Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akupuntur

Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam


pengobatan tradisional China. Pengobatan akupuntur adalah pengobatan
dengan jarum akupuntur yang ditusukkan di tubuh untuk mempengaruhi
aliran bioenergi (Qi), yang biasa dibaca “chi”. Akupuntur bekerja secara
alamiah tanpa menggunakan obat kimiawi.
Berdasarkan teori tradisional, dalam tubuh ada saluran-saluran
energi yang disebut meridian. Energi yang mengalir pada meridian dapat
dipengaruhi dengan penusukan jarum pada titik-titik akupuntur. Oleh
karena itu, akupuntur dapat membantu tubuh untuk mengembalikan
kesehatan.
Dari analisa medis, penusukan jarum pada titik akupuntur akan
merangsang sistem saraf untuk mengeluarkan zat-zat kimia pada otot,
sumsum tulang belakang, dan otak. Zat-zat kimia ini akan mengurangi rasa
nyeri dan merangsang hormon yang akan mempengaruhi organ tubuh agar
bisa bekerja dengan baik.
Rangsangan akupuntur dapat memperbaiki aliran energi dan
keseimbangan zat-zat kimia sehingga terjadi rangsangan pada tubuh untuk
melakukan penyembuhan secara alami. Hal ini menimbulkan perbaikan
secara fisik, bahkan psikologis.
Umumnya, terapi akupuntur tidak memiliki efek samping, tetapi
yang kadang terjadi adalah keluhan memberat selama sesi-sesi pertama
terapi, hal ini menunjukkan bahwa akupuntur mulai bekerja. Selain itu,
beberapa orang yang diakupuntur mengalami perasaan mengantuk saat dan
setelah terapi, hal ini akibat efek relaksasi yang ditimbulkan akupuntur.

B. Pengertian Akupresur

Akupresur adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan


pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh. Akupresur
memodifikasi pengobatan secara akupuntur, menggunakan metode jari
tangan, atau alat bantu lain sebagai pengganti jarum untuk merangsang
titik akupuntur.
Pada dasarnya akurpresur berarti teknik pijat yang dilakukan pada
titik-titik tertentu ditubuh, untuk menstimulasi titik-titik energi. Titik-titik
tersebut adalah titik-titik akupuntur. Tujuannya adalah agar seluruh organ
tubuh memperoleh ‘chi’ yang cukup sehingga terjadi keseimbangan chi
tubuh. ‘chi’ adalah enegri yang mengalir melalui jaringan di berbagai
meridian tubuh dan cabang-cabangnya. Cara meningkatkan atau
‘membangunkan’ energi tubuh tersebut pada akupuntur dilakukan dengan
menusukkan jarum-jarum kupuntur pada titik-titik tertentu yang berkaitan
dengan keluhan pasien, sedangkan akurpresur melakukan hal yang sama
dengan tekanan jari-jari tangan dan pemijatan (Hadibroto, 2006 )
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung
seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena teknik pijat
akupresur adalah turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini
menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada
titik-titik yang sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur.

C. Cara Kerja Akupuntur


Sebelum melakukan akupuntur harus melakukan pemeriksaan terlebih
dahulu, ada 4 cara untuk melakukan pemeriksaan, yaitu:
1. Pengamatan:
pengamatan pada pasien meliputi sinar mata dan wajahnya, bentuk
tubuh, otot lidah dan warna selaput lidahnya.
2. Auskultasi:
Auskultasi meliputi batuk, suara napas, bersin, suara bicara, dan lain-
lain.
3. Wawancara:
Hal-hal yang perlu ditanyakan kepada pasien meliputi keluhan dan
riwayat penyakit, kebiasaan hidup (makan, emosi, kerja, ekskresi),
haid wanita, hamil, imunisasi pada anak, penyakit orang tua (bawaan).
4. Perabaan:
Perabaan meliputi daerah keluhan dan nadi.

Dalam akupuntur terdapat 8 dasar diagnosa yang digunakan untuk


menentukan:
1. Jenis inbalance
2. Jenis penyakit
3. Perjalanan penyakit
4. Berat ringannya penyakit
5. Letak kelainan
6. Cara terapi
7. Daya tahan tubuh
8. Prognosa (kemungkinan kondisi yang akan terjadi pada pasien terkait
penyakit yang dideritanya).
Alat yang digunakan pada terapi komplementer akupuntur diantaranya :
1. Stainlessteel filiform needle dengan berbagai macam ukuran.
2. Alkohol 70%
3. Kapas steril.
4. Kapas dan alkohol dipergunakan untuk mensterilisasi permukaan
tubuh yang akan ditusuk, sedangkan jarum dipergunakan untuk
melakukan penusukan.
5. Guide tube untuk mempermudah penusukan.
6. Pinset untuk mencabut jarum.
7. Flash light untuk membantu pemeriksaan.

