaskan titik akupunktur pada kedua kaki selama 15 menit, lebih
dari 10 kali setiap harinya. Ini tampaknya meningkatkan aktivitas
janin, yang diharapkan cukup untuk memutar janin dari presentasi
bokong menjadi presentasi kepala. Sebagian besar paper penelitian
mengenai moxibustion menunjukkan bahwa usia kehamilan 34 minggu
adalah waktu yang optimal untuk melakukan teknik tersebut, yang
menghasilkan angka keberhasilan yang tinggi. Sebuah trial yang dibuat
oleh peneliti sedang dilaksanakan, yang diharapkan dapat
membuktikan lebih jauh mengenai efek teknik ini bagi ibu dan
janinnya.
Menurut mekanisme kerja ini, sebuah trial yang dilakukan oleh
Cooperative Research Group of Moxibustion Version of Jangxi
Province membuat postulasi bahwa peningkatan sekresi
kortikoadrenal, melalui hasil berupa peningkatan estrogen plasenta dan
perubahan kadar prostaglandin yang mereka ukur, meningkatkan tonus
basal dan meningkatkan kontraktilitas uterus, merangsang motilitas
janin, dan oleh karenanya membuat versi lebih mungkin dilakukan.
Peningkatan motilitas janin ini adalah salah satu dari sifat moxibustion
yang paling menonjol, dirasakan oleh hampir semua wanita selama
paruh ke-dua terapi selama 15 menit, dan menetap bahkan setelah
akhir rangsang.

8
Trial Cardini mengkonfirmasi temuan ini pada trial Cina bahwa
angka keberhasilan lebih tinggi pada multigravida, seperti yang diduga
karena menurunnya tonus otot abdomen. Karena teknik ini tidak
melibatkan jarum apapun, dan membutuhkan aplikasi harian selama
lebih dari 10 hari, seorang partner atau teman dari si wanita dapat
diberi instruksi untuk aplikasi ini dan mereka dapat melanjutkan terapi
di rumah. Ini menguntungkan tidak hanya kenyamanannya, tetapi juga
memberi sensai kontrol keadaan, dan jika berhasil, akan ada perasaan
mereka telah menyelesaikan masalah mereka sendiri. Dengan
penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efikasi teknik ini, mungkin
bagi teknik ini untuk menjadi terapi rutin dalam manajemen presentasi
bokong. Bidan dapat dilatih dengan mudah untuk aplikasi ini.
Keuntungan yang jelas adalah penurunan jumlah kelahiran dengan
presentasi bokong beserta komplikasinya, juga potensi penurunan
angka sectio cesarea pada presentasi bokong primigravida (rutin di
banyak unit).

Akupresure pada kehamilan ( pengurangan Emisis)

Akupesure adalah jenis stimulasi untuk akupuntur dengan tekanan


jari atau menggunakan tangan, dengan cara menekan, memijat, mengurut
bagian dari tubuh nya agar dapat mengaktifkan kembali keseimbangan
energi di dalam tubuh ibu karena tubuhnya sedang beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi saat kehamilan. Titik Akupresur untuk mengurangi
hiperemesispada kehamilan yaitu: Titik PC6. Memijat dilakukan pada
posisi dimana 3 jari di atas pertengahan pergelangan tangan bagian dalam.
Waktu pemijatan dilakukan sebanyak 30 kali tekanan, erhatikan gambar
berikut ini:

B. Aromaterapi Kehamilan
Aromaterapi merupakan terapi modalitas atau pengobatan
alternative dengan menggunakan sari tumbuhan aromaterapi murni berupa
bahan cairan tanaman yang mudah menguap dan senyawa aroma terapi
lain dari tumbuhan (Kushariyadi, 2011). Aromaterapi memberikan ragam
efek bagi penghirupnya, seperti ketenangan, kesegaran, bahkan bisa

9
membantu ibu hamil mengatasi mual. Aromaterapi dapat digunakan
sebagai solusi untuk mengatasi mual muntah pada ibu hamil trimester
pertama.
Aromaterapi merupakan tindakan teraupetik dengan menggunakan
minyak esensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan
psikologi seseorang menjadi lebih baik. Beberapa minyak esensial
memiliki efek farmakologi yang unik seperti anti bakteri, anti virus,
diuretik, vasodilator, penenang, dan perangsang adrenalin. Molekul dalam
minyak esensial tersebut ketika dihirup melalui rongga hidung dapat
merangsang sistem limbik di otak. Sistem limbik di otak merupakan area
yang memengaruhi emosi dan memori serta secara langsung terkait dengan
adrenalin, kelenjar hipofisis, hipotalamus, bagian-bagian tubuh yang
mengatur denyut jantung, tekanan darah, stres, keseimbangan tubuh dan
pernafasan.

a. Manfaat Aromaterapi
Aromaterapi digunakan untuk mempengaruhi emosi seseorang dan
membantu meredakan gejala penyakit. Minyak esensial yang
digunakan dalam aromaterapi ini berhasiat untuk mengurangi stress,
melancarkan sirkulasi darah, meredakan nyeri, mengurangi bengkak ,
mengurangi mual muntah, dan gangguan insomnia.
b. Macam-macam minyak esensial
Beberapa minyak sari yang umum digunakan dalam aromaterapi
karerna sifatnya yang serba guna diantaranya adalah langonkleri
(salvia scarea) ,eukaliptus (eucslyptus globules), lavender (lavendula
vera official nals ), lemon (citrus limonium ), papermint (menthe
piperita ).
c. Pengaplikasian Aromaterapi pda kehamilan
Ada beberapa peneliti yang meneliti keefektifitasan aromaterapi
pada ibu hamil contphnya adalah saat mengalami mual muntah yang
dialkukan oleh Rosalina 2019 dalam jurnal yang berjudul
“Aromaterapi Lavender terhadap pengurangan mual muntah pada ibu
hamil” ditemukan berdasarkan dari kajian dan temuan hasil penelitian
ini ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna
aromaterapi lavender terhadap pengurangan mual muntah pada ibu
hamil trimester pertama di wilayah kerja Puskesmas Jambu Kulon.
Berdasarkan hasil penelitian, bidan sebagai pelaksana pelayanan
disarankan untuk mengaplikasikannya sebagai salah satu intervensi
pada ibu hamil trimester I yang mengalami mual muntah dengan cara
pemberian aromaterapi lavender sehingga mual muntah dapat

10
berkurang. Bagi ibu hamil yang mengalami mual muntah disarankan
untuk dapat mengaplikasikan aromaterapi lavender sebagai salah satu
metode pengobatan alternatif untuk mengurangi mual muntah pada
kehamilan.

C. Refleksiologi Kehamilan
Refleksologi adalah terapi lembut dengan menekan bagian kaki
tertentu untuk menghasilkan efek di sisi lain tubuh. Teori refleksologi
didasarkan pada prinsip bahwa energi mengalir melalui zona vertikal
melintasi tubuh dari kaki ke arah kepala. Refleksi selama kehamilan
merupakan pilihan pelengkap yang bagus untuk perawatan prenatal. Ini
adalah cara yang sehat untuk mengurangi stres dan meningkatkan
kesehatan secara keseluruhan. Pijat mengurangi ketidaknyamanan, seperti
sakit punggung, leher kaku, kram kaki, sakit kepala dan edema. Selain itu,
pijat pada wanita hamil mengurangi tekanan pada sendi bantalan beban,
mendorong sirkulasi darah dan getah bening, membantu mengendurkan
ketegangan saraf yang membantu tidur dengan lebih baik dan dapat
membantu meredakan depresi atau kecemasan yang disebabkan oleh
perubahan hormonal
Refleksologi bersifat non invasif dan non-pharmacological sebagai
metode penghilang rasa sakit. Teknik ini dapat membuat perasaan nyaman
dan sehat. Dalam refleksologi, melalui pijatan dan penekanan kulit, maka
enkephalin dan endorfin disekresikan sehingga mampu mengurangi
kegelisahan dan rasa sakit. Sebagai tambahan, analgesia dapat ditentukan
dengan tekanan pada spesifik titik refleks. Umumnya teknik refleksologi
kaki akan menghentikan transmisi saraf dari pesan sakit ke otak dan
persepsi rasa sakit melalui gerbang kendali. Ini mempengaruhi fisiologis
dan psikologis titik stimulasi dalam kehamilan, persalinan dan masa
postpartum, digunakan untuk mengobati orang dengan kondisi fisiologis
seperti mual, muntah, sembelit, edema, sakit kepala, kelelahan, nyeri
punggung bawah dan membantu ibu menyusui.
Dalam refleksologi, dengan menggunakan tekanan pada refleksif
titik telapak tangan dan telapak tangan yang ada di dalamnya sesuai
dengan masing-masing bagian tubuh, keseimbangan kembali ke seluruh
tubuh dan meningkatkan kenyamanan. Refleksiologi merupakan seni
penyembuhan yang tidak invasif yang bertujuan mengembalikan
keseimbangan tubuh dan mempertahankan kesehatan tubuh. Bagi wanita
hamil, refleksiologi bisa membantu mengurangi ketegangan dan
memberikan relaksasi yang diperlukan selama kehamilan.

11
Obyek pijat utamanya adalah telapak kaki dan tangan, lebih tepatnya titik-
titik refleksi (pressure points)
Refleksiologi terbukti meringkankan keluhan ibu hamil di tiap trimester
seperti:
1. Trimester pertama. Rasa mual dan muntah ibu hamil di trimester awal
dapat diringankan atau bahkan diatasi dengan melakukan terapi pijat
refleksiologi. Sebab, dapat mengembalikan keseimbangan tubuh,
mengatasi kelelahan dan mencegah morning sickness calon ibu.
2. Trimester kedua. Melakukan refleksiologi secara rutin
mengoptimalkan kesehatan ibu hamil. Bahkan, di setiap minggu,
terapis dapat memberikan program pijat refleksiologi dengan
penekanan yang berbeda. Berikut manfaatnya untuk setiap minggu
kehamilan di bawah ini:
1) Minggu ke-13 – 14: relaksasi dan mengatur fungsi kelenjar tiroid.
2) Minggu ke-15: mengatasi kelelahan area panggul, melancarkan
sirkulasi darah serta metabolisme tubuh.
3) Minggu ke-18: memperkuat saraf tulang belakang dan area
panggul.
4) Minggu ke-20: memperkuat imunitas dan memelihara
keseimbangan fungsi-fungsi tubuh ibu secara menyeluruh.
5) Minggu ke-24: memperkuat fungsi kelenjar pankreas dan
memelihara keseimbangan hormonal bahkan mencegah diabetes
gestasional (diabetes yang hanya terjadi selama hamil)
6) Minggu ke-26: memeliihara keseimbangan kerja dan fungsi
kelenjar pankreas, usus dan kelenjar tiroid.
3. Trimester ketiga. Mempersiapkan ibu dan janin untuk siap menghadapi
proses persalinan. Jika posisi janin sungsang, pijat refleksiologi dapat
merangsang janin berputar dan masuk jalan lahir. Pijat refleksiologi
yang rutin dan tepat juga mendukung aliran oksigen dan nutrisi lebih
lancar untuk ibu dan janin.
D. Kiropraktik Kehamilan
Menurut AmericanPregnancy Associations, chiropractic adalah
proses yang membantu menjaga tulang belakang atau muskuloskeletal,
cakram dan sistem saraf yang terkait. Perawatan ini berfokus
mempertahankan geometri tulang dan penyesuaian rangka tubuh. Seorang
chiropractor memanfaatkan berbagai teknik yang membantu mereka
melakukan penyesuaian chiropractic tertentu. Praktek ini merupakan
paduan dari seni dan sains.
Dokter-dokter biasanya menggunakan prosedur fisik tertentu untuk
menyesuaikan sendi yang tidak selaras dari tubuh pasien, terutama sendi

