PENYUSUN :
KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
COVER ..................................................
DAFTAR ISI .......................................... 1
PENGERTIAN LANSIA .............................. 2
GEJALA OSTEOARTHRITIS ....................... 2
BIOMEKANIK FISIOTERAPI ........................ 3
PENGERTIAN OSTEOARTHRITIS ................. 3
KLASIFIKASI OSTEOARTHRITIS .................. 4
PEMERIKSAAN FISIK ................................ 6
Inspeksi. ........................................ 6
Quick test ...................................... 6
Pemeriksaan fungsi gerak dasar............ 6
Test khusus / spesifik ....................... 6
Penegakan diagnosis ......................... 7
Rencana penatalaksanaan................... 7
Intervensi yang dilakukan ................... 8
HOME PROGRAM .................................... 9
EDUKASI ............................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .................................. 12
LAMPIRAN ............................................ 14
2
PENGERTIAN LANSIA
Menurut WHO (World Health Organization)
pada tahun 2017 di kawasan Asia tenggara
sebesar 9,8% prevalensi lansia dari seluruh
dunia meningkat pada tahun 2030 mencapai
13,7% sedangkan di tahun 2050 mencapai
20,3%. Di Indonesia di tahun 2019 meningkat
menjadi 25 juta (9,6%) dimana lansia
perempuan sekitar 10,10% dan laki-laki 9,10%.
Pada tahun 2015 sebaran penduduk lansia
menurut provinsi dengan presentase lansia
tertinggi adalah DI Yogyakarta sebesar 13,4%
dan terendah adalah Papua sebesar 2,8% (Pany
& Boy, 2019).
BIOMEKANIK FISIOTERAPI
Lutut merupakan sendi yang memiliki ciri
khas yaitu terjadinya degradasi dari tulang
rawan sendi. Salah satunya adalah osteoatritis
yang menyebabkan rasa nyeri terjadi terus-
menerus, menurun atau terbatasnya fungsi dan
rendahnya kualitas hidup (Rahmad dkk. Hlm:98,
2021).
PENGERTIAN OSTEOARTHRITIS
Osteoartritis (OA) adalah penyakit yang
ditandai dengan nyeri, kekakuan sendi, dan
fungsional akibat dari kerusakan tulang rawan
sendi. Nyeri yang timbul akibat adanya
kerusakan jaringan tulang rawan pada daerah
sendi merupakan masalah utama
muskuloskeleta khususnya bagi lansia. Selain
nyeri, kerusakan pada sendi juga
mengakibatkan kekakuan sehingga menganggu
fungsi pergerakan (Marlina, TT., 2015). Menurut
(Carter, 2011) Osteoartritis adalah gangguan
4
KLASIFIKASI OSTEOARTHRITIS
(OA)
Berdasarkan gambaran Radiografi Kellgren
dan Lawrence membagi Osteoarthritis
menjadi empat grade.
1. Grade 0 : normal
2. Grade 1 : sendi normal, terdapat sedikit
osteofit
3. Grade 2 : osteofit pada dua tempat dengan
sklerosis subkondral, celah sendi normal,
terdapat kista subkondral
4. Grade 3 : osteofit moderat, terdapat
deformitas pada garis tulang, terdapat
penyempitan celah sendi
5. Grade 4 : terdapat banyak osteofit, tidak
ada celah sendi, terdapat kista subkondral
dan sclerosis
Penjelasan :
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Statis : deformitas varus pada lutut kanan
Dinamis : gangguan pola jalan (Antalgic gait)
Quick test
Gerak aktif fleksi ekstensi lutut : nyeri dan
terbatas ada krepitasi
Penegakan Diagnosis
Activity Limitation :
- Bangkit dari duduk
- Jongkok
- Berjalan
- Naik turun tangga
- Toilet
Participation Restriction :
- Keterbatasan dalam pekerjaan
- Keterbatasan dalam beribadah
- Keterbatasan dalam olahraga
- Keterbatasan dalam rekreasi (bermain
dengan keluarga, belanja, jalanjalan)
Rencana Penatalaksanaan
Tujuan
- Jangka pendek : Untuk menggurangi
rasa nyeri
- Jangka panjang : Untuk meningkatkan
8
b. Grade 1
1. Bersepeda / cycling exercise digunakan
untuk meningkatkan kekuatan otot
tungkai tanpa menambah beban pada
tungkai
2. Neuromuscular taping yang berfungsi
untuk mengurangi nyeri
d. Grade 4
1. TENS yang berfungsi untuk mengurangi
nyeri
2. Terapi Latihan : Aktive Resissted exercise
dan free active movement berfungsi
untuk penguluran dan penguatan otot
membantu mengatasi masalah nyeri,
spasme otot, LGS terbatas dan penurunan
kekuatan otot.
HOME PROGRAM
1. Pemberian cycling exercise atau bersepeda
bertujuan untuk mengurangi adanya nyeri
yang disebabkan dari terjadinya kekakuan
sendi lutut karena berkurangnya cairan
sinovial pada sendi lutut lansia.
F : 2-3x seminggu
I : sedang
T : 10-15 menit
T : aerobik
2. Kompres hangat
Jika pasien berlebih hingga tidak dapat
melakukan latihan yang dianjurkan pasien
10
EDUKASI
1. diajarkan oleh terapis.
2. Pasien di anjurkan untuk mengompres lutut
kanan dengan handuk yang direndam dengan
air hangat.
3. Sebaiknya mengurangi pekerjaan yang
mengangkat berat atau menghindari
aktivitas yang memberikan beban pada
lutut.
4. Tidak boleh jalan atau lari terlalu lama
terutama pada saat lutut terasa nyeri.
5. Memakai deker saat beraktivitas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, dkk. (2019), Pengaruh Cycling
Exercise terhadap penurunan nyeri pada
osteoartritis di posyandu lansia
puskesmas kedungwuni II kabupaten
pekalongan. Jurnal Penelitian IPTEKS
VOL. 4 NO.2 Juli 2019, HAL:198-208.
LAMPIRAN
15
16
Anggota Kelompok :
1. Dian Rahayu Pratiwi (E2017023)
2. Dirita Sephviana Pratiwi (E2017024)
3. Dona Widiyanti (E2017025)
4. Dyan Ayu Nabella (E2017026)
5. Ema Nur Silvia (E2017027)
6. Erni Rahmawati (E2017028)
7. Evi Ika Windasari (E2017029)
8. Fara Aromadhona (E2017030)
9. Fathanatyas Inggar Via Kisri (E2017031)
10. Fatmawati Bayu M (E2017032)
11. Fradila Ike Wantikasari (E2017033)
Pembimbing :
Dea Linia Romadhoni, S.Fis.,M.K.M