Anda di halaman 1dari 16

PENANGANAN KASUS

KERACUNAN IKAN BUNTAL


TOKSIKOLOGI
DISUSUN OLEH:
• Anggi Yulianingsih
• Elok Maulidya
• Muhammad Abi Rafdi
• Putri Jauza’u Sani
• Yayuk Sri Astuti
• Sabrina Pramudinta K
• Jitayu Sekarininta M
• Sintya Pujia S
• Riza Tri Anggoro
• Yesenia Savira K
• Murti Nopitasari
• Fadel Trianzah P
Ikan Buntal
Tubuhnya bisa Memilikiduridi setiapbagian Enter Your
mengembang hingga tubuhnyayang berfungsi
01 3 kali lipat dari ukuran 02 sebagaialatpertahanandiri Screenshot Here
normal. daripredator.

Memiliki dua gigi besar Banyakditemukanhidupdi


pada rahang atas dan perairandekatpantaidan
03 bawahnya yang cukup 04 menyukaihabitat dengan
tajam kondisisubstratlunak

(Ridwan et al., 2016)


Mengapa Ikan Buntal
Dapat Menyebabkan
Keracunan?
Berdasarkan Berita

Zat yang menyebabkan


01 keracunan

02 Manifestasi keracunan

Tindakan yang dilakukan


03 pada korban keracunan
KASUS
KERACUNAN IKAN
BUNTAL
Ikan Buntal secara alami memiliki
tetrodotoxin di dalam tubuhnya.
Tetrodotoxin adalah salah satu racun
alam yang paling fatal. Racun ini 20 kali
lebih berbahaya dibandingkan dengan
sianida. Meskipun orang dewasa
mengonsumsinya sebanyak 0,001
miligram, tetapi tetap saja akan
berakibat fatal. Dosis dari racun ikan
Buntal ini bagi manusia, diperkirakan 2
mg TTX. Racun yang sangat mematikan
ini akan bereaksi pada korban hanya
dalam waktu kurang dari setengah jam.
Tetrodotoxin, juga dikenal dengan nama
"tetrodox" dan umumnya disingkat
menjadi TTX, adalah sejenis neurotoksin
yang dikenal tidak memiliki penawar
racunnya.
Manifestasi Klinis Keracunan

7
6
5
4
3
2 Disfungsi Saluran Nafas
1 Lemas
Gagal Jantung
Mencret
Muntah
Mual
Pusing
Penanganan Terhadap Korban

Dilarikan ke Instalasi Gawat

10
60

Darurat Sebuah Rumah Sakit


ASAS UMUM TOKSIKOLOGI

• Jenis: Akut
• Jalur: Ekstravaskuler (secara oral)
• Lama Pemejanan: waktu singkat
• Frekuensi: 1 kali dikonsumsi
• Wujud Efek Toksik: Gangguan fungsional, karena mempengaruhi fungsi homeostasis
• Mekanisme Efek Toksik: Luka Ekstrasel (Tidak Langsung)
Senyawa toksik mengganggu sistem metabolisme dasar seperti kekurangan pasok Oksigen dan
pengaturan aktivitas sel seperti memblok kanal ion Na+
• Sifat Efek Toksik: Reversible jika sudah ada penanganan dengan baik dan tidak terlambat bisa
kembali normal
Teori Dasar Tentang Zat
Racun Yang Menjadi
Penyebab Keracunan

Teori Dasar Penanganan


Teori Dasar Penanganan
Keracunan Secara
Keracunan Secara
Spesifik
Nonspesifik

Penanganan Pada
Korban Berita vs
Literatur
Teori Dasar Tentang Zat Racun Yang Menjadi
Penyebab Keracunan
Senyawa racun yang pernah teridentifikasi dari ikan buntal adalah tetrodotoksin.
Racun pada ikan buntal termasuk neurotoksin atau racun yang menyerang syaraf dan
memiliki berat molekul rendah. Racun ini menyebabkan keracunan dengan memblok
saluran natrium dalam membran yang mengakibatkan terhentinya propagasi impuls
syaraf sehingga impuls tidak akan sampai pada otak. Tetrodotoksin memiliki efek
farmakologik yaitu dapat meningkatkan permeabilitas membran syaraf terhadap ion
natrium (Noguchi dan Arakawa, 2008)
Teori Dasar Penanganan Keracunan Secara Spesifik

Belum ditemukan antidot spesifik


untuk racun Tetrodotoxin

(Noguchi & Ebesu, 2001)


Penanganan Nonspesifik
Jika sudah mengonsumsi ikan buntal,
korban segera dibawa ke rumah sakit
dengan fasilitas ICU untuk segera Fokus terapi berikutnya adalah
fungsi jantung hingga toksin telah
mendapatkan pertolongan.
tereliminasi seluruhnya dari tubuh.

Monitor tanda vital dan berikan


oksigenasi yang adekuat.

Keluarkan racun dari saluran


pencernaan dengan melakukan bilas
lambung dengan arang aktif
Langkah
Berikan infus nomal saline (NaCl
Penanganan 0,9%) atau kristaloid dan buka jalur
vena untuk pemberian obat-obatan

Bebaskan dan amankan jalan


nafas (cegah aspirasi)
(Benzer, 2015)
PENANGANAN BERITA VS LITERATUR

Penanganan pada berita sudah sesuai dengan penanganan pada


literatur yang menyebutkan bahwa korban dibawa rumah sakit
dengan fasilitas ICU dengan segera.
DAFTAR PUSTAKA
Benzer, Theodore, 2015. Tetrodotoxin Toxicity Treatment & Management. Medscape. Available
from:http://emedicine.medscape.com/(Accessed 23 November 2017).

Noguchi, T. dan Arokawa O., 2008, Tetrodotoxin – Distribution and Accumulation in Aquatic Organisms,
and Cases of Human Intoxication, Marine Drugs, 6(1): 220-242

Noguchi, T., & Ebesu, J. S. M. 2001. Puffer Poisoning: Epidemiology and Treatment. J.Toxicol 20(1): 1-20.

Ridwan, A.B., Tri, R.S., Ari, H.Y., 2016, Inventarisasi Jenis-Jenis Ikan yang Ditemukan di Estuari Sungai
Tanjung Belimbing Kabupaten Sambas, Protobiont, 5(3): 47-53.

Anda mungkin juga menyukai