PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DAN DIAGNOSTIK
(CT SCAN)
NAMA NIM
AGUSTINA KARMA PO530321118924
CRISTINA DIANA SOLEH PO530321118928 (Tidak kerja)
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas semua
yang berjudul “CT Scan” Adapun maksud dan tujuan kami untuk menyusun malah
ini, yaitu dalam rangka memenuhi mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah.
Tidak lupa, saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing selaku
dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah yang dengan sabar membantu saya.
Serta kepada semua pihak yang telah mendukung dalam proses penulisan makalah
ini.
Saya menyadari masih banyak terdapat kekurangan yang ditemukan dalam makalah
ini. Oleh sebab itu, kami mengharapkan masukan-masukan dan kritik yang
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
1.2 Tujuan.......................................................................................................................
2.1 Pengertian.................................................................................................................
2.2 Tujuan......................................................................................................................
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar . CT Scan
Alat ini pada umumnya digunakan dalam dunia kedokteran sebagai alat diagnostik dan
sebagai pemandu untuk interventional prosedur. Kadang-Kadang material seperti barium
atau intravenous iodinated contrast dimasukkan ke tubuh pasien yang berguna dalam
mempermudah proses scanning seperti untuk melihat isi perut atau bagian tubuh yang
sukar untuk digambarkan dengan cara scanning. Penggunaan contrast material dapat juga
membantu khususnya guna memperoleh informasi fungsional tentang jaringan/tisue pada
tubuh pasien.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat antara suatu
kelainan, yaitu :
a. Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses.
b. Perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark.
c. Brain contusion.
d. Brain atrofi.
e. Hydrocephalus.
f. Inflamasi.
Computed tomography (CT), juga dikenal sebagai computed axial
tomography atau compaxial tomography, adalah prosedur noninvasif yang
menggunakan radiografi tomografi (x-ray) yang dikombinasikan dengan mesin
pemindaian khusus, detektor yang menentukan jumlah sinar radiografi yang diserap
oleh jaringan, dan sebuah komputer yang memproses pembacaan ini dan
merekonstruksi wilayah tubuh dengan menghitung perbedaan penyerapan jaringan
dari sinar radiografi. Ini menghasilkan serangkaian pandangan anatomi cross-
sectional tiga dimensi dari struktur jaringan organ padat serta perbedaan antara
jaringan lunak dan Cair. Pencitraan juga dapat mereproduksi bidang sagital,
horizontal, dan koronal untuk dilihat. Prosedur ini awalnya dikembangkan untuk
mengidentifikasi kelainan otak tetapi. sekarang telah maju untuk menyertakan
pemindaian seluruh tubuh, wilayah tubuh, dan organ tubuh tertentu.
Penggunaannya yang terbaru adalah untuk pencitraan gerakan jantung dan aliran
darah ke otak. Hal ini terutama dilakukan untuk membantu dalam diagnosis tumor
dan gangguan peradangan, meskipun studi CT scan dapat menghasilkan pandangan
dari berbagai jenis patologi jaringan dengan memungkinkan diferensiasi dari
jaringan normal.
2.2 TUJUAN
Tujuan utama penggunaan ct scan adalah mendeteksi perdarahan intra cranial, lesi yang
memenuhi rongga otak (space occupying lesions/ SOL), edema serebral dan adanya
perubahan struktur otak. Selain itu Ct scan juga dapat digunakan dalam mengidentikasi
infark , hidrosefalus dan atrofi otak.
Kelebihan CT Scan
1. Sangat rinci
Dari semua prosedur pencitraan internal yang tersedia, CT scan adalah yang paling
rinci sehingga memberikan gambaran paling lengkap dari apa yang terjadi di dalam
tubuh pasien. CT scan sangat berguna dan banyak digunakan untuk mendiagnosis
kanker.
2. Tanpa rasa sakit
Prosedur CT scan non-invasif dan tidak menyakitkan. Prosedur CT scan bisa
dilakukan relatif cepat dan nyaman bagi kebanyakan pasien.
3. Tepat
CT scan memberikan dokter informasi yang sangat jelas mengenai letak dan
penyebaran tumor sehingga amat membantu dalam perencanaan biopsi, operasi,
radiasi, atau perawatan lainnya.
Kekurangan CT Scan
1. Radiasi
Dibandingkan dengan tes diagnostik lainnya, CT scan memberikan dosis radiasi yang
lebih tinggi kepada pasien.
Scan yang dilakukan hanya sekali umumnya tidak akan menyebabkan masalah. Tetapi
prosedur yang dilakukan berulang dapat meningkatkan risiko kanker akibat paparan
radiasi yang berulang.
2. Reaksi alergi
Pasien yang menjalani CT scan mungkin akan menerima dosis zat yang dikenal
sebagai “agen kontras,” yang mengandung yodium.
Agen kontras diperlukan agar hasil pemindaian pada bagian tubuh tertentu memiliki
resolusi yang lebih baik sehingga lebih mudah dianalisis.
Sebagian pasien mungkin mengalami reaksi alergi terhadap agen kontras dengan
gejala meliputi rasa logam di mulut, gatal-gatal, dan sesak napas.
Kabar baiknya, agen kontras yang tidak mengandung yodium sudah tersedia dan
semakin banyak digunakan.
3. Salah tafsir
Karena hasil CT scan sangat rinci, dokter justru berpotensi melakukan kesalahan
mendiagnosa kelainan kecil dalam tubuh sebagai masalah serius seperti kanker,
misalnya. Hal ini tentu akan menimbulkan kecemasan pada pasien serta tambahan
biaya untuk melakukan tes atau perawatan tindak lanjut yang sebenarnya tidak perlu.
MASALAH KEPERAWATAN:
Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan prosedur CT
Goal : klien dapat memahami prosedur CT
Objektif : klien mampu menjelaskan sedikit mengenai prosedur yang sudah
dijelaskan
Intervensi : 1. Kaji tingkat pengetahuan klien
2. Menjelaskan prosedur CT kepada klien
Risiko tinggi cedera yang berhubungan dengan reaksi alergi terhadap zat
kontras
Goal : klien terbebas dari cedera
Objektif : klien tidak mengalami alergi dalam masa perawatan.
Intervensi : 1. Kaji ulang faktor risiko cedera pada klien
2. lakukan modifikasi lingkungan agar lebih aman
Ansietas yang berhubungan dengan prosedur pemeriksaan CT dan
kemungkinan hasil pemeriksaan.
Goal : klien akan menurunkan tingkat kecemasan dalam masa perawatan
Objektif :klien dapat memahami prosedur mengenai pemeriksaan CT dan dapat
menerima dengan baik hasil pemeriksaan.
Intervensi: 1. Ajarkan kepada pasien teknik relaksasi
2. kaji tingkat kecemasan
PEMINDAHAN TUBUH
KONTRAINDIKASI
Kehamilan, kecuali manfaat melakukan penelitian sangat melebihi risiko bagi janin
Alergi terhadap yodium, jika media kontras yodium akan digunakan
Obesitas ekstrim
Status medis yang tidak stabil, termasuk tanda-tanda vital, muntah, peningkatan peristaltic
Respons klaustrofobik ekstrem yang mencegah klien tetap diam saat tertutup dalam
pemindai, kecuali jika obat diberikan sebelum Studi.
CT KEPALA
PROSEDUR
Klien ditempatkan di atas meja datar dalam posisi terlentang dengan kepala pada
peralatan yang cocok dengan bingkai yang berputar di sekitar kepala dalam busur 180
derajat dari satu sisi ke sisi lainnya. Gambar dilakukan pada setiap derajat selama
rotasi ini . Gambar tambahan dapat diambil di pesawat lain saat pemindai dipindahkan
ke posisi yang berbeda. Wajah dibiarkan terbuka selama pencitraan untuk
memungkinkan klien melihat setiap saat. Klien diminta untuk berbaring diam selama
prosedur karena gerakan menyebabkan pengaburan gambar. Administrasi IV dari
media kontras beryodium dapat diberikan sebelum pencitraan, atau gambar dapat
diambil terlebih dahulu dan kemudian media disuntikkan untuk meningkatkan yang
tidak biasa. temuan.
Lepaskan jepit rambut dan perhiasan (anting-anting) sebelum pemeriksaan
Sedatif sedang atau analgesic dapat diberikan pada klien yang gelisah atau sakit dan
nyeri leher atau punggung
Kepala diletkan ditempat pemeriksaan dan plester karet yang lebar dilekatkan
sekeliling kepala untuk mempertahankan posisi kepala supaya tidak bergerak selama
pemeriksaan.
SCANNING ABDOMINAL
Pemindaian perut adalah studi CT yang dilakukan untuk membantu mendiagnosis
kelainan pada hati, limpa, pankreas, usus besar dan kecil, sistem bilier, ginjal, adrenal,
aorta, dan kelenjar getah bening. Patologi yang dapat diidentifikasi termasuk tumor,
kista, peradangan dan infeksi, trauma dan cedera, aneurisma, pendarahan, batu,
pembesaran saluran atau kelenjar getah bening, anomali kongenital, dan akumulasi
cairan di rongga perut.
SCANNING PELVIC
Pemindaian panggul adalah studi CT yang dilakukan untuk membantu mendiagnosis
kelainan rahim, saluran tuba, ovarium, rektum, prostat, kandung kemih, dan kelenjar
getah bening. Patologi organ-organ ini yang dapat diidentifikasi adalah tumor, kista,
infeksi dan radang, dan hipertrofi. CT panggul dilakukan terutama untuk
mengidentifikasi patologi kandung kemih, karena organ panggul lainnya dapat secara
efektif dipelajari dengan ultrasonografi dan prosedur lainnya. Namun, CT scan organ
panggul digunakan setelah ultrasonografi untuk menentukan luasnya patologi setelah
diidentifikasi. Penelitian ini didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama dari
identifikasi anatomi organ seperti CT scan perut dan juga termasuk penggunaan
peningkatan kontras untuk pencitraan organ yang lebih rinci.
Sinar x abdomen (GUK) mungkin dilakukan sebelum CT Scan
HasiL; pemeriksaan kreatinin urem dan BUN harus ada
Saluran GI harus bebas barium. Enema dapat dilakukan
Untuk Scan abdomen, diberikan zat kontras per oral (450 ml) 1 jam sebelum
pemeriksaan. Setengah bagian dari cairan diberikan 1 jam sebelum
pemeriksaan dan sisa cairan diberikan 1 ½ jam sebelum Scan.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
scanning seperti untuk melihat isi perut atau bagian tubuh yang sukar untuk
digambarkan dengan cara scanning. Penggunaan contrast material dapat juga membantu
khususnya guna memperoleh informasi fungsional tentang jaringan/tisue pada tubuh
pasien. Tujuan utama dari penggunaan ct scan adalah mendeteksi perdarahan intra
cranial, lesi yang memenuhi rongga otak (space occupying lesions/ SOL), edema
serebral dan adanya perubahan struktur otak.
3.2 SARAN
Sumber internet :
file:///C:/Users/X541UA/Downloads/Documents/PUTRI%20RAMADHANI%20D4110
3020_2.pdf : 20 oktober 2019.Pukul:21.08 WITA
https://nardinurses.files.wordpress.com/2008/01/konsep-ct-scan-mri.pdf:21oktober
2019.Pukul:18.26 WITA
https://www.alodokter.com/ct-scan-ini-yang-harus-anda-ketahui:21oktober
2019.Pukul:20.30 WITA
file:///C:/Users/X541UA/Downloads/Documents/Chapter%20I.pdf:22Oktober
2019.pukul:09.37 WITA
file:///C:/Users/X541UA/Documents/Nurse’s%20manual%20of%20laboratory%20and
%20diagnostic%20tests.%20–%204th%20ed..pdf : 26Oktober2019.Pukul:09.26 WITA