Anda di halaman 1dari 16

TERAPI KOMPLEMENTER TERAPI SUARA

1. Suara Alquran
1.1 Pengertian
Bagaimana bacaan Al-Quran itu bisa mengobati kanker? Virus dan
kuman kenyataannya bergetar dan sangat di pengaruhi oleh vibrasi suara, terlebih
beberapa suara khas yang keluar dari suara bacaan Al-Quran. Nada-nada yang
keluar dari bacaan Al-Quran dapat hentikan perkembangbiakan virus dan kuman
pada tubuh kita, dan kurun saat bersamaan jadi tingkatkan aktivitas sebagian sel
sehat, dan menghidupkan program kekebalan tubuh yang terkacaukan, agar siap
bertempur melawan virus dan kuman.
Menurutnya, beberapa suara yang keluar dari bacaan Al-Quran itu terdiri
dari kumpulan-kumpulan frekuensi yang sampai ke telinga, lalu bergerak ke
sebagian sel otak, dan memengaruhinya melalui medan elektronik, lalu frekwensi-
frekuensi itu aktifkan sebagian sel.
Sebagian sel akan merespon medan itu dan memodifikasi vibrasi-vibrasi-
nya. Pergantian pada vibrasi berikut yang kita rasakan dan tahu sesudah alami dan
mengulangi. Ini yaitu sistem alamiah. Ini yaitu sistem keseimbangan yang alami.
Bahkan Profesor Masaru Emoto, memberi kepercayaan, kalau efek penyembuhan
melalui terapi suara, lebih lebih dahsyat dari pengobatan herbal dan terapi alamiah
yang lain.

1.2 Tujuan

1.3 Manfaat
Lantunana Al Quran dijadikan sebagai terapi karena memiliki manfaat yang
cukup besar bagi pengobatan, yakni diantaranya:
1. Menyembuhkan segala penyakit fisik baik penyakit ganas seperti kangker
maupun penyakit yang ringan sepeti panas
2. Menyembuhkan psikis seseorang yang akan ditimbukan dari lantunanan
ayat yang membawa ketenangan sehinggga dapat menghilangkan rasa
takut, kecemasan, dll.
1.4 Hasil Riset
Pada penelitian yang dilakukan, Dr. Andri bersama tim dari Laboratorium
Fisika Instrumentasi (dahulu Instrumentasi Elektronika) mencoba melakukan
identifikasi emosi manusia berdasarkan suara yang diucapkannya sejak 2006.
Penelitian yang merupakan research grant Technological and Professional Skill
Pevelopment sector project (TPSDP) Dikti tersebut dapat juga dimanfaatkan
untuk menentukan bagaimana membedakan suara manusia yang diucapkan secara
natural dengan suara yang dikeluarkan ketika melakukan peran (acting).
Dengan mengambil sampel suara beberapa individu, Dr. Andri dan tim
kemudian melakukan ekstraksi untuk mengambil parameter-parameter suaranya.
Parameter-parameter ini pula yang kemudian akan dipakai untuk menentukan
bagaimana jenis emosi manusia dilihat dari suara yang dikeluarkan/diucapkan.
Dr. Andri pada awalnya merekam suara seseorang tanpa emosi, sebagai baseline.
Hal ini untuk menentukan bagaimana parameter-parameter suara tanpa emosi
tersebut. Setelah itu, dengan dibantu beberapa mahasiswa Fisika, Dr. Andri pun
merekam suara ketika marah, sedih, hingga tertawa.
Kami buat orang menjadi marah betulan dan mengeluarkan suara
(berbicara). Kami rekam, kami ekstraksi, dan akhirnya kita tahu bagaimana
distribusi parameter suara yang marah. Kemudian itu jadi database kita, jelas Dr.
Andri saat diwawancarai Humas Unpad beberapa waktu lalu. Setelah memiliki
database tersebut, Dr. Andri dan tim kemudian mengambil sampel kedua dengan
merekam suara beberapa aktor peran dari beberapa film. Ia merekam suara aktor
saat memerankan akting marah, sedih, serta tertawa. Suara ini kemudian
diekstraksi dan diambil parameter suaranya.
Proses ekstraksi yang dilakukan adalah untuk menentukan intonasi dan
frekuensi suaranya. Dr. Andri menjelaskan, frekuensi suara manusia biasanya
hanya memiliki 5 oktaf. Setiap oktaf memiliki range tersendiri. Ketika orang
marah, oktaf dalam suara akan naik, tetapi maksimalnya sampai 5 oktaf saja,
kata dosen kelahiran Bandung, 26 Mei 1974 tersebut.
Langkah selanjutnya, Dr. Andri membandingkan dua parameter suara dari
sampel pertama dengan sampel kedua melalui software yang dikembangkannya di
laboratorium. Kita buat software dan diprogram untuk mengenali suara acting
atau natural. Software tersebut hampir 90% mengetahui ini acting atau natural,
kata Dr. Andri.
Selain mengenali emosi, Dr. Andri juga tertarik untuk mengetahui efek
gelombang suara pada tubuh manusia. Pada tahun 2007, ia membandingkan suara
bacaan (murattal) Kitab Suci Al-Quran terhadap musik klasik dan musik terapi
relaksasi untuk digunakan sebagai terapi menurunkan stres.
Penelitian menunjukkan, suara bacaan Al-Quran memiliki tingkat
relaksasi paling baik dibanding musik klasik atau musik relaksasi lainnya,
ungkapnya.
Hal ini dibuktikan melalui penelitian tahun 2010 yang dilakukannya
terhadap beberapa naracoba anak-anak dan remaja usia sekolah (SD, SMP dan
SMA) dari sebuah Yayasan di Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang. Untuk
beberapa waktu, anak-anak ini diberikan musik yang bisa meningkatkan stres. Dr.
Andri pun melakukan perekaman otak si anak untuk mengetahui bagaimana
frekuensi gelombang otak yang ditimbulkan dari musik pembangkit stres itu.
Kemudian sang anak diberikan terapi mendengarkan bacaan Al-Quran
selama tiga bulan, kemudian diperdengarkan kembali musik yang bisa
meningkatkan stres. Hasilnya menunjukkan, daya tahan anak terhadap stres pada
kesempatan kedua jauh lebih kuat daripada pada saat pemberian musik yang
pertama jika dilihat dari rekaman gelombang otaknya.
Anak yang sudah didengarkan suara bacaan (terapi) Al-Quran akan jauh
lebih tenang dan lebih tahan terhadap stres, simpulnya.
Adapun bacaan Al-Quran yang didengarkannya merupakan kumpulan
ayat-ayat yang memiliki satu kata yang sama. Dr. Andri mencari kata di dalam
Al-Quran yang bermakna positif lalu mengumpulkan bacaan (murattal) ayat-ayat
tersebut.
Lulusan program Doktor di Universit de Strasbourg, Perancis ini
mengungkapkan, efek ini muncul karena relaksivitas yang dihasilkan akibat
mendengar bacaan tersebut. Ini disebabkan setiap sel dalam otak manusia punya
frekuensi alamiah masing-masing. Pada saat otak diberikan stimulus berupa suara,
jika spektrum frekuensi suaranya itu adalah berbanding lurus dengan frekuensi
natural sel, maka si sel akan beresonansi.
Ketika resonansi itu, si sel kemudian bisa aktif atau memberikan sinyal
ke kelenjar dalam tubuh untuk mengeluarkan hormon, karena si kelenjar
kesehatan itu akan aktif hanya pada kondisi tertentu, misalnya tidur, jelas Dr.
Andri.
Pada saat mendengar bacaan Al-Quran, otak mengalami relaksasi yang
baik sehingga seolah-seolah sedang berada dalam keadaan tidur. Pada kondisi
tersebut, sel kemudian memberikan sinyal ke kelenjar dalam tubuh untuk
mengeluarkan hormon. Kondisi inilah yang dialami oleh seseorang ketika
melakukan terapi tersebut.
Lebih lanjut Dr. Andri menjelaskan, sesuatu yang dilakukan atau
didengarkan berulang-ulang juga akan memiliki efek hipnosis. Berdasarkan
kemampuan peningkatan daya tahan naracoba karena bacaan Al-Quran, ia juga
dalam penelitian pada bidang komunikasi kedokteran gigi. Pada penelitian
tersebut, Dr. Andri berperan dalam pengolahan data frekuensi dan spektrum suara
pada saat kata-kata hipnosis tersebut disampaikan kepada naracoba, serta respon
otak (rekaman elecro-encephalogram) terhadap hipnosis.*

