Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENDAHULUAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DM DI PADUKUHAN NUSUPAN


TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

Disusun Oleh:
ARIYANTI EKA UTAMI
1910206042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
LAPORAN PENDAHULUAN KOMUNITAS

Kelompok :3
Hari/Tanggal : jum’at 08 october 2019

A. Latar Belakang Kegiatan


Diabetes mellitus (DM) merupakan kumpulan penyakit
metabolisme yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah
(hiperglikemia) yang disebabkan karena kegagalan sekresi insulin atau
kerja insulin. Hiperglikemia yang kronis dapat menyebabkan kerusakan
jangka panjang, ketidakfungsian dan kegagalan dari berbagai organ
seperti mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (American
Diabetes Association, 2013).
Jumlah penderita DM di dunia semakin bertambah setiap
tahunnya. Hal ini dapat disebabkan karena peningkatan jumlah populasi,
usia, prevalensi obesitas dan penurunan aktivitas fisik (Puji, 2015).
Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2017
prevalensi DM di dunia mencapai 424,9 juta jiwa dan diperkirakan akan
mencapai 628,6 juta jiwa pada tahun 2045. Indonesia merupakan negara
dengan penderita DM terbanyak ke enam di dunia dengan jumlah
penderita DM mencapai 10,3 juta jiwa. Diperkirakan angka tersebut akan
terus mengalami kenaikan hingga mencapai 16,7 juta jiwa pada tahun
2045.
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013
menyebutkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi DM dari tahun 2007-
2013 sebanyak 1%. Pada tahun 2007 prevalensi DM di Indonesia
sebanyak 1,1% dan meningkat menjadi 2,1% pada tahun 2013. Propinsi
Yogyakarta menempati posisi pertama dengan jumlah penderita DM
sebanyak 72 ribu jiwa.
Diabetes mellitus merupakan salah satu masalah utama kesehatan
umum. Komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit DM antara lain
gangguan pada sistem kardiovaskuler seperti atherosklerosis, retinopati,
gangguan fungsi ginjal dan kerusakan syaraf. Selain itu, DM dapat
menyebabkan terjadinya kecacatan maupun kematian. Orang yang
terkena DM mempunyai resiko dua puluh kali lebih besar mengalami
amputasi daripada orang yang tidak memiliki penyakit DM. Managemen
DM yang kurang baik dapat menimbulkan komplikasi yang serius dan
dapat menyebabkan kematian (Wazaify et al., 2011). Untuk
mengendalikan penyakit DM banyak cara dilakukan seperti edukasi,
perencanaan makan, latihan jasmani, dan penggunaan obat-obatan, baik
oral maupun insulin.
Berdasarkan hasil pengkajian dari rt 1,2,3 didapatkan 8%
menderita penyakit diabetes militus. Selain itu juga telah dilakukan
wawancara pada salah satu warga perempuan ia mengatakan mempunyai
penyakit DM tetapi tidak pernah memeriksa secara ritin ke puskesmas dan
jarang melakukan cek gula darah ia juga mengatakan tidak mengetahui
cara mengatur pola makannya dan ia juga kurang mengetahui tentang
penyakit tersebut.
B. Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan pada Usia Dewasa di Rt 1,2,3
Nusupan tentang Diabetes Militus.
C. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan, diharapkan warga nusupan
dapat mengetahui tentang Diabetes Militus.

D. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan selama 35 menit,
diharapkan warga dapat menjelaskan tentang:
1. Pengertian Diabetes Militus
2. Penyebab Diabetes Militus
3. Tanda dan Gejala Diabetes Militus
4. Komplikasi Diabetes Militus
5. Pencegaha Diabetes milotus
6. Penatalaksanaan Diabetes Militus
E. Sasaran
kelompok usia dewasa atau warga di desa Nusupan Trihanggo Gamping Sleman
Yogyakarta.
F. Rancangan Kegiatan
1. Topik : Penyuluhan tentang Diabetes Militus
2. Metode : Ceramah , diskusi, leaflet
3. Media : Power point, poster, video
4. Alat : LCD, layar, laptop, dan michrophone
5. Waktu Pelaksanaan : 60 Menit
6. Hari/tanggal : Senin, 4 November 2019
7. Pukul : 08.00 WIB
8. Tempat : SDN Tuguran
9. Penanggung Jawab : Muhammad Taufiq Ridwan
Penyaji : Ariyanti Eka Utami
MC : Ayu
Notulen : Siska
Sie Konsumsi : - Fitri
: - Fera
Sie Perlengkapan : - Ilham
: - taufik
Dokumentasi : - Fatma
: - Ari
10. Tata Tempat

Layar

Operator

Penyaji

Dosen

Peserta

G. Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Penanggung Jawab
Sasaran
1 Pembukaan 2 menit 1. Menjawa
1. Memberikan salam b salam
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran 2. Mendeng
3. Menyebutkan pokok bahasan arkan dan
yang akan di sampaikan memperhatika
4. Appersepsi n
5. Kontrak Waktu
2 Pretest 8 menit Menjawab
pertanyaan
3 Pelaksanaan materi penyuluhan secara 10 Menyimak dan
berurutan dan terartur menit memperhatikan
Materi
1. Pengertian Diabetes Militus
2. Penyebab Diabetes Militus
3. Tanda dan Gejala Diabetes
Militus
4. Komplikasi Diabetes Militus
5. Pencegaha Diabetes milotus
Penatalaksanaan Diabetes Militus
4 Evaluasi: 5 menit Bertanya dan
1. Bertanya pada audience tentang menjawab
materi yang telah dijelaskan pertanyaan
2. Memberikan kesempatan kepada
audience untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
3. Memberi kesempatan kepada
audience untuk bertanya
5 Posttest 8 menit
Menjawab
pertanyaan
6 Penutup 2 menit Menjawab
1. Menyimpulkan materi yang telah salam
disampaikan
2. Mengucapkan Terimah Kasih
3. Mengucapkan salam

H. Jenis kegiatan
1. Perencanaan
a. Perencanaan
1) Pengkajian
2) Pengumpulan data dan perumusan masalah
3) Pengumpulan materi
4) Penyusunan acara dan koordinasi
5) Persiapan alat
b. Undangan
1) Peserta : 28 orang
2) Pembimbing PPN-PSIK UNISA : 2 orang
3) Mahasiswa PPN-UNISA :10 orang
Total peserta : 40 orang

2. Pelaksanaan
Teknik pelaksanaannya antara lain:
a. Tahap persiapan
1) Pengkajian
2) Pengumpulan data dan perumusan masalah
3) Pengumpulan materi
4) Penyusunan acara dan koordinasi
5) Persiapan alat
b. Tahap pelaksanaan
1) Datang mengikuti acara perkumpulan yang dilakukan warga
2) Setting tempat disusun sedemikian rupa seperti rencana.
3) Acara dibuka dan dilanjutkan pre test. Selanjutnya penyajian materi
mengenai hipertensi. Dilakukan post test dan dilanjutkkan diskusi serta
tanya jawab.
4) Penutupan

I. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Membuat Laporan Pendahuluan yang sudah disiapkan sejak 2 hari sebelum
melakukan pendidikan kesehatan.
2. Kriteria Proses
Partisipan berperan aktif dalam proses pendidikan kesehatan dan diskusi.
3. Kriteria Hasil

Demikian laporan pendahuluan ini penulis susun sebagai laporan atas kegiatan yang
akan penulis laksanakan.

Sleman, 04 November 2019

Sasaran Penyuluh

WARGA NUSUPAN ARIYANTI EKA U

Mengetahui,
Pembimbing Praktik Lapangan
Keperawatan Komunitas

Tiwi Sudyasih S.Kep.Ns. M.Kep


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIABETES MILITUS (DM) DI


PADUKUHAN NUSUPAN TRIHANGGO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Oleh:

ARIYANTI EKA UTAMI


( 1910206042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG DIABETES MILITUS (DM)
DI DESA NUSUPAN TRIHANGGO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA
A. Identifikasi Masalah
Diabetes mellitus (DM) merupakan kumpulan penyakit metabolisme
yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) yang
disebabkan karena kegagalan sekresi insulin atau kerja insulin.
Hiperglikemia yang kronis dapat menyebabkan kerusakan jangka
panjang, ketidakfungsian dan kegagalan dari berbagai organ seperti mata,
ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (American Diabetes
Association, 2013).
Jumlah penderita DM di dunia semakin bertambah setiap tahunnya. Hal
ini dapat disebabkan karena peningkatan jumlah populasi, usia, prevalensi
obesitas dan penurunan aktivitas fisik (Puji, 2015). Menurut International
Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2017 prevalensi DM di dunia
mencapai 424,9 juta jiwa dan diperkirakan akan mencapai 628,6 juta jiwa
pada tahun 2045. Indonesia merupakan negara dengan penderita DM
terbanyak ke enam di dunia dengan jumlah penderita DM mencapai 10,3
juta jiwa. Diperkirakan angka tersebut akan terus mengalami kenaikan
hingga mencapai 16,7 juta jiwa pada tahun 2045.
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menyebutkan
bahwa terjadi peningkatan prevalensi DM dari tahun 2007-2013 sebanyak
1%. Pada tahun 2007 prevalensi DM di Indonesia sebanyak 1,1% dan
meningkat menjadi 2,1% pada tahun 2013. Propinsi Yogyakarta
menempati posisi pertama dengan jumlah penderita DM sebanyak 72 ribu
jiwa.
Diabetes mellitus merupakan salah satu masalah utama kesehatan umum.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit DM antara lain gangguan
pada sistem kardiovaskuler seperti atherosklerosis, retinopati, gangguan
fungsi ginjal dan kerusakan syaraf. Selain itu, DM dapat menyebabkan
terjadinya kecacatan maupun kematian. Orang yang terkena DM
mempunyai resiko dua puluh kali lebih besar mengalami amputasi
daripada orang yang tidak memiliki penyakit DM. Managemen DM yang
kurang baik dapat menimbulkan komplikasi yang serius dan dapat
menyebabkan kematian (Wazaify et al., 2011). Untuk mengendalikan
penyakit DM banyak cara dilakukan seperti edukasi, perencanaan makan,
latihan jasmani, dan penggunaan obat-obatan, baik oral maupun insulin
(Ruslianti, 2008).
Berdasarkan hasil pengkajian dari rt 1,2,3 didapatkan 8% menderita
penyakit diabetes militus. Selain itu juga telah dilakukan wawancara pada
salah satu warga perempuan ia mengatakan mempunyai penyakit DM
tetapi tidak pernah memeriksa secara ritin ke puskesmas dan jarang
melakukan cek gula darah ia juga mengatakan tidak mengetahui cara
mengatur pola makannya selain itu ia juga kurang mengetahui tentang
penyakit tersebut.

B. Pengantar
Bidang studi : Keperawatan Komunitas
Topik : Penyakit Diabetes Militus
Sub topik : penyakit Diabetes militus pada usia dewasa
Sasaran : warga nusupan rt 1,2,3
Hari/ tanggal : November 2019
Jam : WIB
Waktu : 40 menit
Tempat : Rumah pak dukuh Nusupan Trihanggo Sleman Yogyakarta

C. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan mengetahui
tentang penyakit Diabetes Militus (DM)

D. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan selama 20 menit, diharapkan
warga dapat menjelaskan tentang:
1. Pengertian Diabetes Militus
2. Penyebab Diabetes Militus
3. Tanda dan Gejala Diabetes Militus
4. Komplikasi Diabetes Militus
5. Pencegaha Diabetes milotus
6. Penatalaksanaan Diabetes Militus

E. Materi
Terlampir
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/tanya jawab
G. Media
1. Materi SAP
2. Power Point
3. Leaflet

H. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Sasaran
1 Pembukaan 2 menit 3. Menjawab salam
6. Memberikan salam 4. Mendengarkan dan
7. Menjelaskan tujuan pembelajaran memperhatikan
8. Menyebutkan pokok bahasan yang
akan di sampaikan
9. Appersepsi
10. Kontrak Waktu
2 Pretest 8 menit Menjawab pertanyaan
3 Pelaksanaan materi penyuluhan secara 10 Menyimak dan memperhatikan
berurutan dan terartur menit
Materi
6. Pengertian Diabetes Militus
7. Penyebab Diabetes Militus
8. Tanda dan Gejala Diabetes
Militus
9. Komplikasi Diabetes Militus
10. Pencegaha Diabetes milotus
11. Penatalaksanaan Diabetes
Militus
4 Evaluasi: 5 menit Bertanya dan menjawab
4. Bertanya pada audience tentang pertanyaan
materi yang telah dijelaskan
5. Memberikan kesempatan kepada
audience untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
6. Memberi kesempatan kepada
audience untuk bertanya
6 Posttest 8 menit Menjawab pertanyaan
7 Penutup 2 menit Menjawab salam
4. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
5. Mengucapkan Terimah Kasih
6. Mengucapkan salam

I. Lampiran Materi
1. Pengertian Diabetes Militus
2. Penyebab Diabetes Militus
3. Tanda dan Gejala Diabetes Militus
4. Komplikasi Diabetes Militus
5. Pencegaha Diabetes milotus
6. Penatalaksanaan Diabetes Militus

J. Pengesahan

Yogyakarta, 04 November 2019


Sasaran Penyuluh

Warga nusupan ARIYANTI EKA U

Mengetahui,
Pembimbing Praktik Lapangan
Keperawatan Komunitas

Tiwi Sudyasih, S.Kep., Ns., M.Kep


LAMPIRAN
DIABETES MILITUS
1. Pengertian Diabetes Militus
Diabetes Melitus adalah : sebagai suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristrik
hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerena insulin atau keduanya
American Diabetes Association. (ADA, 2010). Diabetes Melitus adalah : gangguan
metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin
atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis
mikrovaskuler, makrovaskuler dan neuropati. (Yuda Handaya, 2016 ).

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar
glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa)
darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Adapun kadar gula darah sebagai
berikut:
Bukan DM Belum Pasti DM DM

Kadar glukosa darah <110 110-199 >200


sewaktu

Kadar glukosa darah <110 110-125 >126


puasa

2. Penyebab Diabetes Militus


Penyebab resistensi pada diabetes melitus ditentukan oleh beberapa faktor, meliputi:

1. Kelainan genetik.
Diabetes melitus dapat bersifat menurun atau keturunan dari silsilah keluarga yang
mengidap diabetes. Hal ini terjadi karena DNA pada penderita diabetes melitus akan ikut
diinformasikan pada gen berikutnya yang berkaitan dengan penurunan produksi insulin.
2. Usia
Secara umum manusia mengalami penurunan fisiologis pada usia di atas 40 tahun.
Penurunan ini akan beresiko pada penurunan fungsi endokrin pankreas untuk
memproduksi insulin.
3. Gaya hidup stres.
Stres kronis akan menyebabkan seseorang mencari makanan yang cepat saji yang
banyak mengandung zat pengawet, lemak, dan gula. Hal ini akan mempengaruhi kerja
pankreas. Stres juga akan meningkatkan kerja metabolisme dan kebutuhan tubuh akan
sumber energi yang berakibat pada kenaikan kerja pankreas. Beban kerja yang tinggi
pada pankreas akan membuat pankreas mudah rusak sehingga berdampak pada
penurunan insulin.
4. Pola makan yang salah.
Kurang gizi atau kelebihan berat badan akan meningkatkan risiko terkena diabetes
melitus. Malnutrisi dapat merusak pankreas, sedangkan obesitas akan meningkatkan
gangguan kerja atau resitensi insulin. Pola makan yang tidak teratur akan berperan
pada ketidakstabilan kerja pankreas.
5. Obesitas.
Obesitas dapat mengakibatkan sel-sel beta pankreas mengalami hipertropi sehingga
berpengaruh terhadap penurunan produksi insulin. Hipertropi pankreas disebabkan
oleh peningkatan beban metabolisme glukosa pada penderita obesitas untuk
mencukupi energi sel yang terlalu banyak.
6. Infeksi.
Masuknya bakteri atau virus ke dalam pankreas akan berakibat rusaknya sel – sel
pankreas. Kerusakan ini akan berakibat pada penurunan fungsi pankreas.
3. Tanda dan Gejala Diabetes Militus
1. Rasa haus yang berlebihan
2. Sering kencing terutama malam hari
3. Banyak makan
4. Berat badan yang turun dengan cepat lemah
5. Kesemutan pada jari tangan dan kaki
6. Cepat lapar
7. Gatal-gatal
8. Penglihatan kabur
9. Gairah seks menurun
10. Luka sukar sembuh
4. Komplikasi Diabetes Militus
1. Pembuluh darah  sirkulasi yang jelek menyebabkan penyembuhan luka yang lama/ sulit
sembuh dan bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, gangrene kaki dan tangan,
impoten dan infeksi.
2. Mata  gangguan penglihatan karena kerusakan pembuluh darah ke mata sehjngga
mengakibatkan kebutaan.
3. Ginjal  gagal ginjal karena kerja ginjal terlalu berat menyaring darah.
4. Syaraf  kerusakan syaraf karena glukosa tidak dimetabolisme secara normal dank arena
aliran darah berkurang.
5. System syaraf otonom  kerusakan pada syaraf yang mengendalikan tekanan darah dan
saluran pencernaan.
6. Kulit  berkurangnya aliran darah ke kulit dan hilangnya rasa yang menyebabkan cedera
berulang.
7. Darah  gangguan fungsi sel darah putih sehingga penderita mudah terkena infeksi.
8. Jaringan ikat  glukosa tidak dimetabolisme secara normal sehingga jaringan menebal
atau berkontraksi.
5. Pencegaha Diabetes militus
1. Lakukan lebih banyak aktivitas fisik
2. Dapatkan banyak serat dalam makanan. Makanan tinggi serat antara lain buah-buahan,
sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Salah satu makanan tinggi serat
yang terbukti dapat mengendalikan diabetes adalah dedak padi atau bekatul.
3. Makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian
4. Turunkan berat badan
5. Perbanyak minum produk susu rendah lemak
6. Kurangi lemak hewani
7. Kurangi konsumsi gula
8. Berhenti merokok
9. Hindari lemak trans. Hindari mengonsumsi lemak trans (minyak sayur terhidrogenasi) yang
banyak digunakan pada produk olahan dan makanan cepat saji.
10. Dapatkan dukungan. Dapatkan teman, keluarga atau kelompok yang membantu Anda
dalam mencegah diabetes. Mereka dapat mendukung Anda dalam mempertahankan gaya
hidup sehat baru Anda.
6. Penatalaksanaan Diabetes Militus
1. Perencanaan makan
Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalamm hal
karbohidrat, protein, dan lemak sesuai dengan kecukupan gizi baik sebagai berikut:
 karbohidrat 60 – 70%
 protein 10 – 15%
 lemak 20 – 25%
jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi,umur,stress akut dan kegiatan
jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.

2. Latihan jasmani
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kalai seminggu) selama kurang lebih 30 menit
yang sifatnya CRIPE (continous, rhythmical, interval, progressive, endurance training).
Contoh olahraga ringan adalah berjalan kaki selama 30 menit, olahraga sedang adalah
berjalan cepat selama 20 menit dan olahraga berat misalnnya jogging. Gunakan alas kaki
yang tepat dan periksa kaki setiap hari sesudah melakukan latihan.
3. Pemantauan
Pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri.
4. Obat/insulin
Sarana pengelolaan farmakologis diabetes dapat berupa:
 obat hipoglikemi oral
- pemicu sekresi insulin : sulfonylurea, glinid
- penambah sensitivitas terhadap insulin : biguanid, tiazolidindion,
penghambat glukosidase alfa
 insulin
5. Pendidikan kesehatan/penyuluhan
Pendidikan diabetes adalah pendidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan dan
keterampilan bagi penderita diabetes yang bertujuan menunjang perubahan perilaku untuk
meningkatkan pemahaman penderita akan penyakitnya yang diperlukan untuk mencapai
keadaan sehat optimal dan penyesuaian keadaan psikologik serta kualitas hidup yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA

ADA. (American Diabetes Association), (2011). Standards For Medical Care In Diabetes,
Diabetes Care.

Ernawati, (2013). Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melittus Terpadu. Jakarta.


Mitra Wacana Media

Hasdianah, (2014). Mengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa dan Anak-Anak,
Jogyakarta, Nuha Medika
LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA DENGAN DIABETES MILITUS


DI PADUKUHAN NUSUPAN TRIHANGGO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Stase Keperawatan Komunitas

Disusun oleh:

ARIYANTI EKA UTAMI


1010206042

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
ASUHAN KEPERWATAN DIABETES MILITUS PADA USIA DEWASA

A. Data
Data Wawancara
- Berdasarkan hasil wawancara pada salah satu warga perempuan ia mengatakan
mempunyai penyakit DM tetapi tidak pernah memeriksa secara ritin ke puskesmas dan
jarang melakukan cek gula darah
- ia juga mengatakan tidak mengetahui cara mengatur pola makannya
- ia juga mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit tersebut.
Data Observasi
- Berdasarkan hasil pengkajian dari rt 1,2,3 didapatkan 8% menderita penyakit diabetes
militus.
B. Analisa Data
DATA MASALAH

Data Wawancara Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan


pada Usia Dewasa di Rt 1,2,3 Nusupan
- Berdasarkan hasil wawancara tentang Diabetes Militus.
pada salah satu warga perempuan
ia mengatakan mempunyai
penyakit DM tetapi tidak pernah
memeriksa secara ritin ke
puskesmas dan jarang melakukan
cek gula darah
- ia juga mengatakan tidak
mengetahui cara mengatur pola
makannya
- ia juga mengatakan kurang
mengetahui tentang penyakit
tersebut.
Data Observasi
- Berdasarkan hasil pengkajian dari
rt 1,2,3 didapatkan 8% menderita
penyakit diabetes militus.

C. Prioritas Masalah
No Masalah Kesehatan A B C D E F G H I J K Total Prioritas

1 Ketidakefektifan 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 35 3
manajemen
kesehatan Usia
Dewasa di
Padukuhan
Nusupan Rt 1,2,3
tentang Diabetes
Militus

Keterangan :
A = Resiko Terjadi G= Tempat

B = Resiko Parah H= Waktu

C= Potensi untuk pendidikan kesehatn I= Dana

D= Minat Masyarakat J=Fasilitas Kesehatan

E=Mungkin Diatasi K= Sumber daya

F= Sesuai dengan program kesehatn

Pembobotan Rentang
1= Sangat Rendah

2= Rendah

3= Cukup

4= Tinggi

5= Sangat tinggi
D. Perencanaan
DIAGNOSA NOC NIC

Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Primer:


manajemen keperawatan selama 1x
kesehatan Usia pertemuan, diharapkan Pendidikan kesehatan (5510)
Dewasa di kelompok dewasa dapat 1. Menentukan pengetahuan
Padukuhan meningkatkan pengetahuan kesehatan saat ini dan
Nusupan Rt 1,2,3 tentang diabetes militus perilaku gaya hidup pada
tentang Diabetes dengan kriteria hasil: individu, keluarga dan/atau
Militus kelompok sasaran
Primer: 2. Mengidentifikasi faktor
internal maupun eksternal
Knowledge : health behavior yang dapat meningkatkan
atau mengurangi motivasi
1. Pasien dan keluarga untuk berperilaku yang tidak
menyataan pemahaman sehat
tentang penyakit kondisi, 3. Membantu individu,
prognosis dan program keluarga dan masyarakat
pengobatan (2-3) dalam menjelaskan
2. Pasien dan keluarga mampu keyakinan dan nilai-nilai
melaksanakan prosedur tentang kesehatan
yang di jelaskan secara 4. Mengajarkan strategi yang
benar dapat digunakan untuk
(2-3) menolak perilaku yang tidak
3. Pasien dan keluarga mampu sehat
menjelaskan kembali apa
yang di jelaskan
perawat/tim kesehatan 5. Menekankan pentingnya
lainya. (2-3) pola makan yang sehat pada
4. Pasien mampu memahami individu, kelomok dan
tentang penyakit yang di keluarga
deritanya (2-3) Sekunder
5. Pasien mampu untuk
menjelaskan tentang Peningkatan kesadaran
penyakit DM (2-3) kesehatan (5515)
Sekunder:
1. Berikan pendidikan
Kepercayaan mengenai kesehatan satu per satu
kesehatan atau konseling jika
1. Merasakan pentingnya memungkinkan
mengambil tindakan
2. Merasakan ancaman jika 2. Sediakan materi informasi
tidak bertindak kesehatan tertulis yang
3. Mersasakan manfaat mudah dipahami
4. Merasakan kemampuan 3. Evaluasi pemahaman
melakukan tindakan pasien
5. Mendapatkan sumber-
sumber untuk melakukan
tindakan Tersier
Tersier: Modifikasi perilaku (4360)
pengetahuan: promosi 1. Tentukan motivasi pasien
kesehatan terhadap perlunya
perubahan perilaku
1. Sumber perawatan 2. Dukung untuk mengganti
kesehatan terkemuka (4) kebiasaan yang tidak
Perilaku patuh : diinginkan dengan
1. Mencari informasi yang kebiasaan yang diinginkan
dapat dipercaya
E. 01-PLAN OF ACTION (POA)

Planning of action (POA)


NO MASALAH TUJUAN (NOC) RENCANA SASARAN WAKTU TEMPA DANA PJ
KEGIATAN (NIC) T

1 Ketidakefekti Setelah dilakukan tindakan Primer: .warga 15.30 Rumah 300000 Ariyanti
fan keperawatan selama 1x nusupan pak rw
manajemen pertemuan, diharapkan Pendidikan kesehatan usia dewasa 28
kesehatan kelompok dewasa dapat (5510) rt 1,2,3 Nusupan
Usia Dewasa meningkatkan pengetahuan 1.Menentukan
di Padukuhan tentang diabetes militus pengetahuan kesehatan
Nusupan Rt dengan kriteria hasil: saat ini dan perilaku gaya
1,2,3 tentang hidup pada individu,
Diabetes Primer: keluarga dan/atau
kelompok sasaran
Militus Knowledge : health 2.Mengidentifikasi faktor
behavior internal maupun
eksternal yang dapat
6. Pasien dan keluarga meningkatkan atau
menyataan pemahaman mengurangi motivasi
tentang penyakit kondisi, untuk berperilaku yang
prognosis dan program tidak sehat
pengobatan (2-3) 3.Membantu individu,
7. Pasien dan keluarga keluarga dan masyarakat
mampu melaksanakan dalam menjelaskan
prosedur yang di keyakinan dan nilai-nilai
jelaskan secara benar tentang kesehatan
(2-3) 4.Mengajarkan strategi
8. Pasien dan keluarga yang dapat digunakan
mampu menjelaskan
kembali apa yang di untuk menolak perilaku
jelaskan perawat/tim yang tidak sehat
kesehatan lainya. (2-3) 6.Menekankan
9. Pasien mampu pentingnya pola makan
memahami tentang yang sehat pada individu,
penyakit yang di kelomok dan keluarga
deritanya (2-3) Sekunder
10. Pasien mampu untuk
menjelaskan tentang Peningkatan kesadaran
penyakit DM (2-3) kesehatan (5515)
Sekunder:
1.Berikan pendidikan
Kepercayaan mengenai kesehatan satu per satu
kesehatan atau konseling jika
1.Merasakan pentingnya memungkinkan
mengambil tindakan 2.Sediakan materi
2.Merasakan ancaman jika informasi kesehatan
tidak bertindak tertulis yang mudah
Mersasakan manfaat dipahami
3.Merasakan kemampuan 3.Evaluasi pemahaman
melakukan tindakan pasien
4.Mendapatkan sumber- Tersier
sumber untuk melakukan
tindakan Modifikasi perilaku
(4360)

1.Tentukan motivasi
Tersier: pasien terhadap perlunya
perubahan perilaku
pengetahuan: promosi
2.Dukung untuk
kesehatan mengganti kebiasaan
yang tidak diinginkan
2. Sumber perawatan
kesehatan terkemuka (4) dengan kebiasaan yang
Perilaku patuh : diinginkan
2. Mencari informasi yang
dapat dipercaya
LAPORAN HASIL EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN PADA KELOMPOK
LANSIA DI PADUKUHAN NUSUPAN RW 28 TRIHANGGO
GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

Disusun oleh:
ARIYANTI EKA UTAMI
1910206042

PROGRAM PENDIDIKANPROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS 'AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
LAPORAN HASIL EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
PADA KELOMPOK LANSIA DI DUSUN NUSUPAN RW 28
TRIHANGGO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

1. Hal : Penyuluhan tentang diabetes militus pada kelompok dewasa


2. Hari : Jum’at, 08 November 2019
3. Tempat : Pos Ronda Rt 3
4. Jam : 15.30 WIB
5. Susunan acara:
a. Penyuluhan tentang diabetes militus (ceramah)
b. Diskusi
c. Penutup

6. Peserta penyuluhan
a. Kelompok 3
b. Kelompok dewasa warga RW 28
7. Susunan panitia:
a. Penanggung jawab : Ariyanti Eka Utami
b. Penyaji : Ariyanti Eka Utami
c. Moderator : Fatmawati
d. Dokumentasi : Siska Aveniawati
e. Konsumsi : Fitri Febriana
F. Evaluasi Kegiatan

MASALAH FAKTOR RENCANA TINDAK


NO KEGIATAN EVALUASI
KEPERAWATAN PENDUKUNG PENGHAMBAT LANJUT

1. Ketidakefektifan 1. Penyuluhan  Pretest:  Warga yang  Waktu  Warga yang


tentang o 60% warga bingung antusias pelaksanaan tidak menderita
manajemen
diabetes ketika ditanya terhadap bisa memaparkan Diabetes militus
kesehatan Usia militus tentang Diabetes berbagai ppt karena menerapkan diit
kelompok Militus kegiatan tempatnya kecil Diabetes Militus
Dewasa di
dewasa  Postest penyuluhan dan tidak bisa di sesuai dengan yang
Padukuhan Nusupan 2. Pemeriksaan o 85% warga sudah kesehatan yang pasang proyektor. telah diajarkan.
gula darah mengatui dan sudah diadakan.  Waktu  Warga selalu
Rt 1,2,3 tentang
paham  Adanya pelaksanaan menerapkan pola
Diabetes Militus  Struktur: dukungan dan mundur setengah hidup sehat.
o Pemberitahuan bantuan dari jam dari jadwal
dilakukan 2 hari ibu - ibu kader yang diadakan.
sebelum pelaksanaan setempat
acara.
o Pengorganisasian
penyelenggaraan
penyuluhan termasuk
persiapan materi,
peralatan, pembagian
tugas dilakukan 4 hari
sebelumnya.
o Sasaran yang akan
disuluh yakni
masyarakat di Dusun
nusupan rrt 03
trihanggo sleman.
 Proses:
o Kelancaran acara
90%.
o Partisipasi masyarakat
80%.
o Jumlah peserta yang
hadir sebanyak 30
warga.
o Peserta antusias
terhadap materi yang
diberikan.
o Banyak pertanyaan
yang ditanyakan oleh
peserta.
o Tidak ada peserta
yang meninggalkan
tempat selama proses
penyuluhan
berlangsung.
 Hasil:
o Kelompok dewasa
mampu memahami
Diabetes Militus.
o Kelompok lansia
mengetahui tentang
Diabetes Militus.
o Persentase
keberhasilan
penyuluhan 95%.

Anda mungkin juga menyukai