Anda di halaman 1dari 12

Keracunan Singkong

Disusun oleh :
Aditya Susanto
P07133114042

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2015

Apa penyebab keracunan

?
Linamarin
golongan glikosida sianogenik
glukosa dan aseton
sianohidrin
aseton
sianohidrin didekomposisi
menjadi aseton dan hidrogen sianida.

Kandungan racun
Hidrogen Sianida (HCN)

Dikenal sebagai racun


asam biru
Toksis bila dikonsumsi
kadar HCN > 50 ppm
Kadarnya bervariasi
antara 15-400 mg/kg
singkong segar.

Tipe singkong
Singkong jenis manis
kadar HCN < 50
mg/kg,dikonsumsi
langsung dan
dimanfaatkan untuk
pangan.
Singkong jenis pahit
kadar HCN > 50 mg/kg,
semakin tinggi kadar
sianida maka akan
semakin pahit rasanya.

Bahaya Racun

Kasus keracunan HCN yang fatal


telah dilaporkan, bahwa pada :
Lambung : 0,03 (mg/100g)
Darah : 0.5 (mg/100g)
Hati
: 0,03 (mg/100g)
Ginjal : 0,11 (mg/100g)
Otak
: 0,07 (mg/100g)
Urin
: 0,2
(mg/100g).

Bagaimana terjadinya ?
Hidrogen sianida masuk ke dalam tubuh dengan cepat
didistribusikan ke seluruh tubuh oleh darah
Hidrogen sianida menginaktivasi enzim sitokrom oksidase
dalam mitokondria sel dengan mengikat Fe 3+/ Fe2+ dalam
enzim
Peningkatan glukosa darah, kadar asam laktat dan
penurunan ATP menunjukkan pergeseran metabolisme
anaerobik. Hidrogen sianida akan mengurangi
ketersediaan energi di semua sel, tetapi efeknya akan
paling cepat muncul pada sistem pernapasan dan jantung.

Akibatnya

Penurunan pemanfaatan oksigen


dalam jaringan
asfiksia
hipoksia
kejang

Faktor Resiko

Singkong tipe pahit


Banyak sedikitnya Hidrogen sianida
Pengolahan
Pengetahuan
Penyimpanan
Lama perendaman

Interaksi
Host (Penjamu)
Manusia yang menjadi tempat terjadinya proses keracunan
asam sianida pada singkong yang pahit. Faktor-faktor penjamu
: keadaan fisiologis tubuh, keadaan imunologis
Agent (faktor penyebab/penyakit)
Suatu zat yang terkandung dalam singkong tipe pahit yang
dapat menyebabkan terjadinya keracunan bisa juga dari
jamur. Faktor agent adalah kimia (asam sianida),biologi(jamur)
Environment (lingkungan)
Semua faktor diluar individu .Faktor-faktor environment
meliputi fisik (air, tanah, iklim, struktur bumi, dll), biologis
(lingkungan padat,kandungan unsur hara),ekonomi (kurangnya
dana untuk pengolahan singkong yang sesuai aturan)

Riwayat Alamiah
Fase rentan
Dimana faktor penyebab untuk pertama kalinya bertemu dengan penjamu
yaitu pada faktor resiko.
Fase Presymtomatic
Pada fase ini penyebab keracunan belum menimbulkan gangguan fungsi organ
dan belum menunjukan gejala secara klinis. Pada keracunan singkong
penderita mengalami sakit perut.
Fase klinis
Pada fase ini tanda-tanda mulai terdeteksi dan gejala penyakit sudah ada.
Biasanya gejala akan timbul beberapa jam setelah memakan singkong yang
beracun.
1. Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah dan diare.
2. Sesak nafas dan cyanosis.
3. Perasaan pusing, lemah, kesadaran menurun dari apatis sampai koma.
4. Renjatan atau shock
Fase terminal (akhir penyakit)
Dimana keracunan sudah menjalar keseluruh tubuh dan menyebabkan akibat
keracunan. Kemungkinan penderita bisa sembuh total, bahkan menyebabkan
kematian.

Jaring-jaring sebab akibat


Lama
perendama
n
penyimpan
an
pengolaha
n
pengetahu
an

HCN

Singkon
g
tipe
pahit

Keracun
an
Singkon
g

Pencegahan
Secara primer
Pencegahan primer merupakan upaya awal yang ditujukkan
pada seseorang agar tidak keracunan. Dilakukan dengan cara
penyuluhan disuatu daerah yang mayoritas masyarakat belum
mengenal pengetahuan, mengenai pengolahan singkong.
Secara sekunder
Pencegahan lebih lanjut pada penderita yang keracunan agar
keadaannya tidak semakin memburuk. Dengan cara muntah
dan memberikan arang aktif bila jarak ditempuh >20menit
Secara tersier
Upaya yang diberikan penderita pada kondisi berat agar tidak
berlanjut kekematian. Dilakukan pemberian antidotum.

Sekian...
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai