1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.J DENGAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG KRONIS PRIA
II RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA
i
PERNYATAANXEASLIANTULISAN
NIM : PO.71.20.2.18.042
Program
: Diploma IB Keperawatan Jayapura
studi
: Politekaik Kesebaian Kerries Jayapura
I»sstusi
Menyatakan dengan sebenaniya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tufts ini
adalah benar-benar merupakan basil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambil salinan tulisan atau pt iran orang lain yang saya akui sebagai
hasil tulisan atsu pikiran says sendiri.
Apabila di kemudian hari terms atau dapat di bukiikan Karya TuJis Bmiab hasil
Jayapara 21 Juni
2021 Pembuat
Pemyatam,
Mengetahui :
£'eozbimbzag Utama Pernbiinding Pen‹iamping
SAKIT JIWA
• kvWpev,S.Items.?if Um
. 19780913 200212 1 022
tV
Karya Tulis Ilmiah oleh Iren Stefani Sampebua, NIM :
PO.71.20.2.18.042, Mabasiswa D-lfi Eeperawatan Jayapura, &ngan judul
^ASURAN KEPERAWAZAN PADA PASIEN TN. J DENGAN RESIKO
PE KU KEKERASAN DI RUANG KRONIS PBIA O RUMAH SAKIT
JIWA
DAERAH ABEPURA", Telah dipertahaakan di depan dewan penguji pada
tanggal 21 Juni 2021.
Penguji Ketua
Mmg
1W4NW1997032
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PENULIS
Nama : Iren Stefani Sampebua
Tempat/Tanggal Lahir : Jayapura ,03 April 2000
Alamat : JL. Kali Acai Tanah Hitam
III. PENDIDIKAN
1. SD Inpres Kotaraja Dalam
2. SMP Negeri 2 Jayapura
3. SMA Negeri 1 Jayapura
4. D-III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang maha kuasa atas rahmat
dan karunia-nya, sehingga penulis diberi kekuatan, kesehatan serta keampuan
untuk menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada Tn.J Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Di Ruang
Kronis Pria II Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura”.
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan
Jayapura Tahun 2021.
Dalam penulis Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mendapatkan banyak bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis
berterima kasih kepada
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasihkepada :
1. Dr.Arwam Hermanus M.Z, SE.,M.Kes.,D.Min selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Jayapura.
2. Dr.Nouvy H. Warouw, S.Kep.,Ns.,MPH selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Jayapura.
3. Frengky Apay, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III
Keperawatan
4. Dr.Isak J.H Tukayo,S.Kp.,M.Sc selaku Pembimbing Utama Penulis dalam
menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Ria Anggelina, S.Kep selaku Pembimbing Pendamping Penulis dalam
menyusun Karya Tulis Ilmiah.
6. Seluruh Dosen Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Jayapura yang
telah membimbing dan mendidik penulis selama mengikuti pendidikan.
vi
7. Terkhusus Kepada Mama dan papa tercinta atas jerih payah, curahan kasih
saying, bantuan moril maupun material serta doa yang tulus demi kesuksesan
penulis.
8. Teman – teman saya khususnya Marta Wanggai ,Nur mila, Kun Mardiana,
Andika Batara yang telah menemani saya selama perkulihan,yang juga seperti
saudara(i) saya sendiri yang selalu memberi saya semangat dan motivasi
dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah.
9. Kepada teman-teman seperjuangan D-III Keperawtan Politeknik Kesehatan
Jayapura angkatan 2018 yang selalu membirikan motivasi kepada penulis.
