Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

“ANALISIS KUALITATIF SIMPLISIA HERBA”

Oleh:
Kelompok 1 / Kelas A:

1. Ni Kadek Novi Andarista 1909482010001


2. Ni Made Listia Wulandari 1909482010004
3. Ni Putu Nadya Kirana Wulandari 1909482010020
4. Ni Wayan Ari Pertiwi 1909482010022
5. A. A Ngr Dwi Kosalawa 1909482010025
6. Ni Komang Ayu Bintang Sutrisnawati 1909482010033

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
PRAKTIKUM III
ANALISIS KUALITATIF SIMPLISIA HERBA

I. TUJUAN

Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan macam-macam simplisia herba


secara makroskopik, mikroskopik dan kimiawi.

II. DASAR TEORI

Herba adalah tanaman kecil yang berbatang lunak, tingginya hanya beberapa
centimeter atau beberapa meter. Sejumlah herba menunjukkan bentuk-bentuk
yang menarik, warna serta struktur permukaan daun sebagian besar darinya telah
menjadi tanaman rumah yang populer seperti jenis dari suku Araceae,
Gesneriacea, Urticaceae. (Depkes RI, 1980)
Herba Timi (Thymi Herba) adalah herba Thymus vulgaris L. Suku Labiatae.
Berwarna coklat kehijauan, batang berbentuk segiempat, bentuk daun bulat telur,
bentuk tepi daun rata, bentuk permukaan daun berambut halus dengan susunan
tulang daun menyirip. Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk herba adalah
rambut penutup bengkok, epidermis berpapila. Herba Timi mengandung minyak
atsiri yang mempunyai kemampuan untuk menghambat dan merusak banyak
proses kehidupan, sehingga minyak atsiri dapat dimanfaatkan sebagai bakterisida
dan fungsida. (Guenther, 1987)
Herba Sambiloto (Andrographidis Herba) adalah tanaman Andrographidis
Paniculata Nees, suku Acanthaceae yang berasal dari India dan Sri Lanka. Herba
sambiloto memiliki warna hijau tua pada permukaan daunnya, batangnya persegi
empat, bentuk daun lanset, bentuk tepi daun rata, bentuk permukaan daun tidak
berambut serta susunan tulang daun menyirip. (Depkes RI, 1980). Fragmen
pengenal serbuk mikroskopik pada serbuk herba adalah pada lapisasn epidermis
terdapat banyak litosis yang berisi sistolit, epidermis bawah memiliki stomata tipe
diasitik, berkas pembuluh tipe bikolateral. Kelopak bunga pada epidermis luar
terdapat rambut penutup terdiri dari satu sel kadang-kadang bersel dua, kutikula
bergaris.
Herba Pegagan (Centellae Herba) adalah herba Centella asiatica L. Urban,
suku Apiaceae. Pegagan berbentuk herba tahunan aromatik. Batangnya sangat
pendek dari batang tumbuh geragih atau stolon yang melata dipermukaan tanah
dengan panjang 10-50 cm. Daun tunggal, tersusun dalam bentuk roset yang terdiri
dari 2-10 lembaran daun, kadang-kadang agak berambut. Tulang daun menjari dan
akar bercabang. Bunga berbentuk payung tunggal. Tangkai bunga panjangnya 5-
50 mm. Daun pelindung berjumlah 2 dan panjangnya 3-4 mm berbentuk telur.
(BPOM RI, 2010). Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk herba adalah
fragmen daun dengan sel epidermis jernih, hablur kalsium oksalat berbentuk roset
di dalam mesofil, rambut penutup berbentuk kerucut panjang, sklerenkim dari
mesokarp dan endokarp tersusun lapisan selnya saling menyilang.

