SEMESTER : VI (ENAM)
PERTEMUAN : I (PERTAMA)
Tujuan:
1. PENGERTIAN LANSIA
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang
telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan
lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan.
menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh
terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada
sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endokrin dan lain
sebagainya. Hal tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan
dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut pada
umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya
akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan
akan terjadi sebuah proses menghilangnya kamampuan ajringan pada diri lansia untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya seara perlahan
sehingga tidak dapat bertahan terhadapa serangan infeksi serta memperbaiki kerusakan
yang terjadi. Oleh karena itu, dalam tubuh lansia biasanya akan terjadi penyakit
degenerative akiat distorsi metabolic dan structural yang pada akhirnya akab
menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode terminal (Darmaojo dan
2. FISIOLOGI LANSIA
alamiah. Dimulai sejak manusia lahir bahkan sebelumnya dan umunya dialami seluruh
makhluk hidup. Menua merupakan proses penurunan fungsi struktural tubuh yang diikuti
penurunan daya tahan tubuh. Setiap orang akan mengalami masa tua, akan tetapi penuaan
(Stanley, 2006)
3. BATASAN LANSIA
Batasan-batasan umur lansia menurut para adalah sebagai berikut (Efendi, 2009 dalam
Suryono, 2015):
a. UU Nomor 13 tahun 1998 BAB 1 Pasal 1 ayat 2 : Lanjut usai adalah seseorang yang
2) 40 – 55 tahun : virilities
2) 75 – 80 tahun : old
a. Teori Biologi
Teori Biologi mencakup teori genetik dan mutasi, immmunology slow theory,
teori radikal bebas, teori stress, teori rantai silang dan teori metabolisme.
tertentu. Setiap spesies di dalam inti selnya memiliki suatu jam genetik atau jam
biologis sendiri. Setiap spesies mempunyai batas usia yang berbeda-beda yang telah
diputar menurut replikasi tertentu sehingga bila jenis. ini berhenti berputar, 6 ia
akan mati. Manusia mempunyai umur harapan hidup kedua terlama setelah bulus.
Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh
molekul-molekul DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi, sebagai
contoh yang khas adalah mutasi dari sel-sel kelamin sehingga terjadi penurunan
kemampuan fungsional sel (Suhana, 1994 dalam Nugroho, 2008) Hal ini terjadi
karena adanya pengumpulan pigmen atau lemak dalam tubuh contohnya pigmen
lipofusin di sel otot jantung dan sel susunan saraf pusat lansia yang mengakibatkan
sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri (self recognition). Jika mutasi merusak
membran sel, sistem imun tidak mengenalinya sehingga merusaknya. Hal ini lah
yang mendasari peningkatan penyakit autoimun pada lanjut usia (Maryam, 2008).
Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang tidak stabil karena
memiliki elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif mengikat atom
atau molekul lain yang menimbulkan berbagai kerusakan atau perubahan di dalam
2008).
4) Teori Stress
kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres yang menyebabkan sel
karbohidrat, dan asam nukleat (molekul kolagen) dengan zat kimia dan radiasi. Hal
6) Teori Metabolisme
b. Teori Psikologis
Lansia sulit untuk berinteraksi karena adanya penurunan intelektualitas yang meliputi
setelah menua. Sense of integrity yang dibangun dimasa mudanya tetap terpelihara
sampai tua. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah
meraka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial (Azizah, 2011).
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Identity
pada lansia yang sudah mantap memudahkan dalam memelihara hubungan dengan
masyarakat, melibatkan diri dengan masalah di masyarakat, kelurga dan hubungan
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara pelan
tetapi pasti mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari
c. Teori Sosial
Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lansia bertindak pada suatu situasi
(1) Masyarakat terdiri atas aktor-aktor sosial yang berupaya mencapai tujuannya
masing-masing,
(2) Dalam upaya tersebut terjadi interaksi sosial yang memerlukan biaya dan
waktu.
(3) Untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai,seorang aktor harus mengeluarkan
biaya
(4) Aktor senantiasa berusaha mencari keuntungan dan mencegah terjadinya
kerugian
Teori ini merupakan teori social tentang penuaan yang paling awal dan
pertama kali diperkenalkan oleh Gumming dan Henri (1961). Kemiskinan yang
Selain hal tersebut, masyarakat juga perlu mempersiapkan kondisi agar para
lansia tidak menarik diri. Proses penuaan mengembangkan interaksi social lansia
Menurut teori ini seorang lansia dinyatakan mengalami proses penuaan yang
berhasil apabila ia menarik diri dari kegiatan terdahulu dan dapat memutuskan diri
1) Pada pria, kehilangan peran hidup terutama terjadi pada masa pension.
Sedangkan pada wanita terjadi pada masa ketika peran dalam keluarga
3) Tiga aspek utama dalam teori ini adalah proses menarik diri yang terjadi
sepanjang hidup. Proses ini tidak dapat dihindari serta hal ini harus diterima
3) Teori aktivitas
Teori aktivitas dikembangkan oleh Palmore (1965) dan Lemon et al. (1972) yang
menyatkan bahwa penuaan yang sukses bergantung dari berbagaimana seorang lansia
tersebut lebih penting dibandingkan kuantitas dan aktivitas yang dilaksanakan. Dari
satu sisi aktivitas lansia dapat menurun, akan tetapi di lain sisi dapat dikembangkan,
misalnya peran batu lansia sebagai relawan, kakek atau nenek, ketua RT, seorang duda
Dari pihak lansia sendiri terdapat anggapan bahwa proses penuaan merupakan
suatu perjuangan untuk tetap muda dan berusaha untuk mempertahankan perilaku
1) Moral dan kepuasan berkaitan dengan interaksi social dan keterlibatan sepenuhnya
masyarakat.
4) Teori kesinambungan
Teori dianut oleh banyak pakar social. Teori ini mengemukakan adanya
suatu saat merupakan gambarnya kelak pada saat ia menjadi lansia. Hal ini dapat
terlihat bahwa gaya hidup, perilaku, dan harapan seseorang ternyata tidak berubah
Menurut teori penarikan diri dan teori aktivitas, proses penuaan merupakan
suatu pergerakan dan proses yang searang, akan tetapi pada teori kesinambungan
Kesulitan untuk menerapkan teori ini adalah bahwa sulit untuk memperoleh
gambaran umum tentang seseorang, karena kasus tiap orang sangat berbeda. Pokok-
1) Lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif dalam proses
5) Teori perkembangan
Teori ini menekankan pentingnya mempelajari apa yang telah dialami oleh lansia
pada saat muda hingga dewasa, dengan demikian perlu dipahami oleh freud, Buhler,
Jung, dan Erickson. Sigmund Freud meneliti tentang psikoanalisa serta perubahan
psikososial anak dan balita. Erickson (1939), membagi kehidupan menjadi delapan fase,
yaitu:
1) Lansia yang menerima apa adanya
(developmental tasks) selama hidup yang harus dilaksanakan oleh lansia, yaiyu:
Joan Birchenall, R.N.,Med. Dan Mary E. Streight R.N (1973), menekankan perlunya
suatu tantangan dan bagaiman jawaban lansia terhadap bebagai tantangan tersebut
yang dapat bernilai positif ataupun negative. Akan tetapi, ini tidak menggariskan
bagaimana cara menjadi tua yang diinginkan atau yang seharusnya diterapkan oleh
lansia tersebut.
2) Masa tua merupakan masa penyesuaian diri terhadap kenyataan social yang baru,
3) Lansia harus menyesuaikan diri sebagai akibat perannya yang berakhir di dalam
keluarga, kehilangan identitas dan hubungan social akibat pension, serta ditinggal
d. Teori Spiritual
hubungan individu dengan alam semesta dan persepsi individu tentang arti kehidupan.
(Wong, et. Al, 1999). Fowler juga meyakini bahwa keprcayaan/ dimensia spiritual
suatu fenomena timbal balik, yaitu suatu hubungan aktif antara seseorang dengan orang
Suatu proses yang tidak dapat dihindari yang langsung secara terus menerus
dan biokemis. Pada jaringan tubuh dan akhirnya mempengaruhi fungsi dan
sebagai total perubahan individu dengan individu yang lain, dan proses perubahan
juga bervariasi dan berbeda (Stangope & Lancaster, 2004 dalam Pipit Festy W,2018).
Keadaan fisik lanjut usia meliputi kekuatan fisik, panca indera, potensi dan
kapasitas intelektual mulai menurun pada tahap tertentu. Sehingga orang lanjut usia
1) Perubahan sel
3) Sistem pendenganran
c) Pengumpulan serumen
4) Sistem penglihatan
c) Lensa keruh
5) Sistem kardiovalkuler
6) Sistem respirasi
b) Elastisitas menurun
a) Kehilangan gigi
c) Esophagus melebar
pengosongan menurun.
a) Ginjal atropi
c) Pembesaran prostat
d) Atropi vulva
e) Vagina selaput lender menjadi kuning.
9) Sistem endokrin
a) Kulit menegkerut/keriput
c) Elastisitas menurun
b) Atropi otot
b. Perubahan Kognitif
Perubahan kognitif pada lansia antara lain adalah perubahan kecerdasan dan
pengukuran verbal, tes kosakata, informasi dan pemahaman menurun sedikit dan
bertahap, hal ini disebut dengan pola penuaan klasik. Memori atau daya ingat
sensori tetap efisien selama rentang kehidupan, sedangkan memori kerja mengalami
1) Proses untuk belajar makin memerlukan waktu banyak, makin sulit untuk
Penurunan kognitif pada lansia berdampak pada kemampuan fisik dan psikis
keterbatasan fisik dan mental yang dialami dari individu dengan aktivitas yang
padat menjadi individu dengan bebas aktivitas. Pada masa pensiun (purna tugas)
pekerjaan.
integritas ego atau integritas diri. Pada tahap ke-8 dan terakhir dari rentang
dibangun dari ke-7 tahapan sebelumnya. Lansia berusaha untuk mencapai rasa
koherensi dan keutuhan, dari pada memberi jalan pada keputusasaan dan
akan memperoleh perasaan tentang makna hidup dalam tatanan social yang
antara lain menyatakan bahwa, kepribadian yang keras tidak bias lebih lembut
seiring dengan usia kecuali mendapatkan perawatan psiko terapis, orang yang
lansia telah memasuki masa pension. Sehingga masa pension akan mengurangi
serta menghindari individu yang lain yang tidak sportif. Hal ini bertentangan
c. Perubahan spiritual
ini dapat dilihat dalam hal berfikir dan kegiatan sehari-hari, pada lansia bersifat
kehilangan dalam hidup sampai kematian. Hal yang berbeda yang dialami oleh
Usai pertenghan dan lansia mempuanyai lebih banyak waktu untuk kegiatan
agama dan berusaha untuk mengerti agama dan berusaha untuk mengerti nilai-nilai
agama yang diyakini oleh generasi muda. Perasaan kehilangan karena pensiun dan
tidak aktif serta menghadapi kematian orang lain (saudara, sahabat). Menimbulkan
rasa kesepian dan mawas diri. Perkembangan yang lebih matang sering dapat
kehidupan dan merasa berharga serta lebih dapat menerima kematian. Elisabeth
kubler Ross (1969) membagi perilaku dan pikiran dari orang yang mendekati ajal ke
dan penerimaan.
penyesuaian diri yang baik pada para Lanjut Usia. Spiritual yang tinggi dalam
semua dimensi si akan membantu lansia untuk lebih adaptasi termasuk dalam
segala aktivitas dalam bidang bidang social sehingga akan mengalami lansia
Sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Medika:Jakarta
Ana, Vilda V.S.,&Eko Hartini. 2018. Buku Ajar Dasar Ilmu Gizi Kesehatan
Masyarakat. Deepublish.Yogyakarta.