12
tulang belakang. Selama kehamilan, berat badan akan mengalami
peningkatan yang signifikan dalam waktu singkat. Perubahan berat badan
itu memengaruhi posisi tulang belakang.
American Pregnancy mengatakan bahwa perawatan chiropractic
aman. Perawatan chiropractic adalah pemeliharaan kesehatan tulang
belakang dan penyesuaian sendi yang tidak selaras. Perawatan itu tidak
melibatkan obat-obatan atau operasi, melainkan semacam terapi fisik
untuk mengurangi stres saraf tulang belakang dan meningkatkan kesehatan
seluruh tubuh.
Dilansir dari Healthline Parenthood, lebih dari 1 juta penyesuaian
chiropractic diberikan setiap hari, di seluruh dunia. Dengan perawatan ini
selama kehamilan tidak menimbulkan komplikasi dan diyakini aman.
Tetapi, tidak selalu seperti itu, dalam keadaan tertentu, perawatan
chiropractic mungkin bukan pilihan yang baik. Pastikan Moms
mendapatkan persetujuan dokter sebelum melakukan perawatan ini.
Perawatan chiropractic tidak boleh dilakukan jika mengalami pendarahan
vagina, plasenta previa atau solusio plasenta, kehamilan ektopik, toksemia
sedang hingga berat. Moms juga perlu memastikan seorang chiropractor
telah memiliki lisensi.

Manfaat Chiropractic Saat Hamil


Perawatan chiropractic saat hamil akan membantu mengontrol rasa
mual selama kehamilan. Saat morning sickness menyerang, ibu hamil akan
mengalami gejala-gejala seperti stres, dehidrasi, penurunan berat badan,
dan bahkan depresi. Ibu hamil akan sering muntah dan mengharuskan
untuk membungkuk ketika muntah. Kondisi seperti ini jika terus diulangi,
maka akan mengalami sakit punggung. Kemudian, perawatan chiropractic
akan membantu mengurangi waktu melahirkan. Chiropractic akan
membantu meringankan nyeri sendi, punggung, dan leher bagi ibu hamil
dengan janin dan tubuh yang bertambah berat. Kondisi tersebut membuat
posisi panggul kadang-kadang tidak sejajar. Melalui perawatan ini, posisi
tulang belakang atau panggul akan kembali sejajar. Perawatan chiropractic
juga akan meminimalisir kemungkinan menjalani persalinan secara caesar.

E. Yoga Kehamilan
1. Definisi prenatal yoga
Yoga berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya untuk memikul
atau bergabung bersama. Definisi dan gerakan yoga ditemukan dalam
kitab Yoga Sutra yang ditulis oleh Rsi Patanjali pada 3000 SM yang
merupakan seorang guru besar dan fisioterapi India. Yoga merupakan

13
kombinasi antara olah tubuh dan peregangan dengan nafas dalam dan
meditasi. Yoga didesain untuk meregangkan otot dan menjaga
fleksibilitas tulang belakang dan sendi. Yoga dilakukan dengan
pernafasan dalam sehingga meningkatkan aliran oksigen ke otak
sehingga dapat mengurangi kecemasan, depresi, gangguan psikologis
dan gejala nyeri termasuk nyeri punggung bawah.
Prenatal yoga merupakan kombinasi gerakan senam hamil dengan
gerakan yoga antenatal yang terdiri dari gerakan penafasan
(pranayama), posisi (mudra), meditasi dan relaksasi yang dapat
membantu kelancaran dalam kehamilan dan persalinan (Rusmita,
2015). Menurut Rafika (2018), prenatal yoga (yoga selama kehamilan)
merupakan salah satu jenis modifikasi dari hatha yoga yang
disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Tujuan prenatal yoga adalah
mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental dan spiritual untuk
proses persalinan.

2. Manfaat prenatal yoga


a. Membantu mengatasi nyeri punggung dan mempersiapkan fisik
dengan
b. memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut, ligament-ligamen, otot dasar panggul yang berhubungan
dengan proses persalinan.
c. Membentuk sikap tubuh. Sikap tubuh yang baik selamakehamilan
dan bersalin dapat mengatasi keluhan-keluhan umum pada wanita
hamil, mengharapkan letak janin normal, mengurangi sesak nafas
akibat bertambah besarnya perut
d. Relaksasi dan mengatasi stres. Memperoleh relaksasi tubuh yang
sempurna dengan memberi latihan kontraksi dan relaksasi.
Relaksasi yang sempurnna diperlukan selama hamil dan selama
persalinan
e. Menguasai teknik-teknik pernafasan yang mempunyai peran
penting dalam persalinan dan selama hamil untuk mempercepat
relaksasi tubuh yang diatasi dengan nafas dalam, selain itu juga
untuk mengatasi nyeri saat his
f. Untuk meningkatkan sirkulasi darah

3. Syarat prenatal yoga


a. Sebelum melakukan latihan harus dilakukan pemeriksaan
kesehatan dan minta nasihat dokter atau bidan
b. Latihan baru dapat dimulai setelah usia kehamilan 22 minggu

14
c. Latihan harus dilakukan secara teratur dan disiplin dalam batas-
batas kemampuan fisik ibu
d. Latihan sebaiknya dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin
e. Latihan tidak menekan area perut dengan tidak melakukan latihan
untuk otot perut dan menghindari posisi tengkurap
f. Latihan tidak meregangkan area perut dengan tidak melakukan
gerakan melenting ke belakang atau backbend berlebihan
g. Latihan tidak memutar area perut (Mandriwati 2011; Suananda,
2018)

4. Kontraindikasi prenatal yoga


a. Anemia
b. Hyperemesis gravidarum
c. Kehamilan ganda
d. Sesak nafas
e. Tekanan darah tinggi
f. Nyeri pubis dan dada
g. Mola hidatidosa
h. Perdarahan pada kehamilan
i. Kelainan jantung
j. PEB (Preeklampsia Berat) (Mufdlilah, 2009)

5. Gerakan prenatal yoga


a. Latihan pemusatan perhatian (centering)
Centering atau memusatkan perhatian penting untuk
memulai latihan. Saat memulai senam, ibu mungkin masih
memikirkan banyak hal sehingga perlu membantu ibu untuk
memusatkan perhatian, menangkan pikiran, fokus pada latihan dan
hanya antara ibu dan janin dalam perutnya. Selalu gunakan kata-
kata positif untuk membangkitkan kembali rasa tenang, semangat,
percaya diri dan nyaman
b. Pernafasan (pranayama)
Pranayama atau latihan pernafasan perlu dilatih karena
napas adalah salah satu unsur penting dalam keberhasilan
menenangkan pikiran dan mengejan saat persalinan. Bernafas
dengan nyaman membawa masuk oksigen ke dalam tubuh dan
membuat kesegeran bagi ibu. Setiap gerakan senam hamil diiringi
dengan pernafasan yang dilakukan dengan cara mulut tertutup
kemudian tarik nafas lalu keluarkan dengan lembut. Dinding perut
naik pada saat tarik nafas dan turun pada waktu pengeluaran nafas

15
sambil mengeluarkan nafas melalui mulut. Atur posisi duduk ibu,
bersila sambil mengeluarkan nafas dari mulut. Salah satu teknik
pernafasan yang dapat dilakukan yaitu Nadi Sodhana. Nadi
Sodhana adalah pernafasan bergantian antara lubang hidung kanan
dan lubang hidung kiri. Ibu jari digunakan untuk menutup lubang
hidung kanan dan jari kelingking untuk lubang hidung kiri.
c. Gerakan pemanasan (warming up)
Pemanasan adalah saat persiapan bagi tubuh untuk
melakukan gerakan-gerakan dalam latihan. Hindari gerakan yang
berat karena tubuh belum siap. Pemanasan merupakan saat yang
tepat untuk memperkenalkan bagian-bagian tubuh seperti tulang
pinggul, posisi kaki dan bagian tubuh lainnya (Suananda, 2018).
d. Gerakan inti
1) Stabilisasi
Perubahan beban di dalam tubuh akan membuat perubahan
dalam kestabilan badan. Pusat gravitasi akan mengalami
perpinndahan ke depan akibat hormon relaxin yang membuat
sendi-sendi lebih longgar. Gerakan ini berfungsi untuk
menstabilkan rongga panggul, postur tubuh, memperkuat otot
punggung dan kaki (Suananda, 2018). Gerakan stabilisasi
adalah sebagai berikut :
a) Mountain pose (tadasana)
Posisi berdiri yang stabil dan nyaman selama hamil, beri
jarak di antara kedua kaki sesuai kenyamanan ibu. Berdiri
dengan membagi berat badan sama rata.
b) Tree Pose (Vrksasana)
Pindahkan berat badan ke kaki kanan, tekuk lutut kiri dan
letakkan telapak kaki kiri di punggung kaki kanan, betis
kanan atau paha di dalam kaki kanan. Satukan kedua tangan
di depan dada. Tahan beberapa saat dan jaga keseimbangan
tubuh.
c) Cow pose-cat pose (bitilasana marjarisana)
Lakukan posisi merangkak. Tarik napas, angkat kepala
sedikit, jauhkan bahu dan telinga, tulang ekor diarahkan
sedikit ke atas. Keluarkan napas, tundukkan kepala, bawa
masuk tulang ekor ke arah dalam. Gerakan ini dapat
membantu menstabilkan tulang belakang.
2) Peregangan
Peregangan penting dilakukan untuk relaksasi otot terutama
quadrus lumborum, erector spina, otot oblique eksterna dan

16
interna. Menjaga kelenturansendi-sendi tulang belakang dan
memberi ruang pada rongga dada (Suananda, 2018). Gerakan
peregangan adalah sebagai berikut :
a) Peregangan Otot Leher
Posisi bisa dilakukan duduk atau berdiri. Angkat tangan
kanan dan letakkan di telinga kiri. Lakukan peregangan ke
sisi kanan dan lakukan sebaliknya. Gerakan ini berfungsi
untuk meregangkan otot-otot di area leher.

b) Standing lateral stretch (ardhakati chakrasana)


Posisi berdiri dan buka kedua kaki selebar panggul. Tarik
nafas, jalin jari-jari dan angkat ke atas. Keluarkan napas
dan bawa tangan ke arah kanan dan sisi kiri tubuh lalu
tahan beberapa saat.

c) Triangle pose (trikonasana)


Buka kedua kaki lebar, kaki pararel menghadap ke depan.
Putar kaki kanan ke arah luar, panggul dan perut tidak ikut
berputar. Tarik napas dan buka kedua tangan ke samping.

d) Revolved head to knee pose (parivrtta janu sirsasana)


Duduk dan luruskan kedua kaki. Tekuk dan buka lutut ke
arah lantai lalu dekatkan tumit kanan ke paha dalam kiri.
Letakkan tangan kiri di lantai. Tarik napas dan angkan
tangan kanan ke atas, keluarkan nafas dan bawa tangan
kanan ke kiri.

e) Twisting variation (janu sirsasana)


Duduk dan buka lutut kiri ke arah lantai. Letakkan tangan
kanan di depan lutut kanan dan tangan kiri di belakang lutut
kiri. Tarik napas, tegakkan tulang belakang. Keluarkan
napas dan perlahan putar badan ke kiri dan kanan.

f) Peregangan otot pinggang


Tidurlah terlentang dan tekuklah lutut, arah telapak tangan
ke bawah dan berada di samping badan. Angkatlah
pinggang secara perlahan. Lakukanlah sebanyak 8 kali.

g) Peregangan otot kaki

17
Duduk dengan kaki diluruskan ke depan dengan tubuh
bersandar tegak lurus (rileks). Tarik jari-jari ke arah tubuh
secara perlahan-lahan lalu lipat ke depan. Lakukan
sebbanyak 10 kali, perhitungan sesuai dengan gerakan.
Tarik kedua telapak kaki ke arah tubuh secara perlahan-
lahan dan dorong ke depan. Lakukan sebanyakk 10 kali.

F. Pengobatan Herbal
Terapi komplementer dapat menjadi salah satu alternatif yang
aman dalam mengatasi keluhan dan menjaga stamina ibu hamil, namun
perlu pengawasan dalam pemanfaatannya agar terjamin aman untuk ibu
maupun janin yang dikandungnya. Untuk itu diperlukan pendidikan
kesehatan kepada ibu hamil agar dapat memilih terapi komplementer yang
aman bagi kehamilannya.Melalui pendidikan kesehatan tentang terapi
komplementer dalam kehamilan diharapkan terjadi peningkatan
pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam memanfaatkan terapi
komplementer tersebut sehingga dapat bermanfaat dan aman untuk ibu dan
janin.

Terapi komplementer adalah pengobatan tradisional yang sudah


diakui dan dapat dipakai sebagai pendamping terapi konvensional medis.
Dalam pelaksanaannya terapi komplementer dapat dilakukan bersamaan
dengan terapi medis. Penelitian membuktikan bahwa terapikomplementer
dapat menjadi solusi untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan bahkan
dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Terapi ini lebih aman dan
memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan obat modern
dengan bahan kimia. namun terkadang terdapat juga pasien yang
menggunakan pengobatan tradisional atau komplementer tetapi tidak
mendapatkan kesembuhan sesuai harapan bahkan menjadikan penyakitnya
lebih parah.
Untuk itu perlu dipahami tentang pemanfaatan terapi
komplementer karena meskipun pengobatan komplementer relatif lebih
aman namun bukan berarti tidak menimbulkan risiko Ibu hamil pada
umumnya mengalami beberapa keluhan dan ketidaknyamanan selama
kehamilan, yang dapat diatasi dengan terapi komplementer. Diantara
ketidaknyamanan tersebut antara lain :
a. Trimester pertama
Pada kehamilan trimester pertama merupakan proses awal
dari kehamilan. Pada minggu inilah proses terjadinya
kehamilan ditentukan. Setelah terjadi konsepsi, tubuh ibu akan

18
banyak berubah dalam 3 bulan pertama kehamilan. Janin
berkembang didalam rahim ibu akan timbul keluhan-keluhan
dan tidak harus dialami oleh ibu, seperti perasaan mual, nyeri
punggung, lelah, perubahan mood, keram kaki, sering
berkemih dan konstipasi.
b. Trimester kedua
Saat kehamilan menginjak trimester kedua, maka tubuh
mulai beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Saat-saat ini
merupakan saat yang menyenangkan karena keluhan sudah
mulai berkurang. Perubahan yang terjadi seperti perut mulai
kelihatan membesar, pergelangan kaki mulai terlihat oedema,
mulai terjadi pigmentasi kulit, mulai terasa nyeri di pinggang,
mulai merasa gerakan kecil.
c. Trimester ketiga
Pada trimester ini biasanya ibu mulai merasakan berbagai
keluhan yang berkaitan dengan perubahan tubuhnya dan
berkaitan dengan proses persalinan. Perubahan yang terjadi
seperti peningkatan frekuensi berkemih, sesak nafas,
merasakan kontraksi, payudara semakin membesar, otot da
ligamentum semakin stretch sehingga sering terasa pegal
merasakan tekanan pada bagian bawah dan terjadi oedema

Di Indonesia saat ini menggunakan istilah pelayanan kesehatan


tradisional, alternatif dan komplementer, dimana pelayanan kesehatan
tradisional merupakan seluruh pelayanan yang ada di masyarakat, terbagi
dalam 2 kelompok besar yaitu pelayanan kesehatan tradisional ramuan dan
pelayanan kesehatan tradisional keterampilan. Hal yang berkembang saat
ini adalah pelayanan kesehatan alternatif dan komplementer dimaksudkan
sebagai pelayanan yang sudah dinyatakan aman dan bermanfaat serta
dapat diintegrasikan dalam fasilitas pelayanan kesehatan.
Ibu hamil merupakan kelompok yang dianjurkan memanfaatkan
terapi atau pengobatan komplementer dalam mengatasi keluhan yang
dirasakan, karena dengan terapi komplementer dapat menghindari efek
samping pengobatan konvesional dan memiliki kontrol yang besar
terhadap kesehatan sendiri.

Adapun pelayanan terapi komplementer dalam kehamilan diantara :


a. Herbal (jahe) dalam mengatasi mual
b. Aromaterapi
c. Hipnoterapi antenatal

19
d. Yoga kehamilan
e. Terapi musik
Pemanfaatan terapi komplementer oleh ibu hamil dipengaruhi oleh
media massa, informasi dari sebuah produk, rekomendasi keluarga dan
teman, sifat alami manusia yang ingin selalu mencoba hal-hal baru serta
kemudahan akses pada pengobatan ini dapat mempengaruhi persepsi
seseorang untuk menggunakan CAM karena dinilai alami dan aman
digunakan.
Tugas bidan dalam pelayanan kehamilan meliputi promotif,
preventif, deteksi dini komplikasi dan penanganan kegawatdaruratan.
Terapi komplementer dapat dilakukan pada tahap promotif dan preventif,
misalnya saja pada ibu hamil dilakukan prenatal yoga dengan harapan ibu
yang mengikuti prenatal yoga selama kehamilan akan membuat ibu
menjadi lebih bugar, lebih sehat sehingga dapat mengurangi
ketidaknyamanan pada kehamilan dan mempersiapkan kondisi fisik
saat persalinan
Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan
pengobatan masyarakat. Di berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak
sedikit ibu hamil bertanya tentang terapi komplementer atau alternatif pada
petugas kesehatan seperti dokter, bidan ataupun perawat. Meskipun
pengobatan tradisional/ komplementer relatif lebih aman namun bukan
berarti tidak menimbulkan risiko, untuk itu ibu hamil harus memiliki
pengetahuan yang mumpuni tentang pemanfaatan terapi komplementer
yang aman selama kehamilan. Pemanfaatan terapi komplementer dalam
kehamilan harus diawasi dan dipastikan aman bagi ibu dan janin serta
tidak menimbulkan efek negatif dalam kehamilan. Sementara informasi
tentang pemanfaatan terapi komplementer yang tepat masih jarang
diterima oleh masyarakat, terutama yang bersumber dari tenaga kesehatan,
termasuk pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota
Jambi

20
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengobatan
nonfarmakologi atau terapi komlementer pada kehamilan dapat
mengurangi berbagai masalah yang umum terjadi pada ibu hamil atau
yang sering dialami ibu hamil. Pemijatan pada titik tertentu dan akupuntur
pun dapat digunakan untuk pengurangan berbagai gejala ibu hamil dan
merilekskan ibu hamil yang biasanya stress dan merasa kurangnyaman.
Bukan hanya pemijatan dan akupuntur aromaterapi yang bersifat
menenangkan juga dapat mengurangi berbagai masalah pada ibu hamil.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anggreni, Dhonna. dkk. 2018. Hipertensi dalam Kehamilan. Mojokerto: STIKes


Majapahit Mojokerto

Gondo, Harry Kurniawan. PERAN AKUPUNKTUR DALAM OBSTETRI.


Juernal ilmian Kedokteran. Surabaya

Rosalinna. 2019. AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP


PENGURANGAN MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL. Jambura Health and
Sport Journal Vol. 1, No. 2. Surakarta.

Widaryanti, Rahayu. 2019. Terapi Komplementer Pelayanan Kebidanan


Berdasarkan Bukti Scientific dan Empiris. Yogyakarta:Deepublish

22

Anda mungkin juga menyukai