Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KERJA MAHASISWA

DISUSUN OLEH :
CHINTIA YOLA ANDINI
1514401049

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN
2016/2017
TERAPI MOKSIBUSI

1. PENGERTIAN TERAPI MOKSIBUSI

cara pengobatan tradisional dengan menggunakan moksa (MoE-kuasa = ramuan daun


daunan yang dibakar). Bahan daun AY atau Arthesimia Vulgaris yang dibakar pada
titik akupunktur tertentu, meminjam daya panas api yang ditimbulkannya untuk
menembus kulit, otot, kemudian mencapai meridian, hingga menimbulkan reaksi
pengobatan dan pencegahan penyakit yang direncanakan.

Moksibusi adalah cara merangsang titik akupunktur dengan menggunakan moksa yaitu
cerutu yang terbuat dari daun Ngai (Arthemisia vulgaris) dengan cara dibakar. Daya
panas dari moksa tersebut melalui titik akupunktur akan dialirkan menembus
permukaan kulit, otot dan kemudian sampai pada titik dan meridian sehingga akan
menimbulkan reaksi pengobatan, pencegahan dan perbaikan serta perawatan. Moxa
tersedia dalam kerucut kecil, stik-tube besar berbentuk seperti rokok yang terbuat dari
tumbuhan herbal tersebut atau sebagai wol yang dapat dip untir pada salah satu ujung
jarum akupunktur, yang lalu disisipkan ke dalam kulit secara normal dan moxa-nya
disulut.

Moxa lepas terkadang juga dibakar dalam kotak yang diletakkan di atas tubuh untuk
membantu menyebarkan panas yang dihasilkan ke daerah yang lebih luas. Moxabustion
bisa bersifat langsung, yakni dibakar pada tubuh dalam kerucut atau jarum
akupunktur, ataupun tidak langsung, yakni dibakar di atas kulit dengan cara
memegang stik moxa 2,5 cm (1 inchi) di atas bagian sasaran atau dengan zat-zat lain,
misalnya jahe atau garam, ditempatkan di antara kulit dan moxa yang sedang terbakar.

Moxabustion digunakan bagi penyakit-penyakit yang berkaitan dengan Dingin dan


Lembab misalnya bentuk-bentuk tertentu arthritis dan nyeri punggung. Moxabustion
tidak pernah digunakan jika pasien menderita demam panas atau kondisi panas.
Moxabustion langsung, dengan tumbuhan herbal tersebut dibiarkan terbakar pada kulit,
dapat menyebabkan bekas luka dan tidak pernah digunakan untuk wajah atau kepala,
atau diberikan dekat dengan organ-organ, arteri atau tulang-tulang penting. Pada
kehamilan, perlakuan moxabustion tidak pernah diberikan pada abdomen sebelah
bawah

2. TUJUAN TERAPI MOKSIBUSI

a. Menghangatkan Qi, Xue supaya lancar,


b. Mengusisr penyebab penyakit dingin
c. Menghangakan Yang
d. Menambah kekuatan Yang

3. MACAM-MACAM MOKSA

1. Moksa Kerucut yang dapat digunakan untuk moksibasi cara langsung dan cara
tidak langsung.
2. Moksa Batang yang dapat digunakan untuk moksibasi cara langsung, cara
mematuk, cara rotasi, dan cara jarum panas .

4. JENIS JENIS MOKSA


Moksa Kerucut (cone) baik yang dipakai langsung maupun tidak langsung.
Moksa Sylinder atau Cerutu, merupakan moksa yang dibuat dari daun ngai atau
campuran obat-obatan yang digulung berbentuk cerutu kemudian dibakar serta
didekatkan pada jarak tertentu serta digerakan seperti patukan burung.
Moksa selubung penghangat, merupakan moksa yang menggunakan alat dari metal
atau logam yang khusus di dalamnya moksa dibakar (ada yang menggunakan aliran
listrik dan sering disebut bantal penghangat)
Moksa alam, merupakan moksa yang bahannya berasal dari tumbuhan atau
binatang tertentu, jenis ini sekarang tidak ada lagi dan tinggal sejarah.
Moksa diatas jarum, merupakan moksa yang diletakan di ujung ekor jarum
kemudian dibakar sehingga panasnya dialirkan lewat jarum akupunktur ke titik
meridian, ini biasanya diberikan pada kasus rheumatic.
5. FUNGSI MOKSIBUSI
1. Mengangatkan peredaran Chi Xie sehingga menjadi lancar, mengusir penyebab
penyakit Yin Han (Yin Dingin)
2. Menghangati Yang, menimbulkan, memperbaiki denyut nadi dan menolong dari
bahaya akibat penyakit yang berat.
3. Mencegah penyakit, menguatkan daya tahan karena daya panas moksa akan
menghangati Yang, melancarkan peredaran energi maka dengan kuatnya Yang Chi
kuat pula Wei Chi sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit atau penyebab
penyakit luar menjadi kuat pula.