2. Suara Musik
2.1 Pengertian
Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik
oleh seorang terapis untuk meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan
kesehatan mental, fisik, emosional dan spritual. Dalam kedokteran, terapi musik
disebut sebagai terapi pelengkap (Complementary Medicine), Potter juga
mendefinisikan terapi musik sebagai teknik yang digunakan untuk penyembuhan
suatu penyakit dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu. Jenis musik yang
digunakan dalam terapi musik dapat disesuai dengan keinginan, seperti musik
klasik, intrumentalia, slow music, orkestra, dan musik modern lainnya. Tetapi
beberapa ahli menyarankan untuk tidak menggunakan jenis musik tertentu seperti
pop, disco, rock and roll, dan musik berirama keras (anapestic beat) lainnya,
karena jenis musik dengan anapestic beat (2 beat pendek, 1 beat panjang dan
kemudian pause) merupakan irama yang berlawanan dengan irama jantung.
Musik lembut dan teratur seperti intrumentalia dan musik klasik merupakan
musik yang sering digunakan untuk terapi musik (Potter, 2005).

2.2 Tujuan
Terapi musik memberikan pelayanan bagi mereka yang dianggap perlu
untuk mendapatkannya khususnya pada penderita yang ada di YPAC, yang
mengalami hambatan fisik motorik mental intelegency maupun sosial
emosionalnya.
Dengan bermain musik diharapkan dapat merangsang dan menarik
penderita untuk mengikuti alur irama yang selanjutnya menciptakan suasana
santai, gembira yang pada akhirnya adanya perubahan yang positif dalam arti
penderita bisa melaksanakan dan mengikuti program kegiatan yang ada di terapi
musilk.
Adapun tujuan dari terapi musik secara khusus adalah : untuk menumbuh
kembangkan potensi-potensi yang ada pada penderita, serta memfungsikan sisa-
sisa kemampuan yang ada pada penderita yang berkelainan. Dengan demikian
penderita akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan merasa bisa berbuat
atau beraktivitas seperti manusia pada umumnya. Dengan diberikannya terapi
musik diharapkan dapat mengurangi atau menghilangkan ketegangan-ketegangan
penderita pada aspek sosial emosional, mental intelegency dan fisik motorilk.
Terapi musik sangat penting bagi anak yang berkelainan, karena dengan latihan
terapi musik dapat membantu perkembangan penderita yang bersifat membangun,
mendorong, menumbuhkan percaya diri, juga membentuk kepribadian si
penderita menjadi pribadi yang optimis, pantang menyerah, dan dapat menerima
kenyataan hidup dengan apa adanya. Banyak anak cacat yang merasa pesimis,
rendah diri, atau kurang mendapatkan perhatian serta kasih sayang dari
lingkungannya, sehingga timbul perasaan atau anggapan bahwa mereka itu tidak
bisa berbuat apa-apa.
2.3 Manfaat
Menurut Spawnthe Anthony (2003), musik mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Efek Mozart, adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan sebuah
musik yang dapat meningkatkan intelegensia seseorang.
2. Refresing, pada saat pikiran seseorang lagi kacau atau jenuh, dengan
mendengarkan musik walaupun sejenak, terbukti dapat menenangkan dan
menyegarkan pikiran kembali.
3. Motivasi, adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan feeling tertentu.
Apabila ada motivasi, semangatpun akan muncul dan segala kegiatan bisa
dilakukan.
4. Perkembangan Kepribadian. Kepribadian seseorang diketahui
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh jenis musik yang didengarnya selama
masa perkembangan.
5. Terapi, berbagai penelitian dan literatur menerangkan tentang manfaat musik
untuk kesehatan, baik untuk kesehatan fisik maupun mental. Beberapa
gangguan atau penyakit yang dapat ditangani dengan musik antara lain :
kanker, stroke, dimensia dan bentuk gangguan intelengisia lain, penyakit
jantung, nyeri, gangguan kemampuan belajar, dan bayi prematur.
6. Komunikasi, musik mampu menyampaikan berbagai pesan ke seluruh
bangsa tanpa harus memahami bahasanya. Pada kesehatan mental, terapi
musik diketahui dapat memberi kekuatan komunikasi dan ketrampilan fisik
pada penggunanya.

2.4 Hasil Riset


Menurut hasil penelitian ilmiah dari berbagai macam pakar seperti dokter ahli
syaraf, psikolog, dokter anak, dokter kebidanan, menyampaikan bahwa:
1. Sudah ada proses belajar sejak dalam kandungan. Rahim ibu lebih
menyerupai ruang kelas dari pada anggapan selama ini hanya sebagai
ruang tunggu.
2. Janin telah dapat mendengar secara jelas pada usia enam bulan dalam
kandungan, sehingga ia dapat menggerak-gerakkan tubuhnya sesuai
dengan irama nada suara ibunya atau cara ibunya berbicara.
3. Janin juga mampu untuk belajar sedikit mengenai musik pada usia 4/5
bulan. Artinya: secara pasti janin dapat bereaksi terhadap bunyi dan
melodi dengan cara berbeda-beda terhadap ritme atau irama musik.
Misalnya: Jika kita memutar lagu berirama lembut, maka janin yang
sedang gelisah sekalipun akan merasa tenang atau relaks. sebaliknya jika
kita memutar lagu-lagu dengan irama cepat/ lagu-llagu Pop atau Rock,
maka janin yang paling tenangpun akan mulai menendang secara aktif
bergerak.
4. Janin dalam kandungan sudah memiliki perasaan, kesadaran, dan daya
ingat.
5. Janin dalam kandungan yang diberi rangsangan suara termasuk Musik
secara teratur dan terus-menerus ternyata mampu memacu kecerdasan bayi
setelah lahir.

2.5 Teknik dan Prosedur


Terapi musik tidak selalu membutuhkan kehadiran ahli terapi, walau
mungkin membutuhkan bantuannya saat mengawali terapi musik. Untuk
mendorong peneliti menciptakan sesi terapi musik sendiri, berikut ini beberapa
dasar terapi musik yang dapat anda gunakan untuk melakukannya.
1. Untuk memulai melakukan terapi musik, khususnya untuk relaksasi,
peneliti dapat memilih sebuah tempat yang tenang, yang bebas dari
gangguan. Peneliti dapat juga menyempurnakannya dengan aroma lilin
wangi aromaterapi guna membantu menenangkan tubuh.
2. Untuk mempermudah, peneliti dapat mendengarkan berbagai jenis musik
pada awalnya. Ini berguna untuk mengetahui respon dari tubuh responden.
Lalu anjurkan responden untuk duduk di lantai, dengan posisi tegak dan
kaki bersilangan, ambil nafas dalam dalam, tarik dan keluarkan
perlahan lahan melalui hidung.
3. Saat musik dimainkan, dengarkan dengan seksama instrumennya, seolah
olah pemainnya sedang ada di ruangan memainkan musik khusus untuk
responden. Peneliti bisa memilih tempat duduk lurus di depan speaker,
atau bisa juga menggunakan headphone. Tapi yang terpenting biarkan
suara musik mengalir keseluruh tubuh responden, bukan hanya bergaung
di kepala.
4. Bayangkan gelombang suara itu datang dari speaker dan mengalir ke
seluruh tubuh responden. Bukan hanya dirasakan secara fisik tapi juga
fokuskan dalam jiwa. Fokuskan di tempat mana yang ingin eneliti
sembuhkan, dan suara itu mengalir ke sana. Dengarkan, sembari
responden membayangkan alunan musik itu mengalir melewati seluruh
tubuh dan melengkapi kembali sel sel, melapisi tipis tubuh dan organ
dalam responden.
5. Saat peneliti melakukan terapi musik, responden akan membangun metode
ini melakukan yang terbaik bagi diri sendiri. Sekali telah mengetahui
bagaimana tubuh merespon pada instrumen, warna nada, dan gaya musik
yang didengarkan, responden dapat mendesain sesi dalam serangkaian
yang telah dilakukan sebagai hal yang paling berguna bagi diri sendiri.
6. Idealnya, peneliti dapat melakukan terapi musik selama kurang lebih 30
menit hingga satu jam tiap hari, namun jika tak memiliki cukup waktu 10
menitpun jadi, karena selama waktu 10 menit telah membantu pikiran
responden beristirahat (Pandoe,2006).

2.6 Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Terapi Musik


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam terapi musik :
1. Hindari interupsi yang diakibatkan cahaya yang remang-remang dan hindari
menutup gorden atau pintu.
2. Usahakan klien untuk tidak menganalisa musik, dengan prinsip nikmati musik ke
mana pun musik membawa.
3. Gunakan jenis musik sesuai dengan kesukaan klien terutama yang berirama
lembut dan teratur. Upayakan untuk tidak menggunakan jenis musik rock and
roll, disco, metal dan sejenisnya. Karena jenis musik tersebut mempunyai
karakter berlawanan dengan irama jantung manusia.

TERAPI AROMATIK

1. Pengertian Terapi Aromatik


Aromaterapi ialah istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan alternatif yang
menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak
esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk
memengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan
praktik pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan.
Minyak esensial berbeda susunan kimianya dari produk herbal lainnya karena
proses distilasi yang hanya memulihkan fitomolekul ringan. Dalam penulisannya
aromaterapi kadang ditulis aroma terapi atau aromatherapy atau aroma therapy.
Aromaterapi sudah ada sejak 6000 tahun yang lalu. Kata "aromaterapi" digunakan
oleh kimiawan Perancis Rene-Maurice Gattefosse pada tahun 1920-an, yang
mencurahkan hidupnya untuk meneliti sifat penyembuhan minyak esensial setelah
musibah laboratorium parfumnya.
Namun, dalam perkembangannya aroma terapi tidak hanya berbentuk cairan
essential saja. Namun, dalam beragam bentuk. Berikut berbagai bentuk aroma terapi.
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari minyak murni
untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat,
menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga. Aromaterapi memiliki manfaat yang
sangat beragam, mulai dari pertolongan pertama sampai membangkitkan rasa gembira
(Koensoemardiyah,2009).
2. Tujuan Terapi Aromatik
Sebetulnya tujuan dari aroma terapi adalah mengambil manfaat minyak atsiri
yang berasal dari tumbuhan yang mengandung zat atau bahan aktif yang digunakan oleh
tumbuhan tersebut untuk mempertahankan diri terhadap serangan dari luar, misalnya
hama atau serangga. Zat tersebut tidak lain adalah hormon tumbuhan. Dietrich Gumbel
dari Jerman pernah meneliti tumbuhan dan menemukan bahwa secara fisiologi manusia
dan tetumbuhan punya kesamaan dalam hal hormon, enzim, dan susunan kimia di dalam
tubuh.
Hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa bagian atas tumbuhan memiliki efek
penyembuhan pada bagian kepala manusia dan menembus epidermis (bagian atas) kulit.
Bagian ranting dan daun mempunyai efek penyembuhan pada jantung dan paru-paru dan
menembus dermis (bagian tengah) kulit. Sementara itu, bagian akar dan kayu berkhasiat
menyembuhkan bagian perut manusia (Kulsum & Gusmailina, 2009 dalam Anonim,
2003).

3. Macam-Macam Jenis Aromatik dan Manfaatnya


Jenis Wangi Manfaat
No.
Aromatik
1 Alang-alang Aroma ini dapa membuat kulit terasa lebih berkilau, eksotis, dan menarik.

2 Basil Basil dapat membantu mengatasi beberapa keluhan seperti; sakit perut,
kejang otot dan pegal linu, masalah pernapasan, flu dan demam, lelah
mental, sakit kepala, sulit konsentrasi dan mudah gugup.

3 Bergamot Dapat menormalkan juga mengencangkan kulit.


4 Cedarwood Untuk infeksi pernapasan dan saluran kencing, penyegar bagi kulit
berminyak dan pori-pori tersumbat, ketombe dan gatal-gatal.
5 Cendana Dapat menstabilisasi dan menenangkan emosi.
6 Chammomile Dapat membantu hampir semua permasalahan kulit seperti jerawat, alergi,
Roman luka bakar, eksim dan peradangan kulit.
7 Chamomile Aroma Chamomile dapat memberikan efek menenangkan, serta menangkal
radikal bebas yang bisa menyebabkan penuaan.
8 Clary sage Menenangkan juga dapat menguatkan serta membersihkan pikiran.

9 Clove Membantu mengurangi masalah sakit gigi, diare, kudis, kurap dan kadas.

10 Cubeb Dapat membantu penyembuhan penyakit anorexia, selulit dan kurang nafsu
makan.
11 Cypress Dapat mengatasi tekanan darah rendah, system sirkulasi, wasir, selulit serta
mengurangi keringat yang berlebihan dari dalam tubuh. Juga bisa untuk
revitalisasi, obat pengkelat. Selain itu juga dapat menghilangkan bengkak,
mengurangi sakit kram pada saat menstruasi, tapi sebaiknya hindari pada 1-
3 bulan masa kehamilan.
12 Eucalyptus Aroma Eucalyptus dapat digunakan untuk membersihkan,
menyeimbangkan, menyegarkan, dan menstimulasi kulit. Dan bisa
digunakan untuk antiseptik, obat bengkak dan membantu masalah
pernafasan.
13 Geranium Dapat mengencangkan payudara, menopause, eksim jerawat, pendarahan,
tanda melahirkan sekaligus mencerahkan kulit.
14 Ginger Ginger atau jahe, dapat melindungi tubuh dari rasa kedinginan, demam,
mual-mual, pencernaan, anti peradangan, infeksi saluran kencing, kandung
kemih, menghancurkan segala jenis parasit usus dan menormalkan tekanan
darah.
15 Grapefruit Membantu mengatasi pegal linu, menggigil, sakit kepala, flu dan demam
serta membuang racun-racun dalam tubuh. Bisa digunakan untuk
refreshing, detoksifikasi, pembersih, untuk melegakan saraf, dan
merilekskan otot.
16 Jasmine Pembangkit gairah, baik untuk kesuburan wanita, dapat mengobati
impotensi, anti-depresi, pegal linu, sakit menstruasi dan radang selaput
lendir. bisa digunakan untuk menenangkan, aprodisiak, antidepresi, tapi
sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan dan jika kulit sensitif.
17 Juniper Khusus perawatan penyempitan pembuluh arteri dan masalah-masalah
yang berhubungan dengan penyumbatan seperti peregangan pembuluh
darah, wasir dan selulit.
18 Kenanga / Bersifat menenangkan, melegakan sesak napas, berfungsi sebagai tonik
Ylang-ylang/ rambut sekaligus sebagai pembangkit rasa cinta.
19 Lavender Aroma Lavender memiliki efek menenangkan, serta membantu mereka
yang mengalami susah tidur, agar tidur lebih nyenyak. Lavender juga
menormalkan, serta membersihkan kulit. Merawat infeksi paru-paru, sinus,
vaginal termasuk jamur, radang tenggorokan, asma, kista dan peradangan
lain. Meningkatkan daya tahan tubuh, regenerasi sel, luka terbuka, infeksi
kulit dan sangat nyaman untuk kulit bayi.
20 Lemon Aroma lemon memberi efek menenangkan dan mengangkat suasana hati.
Aromaterapi lemon juga dapat mengencangkan, menstimulasi,
menyegarkan kulit. Selain baik untuk kulit berminyak, berguna pula sebagai
zat antioksidan, antiseptik, melawan virus dan infeksi bakteri, mencegah
hipertensi, kelenjar hati dan limpa yang tersumbat, memperbaiki
metabolisme, menunjang sistem kekebalan tubuh serta memperlambat
kenaikan berat badan.
21 Mandarin Menenangkan, merilekskan, memberikan sensasi kedamaian dan bisa
digunakan oleh anak-anak.
22 Mawar Aroma mawar dapat membantu mengurangi stres, kesedihan dan
menstabilisasi kondisi tubuh.
23 Orange Dapat digunakan untuk kulit berminyak, kelenjar getah bening tak lancar,
debar jantung tak teratur dan tekanan darah tinggi.
24 Patchouli Aroma Patchouli dapat membantu menenangkan dan membuat kulit terasa
lebih sensual.
25 Peppermint Aroma peppermint bisa membantu meningkatkan daya ingat dan
kewaspadaan. Cocok buat mereka yang sedang mengalami kelelahan.
Aroma Peppermint juga menyegarkan, dan menghidupkan kulit. Aromanya
juga dapat membasmi bakteri, virus dan parasit yang bersarang di
pencernaan. Melancarkan penyumbatan sinus dan paru, mengaktifkan
produksi minyak dikulit, menyembuhkan gatal-gatal karena kadas/kurap,
herpes, kudis karena tumbuhan beracun.
26 Rosemary Aroma rosemary memberi efek pada munculnya perasaan puas dan efek
positif pada mood dan kinerja, dan menurunkan tingkat hormon kortisol
yaitu hormon pemicu stres. Salah satu aroma yang manjur memperlancar
peredaran darah, menurunkan kolesterol, mengendorkan otot, reumatik,
menghilangkan 6.ketombe, kerontokan rambut, membantu mengatasi kulit
kusam sampai di lapisan terbawah. Mencegah kulit kering, berkerut yang
menampakkan urat-urat kemerahan.
27 Sandalwood Dapat membantu menyembuhkan infeksi saluran kencing dan alat kelamin,
mengobati radang dan luka bakar, masalah tenggorokan, membantu
mengatasi sulit tidur dan menciptakan ketenangan hati. Juga bisa digunakan
sebagai penyeimbang, aprodisiak, antiseptik, untuk mengobati batuk dan
radang tenggorokan.
28 Strawberry Aromaterapi Strawberry dapat meningkatkan selera makan, mengurangi
penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan kanker.
29 Tea tree Berperan sebagai tonik kekebalan yang baik mengobati penyakit paru-paru,
alat kelamin, vagina, sinus, infeksi mulut, infeksi jamur, cacar air, ruam saraf
serta melindungi kulit karena radiasi bakar selama terapi kanker.

30 Thyme Aroma Thyme dapat menyembuhkan gangguan pencernaan dan jamur,


menghancurkan cacing gelang dan cacing pita.
4. Hasil Riset
1. Penelitian yang dilakukan oleh Susan M. Wilkinson dkk (2007) yang berjudul tentang
Effectiveness of Aromatherapy Massage in the Management of Anxiety and
Depression in Patients With Cancer: A Multicenter Randomized Controlled Trial
Pijat aromaterapi tidak menunjukkan perbaikan pada ansietas pasien kanker dan/ atau
depresi dalam jangka panjang, tetapi dihubungkan dengan perbaikan penting secara
klinis hingga 2 minggu setelah intervensi.
2. Penelitian lain yang di lakukan oleh Kook Hee Rho dkk pada tahun 2005 dari korea
tenatang: Effects of Aromatherapy Massage on Anxiety and self-esteem in Korean
Elderly Women: a pilot study, menyimpulkan pijat aromaterapi memberikan efek
positif pada kecemasan dan percaya diri. Walaupun begitu, lebih objektif, untuk
tindakan medis perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di masa depan dengan desain
randomisasi placebo control
3. Susi Wilkinson dkk (1999) juga melakukan penelitian tentang pijat aromaterapi yang
berjudul An evaluation of aromatherapy massage in palliative care, disini
disimpulkan bahwa pijat dengan atau tanpa aroma terapi dari minyak esensial dapat
dilihat penurunan tingkat kecemasan. Dengan tambahan aroma tera[pi dari minyak
esensial terlihat meningkatkan efek dari pijat dan memperbaiki gelala-gejala fisik dan
psikologi semaksimal mungkin.

5. Teknik dan Prosedur Terapi Aroma Terapi


Penyerapan minyak esensial ke dalam system sirkulasi membutuhkan waktu
sekitar 30 menit untuk diserap sepenuhnya oleh system tubuh sebelum dikeluarkan
kembali melalui paru-paru, kulit dan urine dalam waktu beberapa jam kemudian
(Rachmi,2002).
Berikut ini adalah beberapa teknik yang lazim digunakan dalam aromaterapi:
1. Aromaterapi Inhalasi (menggunakan oil burner)
Penghirupan dianggap sebagai cara penyembuhan paling langsung dan paling
cepat, karena molekul- molekul minyak esensial yang mudah menguap tersebut
bertindak langsung pada organ-organ penciuman dan langsung dipersepsikan
oleh otak. Metode yang populer adalah penghirupan yang dianggap bermanfaat.
Ketika aromaterapi dihirup, molekul yang mudah menguap dari minyak tersebut
dibawa oleh arus udara ke atap hidung di mana silia silia yang lembut
muncul dari sel-sel reseptor. Ketika molekul-molekul itu menempel pada rambut-
rambut tersebut, suatu pesan elektrokimia akan ditransmisikan melalui saluran
olfactory ke dalam system limbic. Hal ini akan merangsang memori dan respons
emosional. Hipotalamus berperan sebagai relay dan regulator, memunculkan
pesan-pesan yang harus disampaikan kebagian lain otak serta bagian badan yang
lain. Pesan yang diterima itu kemudian diubah menjadi tindakan yang berupa
pelepasan senyawa neurokimia yang menyebabkan euphoria, relaks, dan sedative
(Koensoemardiyah,2009).
2. Aromaterapi Masase atau Pijat
Masase merupakan metode perawatan yang paling banyak dikenal dalam
kaitannya dengan aroma terapi. Minyak esensial mampu menembus kulit dan
terserap ke dalam tubuh, sehingga memberikan pengaruh penyembuhan dna
menguntungkan pada berbagai jaringan dan organ internal
(Koensoemardiyah,2009).
3. Aromaterapi Mandi
Mandi yang sebagian besar orang merasakan manfaatnya untuk relaksasi adalah
mandi panas yang sebelumnya telah ditambahkan persiapan wewangian yang
memiliki kasiat tertentu. Mandi dapat menenangkan dan melemaskan, meredakan
sakit dan nyeri dan juga dapat menimbulkan efek rangsangan, menghilangkan
keletihan dan mengembalikan tenaga.
4. Aromaterapi Kompres
Kompres efektif untuk penyembuhan berbagai macam sakit, nyeri otot dan
rematik, ruam-ruam dan sakit kepala. Untuk nyeri akut kompres harus diulang
ulang bila telah mencapai blood temperature, jika tidak maka kompres harus
dibiarkan pada komposisinya selama minimal dua jam dan yang lebih baik adalah
semalam (Geddes, 2000).

https://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/16/konsep-terapi-musik/
http://www.indonetwork.co.id/product/macam-macam-teknik-aromaterapi-2133491
http://xa.yimg.com/kq/groups/78262509/1800792822/name/Pendahuluan.docx
http://www.amazine.co/4130/tips-sehat-manfaat-cara-kerja-penggunaan-aromaterapi/

Anda mungkin juga menyukai