III. BAHAN DAN ALAT

a. Bahan
 Herba Timi (Thymi Herba)
 Herba Sambiloto (Andrographidis Herba)
 Herba Pegagan (Centellae Herba)
 Kloralhidrat
 Asam sulfat P
 NaoH P 5% b/v
 KOH P 5% b/v
 FeCl3 LP
 HCl pekat P
 Ammonia P 25%
 FeCl3 P 5% b/v

b. Alat
 Mikroskop
 Objek glass
 Cover glass
 Pipet tetes
 Tabung reaksi
 Sendok spatula
 Tisue
 Kain lap
 Alat tulis

IV. PROSEDUR

Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5


orang. Masing-masing kelompok melakukan :
a) Identifikasi Simplisia Herba secara Makroskopik :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ambil sedikit Herba Timi (Thymi Herba)
3. Amati warna herba, bentuk batang, bentuk daun, bentuk tepi daun, bentuk
permukaan daun dan susunan tulang daun
4. Catat hasil pengamatan
5. Ulangi percobaan diatas (percobaan 1,2,3,4) Untuk Herba Sambiloto
(Andrographidis Herba) dan Herba Pegagan (Centellae Herba)

b) Identifikasi Simplisia Herba secara Mikroskopik :


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ambil sedikit serbuk Herba Timi (Thymi Herba) amati warna dan
rasanya, kemudian letakkan pada objek glass
3. Tambahkan 1-2 tetes kloralhidrat kemudian tutup dengan cover glass
4. Amati fragmen pengenal dari serbuk Herba Timi (Thymi Herba) dibawah
mikroskop
5. Catat dan gambar hasil pengmatan
6. Ulangi percobaan diatas (1,2,3,4) untuk serbuk Herba Sambiloto
(Andrographidis Herba) dan Herba Pegagan (Centellae Herba)

c) Identifikasi Simplisia Herba secara Kimiawi :

Simplisia Perlakuan Reaksi Positif


Serbuk Herba Timi 1. 2 mg serbuk herba 1. Terbentuk warna coklat
(Thymi Herba) + 5 tetes asam tua
sulfat P
2. 2 mg serbuk herba 2. Terbentuk warna coklat
+ 5 tetes HCL
pekat P
3. 2 mg serbuk herba 3. Terbentuk warna kuning
+ 5 tetes NaOH P kecoklatan
5% b/v
4. 2 mg serbuk herba
+ tetes FeCl3 P 4. Terbentuk warna kuning
Serbuk Herba Sambiloto 1. 2 mg serbuk herba 1. Terbentuk warna coklat
(Andrographidis Herba) + 5 tetes asam tua
sulfat P
2. 2 mg serbuk herba 2. Terebntuk warna coklat
+ 5 tetes HCL
pekat P
3. 2 mg serbuk herba 3. Terbentuk warna hijau
+ 5 tetes NaOH P kekuningan
5% b/v
4. 2 mg serbuk herba 4. Terbentuk warna hijau
+ 5 tetes KOH P kekuningan
5% b/v
5. 2 mg serbuk herba 5. Terbentuk warna hijau
+ 5 tetes kekuningan
amomonia P 25%
6. 2 mg serbuk herba 6. Terbentuk warna hijau
larutan FeCl3 P
5% b/v
Serbuk Herba Pegagan 1. 2 mg serbuk herba 1. Terbentuk warna coklat
(Centellae Herba) + 5 tetes asam
sulfat P
2. 2 mg serbuk herba 2. Terbentuk warna coklat
+ 5 tetes asam hijau
sulfat 10 N
3. 2 mg serbuk herba 3. Terbentuk warna
+ 5 tetes larutan kuning coklat
KOH P 5% b/v
4. 2 mg serbuk herba 4. Terbentuk warna hijau
+ 5 tetes FeCl3 P kekuningan
5% b/v

V. HASIL PENGAMATAN

A. Identifikasi Simplisia Herba secara Makroskopik


Simplisia Hasil Pengamatan
Herba Timi (Thymi Herba) Warna herba : coklat

Nama latin tanaman asal : Bentuk batang : segi empat


Thymus vulgaris L.
Bentuk daun : bulat telur

Bentuk tepi daun : rata

Bentuk permukaan daun : berbulu halus

Susunan tulang daun : menyirip


Herba Sambiloto (Andrographidis Herba) Warna herba : hijau kehitaman

Nama latin tanaman asal : Bentuk batang : segi empat


Andrographis paniculata Ness.
Bentuk daun : lanset

Bentuk tepi daun : rata

Bentuk permukaan daun : berbulu halus

Susunan tulang daun : menyirip


Herba Pegagan (Cantellae Herba) Warna herba : hijau kecoklatan

Nama latin tanaman asal : Bentuk batang : pipih


Cantella asiatica
Bentuk daun : ginjal

Bentuk tepi daun : beringgit

Bentuk permukaan daun : berbulu

Susunan tulang daun : menjari


B. Identifikasi Simplisia Herba secara Mikroskopik

Simplisia Hasil Pengamatan


Serbuk Herba Timi Warna serbuk :
(Thymi Herba) coklat
Rasa serbuk :
sedikit pedas setelah ditelan
Fragmen pengenal :
 rambut penutup bengkok
 pasir oksalat
 rambut kelenjar berisi minyak
Gambar :
Rambut penutup
bengkok

Pasir oksalat
Serbuk Herba Sambiloto Warna serbuk :
(Andrographidis Herba) hijau kehitaman
Rasa serbuk :
Rambut kelenjar
pahit berisi minyak
Fragmen pengenal :
 epidermis
 rambut dari kelopak bunga
 fragmen kulit buah
Gambar :
Epidermis
(Reiny.N,2014)
Rambut dari kelopak bunga

Fragmen kulit
buah

Serbuk Herba Pegagan Warna serbuk :


(Cantellae Herba) hijau kecoklatan
Rasa serbuk :
pahit
Fragmen pengenal :
 epidermis
 rambut penutup

(Maruzy,2020)  serabut sklerenkim


Gambar :

Rambut penutup

epidermis

Serabut
sklerenkim

C. Identifikasi Simplisia Herba secara Kimiawi

Simplisia Perlakuan Reaksi Positif Hasil Pengamatan


Serbuk Herba Timi 1. 2 mg serbuk 1. Terbentuk 1. Terbentuk
(Thymi Herba) herba + 5 tetes warna coklat tua warna coklat tua
asam sulfat P
2. 2 mg serbuk 2. Terbentuk 2. Terbentuk
herba + 5 tetes warna coklat warna coklat
HCL pekat P

3. 2 mg serbuk 3. Terbentuk 3. Terbentuk


herba + 5 tetes warna kuning warna kuning
NaOH P 5% b/v kecoklatan kecoklatan

4. 2 mg serbuk
herba + 5 tetes 4. Terbentuk 4. Terbentuk
FeCl3 LP warna kuning warna kuning

Serbuk Herba 1. 2 mg serbuk 1. Terbentuk 1. Terbentuk


Sambiloto herba + 5 tetes warna coklat tua warna coklat tua
(Andrographidis asam sulfat P
Herba)

2. 2 mg serbuk 2. Terbentuk 2. Terbentuk


herba + 5 tetes warna coklat warna coklat
HCL pekat P

3. 2 mg serbuk 3. Terbentuk
3. Terbentuk
herba + 5 tetes warna hijau
warna hijau
NaOH P 5% b/v kekuningan
kekuningan
4. 2 mg serbuk 4. Terbentuk 4. Terbentuk
herba + 5 tetes warna hijau warna hijau
b
KOH P 5% /v kekuningan kekuningan

5. 2 mg serbuk 5. Terbentuk 5. Terbentuk


herba + 5 tetes warna hijau warna hijau
ammonia P kekuningan kekuningan
25%

6. 2 mg serbuk
6. Terbenyuk
herba + 5 tetes 6. Terbentuk
warna hijau
larutan FeCl3 P warna hijau
5% b/v

Serbuk Herba Pegagan 1. 2 mg serbuk 1. Terbentuk 1. Terbentuk


(Cantellae Herba) herba + 5 tetes warna coklat warna coklat
asam sulfat P

2. 2 mg serbuk 2. Terbentuk 2. Terbentuk

herba + 5 tetes warna coklat warna coklat

asam sulfat 10N hijau hijau


3. 2 mg serbuk 3. Terbentuk
herba + 5 tetes warna kuning 3. Terbentuk
larutan KOH P coklat warna kuning
b
5% /v coklat

4. 2 mg serbuk 4. Terbentuk
herba + 5 tetes warna hijau 4. Terbentuk
larutan FeCl3 P kekuningan warna hijau
5% b/v kekuningan

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kedua yakni analisis kualitatif simplisia herba, kelompok kami
telah melakukan tiga identifikasi, yakni identifikasi simplisia daun secara
makroskopik, secara mikroskopik dan secara kimiawi.

6.1. Identifikasi Simplisia Herba secara Makroskopik


6.1.1. Herba Timi
Pada umumnya herba timi daunnya berwarna hijau, permukaan daun
berbulu halus dan bentuk daunnya bulat telur. Dari hasil identifikasi
makroskopis pada herba timi tidak beda jauh dengan herba timi pada
umunya, memiliki bentuk batang yakni segi empat, dengan bentuk daun
bulat telur, bentuk tepi daun rata, bentuk permukaan daun berambut, serta
susunan tulang daun yang menyirip. Hanya saja yang berbeda pada warna
herba, simplisia herba timi berwarna coklat. Hal tersebut disebabkan karena
herba timi telah melalui proses pengeringan hingga menjadi sebuah
simplisia.
6.1.2. Herba Sambiloto
Menurut Harrizul. dkk (2019) hasil pengujian yang didapat yaitu
dimana simplisia herba sambiloto bentuk batang pangkal bulat dan bersegi
empat berwarna hijau, bentuk daun bulat memanjang, ujung daun
meruncing, tepi daun rata, tulang daun menyirip berwarna hijau, bentuk
buah bulat panjang, ujung buah meruncing berwarna hijau dan bentuk biji
bulat kecil agak keras. Simplisia herba sambiloto memiliki warna tersebut
karena melalui proses pengeringan. Pada hasil identifikasi herba sambiloto
didapatkan warna herba hijau kehitaman, bentuk batang segi empat, bentuk
daun lanset, dengan tepi daun yang rata, bentuk permukaan daun berbulu
halus dan susunan tulang daunnya menyirip.
6.1.3. Herba Pegagan
Perbedaan warna juga terjadi pada herba pegagan. Herba pegagan
berbentuk bergerigi, berbentuk seperti ginjal, tetapi sering kali terlipat atau
mengerut, warna daun hijau kekuningan, tekstur daun kasar serta agak tebal,
memiliki bau yang tidak terlalu tajam, dan warna stolon coklat gelap
(Anshary Maruzy,dkk. 2020). Identifikasi yang dilakukan memperoleh hasil
yakni warna herba hijau kecoklatan, bentuk batang pipih, tipe bentuk daun
ginjal, bentuk tepi daun beringgit. Herba pegagan mengalami perubahan
warnna disebabkan karena melalui proses pengeringan.

6.2. Identifikasi Simplisia Herba secara Mikroskopik


Identifikasi secara mikroskopik pada herba timi dengan serbuk
berwarna coklat memperoleh fragmen pengenal kelenjar minyak, pasir
oksalat, dan rambut penutup bengkok yang banyak tersebar. Identifikasi pada
herba sambiloto dengan serbuk berwarna hijau kehitaman memperoleh
fragmen pengenal epidermis, rambut dari kelopak bunga, dan fragmaen kulit
buah. Sedangkan identifikasi pada herba pegagan dengan serbuk berwarna
hijau kecoklatan memperoleh fragmen pengenal epidermis, rambut penutup
dan selaput seklerenkim.

6.3. Identifikasi Simplisia Herba secara Kimiawi


6.3.1. Herba Timi
Perlakuan yang dilakukan yakni 2 mg serbuk herba timi di setiap 4
tabung reaksi yang berbeda. Tabung 1 ditambahkan 5 tetes asam sulfat P
menghasilakn warna coklat tua (+), tabung 2 ditambahkan 5 tetes HCl pekat
P terbentuk warna coklat(+), tabung 3 ditambahkan 5 tetes NaOH P 5%
terbentuk warna juning kecoklatan (+), tabung 4 ditambahkan 5 tetes FeCl 3
LP terbentuk warna kuning (+). Dari hasil pengujian tersebut, dapat diketahui
bahwa herba timi memiliki kandungan senyawa minyak atsiri yang
mengandung timol, karvakol, pinen, borneol, linalool, bornil asetat. Sebagai
ekspektoran (Ernawidiasmini, 2017)
6.3.2. Herba Sambiloto
Perlakuan yang dilakukan yakni 2 mg serbuk herba sambiloto di setiap
4 tabung reaksi yang berbeda. Tabung 1 ditambahkan 5 tetes asam sulfat P
terbentuk warna coklat tua (+). Tabung 2 ditambahkan 5 tetes HCl pekat P
terbentuk warna coklat (+). Tabung 3 ditambahkan 5 tetes NaOH P 5%
terbentuk warna hijau kekuningan (+). Tabung 4 ditambahkan 5 tetes KOH P
5% b/v terbentuk warna hijau kekuningan (+). Tabung 5 ditambahkan 5 tetes
ammonia P 25% terbentuk warna hijau kekuningan(+).Dari hasil identifikasi
tersebut, dapat diketahui bahwa herba sambiloto memiliki kandungan asam
kersik, damar logam alkali. Sebagai diuretic, antipiretik. (Ernawidiasmini,
2017).
6. 3. 3. Herba Pegagan
Perlakuan yang dilakukan yakni 2 mg serbuk herba pegagan di setiap 4
tabung reaksi yang berbeda. Pada tabung 1 ditambahkan 5 tetes asam sulfat P
terbentuk warna coklat (+). Tabung2 ditambahkan 5 tetes asam sulfat 10N
terbentuk warna coklat hijau (+). Tabung 3 ditambahkan 5 tetes larutan KOH
P 5% b/v terbentuk warna kuning coklat (+). Tabung 4 ditambahkan 5 tetes
larutan FeCl3 LP 5% b/v terbentuk warna hijau kekuningan. Dari hasil
idnetifikasi secara kimiawi, herba pegagan mengandung pegagan positif
mengandung senyawa alkaloid, fenolik, flavonoid, triterpenoid dan saponin.
Semua kandungan bioaktif tanaman pegagan merupakan antioksidan yang
bermanfaat bagi tubuh manusia dalam meningkatkan sistem imun (Winarto,
2003)
VII. KESIMPULAN

Dari hasil percobaaan diatas, dapat disimpulkan bahwa simplisia herba


dapat di identifikasi dengan 3 cara, yakni secara makroskopik untuk mengetahui
sifat-sifat umum dan morfologi dari tanaman asal simplisia, secara mikroskopik
untuk mengetahui anatomi atau fragmen-fragmen pengenal yang terdapat pada
simplisia, dan secara kimiawi yakni dengan menambahkan beberapa zat pada
simplisia untuk menentukan kandungan yang terdapat dalam simplisia.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Badan POM RI, 2010. Acuan Sediaan Herbal, Vol 5, Edisi I, Direktorat Obat Asli
Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta.
Depkes.RI.1980.Materia Medika Indonesia Jilid IV Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Ernawidiasmini, 2017. Laporan Praktikum Farmakognosi Analisis Kualitatif
Simplisia Herba
Guenther , 1987, Minyak Atsiri, diterjemahkan oleh Ketaren, Jilid I 19-20, 133-
134 Universitas Indonesia, Jakarta.
Lotulung, P. dkk. 2015. Standardisasi Ekstrak Pegagan, Centella Asiatica
Sebagai Obat Herbal Terstandar Hepatoprotektor. Bandung. Vol.17 No.2-12
Maruzy, A. dkk. 2020. Autentikasi Centella asiatica (L.) Urb. (Pegagan) dan
Adulterannya Berdasarkan Karakter Makroskopis, Mikroskopis, dan Profil
Kimia. Tawangmangu. Vol. 10 No.1-02.
Reiny,N.2014.Hasil Identifikasi Tanaman.LIPI.Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Karakter Makroskopis, Mikroskopis, dan Profil Kimia.Jurna
Kefarmasian Indonesia.Kemenkes RI.10(1):19-30
Rivai, H. dkk. 2019. Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif Kandungan Senyawa
Dari Ekstrak Heksan, Aseton, Etanol, Dan Air Herba Sambiloto
(Andrographis paniculata (Brum.F)Nees). Padang, Sumatera Barat.
Sutardi. 2016. Kandungan Bahan Aktif Tanaman Pegagan Dan Khasiatnya
Untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh. Sleman, Yogyakarta. Jurnal Litbang
Pertanian Vol.35 No. 3 September 2016: 121-130
Winarto, W.R. dan M. Surbakti. 2003. Khasiat dan Manfaat Pegagan. Agromedia
Pustaka, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai