Disusun Oleh:
Nama : Yoanda Miftahul Jannati
NPM : F0G019007
1. Pengertian
Bayi baru lahir (neonatus) normal adalah bayi dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500 gr sampai dengan 4.000 gram.
Neonatus merupakan masa bayi baru lahir sampai usia 28 hari. Periode
neonatal adalah bulan pertama kehidupan. Selama periode neonatal bayi
mengalami pertumbuhan dan perubahan yang amat manakjubkan (Mary
Hamilton, 1995 : 217).
Berdasarkan umur kehamilan dibagi dlm 3 kelompok:
Lihat punggung dan raba tulang Kulit terlihat utuh, tidak terdapat
belakang lubang dan benjolan pada tulang
belakang
Hindari memasukkan alat atau jari Terlihat lubang anus dan periksa
dalam memeriksa anus apakah mekonium sudah keluar
Tanyakan pada ibu apakah bayi Biasanya mekonium keluar dalam
sudah BAB 24 jam setelah lahir
Lihat dan raba alat kelamin luar Bayi perempuan kadang terlihat
Tanyakan kepada ibu apakah bayi cairan vagina berwarna putih atau
sudah BAK kemerahan
Bayi laki-laki terdapat lubang
uretra pada ujung penis. Teraba
testis di skrotum
Pastikan bayi sudah BAK dalam 24
jam setelah lahir
Yakinkan tidak ada kelainan alat
kelamin, misal hipospadia,
rudimenter, kelamin ganda
Interpretasi skor:
0–3 : asfiksia berat
4–6 : asfiksia sedang
7 – 10 : asfiksia ringan
Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau
beberapa tanda – tanda berikut :
Tidak buang air kecil atau buang air kecil kurang dari 6 kali setelah
usianya 5 hari
Sudah 48 jam tidak buang air besar
Tidak mau menyusu
Terdapat jeda lebih dari 10 detik setiap mengambil napas
Sulit dibangunkan dari tidur
Kotoran berwarna kuning tua dengan jumlah yang sangat sedikit setelah
usianya 4 hari
Tali pusat mengeluarkan bau tidak sedap, nanah, atau darah
Dada, lengan, kaki, dan mata berwarna kekuningan
Tidak mampu menyusu dengan benar
Muntah cairan berwarna kuning atau hijau
Demam tinggi
6. Kunjungan Neonatus
a. Pengertian Kunjungan Neonatus
Kunjungan neonatus adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus
sedikitnya 3 kali yaitu kunjungan neonatal I (KN1) pada 6 jam sampai
dengan 48 jam setelah lahir, kunjungan neonatal II (KN2) pada hari ke 3
s/d 7 hari, kunjungan neonatal III (KN3) pada hari ke 8 – 28 hari.
Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter/bidan/perawat, dapat
dilaksanakan di puskesmas atau melalui kunjungan rumah. Pelayanan
kesehatan neonatal adalah pelayanan kesehatan neonatal dasar (ASI
eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat,pemberian
vitamin K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian
imunisasi hepatitis B1 apabila tidak diberikan pada saat lahir) dan
manajemen terpadu Neonatus adalah bayi berumur 0-28 hari (Depkes
Jateng, 2010).
Berdasarkan Profil Kesehatan Jateng 2011, kunjungan neonatal
menurut Permenkes 741/ Th. 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan (SPM-BK), KN dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Kunjungan Neonatal ke satu (KN1)
Adalah kunjungan neonatal pertama kali yaitu pada hari pertama
sampai hari kedua.
2) Kunjungan Neonatal ke dua (KN2)
Adalah kunjungan neonatal yang kedua kalinya yaitu pada hari kedua
sampai hari ke tujuh.
3) Kunjungan Neonatal ke tiga (KN3)
Adalah kunjungan neonatal yang ketiga kalinya yaitu pada hari ke
tujuh sampai hari ke dua puluh delapan.
Menurut definisi operasional standar pelayanan minimal kunjungan
neonatal adalah kontak neonatus (0-28 hari) dengan petugas kesehatan
untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan dengan syarat usia 0-7 hari
minimal 2 kali usia 8-28 hari minimal 1 kali (KN2).
b. Tujuan Kunjungan Neonatal
Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus
terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila
terdapat kelainan/masalah kesehatan pada neonatus. Risiko terbesar
kematian neonatus terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, minggu
pertama dan bulan pertama kehidupannya. Sehingga jika bayi lahir di
fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas
kesehatan selama 24 jam pertama (Depkes RI, 2009)
c. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Neonatus
Berdasarkan Panduan pelayanan Kesehatan Bayi baru Lahir Berbasis
Perlindungan anak yang dikeluarkan oleh kementrian Kesehatan Republik
Indonesia 2010, pelaksanaan kunjungan neonatus dibagi 3 dan pada
intinya, yang diperiksa pada tiap kunjungan adalah sama yaitu :
1) Berat Badan (kg)
Tinggi Badan/Panjang Badan (cm) Suhu (oC)
Tanyakan ibu, bayi sakit apa?
2) Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri
Frekuensi napas (kali/menit)
Frekuensi denyut jantung (kali/menit)
3) Memeriksa adanya diare
4) Memeriksa ikterus
5) Memeriksa kemungkinan berat badan rendah/masalah pemberian ASI
6) Memeriksa status pemberian vitamin K
7) Memeriksa status imunisasi
8) Memeriksa keluhan lain
9) Memeriksa masalah/ keluhan ibu
10) Tindakan(Terapi/Rujukan/Umpan balik)
Tempat :
Pengkaji :
DATA SUBJEKTIF
1. Biodata Bayi
Nama :
Tanggal lahir :
Jam :
Jenis kelamin :
Anak ke :
Umur : umur :
Agama : agama :
Pendidikan : pendidikan :
Pekerjaan : pekerjaan :
Alamat :
2. Riwayat Antenatal
a. Kehamilan ke : 1 (satu)
Frekuensi : 16 kali
Tempat : Bidan
muntah
TM 2: -
Terapi : Fe
3. Riwayat Intranatal
d. Penolong : Bidan
4. Riwayat Kesehatan
DATA OBJEKTIF
2. Tanda vital
Pernapasan : 34 x/menit
Suhu : 36,8ºC
Panjang Badan : 40 Cm
3. Pemeriksaan Antropometri
Lingkar Kepala : 34 cm
Lingkar Dada : 36 cm
Berat Badan : 3.200 Gram
Panjang Badan : 40 cm
4. Pemeriksaan Fisik
PENATALAKSANAAN
1. Rawat gabung ibu dan bayi dan mengobservasi tanda-tanda vital dan
tangisan bayi stiap 30 menit sekali dan melihat warna kulit bayi
2. Mengukur antropometri bayi, perempuan, BB 3000 gram, PB 50 cm,
anus ada
3. Menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat dengan cara memberikan
pakaian yang hangat dan bersih.
4. Bonding attachment dan memberikan ASI pada bayi segera dan bayi
mau menghisap, bayi dibungkus dengan kain bedong.
5. Memberikan injeksi Vit K 1 jam setelah bayi lahir melalui
intramuskuler
6. Memberikan salep mata gentamisin kepada bayi 1 jam setelah bayi
lahir
7. Memberikan injeksi HB 0 sebanyak 0,5 cc secara im.
8. Merencanakan bayi dimandikan 6 jam setelah bayi lahir
9. Melakukan perawatan tali pusat saat atau setelah bayi dimandikan atau
bila diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA