Anda di halaman 1dari 50

Agustina Setiawati, M.Sc.

, Apt
 Skrining fitokimia atau penapisan kimia
adalah tahapan awal untuk mengidentifikasi
kandungan kimia yang terkandung dalam
tumbuhan, krna pada tahap ini kita bisa
mengetahui golongan senyawa kimia yang
dikandung tumbuhan yang sedang kita
uji/teliti.
 metodenya sederhana dan cepat
 peralatan yang digunakan sesedikit mungkin
 selektif dalam mengidentifikasi senyawa-
senyawa tertentu
 dapat memberikan informasi tambahan
mengenai keberadaan senyawa tertentu
dalam kelompok senyawa yang diteliti.
 uji warna
 penentuan kelarutan
 bilangan Rf
 ciri spektrum UV
 namun secara umum penentuan golongan
senyawa kimia dilakukan denga cara uji
warna dengan menggunakan pereaksi yang
spesifik karena dirasakan lebih sederhana.
 Senyawa fenol, bersifat hidrofil, biosintesisnya
berasal dari asam shikimat
 terpenoid, berasal dari lipid, biosintesisnya berasal
dari isopentenil pirofosfat
 asam organik, lipid dan sejenisnya, biosintesisnya
berasal dari asetat
 senyawa nitrogen, bersifat basa dan bereaksi
positif terhadap ninhidrin atau dragendorf
 gula dan turunannya
 makromolekul, umumnya memiliki bobot molekul
yang tinggi
 Asetogenin : flavonoid, lipid, lignan, dan
kuinon
 karbohidra : monosakarida, oligosakarida,
dan polisakarida
 isoprenoid : tepenoid, steroid, karotenoid
 senyawa mengandung nitrogen : alkaloid,
asam amino, protein, dan nukleat
1. Terpenoid atau Isoprenoid
2. Polifenol
3. Glukosinolat
4. Fitosterol
5. Kapsaisin
6. Klorofil
7. Betalain, betanin, betain
8. Pektin
Terbagi dalam 2 kelas utama yaitu KAROTENOID
dan NON KAROTENOID KAROTENOID bermanfaat
utk kesehatan mata, Terdapat pd buah-buahan
yg berwarna kuning sampai merah
 Skrining fitokimia
 Alkaloid
 Tanin
 Saponin
 Kardenolin/bufadienol
 Flavonoid
 Antrakuinon
 Steroid
 Kumarin
Definisi:
Alkaloid: „Alkali-like“
•Senyawa (basa) organik yang mengandung atom N yang berasal dari asam
amino (dan memiliki aktivitas farmakologis dalam kadar rendah.
 True-alkaloid:
 Berasal dari asam amino
 Bersifat basa
 Atom N ada pada cincin heterosiklis
 Terdapat dalam bentuk garam dengan asam
organik
 Contoh: atropin, morfin
Pseudoalkaloid:
•Memiliki karakteristik seperti alkaloid tetapi tidak berasal dari asam
amino, misal alkaloid terpen (aconitin: akaloid diterpen) dan alkaloid
dari jalur metabolisme asetat (coniin), sifat kebasaan rendah
 Protoalkaloid:
Amin sederhana dimana atom nitrogennya bukan
merupakan bagian dari cincin heterosiklik, bersifat
basa dan berasal dari asam amino, misal meskalin
Tidak semua senyawa yang mengandung atom N adalah alkaloid, contoh:
asam amino, piridin

Kebasaan alkaloid berbeda-beda bahkan ada yang bersifat amfoterik


misal chepalin dan asam, misal: kolkhisin

NH

O
O
Keberadaan:

Umumnya terdapat dalam bentuk garamnya dengan asam organik atau


anorganik atau dalam kombinasi dengan asam tertentu

Ada yang terdapat dalam bentuk glikosida, misal α-chaconin

Gula-O
Umumnya merupakan campuran kompleks dari
jalur biogenesis yang sama, yang didominasi salah
satu konstituen

Kandungan alkaloid dapat bervariasi pada tiap


tahap pertumbuhan tumbuhan
Alkaloid yang tidak mengandung oksigen dalam struktur kimianya biasanya
pada suhu kamar bersifat cair (nikotin, koniin, spartein)

Alkaloid yang mengandung oksigen akan berbentuk kristal, umumnya kristal


tidak berwarna, pada kasus tertentu berwarna (berberine), beberapa berupa
amorph
Stereokimia:
Sebagian besar optik aktif (biasanya levorotatori), kecuali yang termasuk gugus
purin
Kebasaan

Tergantung pada keberadaan lone pair elektron


dari atom N, tipe heterosiklis dan substitusinya

Electron withdrawing group yang dekat dengan


atom N menurunkan kebasaan

Elektron donating group menaikkan kebasaan


Kebasaan

•Piridin, kuinolin dan isokuinolin: basa


•Pirolidin merupakan basa kuat
•Pirol dan indol, bersifat asam

N N N NH
H

N N
H H
•Alkaloid basa biasanya terdapat di tanaman dalam bentuk garam dengan asam
mineral seperti HCl, H2SO4, HNO3, atau asam organik seperti asam tartrat,
sulfamat dan maleat, mekonat, isobutirat dan benzoat, atau dalam kombinasi
dengan tanin

•Alkaloid yang non basa adalah alkaloid amida, ammonium kuartener, laktam,
N-oxid
ALKALOID BERDASARKAN BIOGENESIS

A. Alkaloid heterosiklis yang berasal dari asam amino:


1. Ornithin
2. Tirosin
3. Fenilalanin
4. Triptofan
5. Asam antranilat
6. Asam nikotinat
7. Histidin
B. Alkaloid heterosiklis yang berasal dari nukleotid purin
C. Alkaloid yang terbentuk melalui transaminasi: terpenoid
alkaloid
D. Alkaloid yang terbentuk melalui transaminasi dimana N atom
Triptofan Indole

Alkaloid Indole triptofan

Alkaloid terpen
indol
Asam nikotinat  piridin

Triptamin:
serotonin,psilosibin

H
N

N
OH
O
P
OH
O
Alkaloid piridin
Alkaloid yang berasal tirosin
Alkaloid yang berasal tirosin
Alkaloid yang berasal dari Histidin

Alkaloid imidazole

Pilocarpus jaborandi
Alkaloid yang
Alkaloid yang berasal
berasal Fenilalanin
dari fenilalanin

Ephedra sp.
Alkaloid yang berasal Lisin

Contoh: piperidin
Biosintesis piperidin
Alkaloid yang berasal Asam
Antranilat
Alkaloid yang berasal Asam
Nikotinat
Biosintesis Nikotin
Alkaloid Purin
Alkaloids without heterocyclic nitrogen atoms
Deteksi dan karakterisasi
Reaksi pengendapan

Reagen Kandungan Hasil

Dragendorff K[BiI4] oranye

Mayer K2[HgI4] Kuning-putih

Garam Reinecke (NH4Cr[CNS]4(NH3)2) Pink,


mengambang
Scheiblers Wolframat-asam fosfat Kuning, amorph

Sonnenschein Molibdat-asam fosfat Kuning, lalu


biru hijau
Larutan tanin 5% dalam air Kecoklatan

Hager Asam pikrat jenuh Kuning

Wagner I/KI Merah coklat


1. Erdman: asam sulfat dengan sesepora asam nitrat
2. Froehd: asam sulfat yang mengandung asam molibdat atau amonium
molibdat
3. Marqui:asam sulfat mengandung formaldehid
4. Mandelin: asam sulfat yang mengandung asam vanadat atau amonium
vanadat

Positif palsu dengan komponen seperti senyawa pahit dan glikosida


KLT:

•Silika gel, aluminium oksida, kieselgur, selulosa


•Pada basa kuat, silikagel yang bersifat asam lemah dapat mengikat
alkaloid (pada fase gerak netral)
•TLC: UV, Dragendorff (+NaNO2)
•Alkaloid dengan amina primer dan sekunder negatif palsu
•Kumarin, hidroksiflavon, triterpen dan kardenolida ttt positif palsu
•Alkaloid purin: mureksid (Kalium perklorat + setetes HCl, diuapkan,
ditambah amoniak = ungu)
•Alkaloid morphin: reagen Marquis (H2SO4 + setetes formaldehida = ungu)
Isolasi Alkaloid
•Ekstraksi dengan pelarut organik yang tidak campur air: kloroform, eter, metilen
klorida dan toluen, dilakukan dengan perkolasi atau sokhletasi, dengan penambahan
basa yang sesuai
•Alkaloid kuartener dan N oksid larut dalam air
•Ekstraksi dengan pelarut organik yang dapat campur dengan air seperti etanol dan
metanol
•Dapat melarutkan alkaloid basa dan garam
•Ekstraksi dengan terlebih dulu dilakukan pengasaman
•Pengendapan alkaloid dengan reagen pengendap alkaloid
•Penggunaan kation exchange resin
Material

PE
Fraksi PE Fraksi etanol atau metanol
air
Lemak dan lilin
dipekatkan
Kloroform dan
asam tartrat

Fraksi asam
Fraksi kloroform atau EtOAc
Penambahan basa
Alkaloid netral dan basa
lemah Kloroform atau
EtOAc

Fraksi kloroform atau EtOAc Fraksi basa


Alkaloid primer, sekunder dan Alkaloid kuartener dan N-
tersier oksid
Alkaloid steroidal

Anda mungkin juga menyukai