Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

“Autisme”

Kelompok 5

Disusun Oleh

1. Ai Cici Andriani 1800001002


2. Devi Siti Nurjanah 1800001007
3. Fahd Hudiya A.F 1800001011
4. Fitri Komalasari 1800001013
5. Sabella Putri Oktaviani 1800001030
6. Sena Ageng Tirtamaya 1800001031
7. Titin Yunengsih 1800001040

AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA

PURWAKARTA

TAHUN 2019/2020
AUHAN KEPERAWATAN AUTISME

A. Pengkajian
1. Identitas
Meliputi: Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
suku/bangsa, alamat, N0. MR.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang : Anak dengan autis biasanya sulit bergabung
dengan anak-anak yang lain, tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya,
menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak mata,
menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri, lebih senang menyendiri,
menarik diri dari pergaulan, tidak membentuk hubungan pribadi yang
terbuka, jarang memainkan permainan khayalan, memutar benda, terpaku
pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang sudah dikenalnya
dengan baik, secara fisik terlalu.
b. Riwayat Penyakit Dahulu : Pada kehamilan ibu pertumbuhan dan
perkembangan otak janin terganggu. Gangguan pada otak inilah nantinya
akan mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak kelak nantinya,
termasuk resiko terjadinya autisme Gangguan pada otak inilah nantinya akan
mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak kelak nantinya, termasuk
resiko terjadinya autisme. Gangguan persalinan yang dapat meningkatkan
resiko terjadinya autism adalah : pemotongan tali pusat terlalu cepat, Asfiksia
pada bayi (nilai APGAR SCORE rendah < 6 ), komplikasi selama persalinan,
lamanya persalinan, letak presentasi bayi saat lahir dan erat lahir rendah ( <
2500 gram)
c. Riwayat Kesehatan Keluarga (RKK)
Dilihat dari faktor keluarga apakah keluarga ada yang menderita autisme.
3. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola Nutrisi : Penurunan nafsu makan ,Menolak mengonsumsi makanan yang
tidak halus
b. Pola aktivitas-tidur : Pola tidur tidak teratur
c. Pola Kognitif : Keterikatan yang tidak pada tempatnya dengan objek
d. Pola konsep diri : Perilaku destruktif terhadap diri sendiri dan orang lain.
Perilaku menstimulasi diri
e. Pola hubungan : Menarik diri dan tidak responsif terhadap orang tua
4. Pemeriksaan Fisik
a. Berat badan dan tinggi pengukuran, untuk menentukan apakah ia memiliki
pola pertumbuhan normal.
b. Kepala pengukuran lingkar, untuk menentukan apakah ukuran kepala normal.
Beberapa anak dengan autisme memiliki kepala larger- atau lebih kecil dari
rata-rata.
c. Pemeriksaan wajah, lengan, dan kaki, untuk mencari setiap cacat lahir .
d. Tes rutin untuk memastikan bahwa keterlambatan perkembangan tidak
disebabkan oleh gangguan pendengaran dan / atau visi masalah.
e. Evaluasi untuk cedera diri ditimbulkan. perilaku kadang-kadang merugikan
seperti wajah menampar atau kepala membenturkan disebabkan oleh infeksi
atau cedera yang mendasarinya.
f. Pengujian refleks. Anak-anak dengan autisme sering memiliki refleks yang
belum dikembangkan.
g. Latihan untuk menentukan dominasi tangan. Beberapa anak autis memiliki
perkembangan tertunda dari kanan atau kidal
5. ANALISA DATA

Data Masalah Etiologi


DS : Gangguan Identitas Diri Gangguan peran sosial
- Klien mengatakan
dirinya berubah
- Klien bingung
dengan tujuan
hidup,jenis kelami,
atau nilai nilai
ideal
- Tidak mampu
membedakan
dirinya dengan
orang lain
DO :
- Perilaku tidak
konsisten
- Penampilan peran
tidak efektif
DS : Gangguan Interaksi Hambatan perkembangan
- Klien mengatakan Sosial
tidak mengatakan
tidak nyaman
dengan
lingkungannya
DO :
- Kurang responsif
atau tertarik
terhadap
lingkungan
- Cemas
- Kontak mata
kurang
- Tidak kooperatif
DS : - Gangguan Komunikasi Hambatan individu : merasa malu
DO : Verbal
- Tidak mampu
berbicara dengan
jelas
- Tidak mampu
mendengar dengan
jelas
- Menunjukkan
respon yang tidak
sesuai
- Sulit menyusun
kalimat
- Sulit
mengungkapkan
kata-kata

DS : - Risiko Mutilasi Diri Faktor risiko Keterlambatan


DO : perkembangan
- Cemas
- Tidak percaya diri

6. DIAGNOSA KEPEAWATAN
a. Gangguan Identitas diri bd gangguan peran sosial
b. Gangguan Interaksi sosial bd hambatan perkembangan
c. Gangguan komunikasi verbal bd hambatan individu : merasa malu
d. Risiko mutilasi diri bd faktor resiko keterlambatan perkembangan
7. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tindakan Keperawatan
Diagnosa
Tujuan dan kriteria Rasional
Keperawatan Tindakan (NIC)
hasil (NOC)
Tanggal : 14 April Tanggal : 14 April 2018 Tanggal : 14 April 2018
Gangguan Identitas 2018 Pukul : 11.15 Pukul : 11.30
diri bd gangguan Pukul : 11.00 Manajemen Waham M
peran sosial Identitas 1. Pantau frekuensi
ungkapan verbal 1. Ungkapan verbal
Setelah Setelah negative akan mempengaruhi
dilakukan tindakan identitas diri klien
keperawatan selama 2 2. Pertahankan 2. Keamanan dan
x24 jam lingkungan yang kenyaman akan
memperlihatkan nyaman dan aman meningkatkann
identitas klien yang 3. Beri perawatan kebutuhan klien
dibuktikan dengan : dengan sikap 3. Perawatan
mempertahan- menghargai klien
- Klien mampu
kan privasi dan akan meningkatkan
mengungkapkan
martabat klien harga diri klien
identitas personal
4. Ajarkan keluarga 4. Penanganan gagal
secara verbal
tentang cara waham akan
- Mampu membedakan menangani klien menimbulkan
dirinya dengan orang ketika gagal kepercayaan yang
lain waham tepat dan
5. Kolaborasi menjadikan klien
dengan psikiatri lebih realistis
bila diperlukan 5. Psikiatri akan
membantu klien
dalam pemenuhan
psikologisnya
Tanggal : 14 April Tanggal : 14 April 2018 Tanggal : 14 April
2018 Pukul : 10.00 Pukul : 10.10 2018 Pukul : 10.20
Komunikasi Peningkatan komunikasi :
Gangguan
Defisit wicara
komunikasi Setelah Setelah
verbal bd dilakukan tindakan
1. Kaji bahasa yang 1. Bahasa
hambatan keperawatan selama 2
digunakan klien mempengaruhi cara
individu : x24 jam
untuk berkomuni-
merasa malu memperlihatkan
kasi dengan orang
komunikasi yang
2. Kaji kemampuan lain
efektif yang
klien dalam 2. Menentukan
dibuktikan dengan :
berbicara,menden kemampuan klien
- Mampu gar,dan dalam
menggunakan memahami dan berbicara,mendenga
bahasa verbal komunikasi r dan memahami.
maupun non dengan klien Menentukan
verbal 3. Libatkan pasien tindakan
- Mampu dalam selanjutnya
menggunakan mengembangkan 3. Melibatkan klien
bahasa isyarat rencana mampu
- Menunjukkan komunikasi meningkatkan rasa
respon yang 4. Ajarkan klien dan percaya diri
sesuai keluarga 4. Memfasilitasi
- Mampu menggunakan komunikasi dua
menyusun kartu arah yang optimal
kalimat baca,gambar,
- Mampu gerakan tubuh/ 5. Terapi wicara
mengungkapk bahasa isyarat membantu
an kata-kata 5. Kolaborasi memperudah dalam
dengan ahli terapi berkomunikasi
wicara

Tanggal : 14 April Tanggal 14 April 2018 1. Orang-oreng


2018 Jam : 13.15 terdekat klien
Jam : 13.00 Penurunan Ansietas dapat membantu
Tingkat ansietas 1. Kaji dan dalam
Risiko Mutilasi diri Setelah Setelah manfaatkan mempermudah
bd faktor resiko dilakukan tindakan sumber- melakukan
keterlambatan keperawatan selama 2 Sumber ekstemal tindakan.
perkembangan x24 jam individu (orang 2. BHSP dapat
memperlihatkan tua dan keluarga ) meningkatkan
tingkat ansietas 2. Bina hubungan kepercayaan
berkurang yang saling percaya klien terhadap
dibuktikan dengan : dan saling perawat sehingga
- Klien tidak menghormati mampu
merasa 3. Bantu untuk mengungkapkan
ketakutan mengenali hal-hal apa yang ingin
- Klien tidak yang ia cintai dan dikatakannya.
gelisah yang ia sayang, 3. Mengalihkan
karena sumber dan pentingnya perhatian
yang tidak terhadap klienterhadap apa
jelas kehidupan orang yang baik yang
lain, positif
mengesampingka
n tentang
kegagalan dalam
kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Batticaca,Fransiska B.2012.Asuhan Keperawatan Medikal Pada Klien dengan Gangguan


Sistem Persarafan.Jakarta.Salemba Medika

Black M.Joyce,Hawles Hokinson J.2014.Keperawatan Medikal Bedah.Suyapura : Fisver

Anda mungkin juga menyukai