Anda di halaman 1dari 9

1.

Diapers

a. Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) ( 2012 ), diapers adalah

popok atau lampiran yang digunakan hanya sekali pakai kemudian dibuang.

Diapers adalah popok modern yang mampu menyerap air kencing anak hingga

beberapa kali, sehingga memudahkan orang tua dan tidak perlu menganti popok

anak berkali – kali.

Diapers merupakan alat yang berupa popok sekali pakai berdaya serap tinggi

yang terbuat dari plastik dan campuran bahan kimia untuk menampung sisa-sisa

metabolisme seperti air seni dan feses ( Diena, 2009 dalam Norgitasari, 2017).

Jadi menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa diapers adalah popok

atau lampiran modern terbuat dari plastik dan campuran bahan kimia yang

memiliki daya serap tinggi untuk menampung sisa – sisa metabolisme seperti air

seni dan feses yang digunakan hanya sekali pakai.

Diapers sekali pakai telah ada di peredaran sejak 1961 ketika Victor Mills

seorang insinyur dan kemudian peneliti pada P&G terinspiras oleh cucu bayinya

untuk merancang suatu popok sekali pakai yang lebih baik.

b. Lapisan diapers

Menurut Anonim ( 2011 ) diapers dapat menampung dan menyerap urine anak

karena lapisan diapers terdiri dari :

a) Outer (Lapisan Luar)

Outer terbuat dari bahan yang anti air (waterproof) dan memiliki pori-pori

halus. Dengan adanya lapisan outer, diapers dapat menahan urine hingga

tidak bocor dan memiliki sirkulasi udara sehingga kulit bayi tetap kering dan

tidak lembab.
b) Inner (Lapisan Bagian Dalam)

Inner terbuat dari bahan yang lembut dan mudah kering, sehingga anak akan

merasa nyaman walaupun dalam keadaan buang air kecil.

c) Pocket (kantung)

Pocket terdapat diantara outer dan inner. Di dalam pocket diisi oleh insert.

d) Insert (Kain Penyerap)

Insert terbuat dari bahan yang mampu meyerap cairan berkali-kali.

c. Cara kerja diapers

Agar diapers dapat mencapai tujuannya dengan baik untuk menampung urine

anak dan memberi kenyamanan pada anak, maka diapers didesain dengan cara

kerja sebagai berikut :

a) Urine anak pertama kali akan dialirkan melalui lapisan dalam bagian diapers

melalui lapisan pelindung yang disebut topsheet.

b) Urine kemudian melewati lapisan penyerap yang terbuat dari kain polyster

mirip kain yang lembut dan efektif serta cepat menyerap dan membuang urin

menjauh dari permukaan kulit anak

c) Lapisan distribusi menangkap aliran urine dan mentransfernya ke inti

penyerapan yag menjadi tempat penyimpanan urine dalam diapers tersebut. (

https://www.pampers.co.id ), diakses pada hari Senin 20 Agustus 2018 pukul

12.33 WIB.

d. Faktor – faktor penggunaan diapers

Menurut Diena (2009) faktor – faktor yang dapat mempengaruhi pengunaan

diapers terdiri dari :

a) Faktor predisposisi ( Predisposing Factors )

1) Pengetahuan
Semakin tinggi pengetahuan ibu tentang dampak penggunaan diapers

semakin baik pula pengetahuan ibu tentang toilet training pada anaknya,

apabila anak tidak memakai diapers maka anak akan melalui masa toilet

training dengan baik. Sedangkan jika pengetahuan ibu tentang dampak

penggunaan diapers rendah maka akan berpengaruh pada perkembangan

anak dalam hal toilet training anak.

2) Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan ibu juga sangat berpengaruh dalam penggunaan

diapers pada anak usia toddler. Pendidikan akan memberikan dampak bagi

pola pikir dan pandangan ibu dalam penggunaan diapers pada anaknya.

3) Pekerjaan

Status pekerjaan mempunyai pengaruh besar dalam penggunaan diapers

pada anak. Pekerjaan ibu yang mengakibatkan ibu terlalu sibuk menjadi

alasan penggunaan diapers pada anak.

4) Tingkat sosial ekonomi

Pada keluarga dengan tingkat sosial ekonomi yang cukup akan lebih

memilih menggunakan diapers pada anaknya karena kepraktisan dan

kenyamanan dari pengunaan diapers tersebut.

b) Faktor pendukung ( Factor Enabling )

1) Banyak toko yang menjual diapers

Banyaknya toko yang menjual diapers menjadikan diapers mudah dicari

dan dibawa kemana – mana, sehingga menjadi alasan ibu untuk

menggunakan diapers pada anaknya.

2) Iklan diapers
Banyak iklan yang menawarkan kelebihan diapers dengan harga yang

murah. Ini menjadi salah satu alasan ibu menggunakan diapers untuk

anaknya.

c) Faktor pendorong ( Renforcing Factor )

1) Sikap dan kebiasaan ibu

Sikap dan kebiasaan ibu yang hidup dengan serba kepraktisan dan tidak

mau repot akan berpengaruh pada penggunaan diapers pada anak.

2) Pengaruh lingkungan masyarakat

Lingkungan mempunyai peran penting dalam penggunaan diapers pada

anak, dimana ibu akan memperhatikan anak usia toddler lain apakah masih

menggunakan diapers atau tidak. ( Diena, 2009 dalam Norigitasari,

2017 ).

e. Dampak pengunaan diapers

Menurut Anonim ( 2010 ) dampak dari penggunaan diapers antara lain:

a) Aspek fisik

Aspek fisik yang paling mempengaruhi adalah dibagian pinggul bawah

yang terkait langsung dengan penggunaan diapers tersebut adalah cara jalan

anak yang akan sedikit mengangkang atau kaki anak tidak bisa sedikit

merapat. Pada kulit atau terutama pada bokong anak akan mengalami iritasi

karena anak terbiasa menggunakan diapers setiap saat.

b) Aspek psikologis

Anak – anak yang menggunakan diapers akan mengalami kesulitan yang

lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak memakai diapers. Jika
pemakaian diapers berlangsung sampai umur 2 – 3 tahun maka anak akan

kehilangan masa toilet training dimana masa anak dapat belajar menggunakan

toilet. Sehingga di khawatirkan pada usia selanjutnya anak akan malas untuk

pergi ke toilet dan anak akan mempunyai kebiasaan mengompol.

f. Resiko penggunaan diapers

Penggunaan diapers yang secara terus menerus dapat menyebabkan resiko

pada anak, antara lain :

a) Kulit kemerahan

Kulit anak berubah menjadi kemerahan adalah gejala utama yang bisa

didapatkan anak saat terlalu sering menggunakan diapers. Kemudian kulit

kemerahan tersebut bisa berubah menjadi kulit gatal, lecet dan bahkan infeksi.

b) Infeksi saluran kemih

Karena diapers menampung air kencing sementara, maka diapers bisa

menjadi tempat penyebaran kuman dari kencing di dalam diapers. Jika anak

tidak sering ganti diapers ketika sudah penuh, maka kuman tersebut berpotensi

menimbulkan infeksi saluran kemih.

c) Infeksi kulit

Karena kulit anak yang masih sensitif dan relatif masih halus maka

pemakaian diapers yang terlalu sering dapat menyebabkan infeksi. Apalagi

jika diapers tersebut dibiarkan lembab dalam waktu yang lama, resiko

terjadinya infeksi kulit pada anak menjadi tinggi.

d) Menurunkan sistem kekebalan tubuh

Tidak hanya dapat merusak kulit, penggunaan diapers juga dapat

menurunkan sistem kekebalan tubuh anak. Hal ini dapat terjadi karena infeksi
yang sering terjadi pada anak akibat penggunaan diapers bisa mempengaruhi

sistem kekebalan tubuh sehingga mengakibatkan anak mudah sakit.

e) Ruam popok ( Diaper Rush )

Ruam popok atau diapers rush merupakan akibat akhir karena kontak terus

menerus dengan keadaan lingkungan yang tidak baik. Ruam popok atau

diapers rush ditandai dengan iritasi pada kulit yang terkena, muncul sebagai

erythema. Ruam popok atau diapers rush dapat disebabkan karena kebersihan

kulit anak yang tidak terjaga, jarang ganti popok setelah anak kencing maupun

udara atau suhu lingkungan yang terlalu panas. Ruam popok atau diapers rush

dapat dicegah dengan penggantian diapers atau popok yang rutin 2 – 3 jam

sekali. Selain itu, untuk ukuran diapers tidak membatasi ruang gerak anak.

f) Alergi

Penggunaan diapers sangat membantu dalam perawatan anak, tetapi

beberapa bayi mengalami alergi terhadap kapas, plastik, dan kain yang

menjadi komponen popok tersebut. Alergi mulanya akan menunjukan gejala

kulit meradang dan memerah seperti ruam popok. Selain itu, reaksi alergi

biasanya muncul beberapa menit setelah kulit bersentuhan dengan popok.

g) Infeksi jamur

Salah satu dampak negatif dari pemakaian diapers adalah munculnya jamur

penyebab infeksi. Hal ini disebabkan karena pemakaian diapers yang terlalu

lembab sehingga menyebabkan bakteri berkembang dalam diapers.

