DISUSUN OLEH :
470114013
TAHUN AKADEMIK
2017
LAPORAN PENDAHULUAN
diramalkan yang terjadi pada semua orang saat mereka mencapai usia
tahun
tahun).
cacat.
kegagalan suatu organ atau sistem tubuh tertentu (Muhith & Siyoto, 2016).
individual tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda-
sehingga tidak ada satu faktor pun ditemukan untuk mencegah proses
Menurut Hayflick (1961) dalam Muhith & Siyoto (2016), menua telah
mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel-sel kelamin
Menurut Berger (1994) dalam Muhith & Siyoto (2016), bahwa sel-sel
tubuh akan baik-baik saja selama sel-sel masih berfungsi dalam suatu
harmoni. Akan tetapi, bila tidak lagi demikian maka akan terjadi
mengalami degenerasi.
4) Teori Stres
khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat
terhadap perilaku manusia. Teori ini melihat pada sikap, keyakinan, dan
perilaku lansia. Ada beberapa macam teori kejiwaan sosial menurut
lansia. Dan hal ini dapat terlihat bahwa gaya hidup perilaku dan
kehidupannya.
teman-temannya.
Menurut teori ini, setiap individu memiliki hierarki dari dalam diri,
tersebut tercapai.
mulai dari masa kanak-kanak, masa muda dan masa dewasa muda,
pada setiap individu, dan merupakan hal yang paling penting bagi
kesehatan mental.
1) Perubahan fisik
a) Sel
b) Sistem Pernafasan
suhu.
d) Sistem Penglihatan
pemeriksa.
e) Sitem Kardiovaskuler
g) Sistem Muskuloskeletal
yang lalu.
verbal.
(2) Berkurangnya penampilan, persepsi, dan keterampilan
i) Perubahan Psikososial
(Nugroho, 2008).
masa muda akan berpengaruh pada kesehatan lansia yang prima dan
3) Status kesehatan
penyakit degeneratif.
4) Pengalaman hidup
pada masa muda akan berakibat buruk pada masa tuanya. Misal gaya
5) Lingkungan
Seseorang yang hidup di lingkungan yang kurang baik, misal memiiki
6) Stress
masa tuanya.
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Etiologi
proses menua misalnya karena mata kurang awas, benda benda yang ada
di rumah tertabrak, lalu jatuh, nyeri kepala dan atau vertigo, hipotensi
1. Sistem sensori
Yang berperan di dalamnya adalah: visus ( penglihatan ), pendengaran,
normal, sering diderita oleh lansia dan menyebabkan gangguan fungsi SSP
risiko jatuh.
4. Muskuloskeletal
Faktor ini disebutkan oleh beberapa peneliti merupakan faktor yang benar
benar murni milik lansia yang berperan besar terhadap terjadinya jatuh.
1. Alat alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua, tidak stabil,
pinggirnya, dan benda-benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser
6. Lantai yang licin atau basah
7. Penerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan)
8. Alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara
penggunaannya.
2.1.5 Pencegahan
rumah datar, tidak licin, bersih dari benda benda kecil yang susah
pada lansia. Bila goyangan badan pada saat berjalan sangat berisiko
kelainan / penurunan.
Resiko Cedera
Faktor resiko :
1. Eksternal
a) Mode transpor atau cara perpindahan
b) Manusia atau penyedia pelayanan kesehatan
c) Pola kepegawaian : kognitif, afektif, dan faktor psikomotor
d) Fisik (contoh : rancangan struktur dan arahan masyarakat, bangunan
mikroorganisme)
g) Kimia (polutan, racun, obat, agen farmasi, alkohol, kafein nikotin,
mobilitas)
Klien mampu:
1. Mengidentifikasi bahaya lingkungan yang dapat meningkatkan
kemungkinan cidera
2. Mengidentifikasi tindakan preventif atas bahaya tertentu,
3. Melaporkan penggunaan cara yang tepat dalam melindungi diri dari
cidera.
Intervensi
LEMBAR PENGESAHAN