Oleh:
2020
OSTEOPOROSIS
Nasrullah, Dede. 2016. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta Timur: Buku
Kesehatan.
Oleh:
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN KESEHATAN OSTEOPOROSIS
Topik : Osteoporosis
SubTopik : Senam Osteoporosis
Hari/Tanggal :
Waktu : 30 Menit
Tempat : Panti Werdha Surabaya
Sasaran : Pasien lansia
Materi : Terlampir
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, pasien mampu memahami osteoporosis dan
manfaat Senam Osteoporosis
B. Tujuan Khusus
Setelah diadakan penyuluhan selama 30 menit, pasien dapat menjelaskan
tentang:
1. Pengertian osteoporosis
2. Menjelaskan penyebab osteoporosis
3. Menjelaskan pencegahan osteoporosis
4. Menjelaskan penatalaksanaan bagi penderita osteoporosis
5. Manfaat senam osteoporosis
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
D. Media
1. Leaflet
2. Slide show
3. Poster
E. Pengorganisasian :
1. Moderator : Ana Yusliana
2. Penyaji : Gevi Ariningtiyas
3. Fasilitator : Rabiatul Awaliyah
4. Observer : rabiatul Awaliyah
Setting Tempat
Keterangan:
: Pemateri : Fasilitator
F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Waktu
1. Pendauluan 1. Memberikan Salam 5 menit
2. Menjelaskan tujuan
3. Kontrak waktu
2. Penyajian 1. Menjelaskan Pengertian osteoporosis 15 menit
2. Menjelaskan penyebab osteoporosis.
3. Menjelaskan Pencegahan osteoporosis.
4. Menjelaskan Penatalaksanaan
osteoporosis.
5. Menjelaksan manfaat senam
osteoporosis.
6. Memberikan kesempatan kepada pasien
untuk bertanya
7. Menjelaskan kembali hal yang belum
dimengerti oleh pasien
8. Menanyakan kembali materi yang telah
diberikan
3. Penutup 1. Salam penutup 10 menit
2. Mempraktekkan secara bersama senam
osteoporosis.
G. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Pasien mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari penyaji tentang
Osteoporosis.
2. Evaluasi Hasil
Pasien mampu menjelaskan kembali pengertian Osteoporosis, penyebab
Osteoporosis, pencegahan Osteoporosis, penatalaksanaan Osteoporosis, dan
manfaat senam Osteoporosis.
Lampiran
OSTEOPOROSIS
A. Definisi Osteoporosis
Osteoporosis adalah kelainan dimana terjadi penurunan massa tulang.
Terdapat perubahan pergantian tulang homeostasis normal, kecepatan resoprsi
tulang lebih besar dari kecepatan pembentukan tulang, mengakibatkan
penurnan massa tulang total. Tulang secara progresif menjadi porsus, rapuh
dan mudah patah. Tulang menjadi mudah fraktur dengan stress yang tidak
akan menimbulkan pada tulang normal (Sharif, 2012).
B. Penyebab Osteoporosis
1. Osteoporosis Primer
1) Keturunan, ada orang secara keturunan memiliki tulang-tulang yang
lebih rapuh disbanding orang lain. Faktor keturunan atau genetic
berperan dalam penentuan masa tulang. Jika ada salah satu anggota
keluarga menderita osteoporosis, kemungkinan keturunnya untuk
menderita osteoporosis mencapai lebih dari 50%.
2) Usia, secara progresif tulang akan meningkat kepadatannya sampai
maksimal sekitar usia 34 tahun. Setelah itu, kepadatan tulang akan
berkurang secara perlahan. Karena itu, kepadatan tulang harus dijaga
sejak masih muda agar pada saat tua tidak menderita osteoporosis.
3) Jenis Kelamin, wanita lebih rentan terkena osteoporosis dari pada pria,
karena pengaruh hormone esterogen yang menurun sejak usia 35
tahun. Selain itu pada usia sekitar 45 tahun, wanita juga mengalami
menopause, dimana hormone esterogen makin banyak yang hilang.
Padahal, hormone esterogen itulah yang membantu penyerapan nutrisi
termasuk kalsium yang dibutuhkan tulang.
4) Ras, wanita Asia lebih mudah terkena osteoporosis disbanding waknita
Afrika, itu disebabkan secara umum konsumsi kalsium wanita Asia
sangat rendah, karena sekitar 90% mengalami intoleransi lakstosa dan
menghindari produk hewani, pembedaan yang mudah dan paling
tampak adalah wanita Asia yang berwajah dan berkulit oriental, itulah
yang akan lebih mudah terkena osteoporosis. Sedang ras Negroid,
mempunyai kepdatan tulang lebih tinggi dari pada ras lainnya.
2. Osteoporosis Sekunder
1) Pola makan yang tidak teratur, misalnya kurang konsumsi vitamin D
yang sangat penting bagi pembentukan tulang dan jarang terkena sinar
matahari.
2) Aktifitas Fisik yang kurang atau kurang olahraga.
3) Konsumsi alkohol, sebab alkohol dapat mengahambat kalsium akibat
terjadi ganguan pada usus halus. Hal itu tentu sangat mempengaruhi
kekuatan tulang.
4) Kebiasaan merokok, sebab nikotin dalam rokok bisa mengurangi jatah
kalsium yang diserap tulang. Selain itu nikotin membuat kadar dan
aktivitas hormone esterogen dalam tubuh berkurang, sehingga susunan
sel tulang tidak kuat dalam mengahdapi proses pelapukan.
5) Konsumsi kafein, seperti minum the atau soft drink. Sebab, kafein
dapat mengganggu penyerapan kalsium
6) Lingkungan tempat tinggal juga memperngaruhi seseorang terkena
osteoporosis atau tidal. Lingkungan yang lebih sedikit mengonsumsi
kalsium, akan memperbesar peluang terjadinya osteoporosis.
7) Gangguan obat yang mengandung steroid, seperti pada penderita asma
dan batu ginjal juga beresiko tinggi menyebabkan osteoporiss karena
steroid dapat menghambat penyerapan kalsium. Obat kartikosteroid
yang sering digunakan sebagai anti peradangan juga menyebabkan
osteoporosis karena menghambat pembentukan tulang (Sharif, 2012).
C. Pencegahan Osteoporosis
Pencegahan osteoporosis degan cara mengubah gaya hidup seperti yang telah
kita ketahui, dokter akan menasehati bagaimana anda harus memodifikasi
gaya hidup untuk menimalkan penurunan kepadatan tulang (Sharif, 2012:
1. Tahapan Pola Makan Yang Menunjang Tulang (Bone-Friendly Diet)
seperti yang telah diketahui semua orang, sangat penting untuk
mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang.
1) 55-60% harus berasal dari karbohidrat (ditemukan dalam makanan
seperti nasi, sereal, roti, buah, sayur, dan pasta).
2) 15-20% harus berasal dari protein (ditemukan dalam makanan seperti
dagingm produk susu, dan polong-polongan),
3) 20-30% harus berasal dari lemak (ditemukan dalam makanan seperti
ikan berminyal, daging berlemak, kacang-kacangan dan keju).
2. Kalsium orang dewas normal seharusnya mengonsumsi paling sedkit
700mg kalsium perhari. Akan tetapu bila anda mangalami osteoporosis
ditingkatkan menjadi 1.200mg. rekomendasi harian ini mungkin sulit
untuk didapatkan murni dari mengonsumsi banyak makanan yang kaya
kalsium akan sangat bermafaat. Contoh makanan yang mengandung
kalsium dna bagus untuk tulang adalah susu, kedelai yogurt buah, cokelat
susu, roti putih, minyak sarden, jeruk, bayam rebus, dan keju cheddar.
3. Vitamin D orang dewasa membutuhkan sehat umumnya sekitar 10mg
vitamin D perhari, sedangkan untuk orang dengan osteoporosis
direkomendasikan 20mg sebagai asupan harian, sebagian vitamin D dibuat
di kulit. Namun demikian, kurang lebih 10% vitamin D didapat dari
makanan. Bila sulit mendapatkan sangat sedikit paparan sinar matahari,
maka tidak mungkin bahwa asupan vitamin D dalam makanan akan cukup
untuk mengkompensasi hal ini, dan akan lebih membtuhkan suplemen.
Beberapa makanan seperti susu, sereal dan margarin, ikan, telur, hati, keju
“diperkaya” dengan vitamin D.
4. Berolahraga Secara Teratur olahraga sangat penting untuk orang lanjut
usia untuk mempertahankan tinfkat aktifitas yang baik agar tulang mereka
dapat mempertahankan kekuatannya. Dua jenis olahraga dapat sangat
membantu pada masa yang akan datang. Olahraga berat yang melatih
ketahanan tubuh seperti aerobic, jogging, dan lompat tali (skipping) dapat
membantu memperbaiki kepadatan tulang, dan mencegah pengeroposan
tulang, begitu pula olahraga dengan beban seperti mengangkat beban di
gym.
5. Jangan Merokok merokok dapat meningkatkan resiko terkena penyakit
jnatung, stroke, kanker paru, dan berbagai kondisi serius lainnya. Merokok
dapat menurunkan kadar esterogen pada wanita dan kadar testosterone
pada pria. Seperti yang telah kita ketahui, kadar hormone esterogen dan
testosterone yang rendah dapat menyebabkan osteoporosis. Merokok juga
memiliki efek langsung merusak sel-sel osteoblast yang membetuk tulang.
6. Kurangi Asupan Alkohol meskipun konsumsi alkohol yang tidak
berlebihan tampaknya baik untuk kekuatan tulang, namun konsumsi yang
berlebihan akan menurunkan kepadatan tyulang yang kemungkinan
disebabkan oleh efek pada hromon estrogen dan testosterone. Alkohol juga
dapat mempengaruhi penyerapan kalsium dari makanan. Pertimbangkan
pula efek bahwa terlalu banyak mengonsumsi alkohol dapat
mempengaruhi keseimbangan pada saat berdiri dalam konsisi mabuk
bukan merupakan ide yang baik saat tulang anda mudah patah
D. Penatalaksanaan Osteoporosis
Diet kaya kalsium dan vitamin D yang mencukupi dan seimbang
sepanjang hidup, dengan peningkatan asupan kalsium pada permulaan umur
pertengahan dapat melindungi terhadap demineralisasi skeletal. Terdiri dari 3
gelas vitamin D susu skim atau susu penuh atau makanan lain yang tinggi
kalsium (miss: keju swiss, brokoli kukus, salmon kaleng dengan tulangnya)
setiap hari. Untuk meyakinkan asupan kalsium yang mencukupi perlu
direspkan preparat kalsium (kalsium karbonat).
Pada mopause, terapi pergantian hormone (HRT: Hormone Replacemnet
Therapy) dengan esterogen dan progesterone dapat diresepkan untuk
memperlambat kehilangan tulang dan mencegah terjadinya patah tulang yang
diakibatkannya. Terapi esterogen sering dihubungkan dengan sedkit
pengingkatan insidensi kanker payudara dan endometrial. Maka selama HRT
pasien harus diperiksa patudaranya setiap bulan dan diperiksa panggulnya
termasuk masukan papanicolou dan biopsy endometrial (bila ada indikasi),
sekali atau dua kali setahun.
Obat-obat lain yang dapat diresepkan untuk menangani osteoporosis
termasuk kalsitonin, natrium fluoride, dan natrium etidronat. Kalsitonin secara
primer menekan kehilangan tulang dan diberikan secara injeksi subkutan atau
intra muscular (Sharif, 2012)
E. Manfaat Senam Osteoporosis
Osteoporosis dapat dicegah dan diobati dengan berbafai cara. Salah
satunya adalah dengan latihan fisik/senam osteoporosis. Latihan fisik yang
baik, benar, terukur dan teratur dapat mengurangi risiko patah tulang serta
memelihara dan meningkatkan kebugaran jantung, paru, kekuatan otot,
kelenturan, dan lain-lain.
Senam osteoporosis adalah senam yang dilakukan untuk mengurangi
penyakit osteoporosis, yaitu kepadatan tulang mulai berkurang sehingga
mengurangi resiko penyakit tulang atau tulang yang keropos.
Osteoporosis itu sendiri adalah keadaan dimana kepdatan tulang mulai
berkurang dan disertai dengan kerusakan mikroasrsitektur tulang, sehingga
tulang akan menjadi rapuh dan mudah patah.
Prinsip dasar senam osteoporosis adalah memberikan stimulasi tekanan dan
tarikan. Stimulasi tekanan bertujuan untuk memberikan beban pada berat
tubuh, gaya gravitasi, serta beban tambahan dari luar pada tiap tulang yang
menambah kepadatan tulang (Weight Bearing Exercise). Stimulasi tarikan
dapat diperoleh dari kontraksi otot dan gerakan aktif sendi melawan gravitasi
sehingga kepadatan tulang akan tinggi. Perlu juga dilakukan resistensi yaitu
kontraksi otot melawan beban yang menghasilkan serabut otot yang tinggi
sehingga kepadatan tulang yang tinggi juga.
Senam osteoporosis merupakan gabungan dari beberapa latihan dengan
berbagai manfaat seperti aerobic low impact yang berguna untuk
meningkatkan kebugaran jantung dan paru, weight bearing exercise untuk
meningkatkan kepadatan tulang, resistensi untuk meningkatkan kekuatan otot
dan kepadatan tulang, serta koordinasi dan keseimbangan yang bermanfaat
untuk mengurangi risiko jatuh dan patah tulang. Senam osteoporosis terdiri
dari:
1. Pemanasan dan peregangan.
2. Latihan inti: aerobic, latihan beban, latihan keseimbangan.
3. Pendinginan dan peregangan.
Yang harus diperhatikan sebelum melakukan senam osteoporosis adalah:
1. Pemeriksaan riwayat penyakit, riwayat cedera.
2. Tingkat aktivitas fisik.
3. Tes kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi atau riwayat penyakit
jnatung disarankan untuk mengikuti beberapa gerakan serta tidak
menggunakan alat.
4. Keseimbangan dan kekuatan otot.
Apa Itu Senam Osteoporosis??