h) Infertilitas

Menurut jurnal penelitian Archives Of Disease Childhood, diapers berbahan

plastik yang digunakan secara berkelanjutan dapat meningkatkan suhu pada

area kantung kemaluan bagi anak laki – laki, sehingga mempengaruhi kualitas
sperma pada anak. ( http://m.merdeka.com ), diakses pada

hari Senin 3 September 2018 pukul 17.50 WIB.

g. Tips penggunaan diapers

Penggunaan diapers sekali pakai pada anak harus tepat, sehingga anak tidak

terganggu kenyamanannya. Menurut Santoso ( 2010 ) tips penggunaan diapers

pada anak antara lain :

a) Usahakan penggunaan diapers hanya pada malam hari, saat anak tidur dan

orang tua membutuhkan istirahat yang cukup.

b) Periksa diapers yang digunakan anak setiap 5 jam sekali. Jika sudah penuh,

ganti diapers anak dengan yang baru karena dapat menyebabkan ruam pada

anak jika tidak diganti selama berjam – jam.

c) Pada siang hari biarkan anak tanpa menggunakan diapers. Agar orang tua

dapat mengetahui anak berapa kali buang air kecil dalam sehari selain itu

baik untuk sirkulasi udara di sekitar area kelaminnya.

d) Selalu keringkan daerah alat kelamin anak dengan kapas bersih atau tissue

basah setiap ganti diapers atau buang air kecil maupun besar.

e) Jika terdapat ruam merah pada kulit anak, oleskan salep kulit yang

mengandung komponen zinc oxide atau salep kulit sesuai anjuran dokter.

f) Hindari pemakaian diapers sementara waktu hingga ruam merah hilang

h. Jenis – jenis diapers

Menurut Anonim ( 2014 ) jenis – jenis diapers antara lain :

a) All – in – one diapers (AIO)


All – in one diapers adalah diapers yang memiliki lapisan luar (outer)

waterproof dan lapisan penyerap yang sudah terintegrasi dalam clodi ini

(dijahit bersama). AIO ideal digunakan saat keluar rumah atau bepergian

karena lebih praktis. Kekurangannya, proses pengeringan sehabis dicuci

tergolong lama.

b) All – in – two diapers (AI2)

All – in – two diapers adalah diapers yang memiliki 2 bagian, yaitu

lapisan outer waterproof dan lapisan penyerap (soaker). Umumnya, lapisan

soaker dipasang dengan menggunakan snap, namun ada juga yg tanpa snap.

c) Pocket diapers

Pocket diapers adalah diapers berbentuk kantung yang memiliki 2

lapisan berbeda, pertama adalah lapisan inner berbahan stay dry (fleece,

suede) dan yang kedua adalah lapisan outer berbahan waterproof. Bagian

lain yg terpisah yaitu insert, diselipkan di dalam kantungnya dan berfungsi

sebagai penyerap cairan urine bayi.

d) Fitted diapers

Fitted diapers adalah diapers tanpa lapisan outer waterproof. Oleh

karena itu, penggunaannya harus disertai dengan diaper cover untuk

menghindari basah pada baju bayi. Clodi jenis ini ideal bagi bayi heavy

wetter karena seluruh bagian clodi dpt menyerap pipis.

e) Contour diapers

Counter diapers adalah diapers seperti fitted, namun tanpa menggunakan

snap ataupun velcro sebagai penutup serta tidak ada karet elastis di bagian

paha dan/atau pinggang belakang. Diperlukan snappi atau peniti untuk


menguncinya serta diaper cover untuk melapisi luarnya supaya pipis bayi

tidak bocor.

f) Prefold diapers

Prefold diapers adalah diapers berbentuk persegi panjang yang dibagi 3

bagian memanjang. Bagian samping kanan dan kiri memiliki ketebalan 4

lapis. Bagian tengah bisa memiliki 6 atau 8 lapis (lebih tebal untuk bagian

penyerapan urine bayi). Diapers ini memerlukan snappi atau peniti untuk

menguncinya, serta diaper cover.

g) Flat atau square diapers

Flat atau Square diapers adalah diapers berbentuk selembar kain dan

berbentuk bujur sangkar yang seringkali digunakan pada jaman orang tua

dan nenek kita masih kecil dulu. Bahannya bisa dari tetra, muslin atau kain

lainnya yang berdaya serap cukup. Serupa dengan Prefold diapers, diapers

ini memerlukan snappi atau peniti, serta diaper cover.

h) Popok bertali

Popok bertali adalah diapers berbentuk contour ataupun persegi panjang

namun hanya selembar dan memiliki tali di kanan kirinya sebagai pengikat.

Bahannya bisa dari tetra, kaos atau katun biasa.

( Diakses dari http://ppok.webly.com/kamus-istilah-popok.html ) pada hari

Senin, tanggal 3 september 2018 pukul 18.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai