KELOMPOK III :
A. LATAR BELAKANG
Saat ini gaya hidup modern dengan pilihan menu makanan dan cara hidup
yang kurang sehat semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga
menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penyakit degenerative (Diabetes
Melitus) adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik (kadar gula
darah tinggi) sebagai akibat dari kurangnya sekresi insulin, aktifitas insulin
ataupun keduanya. Penyakit diabetes melitus (kencing manis) bukan hanya milik
kaum lansia. Semua kalangan usia, mulai balita hingga orang dewasa, juga bisa
terjangkit salah satu jenis sindrom metabolic tersebut. Ada tiga terapi pengobatan
penyakit kencing manis. Yakni, menjalani pola hidup sehat, rutin senam diabetes,
dan minum obat. Oleh karena itu, diabetesi dianjurkan melakukan senam diabetes
secara rutin 3-4 kali seminggu. Rutin senam terbukti bisa mengontrol kadar gula
darah tubuh, agar tak bertambah tinggi ( Kamariyahs, 2011).
Dilihat dari sudut ilmu kesehatan,tidak diragukan lagi bahwa olahraga
apabila dilakukan sebagaimana mestinya menguntungkan bagi kesehatan dan
kekuatan pada umumnya. selain itu telah lama pula olahraga digunakan sebagai
bagian pengobatan diabetes melitus namun tidak semua olahraga dianjurkan bagi
pengidap diabetes melitus (bagi orang normal juga demikian) karena dapat
menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan salah satu jenis olahraga yang
dianjurkan terutama pada penderita usia lanjut adalah senam kaki.
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki data
pasien diabetes mellitus yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil data pencatatan dan
pelaporan Medical Record di seluruh rumah sakit se-Sumatera Barat, tercatat
sebanyak 500 pasien Diabetes Mellitus pada tahun 2015. Sehingga insidensi dan
prevalensi pasien yang menderita diabetes mellitus jauh lebih banyak dari jumlah
tersebut.
Berdasarkan survei yang dilakukan di puskesmas Lubuk Buaya pada tahun
2018 jumlah pengunjung yang berobat di Puskesmas Lubuk Buaya terdapat 40
yang menderita penyakit diabetes mellitus. Dimana diabetes mellitus merupakan
penyakit yang terbanyak di puskesmas lubuk buaya. Oleh karena itu kelompok
tertarik untuk melakukan penyuluhan tentang senam kaki diabetes mellitus.
Karena salah satu tujuan dilaksanakannya senam kaki adalah memperlancar
peredaran darah untuk mencegah kaki diabetes.untuk itu makalah ini membahas
tentang senam kaki pada pasien diabetes.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan klien
mampu melaksanakan senam kaki diabetes melitus.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta/klien mampu:
a. Mengerti pengertian senam diabetes melitus
b. Mengetahui tujuan senam diabetes melitus
c. Mengetahui manfaat senam diabetes melitus
d. Mengetahui langkah-langkah senam kaki diabetes mellitus.
C. PENATALAKSANAAN KEGIATAN
: Moderator : Media
: Fasilitator : Observer
: Pembimbing
D. KEGIATAN PENYULUHAN
Penutup : Mendengarkan
Menyimpulkan materi bersama
klien Mendengarkan
Melakukan evaluasi
E. PENGORGANISASIAN
1. Pelaksana
2. Uraian Tugas
a Moderator
Membuka acara
Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing
Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan
Menjelaskan kontrak waktu
Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada presenter
Mengarahkan alur diskusi
Memimpin jalanya diskusi
Menutup acara
b Presenter
Mempresentasikan materi penyuluhan dan memdemonstrasikan teknik
relaksasi genggam jari
c Fasilitator
Memfasilitasi jalanya kegiatan yaitu persiapan dan pelaksanaan
Mampu memotivasi audien untuk kesuksesan penyuluhan
Mampu mengatasi hambatan-hambatan selama acara penyuluhan
Mampu memfasilitasi kegiatan yang kurang aktif
d Observer
Mampu mengobservasi jalannya kegiatan dari awal sampai akhir
Mencatat jumlah klien yang hadir
Mencatat respon dan prilaku audien dalam kegiatan
Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan audien
Mencatat penyimpangan acara
Mencatat prilaku verbal dan non verbal selama penyuluhan
F. MATERI (TERLAMPIR)
G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Audiens menyepakati kontrak yang telah disepakati dan tersediannya
media penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a) Audiens berpartisipasi selama kegiatan.
b) Lingkungan tidak bising dan pelaksanaan sesuai dengan rencana.
c) Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
3. Evaluasi Hasil
a) Setelah mengikuti penyuluhan klien mengerti tentang pengertian senam
diabetes melitus
b) Setelah mengikuti penyuluhan klien mengetahui tujuan senam diabetes
melitus
c) Setelah mengikuti penyuluhan klien mengetahui manfaat senam diabetes
mellitus
d) Setelah mengikuti penyuluhan klien mengetahui langkah-langkah senam
kaki diabetes mellitus
J. PENUTUP
Demikianlah proposal penyuluhan ini penulis ajukan dalam rangka
memenuhi tugas Praktek Profesi Ners keperawatan medikal bedah di RSUP M.
djamil Padang, atas perhatian dan kesempatan yang diberikan penulis ucapkan
terima kasih.
MATERI
Langkah-langkah yaitu :
a. Posisikan pasien duduk tegak di atas bangku dengan kaki menyentuh lantai
b. Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke
atas lalu dibengkokan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10
kali
c. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke
atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkat ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan
secara bergantian dan diulangi sebanyak 10kali.
d. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan
buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak
10 kali.
e. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan
memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
e. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari ke depan
turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak
10 kali.
f. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke lantai.
Ulangi sebanyak 10 kali.
g. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakan
pergelangan kaki ke depan dan ke belakang. Ulangi sebanyak 10 kali.
h. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara
bergantian.
i. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran
seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya
sekali saja :
2) Robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
3) Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua
kaki.
4) Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki
lalu letakkan sobek kan kertas pada bagian kertas yang utuh
5) Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola
Kamariyahs. 2011)
DAFTAR PUSTAKA
Kamariyahs 2011 Diabetes Melitus: Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenali Gejala,
Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi. Ed.1. Jakarta: Pustaka Populer
Obor
Subekti, Imam. 2009. Buku Standar Operasional Prosedur Terapi Modalitas/
Tindakan Keperawatan Keluarga, Gerontik & Komunitas. Malang :
Poltekkes Malang.