6. PROSEDUR TERAPI MOKSIBUSI


a. Siapkan moksa yang akan dipakai dan korek api serta lilin, siapkan juga tempat
pembuangan abu putung dari moksa.
b. Nyalakan moksa dan dekatkan ke titik akupunktur selama beberapa saat tergantung
tingkat ketahanan pasien. Jauhkan jika panas atau alihkan pada titik yang lain,
demikian pindah-pindahkan terus supaya tidak terlalu panas. Pada penggunaan
moksa yang dialas jahe atau bawang putih cenderung terjadi pelepuhan di kulit, jika
ini terjadi sobek sedikit dan keluarkan airnya, kemudian olesi madu baru
antiseptiknya. Pada penggunaan moksa yang di taruh diujung jarum maka buatlah
lingkaran dan gunting sampai ke tengah pusat lingkaran dan masukan ke jarum
hingga ke tengah pusat lingkaran kertas, hal ini berguna untuk mencegah lepuhan
akibat potongan putung yang jatuh.
c. Bisa juga penggunaan pada jarum, jarum dibakar dengan didekatkan pada moksa
batang atau ujung ekor jarum diberi kapas yang dililitkan kemudian diberi alcohol
100 % kemudian dibakar.

7. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN


1. Pada waktu melakukan moksibusi penghangatan atau moksibusi dengan jarum,
dianjurkan kepada penderita agar tidak bergerak selama moksibasi berlangsung,
karena kalau tidak, abu yang dihasilkan dari moksibasi akan membakar kulit dan
pakaian, untuk menghindari hal tersebut, dapat diletakkan sepotong kardus, yang
berukuran 6 sampai 8 cm, bentuk empat persegi atau bulat. Potonglah sebuah garis
dan salah satu sisi ke pusat, sehingga jarum dapat terletak pada bagian pusat dan dapat
memegang kardus, hal ini dapat melindungi kemungkinan jatuhnya abu dari moksa.
2. Terapi dengan moksibasi biasanya cenderung pada keadaan Yin, dalam defisiensi dan
gejala dingin, terapi kadang juga dilakukan pada keadaan Yang luar atau gejala panas.
3. Urutan dari terapi moksibasi adalah sama seperti pada akupunktur, yaitu bagian bawah
tubuh, bagian punggung lebih dahulu dari pada bagian abdomen, bagian kepala dan
tubuh lebih dahulu dari pada extremitas, meridian Yang lebih dahulu dari pada
meridian Yin.
4. Sebelum melakukan terapi moksibasi terlebih dahulu perlu dipertimbangkan beberapa
ukuran moksa kerucut, berapa banyak oksa yang akan digunakan, serta dimana akan
dilakukan terapi moksibasi, keadaan penderita serta umur penderita perlu
dipertimbangkan. Pada umumnya 3 5 moksa kerucut digunakan untuk setiap titik
dan lama moksibasi adalah 10 15 menit untuk moksa batang. Untuk penderita usia
lanjut, anak-anak atau penderita lemah, gunakanlah moksa lebih sedikit dari pada
keadaan normal.
5. Moksibasi dikontraindikasikan pada demam tinggi baik karena faktor dari luar atau
defisiensi Yin, seperti hemoptisis, stroke, hipertensi berat dan konstipasi
6. Moksibasi dengan meninggalkan jaringan parut tidak dianjurkan pada daerah wajah
dan kepala, karena alasan kosmetik, juga moksibasi tidak boleh dilakukan pada daerah
pembuluh darah, membrane mukosa, daerah yang berambut, obdomen bagian bawah,
organ genitalia, dan daerah sacrum pada wanita hamil.
Menurut Kepustakaan Kedokteran Traditional Cina, beberapa titik dilarang untuk
dilakukan terapi moksibasi sebagian karena berdekatan dengan organ penting, arteri
atau system saraf.
Menurut salah satu kepustakaan kuno dalam buku Kompendium Akupunktur dan
Moksibasi : (Yang Ci Cou, 1601), ada 45 titik yang dilarang untuk dilakukan terapi
moksibasi, sebagai berikut di bawah ini :
Dien Fu (L3)
Cing Ku (L8)
I Ci (L10)
Sao Sang (L11)
He Liao (L119)
Ying Siang (L120)
Cou Yung (Sp20)
Sia Kuan (S7)
Dou Wei (S8)
Ren Ying (S9)
Ru Cung (S17)
Cien Liao (S118)
Pi Kuan (S31)
Fu Du paha (S32)
Yin Se (S33)
Tu Pi (S35)
Diao Go (S38)
Yin Pai (Sp1)
Luo Ku (Sp7)
Yin Ling Jien (Sp9)
Fu Ai (Sp16)
Cien Cin (S19)
Su Liao (Tu25)
Cing Ming (B1)
Can Cu (B2)
Jen Su (B15)
Dien Cu (B10)
Sin Su (B15)
Pai Huan Su (R30)
Cen Fu (B36)Yin Men (B37)
Wei Cung (B40)
Sen Mai (B62)
Cung Jung (P9)
Yang Je (SC4)
Dien I (SC16)
Se Ce Gung (SC23)
Dou Lin Ji (G15)
Yen I (G22)
Ti U Wei (G42)
Ciu Wei (Ren 15)
Yao Yang Kuang (Tu3)
Ci Cung (Tu6)
Ya Men (Tu15)
Fung Fu (Tu16)
7. Terapi moksibasi dapat menimbulkan Kombustio pada berbagai tingkat, akibatnya
dapat bervariasi dari perasaan panas dan kemerahan setempat, yang dapat
menghilang dengan sendirinya atau pembentukan lepuh. Apabila terjadi lepuh kecil
yang kemudian pecah, maka cairan akan diabsorbsi tanpa menimbulkan infeksi.
Lepuh yang besar perlu dipungsi dan didrainage, apabila terjadi lepuh dengan nanah,
maka perlu diberi antibiotika local. Sebelum terapi moksibasi dilakukan, sebaiknya
penderita diberi tahu lebih dahulu tentang kemungkianan terjadi lepuh.
8. Titik akupunktur yang dikontraindikasikan pada moksibasi mempunyai efek
penguatan dan pengurangan. Pada cara penguatan, asap jangan ditiup, tetapi
dibiarkan, sedang pada cara pengurangan, asap harus ditiup secara cepat. Seperti
halnya dengan akupunktur, setelah jarum dicabut, lubang bekas tusukan ditutup
dengan cara menekan secara ringan dan message, oleh karena mencegah Cing Ji
keluar. Sebaliknya, sebelum pencabutan jarum dilakukan pemutaran beberapa kali
untuk memperbesar lubang sebelum pencabutan, untuk memungkinkan faktor
penyakit keluar, cara ini disebut cara pengurangan.

