Tinjauan Pustaka
2.1 Bunga Telang.
2.1.1 Morfologi Bunga Telang.
Bunga telang (clitoria ternatea) sering disebut juga sebagai butterfly pea,
merupakan tumbuhan dapat ditemui memiliki bunga khas dengan kelopak tunggal
berwarna biru muda, ungu, maupun putih.(budiasih 2017).
Menurut(Riswadi, 2010).Bunga telang merupakan salah satu tanaman
semak belukar yang umum tumbuh di tempat terbuka sepanjang jalan dan
lereng.Semak, menjalar, panjang 3-5 m. Batang: membelit, masif, permukaan
beralur, hijau. Daunnya majemuk,menyirip, lonjong, tepi rata, ujung tumpul,
pangkal meruncing, panjang 4-9 cm, tangkai silindris, panjang 4-8 cm,
pertualangan menyirip, permukaan berbulu, hijau. Bunganya majemuk, bentuk
tandan, di ketiak daun, tangkai silindris, berwarna hijau, kelopak bentuk corong,
panjang 1,5-2,5 cm, hijau kekuningan,tangkai benang sari berlekatan membentuk
tabung, putih, kepala sari bulat, kuing,tangkai putik silindris, kepala putik bulat,
hijau, mahkota bentuk kupu-kupu,ungu. buah bentuk polong, panjang 7-14 cm,
bertangkai pendek, masih muda hijau setelah tua hitam. Bijinya berbentuk ginjal,
masih muda, hijau setelah tua coklat. Akarnya tunggang, putih .
2.1.2 klasifikasi bunga telang
Tanaman telang memiliki klasifikasi sebagai berikut
Kingdom: Plantae (tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Gambar 2.1 Bunga Telang (Clitoria
Kelas: ternatea) Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili’ fabaceae
)
Genus: clitoria
Spesies: Clitoria ternatea L.
1. Maserasi.
2. Perkolasi
1. Refluks
2. Soxlhet
4. Infus.
Infus Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas
air ( bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih , temperatur terukur 96-98
° C ) selama waktu tertentu ( 15-20 menit )
5. Dekok
Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama ( 230 ° C ) dan
temperatur sampai titik didih air .
2.3 Pelarut
Cairan pelarut dalam proses pembuatan ekstrak adalah zat yang dapat
melarutkan dengan baik ( optimal ) senyawa kandungan yang berkhasiat atau yang
aktif , dengan demikian senyawa tersebut dapat terpisahkan dari bahan dan dari
senyawa kandungan lainnya , serta ekstrak hanya mengandung sebagian besar
senyawa kandungan yang diinginkan . Dalam hal ekstrak total , maka cairan
pelarut dipilih yang melarutkan hampir semua metabolit sekunder yang
terkandung.
1. Pelarut Polar.
Pelarut semi polar adalah pelarut dengan tingkat kepolaran yang sangat
rendah dan sangat cocok untuk melarutkan berbagai senyawa semi polar pada
tanaman. Contoh dari pelarut semi polar etil asetat dan aseton. Etil asetat ialah
pelarut yang cocok untuk digunakan sebagai pelarut ekstraksi karena sifatnya
yang mudah menguap dan, tidak higroskopis, serta mempunyai toksisitas
rendah( USP, 2007; Rowe et al, 2009; Wardhani dan Sulistyani, 2012)
Pelarut non polar adalah cairan yang tidak memiliki momen dipol atau
momen yang ditimbulkan muatan itu sendiri. Pelarut non polar tidak mengandung
muatan sama sekali baik muatan positif dan negative parsial. Contoh dari pelarut
non polar adalah N-heksan, eter, benzen, dan bensin. heksana ialah pelarut non
polar yang bersifat normal serta mudah menguap, selektif dalam menguapkan
zat,dan dapat mengekstrak zat pewangi dalam jumlah besar ( Munawaroh&
Handayani 2010).
1. Flavonoid
2. Tanin
Tanin adalah senyawa yang dapat bereaksi dengan protein membentuk
kopolimer mantap yang tidak larut dalam air. Sifat khas dari tanin adalah
memiliki rasa yang sepat. Tanin merupakan campuran polifenol yangterdapat
dalam tumbuhan dalam bentuk glikosida yang jika terhidrolisis akan
menghasilkan glikon dan aglikon
3. Glikosida
4. Saponin
Saponin berasal dari bahasa latin sapo yang artinya sabun. Saponin adalah
senyawa aktif permukaan yang kuat yang berbusa ketika dikocok dalam air, dan
konsentrasi saponin yang rendah biasanya menyebabkan hemolisis sel darah
merah.
5. Alkaloid
Alkaloid adalah senyawa basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen, biasanya dalam kombinasi sebagai bagian dari sistem cincin. Alkaloid
sering bersifat racun bagi tubuh manusia dan memiliki banyak aktivitas fisiologis
yang luar biasa, sehingga banyak digunakan dalam pengobatan. Alkaloid biasanya
tidak berwarna, biasanya aktif secara optik, dan biasanya berbentuk kristal, tetapi
hanya sejumlah kecil yang berbentuk cairan pada suhu kamar.
6. steroid
Kerangka penelitian.
keterangan:
Bab 3
Metode Penelitian
Sedangkan alat yang digunakan pada penelitian ini adalah beacker gelas,
gelas ukur, gelas arloji, pipet tetes, labu ukur, label, kain saring, mangkok
besar, alat penumbuk, neraca analitik.