b) Uji Mikroskopis
- Rimpang temulawak dan rimpang kunyit
Butir amilum
Rambut penutup
Berkas Pengangkut
Parenkim korteks -
Jaringan gabus
Serabut sklerenkim
Epidermis atas -
Mesofil daun -
Berkas pengangkut
Rambut penutup -
4) Kesimpulan
Rimpang temulawak berbeda dengan rimpang kunyit, dari segi mikroskopis bahan
segar berukuran lebih kuat dengan rasa lebih pahit dan warna bagian dalam kuning
pucat sedangkan rimpang kunyit berukuran lebih kecil dengan bagian dalam berwarna
kuning jingga, serbuk temulawak berwarna kuning kecoklatan sedangkan serbuk kunyit
berwarna kuning hingga jingga. Dari segi mikroskopis temulawak memiliki fragmen
pengenal parenkim korteks namun tidak terdapat parenkim berisi bahan berwarna
kuning sedangkan temulawak memiliki parenkim dengan bahan berwarna kuning dan
tanpa fragmen pengenal parenkim korteks.
Herba pegagan dan herba puser bumi berbeda meskipun memiliki morfologi yang
mirip, diantara perbedaannya terletak pada fragmen pengenal dimana herba pegagan
memiliki stomata tipe anomositik dan epidermis atas dengan kalsium oksalat sedangkan
herba puser bumi tipe parasitik dan epidermis atas tanpa kalsium oksalat.
● Nilai Rf
Herba pegagan = 0,39
Standar asiatikosida = 0,39
c) Uji kadar asiatikosida herba pegagan dan herba puser bumi
- Standar kadar asiatikosida herba pegagan = tidak kurang dari 0,07% (Kemenkes RI,
2017)
- Hasil = 0,08% (Memenuhi standar)
4) Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji kadar flavonoid total menggunakan spektrofotometer uv diperoleh
kadar flavonoid total simplisia serbuk rimpang temulawak sebesar 1,112% dan simplisia serbuk
rimpang kunyit sebesar 0,511%.
Berdasarkan hasil Uji KLT, nilai Rf yang didapatkan simplisia herba pegagan sebesar
0,39 yang sesuai dengan Rf senyawa standar asiatikosida yang digunakan. Sementara
berdasarkan uji kadar asiatikosida diperoleh hasil kadar asiatikosida simplisia herba pegagan
sebesar 0,08% memenuhi standar kadar asiatikosida pegagan (0,07%), sedangkan herba puser
bumi tidak mengandung senyawa asiatikosida.
C. Uji Mikrobiologi
1) Alat dan Bahan
a) Alat
1) Batang pengaduk
2) Blue tip
3) Bunsen
4) Cawan petri
5) Corong kaca
6) Erlenmeyer
7) Inkubator
8) Kapas
9) Kertas aluminium foil
10) Kertas saring
11) Koloni counter
12) Label
13) Laminar air glow
14) Mikropipet
15) Rak tabung reaksi
16) Tabung reaksi
17) Vortex
b) Bahan
1) Etanol 70%
2) Media PCA cair
3) Media PDA cair
4) NaCl fisiologis 0,9%
5) Serbuk simplisia Herba pegagan (Centella asiatica)
6) Serbuk simplisia Herba puser bumi (Hyrocortyle verticillata)
7) Serbuk simplisia rimpang kunyit (Curcume longa L.)
8) Serbuk simplisia Rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhixa Roxb.)
2) Cara Kerja
- Persiapan bahan
1) Buat media agar dalam aquades steril, media plate count agar untuk angka lempeng
total dan potato dextrose agar untuk angka jamur
2) Buat larutan fisiologis NaCl 0,9% lalu pipet sebanyak 9 ml ke tabung reaksi
3) Sterilkan Media agar, larutan NaCl 0,9%, cawan petri yang telah dibungkus kertas, tip,
dan corong kaca di dalam autoklaf pada suhu 121 0C dengan tekanan 1 atm selama 15
menit.
4) Pindahkan semua bahan dan alat ke Laminar Air Flow yang telah disemprot alkohol
70% dan keringkan searah dengan kain lap atau tissue
5) Sterilisasi LAF dengan lampu UV selama 30 menit.
- Pengenceran
1) Semprot tangan dengan alkohol 70%
2) Timbang masing-masing bahan sebanyak 1 gram kemudian masukan ke dalam tabung.
3) Siapkan media agar PCA dan PDA serta larutan NaCl 0,9% di dalam tabung reaksi
4) Siapkan cawan petri, mikropipet skala 100-1000 mikroliter, blue tip, bunsen, corong
kaca, kertas saring, dan vortex
5) Beri label pada cawan petri sesuai jenis pengujian dan tingkat pengenceran dan tabung
reaksi berisi NaCl 0,9% sesuai tingkat pengenceran
- Uji Angka Lempeng Total rimpang temulawak, rimpang kunyit, herba pegagan dan herba
puser bumi
1) Nyalakan bunsen untuk menjaga kondisi aseptis LAF
2) Masukkan 1 gram simplisia uji ke dalam tabung reaksi 9 ml NaCl 0,9% steril, lalu
homogenkan dengan vortex
3) Saring larutan menggunakan corong kaca yang sudah diberi kertas saring.
4) Ambil 1000 mikroliter/1 ml filtrat yang terbentuk pada pengenceran 10 -1, lalu
masukkan ke dalam 9 mL NaCl 0,9% steril pada tabung reaksi sehingga terbentuk
larutan pengenceran 10-2 lalu homogenkan dengan vortex setiap kali pengenceran.
5) Lakukan pengenceran hingga terbentuk larutan bahan uji hingga pengenceran 10 -6.
6) Panaskan tiap ujung tabung dengan api lalu tutup dengan kapas setiap setelah
pengenceran..
7) Ambil sebanyak 1 mL larutan uji dari masing-masing pengenceran lalu masukkan ke
tiap cawan petri sesuai identitas pada label, dilakukan secara aseptis.
8) Tuangkan 15-20 mL media agar cair PCA dengan suhu 45 土 1 oC ke dalam cawan
petri yang sebelum telah berisi larutan uji.
9) Homogenkan dengan cara memutar cawan petri sebanyak 5 kali searah dan berlawanan
jarum jam.
10) Lakukan satu per satu untuk seluruh pengenceran (dari 10 -1 hingga 10-6)
11) Buat kontrol positif bersisi 10 mL larutan NaCl 0,9% dan media agar
12) Buat kontrol negatif yang berisi media agar
13) Setelah semua media agar memadat, bungkus cawan petri dengna kertas bekas
14) Inkubasi cawan petri pada suhu 35 0C selama 24-48 jam dalam inkubator pada posisi
terbalik.
15) Tata semua cawan petri dan pastikan suhu tercapai.
16) Amati hasil pertumbuhan koloni pada cawan petri.
17) Hitung koloni bakteri yang tumbuh pada setiap pengenceran dengan koloni counter.
Koloni akan terhitung otomatis oleh sistem, koloni yang kecil dan berhimpitan dihitung
secara manual.
18) Tetapkan angka lempeng total dengan memilih cawan petri dengan jumlah koloni
antara 25-250 pada dua cawan petri dengan tingkat pengenceran yang sama, jumlah
koloni adalah rata-rata jumlah koloni dikali nilai mutlak tingkat pengenceran dengan
satuan gram/ml.
- Uji Angka Jamur (AKK)l rimpang temulawak, rimpang kunyit, herba pegagan dan herba
puser bumi
1) Nyalakan bunsen untuk menjaga kondisi aseptis LAF
2) Masukkan 1 gram simplisia uji ke dalam tabung reaksi 9 ml NaCl 0,9% steril, lalu
homogenkan dengan vortex
3) Saring larutan menggunakan corong kaca yang sudah diberi kertas saring.
4) Ambil 1000 mikroliter/1 ml filtrat yang terbentuk pada pengenceran 10 -1, lalu
masukkan ke dalam 9 mL NaCl 0,9% steril pada tabung reaksi sehingga terbentuk
larutan pengenceran 10-2 lalu homogenkan dengan vortex setiap kali pengenceran.
5) Lakukan pengenceran hingga terbentuk larutan bahan uji hingga pengenceran 10 -4.
6) Panaskan tiap ujung tabung dengan api lalu tutup dengan kapas setiap setelah
pengenceran..
7) Ambil sebanyak 1 mL larutan uji dari masing-masing pengenceran lalu masukkan ke
tiap cawan petri sesuai identitas pada label, dilakukan secara aseptis.
8) Tuangkan 15-20 mL media agar cair PCA dengan suhu 45 土 1oC ke dalam cawan
petri yang sebelum telah berisi larutan uji.
9) Homogenkan dengan cara memutar cawan petri sebanyak 5 kali searah dan
berlawanan jarum jam.
10) Lakukan satu per satu untuk seluruh pengenceran (dari 10 -1 hingga 10-6)
11) Buat kontrol positif bersisi 10 mL larutan NaCl 0,9% dan media agar
12) Buat kontrol negatif yang berisi media agar
13) Setelah semua media agar memadat, bungkus cawan petri dengna kertas bekas
14) Inkubasi cawan petri pada suhu ruang antara 20-25 0C selama 5-7 hari dalam inkubator
pada posisi terbalik.
15) Setelah selesai, angkat semua cawan petri
16) Amati hasil pertumbuhan koloni pada cawan petri.
17) Hitung koloni bakteri yang tumbuh pada setiap pengenceran dengan koloni counter.
Koloni akan terhitung otomatis oleh sistem, koloni yang kecil dan berhimpitan
dihitung secara manual.
18) Tetapkan angka lempeng total dengan memilih cawan petri dengan jumlah koloni
antara 40-80 pada dua cawan petri dengan tingkat pengenceran yang sama, jumlah
koloni adalah rata-rata jumlah koloni dikali nilai mutlak tingkat pengenceran dengan
satuan gram/ml.
3) Hasil
- Syarat: Kategori rajangan yang direbus sebelum diseduh
ALT ≤ 107 koloni per gram
AKK ≤ 104 koloni per gram
- Hasil Pengamatan Angka lempeng total
Gambar 1. Kontrol positif dan kontrol negatif tidak ada pertumbuhan koloni bakteri
Gambar 2. Cawan petri larutan uji
Tabel 1.
2 Kunyit 425 472 308 269 741 600 319 288 238 143 80 4
3 Pegagan Herba 995 260 368 292 471 216 220 224 25 37 30 0
4 Puser bumi 59 78 19 24 5 13 2 0 0 1 0 0
1 Temulawak Rimpang 49 45 41 34 8 5 0 0
4 Puser bumi 30 31 28 10 0 1 1 0