8. TERAPI MOKSIBASI PADA BEBERAPA KASUS


1. Stroke
Bila penderita merasa hipertesi pada jari, pusing dan vertigo, kekakuan pada lidah
dan disfasia sebelum serangan apoplexy, digunakan moksa bentuk konus, pada titik
Pai Hui (G20), Cien Cing (G21), Ji Je (LI11), Fung Se (G31), Cu San Li (S36) dan
Sien Cung (G39) untuk tindakan pencegahan.
2. Batuk
Moksibasi dengan moksa kerucut pada Dao Tao (Tu13) dapat digunakan pada kasus
defisiensi atau kelebihan.
Pada kasus yang masih baru, memerlukan kira-kira 3 sampai 7 buah moksa kerucut.
Pada kasus kronis, terapi dapat diberikan satu kali per hari, hasil terapi dapat dicapai
setelah beberapa hari.
3. Mual dan Muntah
Moksibasi pada titik Dan Cung (Ren17), Ji Hai (Ren6), Nei Kuan (P6), Wei Su
(B21) dan San Yin Ciao (Sp6) dengan moksa kerucut, kira-kira 5 7 buah moksa
kerucut yang dibutuhkan. Titik-titik sekunder Dueb Ting (K117), Cung Kui (EX-
UE3), Tan Su (B19) dan He Ku (L14)
4. Sakit Kepala
Pada kasus defisiensi Ji, pergunakanlah moksibasi pada titik Pai Hui (Tu20), Ta Cui
(Tu14), Cung Wan (Ren12), Ji hai (Ren6) dan Cu San Li (S36) dengan moksa
batang. Pada kasus defisiensi darah, pergunakanlah moksibasi pada Duo Wei (S8),
Dai Yang (EX-HN5), Ji Je (LI11), He Ku (L14), dan Kan Su (B18).
Titik sekunder : Fung Je (G20), Ke Su (B17), Bi Su (B20), Sen Men ((H7) dan Cu
San Li (S36). Moksibasi pada tiap titik untuk kira-kira 3 5 menit.
5. Pusing dan Vertigo
Pada kasus defisiensi darah, dipergunakan moksibasi secara tidak langsung dengan
jahe pada titik-titik Pai Hui (Tu20), Sang Sing (Tu23), Sen Cu (Tu12), Ce Yang
(Tu9), Kan Su (B18) dan Bi Su (B20) tiap titik di moksibasi dengan moksa kerucut
yang kecil, setiap hari dan hasil yang baik dapat dicapai dalam waktu kira-kira 1
bulan
6. Nyeri Abdomen Sekitar Umbilicus
Pada kasus karena defisiensi dan dingin, moksibasi pada titik Sen Jiek (Ren8) dan Ji
Hai (Ren6) untuk kira-kira selama 1 jam sampai nyeri hilang.
7. Kegegangan Otot-Otot Di Daerah Lumbal
Moksibasi secara langsung pada titik Sen Su (B23), Yao Yang Kuan (Tu3), Ming
Men (Tu4), Cu San Li (S36) tap titik dengan 5 7 buah moksa kerucut. Terapi yang
sering dilakukan dapat mencegah serangan.
8. Diare Karena Defisiensi dan Dingin
Moksibasi pada titik Dien Su (S25), Ji Hai (Ren 6), Cung Wan (Ren12) dan Cu San
Li (S36) dengan moksa batang. Tiap titik diterapi kira-kira 5 menit
9. Sakit Gigi
Sakit gigi bawang sering mempunyai titik nyeri tekan di Bien Li (L16) dan sakit gigi
atas mempunyai titik nyeri tekan di Cie Si (S41). Moksibasi secara tidak langsung
dengan jahe dapat dilakukan pada titik nyeri tekan dengan 10-20 buah moksa
kerucut.
10. Perdarahan Uterus
Moksibasi pada titik Se Men (Ren5) dengan 5 buah moksa kerucut. Kuan Yen
(Ren4) dengan 7 buah moksa kerucut. Yin pai (Sp1) dengan 5 buah moksa kerucut.
San Yin Ciao (Sp6) dengan 5 buah moksa kerucut. Titik sekunder : Bi Su (B20), Sen
Su (B23), Ji Hai (Ren6), Ta Tuen (liv 1), tiap titik di moksibasi dengan 5 7 buah
moksa.

9. HASIL PENELITIAN TENTANG TERAPI MOKSIBUSI

Telah dilakukan riset di jerman, dengan menggunakan teknologi scan cahaya photon,
dimana ketika moksa dibakar dan diarahkan ke tubuh, asap yang mengenai tubuh akan
mengaktifkan system meridian. Pada system scan akan terlihat warna kebiruan pada jalur
meridian yang terkena asap. Hal ini hanya akan aktif jika menggunakan moksa yang
berasal dari jenis tanaman Artemisia Vulgaris. dimana tanaman ini mempunyai frekuensi
yang sama dengan meridian tubuh manusia.
Di negara Jepang beberapa puluh tahun yang lalu, seorang praktisi moksa di Jepang
bernama Sawada berhasil menyembuhkan pasien TBC hanya menggunakan moksa
dimana saat itu obat antibiotik dan obat TBC (tuberculosis) masih belum ditemukan.
Beberapa tahun belakangan ini beberapa praktisi senior yang menekuni Japanese
Acupuncture dan mendalami moksa (direct moksa) telah dilakukan riset di negara bagian
Afrika untuk menangani kasus TBC (tuberculosis) dan AIDS. Banyak bukti yang
menunjukkan bahwa dengan melakukan okyu (driect moksa) dapat meningkatkan
imunitas dan daya tahan tubuh pasien. Umumnya pasien TBC ataupun pasien yang
sedang menjalani program kemoterapi, daya tahan tubuhnya akan menjadi lemah dan
mengalami banyak efek samping, dengan terapi okyu (direct moksa) ini sangat
membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi efek samping dari
kemoterapi tersebut. Sehingga akan membuat vitalitas pasien bertambah dan dapat
menjalani aktifitas dengan efek samping kemoterapi yang sangat minim.
DAFTAR PUSTAKA

Dalimartha, S. (1999).Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1.Jakarta: Trubus Agriwidya.

Gongwang, L., et al .(1999). Clinical Acupuncture & Moxibusen.Beijing: TSTTPC.

Hempen, Carl-Herman.(2009).A Materia Medica For Chinese Medicine.German: Churchill


Livingstone Elsevier.

Liu Z, Liu L.(2009).Essentials of Chinese Medicine. New York: Springer Dordrecht


Heidelberg.

Pialoux, J. (2008). to Acupuncture and Moxibustion. Switzerland: Foundation Cornelius


Celsus.

Anda mungkin juga menyukai