Cara Kerja Akupuntur Terapis mencatat identitats pasien meliputi


nama, alamat, umur dan skala nyeri yang dirasakan pasien sebelum
diberikannya terapi akupuntur. Selanjutnya terapis menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan dalam terapi akupuntur, setelah terapis dan
pasien siap, atur posisi pasien tidur terlentang. Pengobatan dapat
dilakukan dengan menusukkan jarum pada titik-titik di sekitar persendian
yang terkena dan titik-titik pada meridian yang melalui daerah nyeri.
Kemudian terapis akupuntur akan memberikan terapi akupuntur selama
15 menit pada titik-titik akupuntur yang sudah ditentukan. Setelah
pemberian terapi selesai, selanjutnya terapis mencatat tentang skala nyeri
pasien setelah diberikannya terapi akupuntur. Terapis juga meresepkan
obat dan juga memberikan informasi tentang larangan yang bertujuan untuk
menjaga agar penyakit yang dialami pasien tidak kambuh lagi serta
menyarankan pasien agar melakukan terapi secara rutin untuk kesembuhan
optimal dalam seminggu 3 kali terapi akupuntur. Contohnya, setelah data
hasil pengukuran intensitas nyeri lutut pada pasien dengan osteoartritis
sebelum dan setelah diberikan terapi akupuntur terkumpul. Diharapkan
pasien berangsur-angsur pulih.
Bila seseorang terserang suatu penyakit, baik disadari atau tidak,
terjadi perubahan warna dan elastisitas telapak kaki. Terapi tidak boleh
dilakukan dalam keadaan tegang karena pada keadaan tegang, otot dan urat
saraf juga ikut menjadi tegang, sehingga terapi tidak akan memperoleh
hasil yang maksimal. Akan lebih baik jika terapi dilakukan ketika dalam
keadaan rileks. Terapi tidak boleh dilakukan dalam keadaan mabuk,
kelelahan, atau kenyang (sehabis makan). Pada prinsipnya, perangsangan
dilakukan pada satu telapak kaki, kiri atau kanan. Jika keduanya dirangsang
secara bergantian akan lebih maksimal hasilnya karena setiap titik saraf kaki
sebelah kanan dan kiri memiliki titik saraf yang berbeda-beda sesuai fungsi
setiap titik saraf tersebut.

D. Cara Kerja Akupresur


1. Persiapan
a. Ruang pelayanan bersih dan rapi, tempatkan barang-barang yang
diperlukan untuk pelayanan saja.
b. Ventilasi dan pencahayaan yang cukup.
c. Kebersihan pasien dan terapis.
d. Etika terapis dan privasi pasien.
e. Memperhatikan indikasi dan kontra indikasi.
f. Sebaiknya pasien jangan terlalu lapar atau kenyang.
g. Menghindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan
goresan.
h. Menentukan terlebih dahulu daerah mana yang akan dimanipulasi
dan bagaimana teknik manipulasinya.
i. Bekerja dengan sistematis dan hemat waktu.
2. Posisi Pasien

a. Dipilih posisi yang paling tepat dan nyaman bagi pasien maupun
terapis.
b. Duduk untuk gangguan pada daerah kepala, leher, bahu, punggung
atas, lengan, siku, pergelangan tangan, atau lutut, tungkai bawah,
pergelangan kaki dan kaki.
c. Berbaring terlentang atau telungkup untuk daerah punggung dan
bagian depan tubuh atau lutut, tungkai bawah, pergelangan kai dan
kaki.
d. Berbaring miring misalnya, pada kasus ischialgia.

3. Peralatan dan Bahan

a. Menggunakan berbagai media untuk mengurangi nyeri yang


timbul akibat gesekan.
b. Pemijatan dengan minyak telon menghasilkan efek hangat.
c. Meskipun tanpa efek hangat, baby oil/baby lotion lebih aman
dipakai.
d. Minyak kayu putih banyak menimbulkan iritasi karena kurang
licin.
e. Alat bantu sederhana seperti kayu, batu, logam dengan bentuk
tumpul dan halus.
f. Menggunakan media seperti: lotion bayi, minyak zaitun, minyak
telon, minyal tawon, krim khusus dan ekstrak jahe.

4. Teknik Manipulasi
a. Dasar Manipulasi
1) Manipulasi yang diberikan harus optimal yang berarti terasa
sedang tetapi tidak terlalu ringan sehingga dapat diharapkan
hasilnya.
2) Manipulasi tidak menimbulkan meningkatnya rasa
sakit/nyeri akibat terjadinya inflamasi jaringan yang baru.
3) Manipulasi/pijatan diberikan secara tepat dengan
memperhitungkan luas daerah yang akan dicapai.

b. Kekuatan Tekanan
1) Kekuatan tekanan disesuaikan dengan reaksi pengobatan
yang diharapkan.
2) Pasien sambil terapi sebaiknya juga ditanya apakah
kekuatannya sudah cukup, sehingga memberi rasa nyaman
setelah terapi.

c. Persyaratan Perlakuan Tekanan


1) Tekanan meningkat secara gradual.
2) Bila lokasi pada titik akupuntur maka harus sampai terasa Te
Qi.
3) Pada kepala dan punggung harus rileks dan tidak
menimbulkan perubahan warna pada kulit.
4) Intensitas terapi tergantung kesembuhan pasien.
d. Manipulasi pada Sistem Meridian Dilakukan Sepanjang
Arah Arus Qi Meridian
1) Kasus jenis ekses (kuat/Yang): Pemijatan dilakukan searah
dengan perjalanan meridian.
2) Kasus jenis defisien (lemah/Yin): Pemijatan dilakukan
berlawanan dengan perjalanan merdian.

e. Manipulasi pada Titik Akupuntur Meghasilkan Ekspresi,


Yaitu:
1) Normal: Hanya dirasakan nyeri tumpul (Te Qi) bila di tekan
atau diperlukan manipulasi.
2) Ekses (Kuat/Yang): Apabila ditekan pada daerah tersebut
rasa nyerinya bertambah.
3) Defisien (lemah): Apabila ditekan pada daerah tersebut rasa
nyerinya berkurang atau enak.

f. Waktu Manipulasi
1) Untuk titik akupuntur 3-5 menit, jeda 5 menit.
2) Untuk kesleo 15 menit.
3) Kepala, punggung, ekstremitas, tubuh dan sistem meridian
30 menit.
4) Dasar lama terapi: Bila pasien sudah merasa nyaman dan
keluhan berkurang atau menghilang.
5) Bila perlu dapat diulang pengobatannya 3-5 kali sesuai
kelainan dan penyakit yang diderita dengan selang antara 1-
2 hari.

5. Teknik Menekan
a. Teknik menekan disesuaikan dengan rencana pengobatan.
b. Menggosok dengan jari-jari biasanya dilakukan pada bagian
kepala, muka, punggung, dan anggota gerak.
c. Menggosok dengan telapak tangan untuk dada, perut, dan anggota
gerak.
d. Cubit (Grasping, pinching) yaitu dengan mencubit atau
menggenggam otot atau tendon dengan ibu jari dan jari lainnya.
Manfaatnya antara lain, untuk mengobati gangguan pencernaan,
mengusir dingin dan angin, melancarkan peredaran darah dan
menghilangkan nyeri.
e. Tusuk tekan statis (kneading): Jari-jari, telapak tangan, siku atau
telapak kaki untuk menekan dengan kuat pada daerah yang
diterapi. Tusuk tekan dilakukan dengan cara bertahap
meningkatkan intensitas secara perlahan. Melepas tekan secara
berirama.

6. Kontra Indikasi Akupresur


a. Penyakit jantung berat, TBC, kanker, hemofili.
b. Penyakit kulit parah, luka/perdarahan.
c. Cedera, tumor pada daerah yang akan dimanipulasi.
d. Pasien dalam dalam kondisi penyakit yang parah, disertai panas
yang tinggi.
e. Kehamilan.
f. Pasien mabuk/pembiusan perlu ditunda.

E. Manfaat Akupuntur dan Akupresur


1. Manfaat Akupuntur
a. Tindakan medis yang tepat (kurativ), pada kasus penyakit:
1) Kasus gangguan pencernaan.
2) Gangguan endokrin dan metabolik.
3) Penyakit susunan saraf.
4) Penyakit pada sistem otot dan jaringan.
5) Bidang kebidanan dan kandungan: Letak sungsang,
mengurangi nyeri persalinan, hyper/dismenrrhoea.
6) Bidang anestesi: Anestesi kecil maupun sedang.
7) Bidang neurologi: migraen, cephalgia, vertigo, bell’s palsy.
8) Bidang THT: Tinnitus, sinusitis, rhinitis, alergi, dan lain-lain.

b. Preventiv:
1) Imunitas/olah raga
2) Kecantikan/kosmetik
3) Obesitas
4) Rambut rontok
5) Penguatan otot tubuh/vagina
6) Infertilitas, dan lain-lain.

2. Manfaat Akupresur
Akupresur dapat dimanfaatkan untuk pencegahan penyakit,
penyembuhan, rehabilitasi, menghilangkan rasa sakit, serta mencegah
kekambuhan penyakit (Sunetra, 2004). Di dalam tubuh manusia
terdapat 12 (dua belas) meridian umum dan 2 (dua) meridian istimewa
yang mewakili organ-organ dalam tubuh, yang dapat dimanipulasi
untuk melancarkan energi (qi), sehingga tubuh menjadi
seimbang/sehat (Wong, 2011). Menurut Kemenkes, (2015)
menjelaskan bahwa akupresur dapat digunakan untuk meningkatkan
stamina tubuh, melancarkan peredaran darah, mengurangi rasa sakit,
serta mengurangi stres/menenangkan pikiran. Penelitian uji klinis
tentang pengaruh akupresur pada titik neiguan pada pasien sectio
caesaria yang dilakukan di Rumah Sakit Sin-Lau, Taiwan,
menyimpulkan bahwa akupresur pada titik tersebut dapat menurunkan
kecemasan, persepsi nyeri, serta meningkatkan kenyamanan pasien
selama dilakukan tindakan operasi (Chen et al., 2005). Hal senada
juga disimpulkan dalam penelitian Reza et al., (2010) yang
menyimpulkan bahwa akupresur efektif untuk memperbaiki kualitas
tidur pada usia lanjut yang dirawat di rumah di Negara Iran. Penelitian
uji klinis yang dilakukan oleh Gharloghi et al., (2012) juga
menjelaskan bahwa akupresur pada titik (Sp.6) dan (Sp. 8) dapat
mengatasi nyeri pada saat haid.

F. Perbedaan Akupuntur dan Akupresur

Akupuntur Akupresur
(+) Tindakan intervensi pada titik Tanpa jarum, sehingga tanpa
spesifik, relatif tidak sakit, hemat takut pada jarum, lebih mudah.
tenaga dan waktu.
(-) Mengerikan bagi yang takut Relatif lebih sakit.
jarum.
perbedaan utama akupunktur dan akupresur terletak pada cara
menstimulasi acupoint. Akupunktur menggunakan jarum yang sangat halus
seperti rambut, sedangkan akupresur menggunakan tekanan jari-jari tangan,
telapak tangan, siku atau kaki untuk menstimulasi acupoint.
Intensitas stimulasi yang dihasilkan oleh akupunktur pun lebih kuat
karena beberapa titik yang berhubungan bisa distimulasi sekaligus dalam
satu waktu.
Jenis keluhan atau penyakit yang diobati pun sedikit berbeda.
Akupresur merupakan pilihan yang baik untuk mengatasi keluhan umum
ringan seperti migrain, sakit kepala, dan mual.
Sedangkan akupunktur dianggap lebih efektif untuk mengatasi
masalah kesehatan yang bersifat kronis seperti gangguan otot dan sendi
yang menahun, gangguan saraf, asma, alergi, nyeri haid, gangguan
kesuburan, gangguan tidur, hingga depresi.
Kini, akupunktur pun sering dikombinasikan dengan ilmu kedokteran
modern untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
G. Falsafah Yin Yang

Untuk memahami pengobatan akupuntur perlu:


1. Mengetahui konteks budaya yang terartikulasi dalam falsafah dan cara
pandangannya.
2. Mendari bahwa tidak semua kasus dapat dituntaskan dengan
pengobatan konvensional barat.
3. Mengakomodir cara pengobatan non-konvensional dengan tidak
mempertentangkan antara konsep konvensional dengan non-
konvensional.
Yin yang adalah dua aspek dari sesuatu yang saling
mendasari,mempengaruhi, tidak mutlak, saling bertentangan, tetapi
membentuk suatu kesatuan keseimbangan harmonis. Terganggunya
keseimbangan akan meningkatkan keadaan yang abnormal atau kelainan
(sakit).
Tugas akupuntur adalah mengembalikan keseimbangan. Prinsip
pengobatan akupuntur adalah menyeimbangkan inblans untuk
menghilangkan penyebab penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Klasifikasi umum falsafah yin yang:
Yin Yang

Gelap Terang

Perempuan Laki-laki

Pasif, lemah Aktif, kuat

Tenang Gelisah

Organ Dalam (viscera) Organ luar (jaringan kulit, otot)

Anterior-medial; ventral Posterior-lateral; Dorsal

Kronis (parah) Akut (ringan)

Aktivitas lambat, lama Aktivitas cepat, sebentar

Patogen: Dingin, lembab Patogen: panas, angin, kering

Anda mungkin juga menyukai