10. Semua pihak yang telah menolong saya dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah
ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis. Penulis
tidak dapat mengembalikannya tetapi Tuhan Yang Maha Kuasa akan
mengembalikan seribu kali lipat. Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari apa yang di harapkan, oleh sebab itu saran dan kritik yang berisfat
membangun sangat pada Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi setiap orang yang
membacanya.
vii
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. J DENGAN RESIKO
PERILAKU KEKERASAN DI RUANG KRONIS PRIA II RUMAH SAKIT
JIWA DAERAH ABEPURA
Iren Stefani Sampebua
PO.71.2.02.1.80.42
Latar belakang : Resiko perilaku kekerasan merupakan seseorang yang pernah
mempunyai riwayat melakukan tindakan membahayakan diri sendiri, orang lain,
bahkan lingkungan secara fisik, emosional, atau seksual dan verbal. Seseorang
dikatakan resiko perilaku kekerasan karena ditandai dengan berbicara kasar,
sering marah-marah, mengamuk dengan diri sendiri maupun orang lain,
pandangan yang tajam, berbicara dengan nada tinggi, sering mondar-mandir.
Tujuan : Mampu melakukan pengkajian pada klien Tn.J dengan perilaku
kekerasan di Ruang Kronis Pria ll Rumah Sakit Jiwa Abepura.
Metode : yang digunakan adalah metode pemecahan masalah dengan pendekatan
proses keperawatan mulai dari pengakajian, penegakan diagnose keperawatan,
intervensi, implementasi, dan evaluasi. Asuhan keperawatan di lakukan di Rumah
Sakit Jiwa Daerah Abepura.
Hasil : pengkajian lingkungan didapatkan bahwa pasien sering marah-marah
disebabkan karena menendang anak kecil dilingkungan Rumah. Pasien sering
berbicara tidak nyambung dan kasar, mondar-mandir, mengamuk, dan berbicara
dengan nada tinggi. Tindakan keperawatan yang dilakukan melatih pasien dengan
cara mengontrol marah sesuai strategi pelaksanaan tindakan keperawatan.Hasil
evaluasi didapatkan pasien mampu menyebutkan dan mempraktikkan cara-cara
latihan mengontrol marah yang sudah diajarkan dengan baik dan benar, namun
pasien kurang mampu untuk mengaplikasikan ketika dirinya merasakan marah itu
muncul.
Kesimpulan : semua tindakan sudah dilakukan, pasien hanya mampu
mengungkapkan saat diajarkan, tidak mampu mengaplikasikan cara mengontrol
marah saat merasakan emosi atau marahnya itu muncul. Sehingga membuat
pasien tidak bisa mengontrol marahnya.
Kata kunci : Asuhan Keperawatan Resiko Perilaku Kekerasan
viii
ABSTRACT
PHYSICAL NURSING CARE FOR TN PATIENTS. J WITH DISORDERS
RISK OF VIOLENT BEHAVIOR IN THE MEN'S CHRONIC ROOM II
IN
ABEPURA REGIONAL Psychiatric Hospital
Iren Stefani Sampebua
PO.71.2.02.1.80.42
Risk of violent behavior is someone who has a history of doing actions that
endanger themselves, others, even the environment both physically, emotionally,
or sexually and verbally. Someone is said to be at risk of violent behavior because
it is characterized by speaking harshly, often getting angry, tantrums with oneself
and others, having a sharp gaze, speaking in high tones, and often pacing.
The method used is a problem-solving method with a nursing process approach
starting from assessment, nursing dsosialsis enforcement, intervention,
implementation, and evaluation. Nursing care was carried out in Regional Mental
abepura. The results of the environmental assessment showed that the patient was
often angry because her husband had left her with someone else. The patient often
speaks harshly, pacing back and forth, throws a tantrum, and speaks in a high
tone. Nursing action taken is to train patients by controlling anger according to
the strategy of implementing nursing actions.
The results of the evaluation showed that the patient was able to mention and
practice how to exercise anger control that had been taught properly and
correctly. However, the patient is less able to apply it when he feels anger
appears.
In conclusion, all actions have been carried out, the patient is only able to express
when taught, but unable to apply when he is really angry. Thus, it makes the
patient unable to control his anger.
Keywords : Nursing Care, Risk of Violent Behavior
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................iv
RIWAYAT HIDUP.........................................................................................v
KATA PENGANTAR.....................................................................................vi
ABSTRAK......................................................................................................viii
DAFTAR ISI...................................................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................3
C. Metode Penulisan............................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................5
A. Pengertian.......................................................................................5
B. Psikodinamika.................................................................................6
C. Rentang Respon Marah...................................................................6
D. Pengkajian Keperawatan.................................................................8
E. Diagnosa Keperawatan...................................................................14
F. Rencana Keperawatan.....................................................................14
G. Tindakan Keperawatan...................................................................14
H. Evaluasi Keperawatan.....................................................................16
BAB III TUJUAN KASUS.............................................................................17
A. Pengkajian Keperawatan.................................................................17
1. Identitas.....................................................................................17
2. Alasan Masuk...........................................................................18
3. Faktor Prediposisi.....................................................................18
4. Pemeriksaan Fisik.....................................................................19
5. Psikososial................................................................................20
6. Status Mental............................................................................22
x
7. Masalah Psiko Sosial dan Lingkungan.....................................24
8. Aspek Medik.............................................................................24
9. Mekanisme Koping...................................................................24
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................34
A. Pengkajian.......................................................................................34
B. Diagnosa Keperawatan...................................................................36
C. Rencana Keperawatan.....................................................................36
D. Implementasi...................................................................................37
E. Evaluasi...........................................................................................38
BAB V PENUTUP..........................................................................................40
A. Kesimpulan....................................................................................40
B. Saran..............................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................42
xi
1
BAB I
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
lain, atau merusak lingkungan. Respon tersebut muncul akibat adanya stressor,
respon ini dapat menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri orang lain
2015).
gangguan jiwa diseluruh dunia mencapai 450 juta orang, dimana sepertiganya
dan fakta bahwa hampir separuh populasi dunia tinggal di negara dimana satu
dan psikososial seperti bencana dan konflik yang dialami sehingga berdampak
timbul pada usia 18 - 45 tahun namun ada juga yang baru berusia 11 - 12
sekitar 80% di Rumah Sakit Abepura yang terhitung dari bulan januari sampai
prevelensi 2,3 per mil. Sedangkan di Sumatera Utara berada pada angka 6,3
Perawatan diri dan Menarik Diri. Dari lima masalah keperawatan diatas akan
dan sehingga di butuhkan penanganan yang berbeda pula. Kelima masalah itu
di pandang sama pentingnya dengan masalah yang satu dengan yang lain
dimana seorang individu mengalami perilaku yang dapat melukai secara fisik
kesehatan jiwa yang lebih terkordinasi dengan baik di semua unsur kesehatan.
2
penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup
sehat bagi semua penduduk. Dipapua adalah salah satu provinsi yang
kekerasan.
tetap ada, karena marah juga berguna yaitu untuk meningkatkan energi dan
yang di tekan atau pura – pura tidak marah akan mempersulit diri sendiri dan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
perilaku kekerasan.
perilaku kekerasan.
perilaku kekerasan.
3
C. Metode Penulisan
1. Studi kasus
a. Observasi
kondisi klien
keluarga dan perawat Rumah Sakit Jiwa Abepura Ruang Kronis Pria ll
b. Pemeriksaan fisik
(head to toe )
2. Studi dokumentasi
3. Studi kepustakaan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
dan tindakan yang sesuai sehingga pola ekspresi kemarahannya dapat diubah
menjadi bentuk yang bisa diterima yaitu perilaku yang sesuai, yaitu ekspresi
maka perilaku kekerasan dapat dibagi dua menjadi perilaku kekerasan secara
5
B. Psikodinamika
a. Stres
b. Cemas
j. Marah pada diri sendiri, marah pada orang lain atau lingkungan
Adaptif Maladaptif
6
a. Asertif.
orang lain memberi kelegaan pada individu dan tidak akan menimbulkan
masalah.
b. Frustasi
Respon respon yag terjadi akibat gagal mencapai tujuan yang tidak
c. Pasif
d. Agresif
dalam bentuk dektruktif dan masih terkontrol, perilaku yang tampak dapat
e. Kekerasan
kontrol dimana individu dapat merusak diri sendiri maupun orang lain.
7
D. Pengkajian Keperawatan
1. Faktor predisposisi
a. Faktor biologis
perilaku agresif.
c. Teori psikomatik
2. Faktor psikologis
8
individu berperilaku agresif karena perasaan frustasi akan berkurang
b. Teori perilaku
Kemarahan adalah proses belajar, hal ini dapat tercapai apabila tersedia
c. Eksistensi
sosialisasi.
4. Faktor presipitasi
9
Contoh stresor yang berasal dari luar antara lain:
a. Serangan fisik
b. Kehilangan
c. Kematian
Selain itu lingkungan yang padat, terlalu bisan, kritik yang mengarah pada
5. Mekanisme koping
bisa digunakan :
a. Sublimasi
10
b. Proyeksi
c. Represi
masuk ke alam sadar. Misalnya seseorag anak yag benci kepada orang
tuanya yang tidak disukainya. Akan tetapi menurut ajaran atau didikan
hal yang tidak baik dan dikutuk oleh Tuhan, sehingga perasaan benci
d. Reaksi formasi
kasar.
e. Displacement
obyek yang tidak begitu berbahaya seperti yang pada mulanya yang
11
membangkitkan emosi itu. Misalnya Timmiy berusia 4 tahun marah
dengan temannya
6. Perilaku
cepat.
Disamping itu perilaku ini dapat juga untuk pengembangan diri klien.
12
c. Memberontak
d. Perilku kekerasan
spritual.
7. Aspek biologis
rahang terkatup, tangan mengepal, tubuh menjadi kaku dan disertai reflek
cepat.
8. Aspek emosional
13
9. Aspek intelektual
pengalaman.
E. Diagnosa Keperawatan
F. Rencana Keperawatan
G. Tindakan Keperawatan
keluarga.
14
SP PASIEN SP KELUARGA
SP I pasien : SP I keluarga :
a. Mengidentifikasi perilaku kekerasan a. Mendiskusikan masalah yang di
b. Mengidentifikasi tanda dan gejala sarankan keluarga dalam merawat
c. Mengidentifikasi perilaku kekerasan pasien
yag dilakukan b. Menjelaskan pengertian perilaku
d. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan, tanda dan gejala , serta
kekerasan proses terjadinya perilaku kekerasan
e. Membuat klien mempraktekan latihan cara c. Menjelaskan cara merawat pasien
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara dengan perilaku kekerasan
fisik l ( menarik nafas dalam )
f. Mengajarkan klien memasukan latihan
mengontrol perilaku kekerasan cara fisik l
( tarik nafas dalam ) kejadwal kegiatan
Harian
SP II pasien : SP II keluarga :
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan klien a. Melatih keluarga mempraktekan
b. Melatih pasien mengontrol perilaku cara merawat pasien dengan
kekerasan dengan cara fisik ll (pukul bantal perilaku kekerasan
dan kasur) b. Melatih keluarga melakukan cara
c. Menganjurkan pasien memasukan ke merawat langsung pada pasien
dalam jadwal harian perilaku kekerasan
SP IV Pasien
a. Evaluasi kegiatan yang lalu ( sp
1,2 ) dan verbal yaitu ( latihan
ibadah dan berdoa , buat jadwal
ibadah dan berdoa )
b. Masukan jadwal kegiatan pasien
SP V Pasien
a. Evaluasi kegiatan yang lalu Sp (
1,2 ), verbal (3), spiritual
b. Latihan patuh obat
c. Masuk jadwal kegiatan pasien
15
H. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah proses berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan pada klien. Evaluasi dilakukan terus menerus pada respon klien
terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dapat dibagi
menjadi dua yaitu, evaluai proses atau vormatif dilakukan setiap selesai
melakukan tindakan, evaluasi hasil atau sumatif dilakukan dengan
membandingkan respon klien pada tujuan khusus dan umum yang telah
ditentukan.
a. Subjektif : semua perkataan klien terkait dengan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan keperawatan.
b. Objektif : semua data yang nyata atau yang tampak terkait dengan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan keperawatan.
c. Analisa : tingkat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
keperawatan
d. Planning : rencana tindak lanjut yang ditujukan untuk perawat dan
pasien.
16
BAB III
TUJUAN KASUS
Pada bab ini penulis akan menguraikan asuhan keperawatan pada Pasien
Tn.J dengan Resiko perilaku kekerasan di Ruang Kronis Pria II. Rumah Sakit
Jiwa Abepura Keperawatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 mei 2021 sampai
A. Pengkajian Keperawatan
Data yang diperoleh penulis dari wawancara dan observasi dengan klien,
1. Identitas
f. Pekerjaan :-
17
2. Alasan Masuk
rumah, dan pasien sering kali berbicara sendiri dan tidak nyambung.
3. Faktor Prediposisi
b. Psikologis,
18
c. Perilaku
d. Sosial budaya
Tertutup ( pasif agresif ) dan control sosial yang tidak pasti terhadap
( permissive )
e. Spiritual
b. Kegiatan ibadah
4. Pemeriksaan Fisik
Dari hasil pemeriksaan fisik pada klien di dapat data dan tanda – tanda
b. Nadi : 94 x/m
d. Pernapasan : 22 x/m
19
5. Psikososial
a. Genogram
Keterangan
Laki – laki :
Perempuan :
Klien :
Meninggal :
Garis keturunan :
20
a. Konsep diri
laki laki
dalam keluarganya.
dirinya di RSJ
b. Hubungan sosial
21
c. Spiritual
music Keybord)
6. Status Mental
b. Pembicaraan
mengejeknya
c. Aktifitas Motorik
Klien tampak mondar mandir tidak jelas tujuanya, jari –jari dan tangan
d. Afek
Afek Klien labil saat berinteraksi dengan sesama pasien klien sesekali
22
f. Proses pikir
g. Isi pikiran
h. Memori
j. Kemampuan penilaian
keputusan sederhana
Pada saat dikaji Klien mengatakan banyak perubahan yang terjadi pada
Dirinya sendiri
23
7. Masalah Psiko Sosial dan Lingkungan
diasingkan.
Pada saat dikaji klien mengatakan tidak ada masalah antara dirinya
tuanya
8. Aspek Medik
9. Mekanisme Koping
a. Koping adaptif
24
b. Koping Maldaptif
c. masalah ekonomi
pada saat dikaji klien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan
e. kurang pengetahuan
pada saat dikaji klien mengatakan jika klien kurang paham tentang
penyakit jiwa yang diderita dan mengatakan kalau dirinya baik – baik
saja.
25
Analisa Data
26
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn.J
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki Ruangan : Pria Kronis 2
No . Register : 002194 Diagnosa : Resiko Perilaku Kekerasan
27
KH : berikutnya
1. Klien dapat
mengungkapkan
perasaan
2. Klien dapat
mengungkapkan
penyebab perasaan
jengkel/kesal ( dari diri
sendiri )
28
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Tn.J
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki Ruangan : Pria Kronis 2
No . Register : 002194 Dsosialsa : Resiko Perilaku Kekerasan
29
II. Fase kerja
“ apa yang menyebabkan bapak merasa kesal, A.: klien mampu berkenalan
apa penyebabnya “ dengan orang lain
“ pada saat bapak sedang kesal, apa yang bapa
rasakan ? “ P. : SP 1 tuntas lanjutkan SP 2,3 P
“ apakah bapak merasa kesal, mata melotot,
tangan mengepal”
“ ada beberapa cara mengatasi kesal bapak,
salah satu caranya fisik jadi, mengeluarkan
kesal lewat kegiatan fisik, dari beberapa cara
tadi bagaimana kalau kita belajar salah
satunya.”
“ begini bapak jika ada rasa kesal tadi sudah
bapak rasakan maka bapak berdiri, lalu Tarik
napas dari hidung, tahan sebentar lalu
dikeluarkan nafas perlahan – lahan melalui
mulut, sekarang bapak lakukan lagi,,,, coba
lakukan,,, bagus bapak, bapak bisa
melakukannya. Bagaimana perasaannya ?
30
tentang cara yang lama, untuk mengontrol
perasaan rasa kesal/marah dengan cara memukul
bantal atau Kasur ? “
“ bapak gimana besok kita ngobrol ya ? disini
lagi, gimana bapak ? “
“ kira – kira besok jam 09:00 ya bapak kita
ngobrolnya ? “
31
1
CATATAN PERKEMBANGAN
Dx Tanggal
O : klien tampak
- Wajah datar
P : intervensi dilanjutkan
15:45 Sp 2
P : intervensi dilanjutkan
16:22 SP 3 pasien :
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
klien
b. Mengevaluasi mengontrol perilaku
kekerasan secara fisik l dan ll
c. Melatih klien mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara verbal yaitu meminta
yang baik, menolak dengan baik dan
mengungkapkan perasaan
d. Menganjurkan klien memasukan jadwal
kegiatan harian
P: intervensi dilanjutkan
32
2 8/05/2021 14:15 SP I pasien :
a. Mengidentifikasi perilaku
kekerasan
b. Mengidentifikasi tanda dan
gejala
c. Mengidentifikasi perilaku
kekerasan yag dilakukan
d. Menyebutkan cara mengontrol
perilaku kekerasan
e. Membuat klien mempraktekan
latihan cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara fisik l
( menarik nafas dalam )
15:00 Sp 2
bimbingan perawat.
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
33
BAB IV
PEMBAHASA
yang dilaksanakan.
Selain itu akan dibahas mengenai kesenjangan yang ada pada saat
sampai dengan 8 mei 2021 di Ruang Kronis Pria II Rumah Sakit Jiwa Abepura.
A. Pengkajian
Perilaku Kekerasan sesuai dengan tinjauan kasus pada pengkajian Tn.J umur
26 tahun dengan Resiko Perilaku Kekerasan, klien masuk rumah sakit diantar
keluarga, karena menendang anak- anak kecil dilingkungan rumah, dan pasien
sering kali berbicara sendiri dan tidak nyambung. Selanjutnya pada tahap ini
penulis akan membandingkan antara teori dengan kasus yang ditemukan pada
klien.
34
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku kekerasan
kasus yang ditemukan pada klien Tn.J mempunyai kesamaan yaitu dari
faktor psikologis, semasa kecil sampai saat ini klien sering mendapat
biasa mendapat aniaya fisik dan biasa dimarahi orang tua, klien
sebelumnya juga pernah masuk Rumah Sakit Jiwa tetapi setelah keluar
klien tidak meminum obat secara teratur, sehingga membuat klien kambuh
tidak nyambung.
sedangkan pada Tn.J masalah keperawatan utama adalah resiko tinggi perilaku
kekerasan, karena penulis dan perawat ruang akut pria yang memberi data-
pembicaraan klien yang berbelit- belit dan sumber dari keluarga tidak ada.
informasi dari perawat Ruang Kronis pria II Di Rumah Sakit Jiwa Abepura.
35
B. Diagnosa Keperawatan
tinggi perilaku kekerasan yaitu didapat dari data klien Tn.J yang menyebutkan
klien sering bicara dengan nada tinggi jika ada yang mengejeknya. Klien
dilingkungan rumah.
C. Rencana Keperawatan
mengacu dan sesuai pada teorinya yang ada sehingga pembuatan perencanaan
tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. Pada kasus Tn.J dibuat
umum dan tujuan khusus menemukan kriteria hasil dan rencana keperawatan.
Tujuan umum dapat tercapai jika serangkaian tujuan khusus telah tercapai.
36
keperawatan jiwa sehingga penulis dapat menuliskan daftar perencanaan
D. Implementasi
klien saat ini. Dari beberapa diagnosa keperawatan yang ditemukan penulis
SP1 SP2
Membina hubungan saling Mengevaluasi jadwal kegiatan
percaya dengan memberikan salam harian klien Melatih pasien mengontrol
setiap berinteraksi, mengidentifikasi perilaku kekerasan dengan cara fisik II
perilaku kekerasan dan I (pukul bantal atau
mengindentifikasi tanda dan Kasur),menganjurkan pasien
mengontrol perilaku kekerasan, memasukan kejadwal harian
Membantu klien mempraktekan
latihan cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara fisik I
(menarik nafas
dalam).menganjurkan klien
memasukan latihan mengontrol
perilaku kekerasan secara fisik I
( Tarik nafas dalam) kejadwal
kegiatan harian.
SP3
Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian klien, Mengevaluasi
mengontrol perilaku kekerasan
secara fisik I dan II, Melatih
mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara verbal yaitu meminta
yang baik, menolak dengan baik
dan mengungkapkan perasaan,
menganjurkan klien memasukan
kejadwal kegiatan harian
37
E. Evaluasi
Sesuai dengan tujuan khusus yang telah dicapai oleh klien Tn.J maka
evaluasi yang telah dicapai adalah dsosialsa keperawatan yang utama yaitu
mengontol perilaku kekerasan dengan cara fisik I (menarik nafas dalam) dan
secara mandiri selain itu SP yang telah diajarkan sudah dimasukan kejadwal
kegiatan harian
untuk klien dan perawat, serta evaluasi dalam setiap tindakan keperawatan
38
Faktor pendukung penulis melakukan evaluasi yaitu klien yang
perawat dan faktor penghambatnya yaitu tidak adanya dukungan dari keluarga
39
BAB V
PENUTU
A. Kesimpulan
temukan data – data yang terkait dengan masalah klien yaitu resiko tinggi
perilaku kekerasan. Terdapat faktor prediposisi yaitu massa lalu klien yang
umum dan tujuan khusus, kriteria evaluasi dan rencana tindakan keperawatan.
telah dilakukan.
yang pertama resiko perilaku kekerasan belum dapat teratasi itu terbukti
B. Saran
( Arif.2006 )
41
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2008 Buku Teori dan Aplikasi Pendidikan Keperawatan Jiwa;
Yogyakarta
Hemawatiaj,2008. “Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Jiwa. Jakarta : Trans Info Media
Keltneretal. 1999. Dan Depkes RI,2008 Buku ilmu Keperawatan Jiwa Jakarta
42
KEMENTERIAN KE9E¥¥ATAN REPUBLIK 1NDON€&€A
suuaee oxYx eautseu xesmavau
3afen Pgdartg Bzd¥fl Zt f4AdUftt Dia0fk Heram Kate 3Byapuzg Papu6 993S1
Telapon t096y) 584280, SB42B1 FakaTmlll, (0967) 584529, S8d28z
LSMBAB KONSULTASI
exleiacA«xAavATucbeataa
NIM : PO.71.20a.18.042
xAxA Pmtae4ets xzDua : na»ggii»i» s«*,
JUDUL KTI : "ASUHAN KRPERAWATAN JIWA PADA PAS&N
TNC DENGAN GAiNGGUAiN TESIKO PñRImtKW KfiXEBASAN *
M«ngetahui,
ka.Frodl D-III Keperawatan Jayapura