Oleh:
Kelompok 1 / Kelas A:
I. TUJUAN
Herba adalah tanaman kecil yang berbatang lunak, tingginya hanya beberapa
centimeter atau beberapa meter. Sejumlah herba menunjukkan bentuk-bentuk
yang menarik, warna serta struktur permukaan daun sebagian besar darinya telah
menjadi tanaman rumah yang populer seperti jenis dari suku Araceae,
Gesneriacea, Urticaceae. (Depkes RI, 1980)
Herba Timi (Thymi Herba) adalah herba Thymus vulgaris L. Suku Labiatae.
Berwarna coklat kehijauan, batang berbentuk segiempat, bentuk daun bulat telur,
bentuk tepi daun rata, bentuk permukaan daun berambut halus dengan susunan
tulang daun menyirip. Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk herba adalah
rambut penutup bengkok, epidermis berpapila. Herba Timi mengandung minyak
atsiri yang mempunyai kemampuan untuk menghambat dan merusak banyak
proses kehidupan, sehingga minyak atsiri dapat dimanfaatkan sebagai bakterisida
dan fungsida. (Guenther, 1987)
Herba Sambiloto (Andrographidis Herba) adalah tanaman Andrographidis
Paniculata Nees, suku Acanthaceae yang berasal dari India dan Sri Lanka. Herba
sambiloto memiliki warna hijau tua pada permukaan daunnya, batangnya persegi
empat, bentuk daun lanset, bentuk tepi daun rata, bentuk permukaan daun tidak
berambut serta susunan tulang daun menyirip. (Depkes RI, 1980). Fragmen
pengenal serbuk mikroskopik pada serbuk herba adalah pada lapisasn epidermis
terdapat banyak litosis yang berisi sistolit, epidermis bawah memiliki stomata tipe
diasitik, berkas pembuluh tipe bikolateral. Kelopak bunga pada epidermis luar
terdapat rambut penutup terdiri dari satu sel kadang-kadang bersel dua, kutikula
bergaris.
Herba Pegagan (Centellae Herba) adalah herba Centella asiatica L. Urban,
suku Apiaceae. Pegagan berbentuk herba tahunan aromatik. Batangnya sangat
pendek dari batang tumbuh geragih atau stolon yang melata dipermukaan tanah
dengan panjang 10-50 cm. Daun tunggal, tersusun dalam bentuk roset yang terdiri
dari 2-10 lembaran daun, kadang-kadang agak berambut. Tulang daun menjari dan
akar bercabang. Bunga berbentuk payung tunggal. Tangkai bunga panjangnya 5-
50 mm. Daun pelindung berjumlah 2 dan panjangnya 3-4 mm berbentuk telur.
(BPOM RI, 2010). Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk herba adalah
fragmen daun dengan sel epidermis jernih, hablur kalsium oksalat berbentuk roset
di dalam mesofil, rambut penutup berbentuk kerucut panjang, sklerenkim dari
mesokarp dan endokarp tersusun lapisan selnya saling menyilang.
a. Bahan
Herba Timi (Thymi Herba)
Herba Sambiloto (Andrographidis Herba)
Herba Pegagan (Centellae Herba)
Kloralhidrat
Asam sulfat P
NaoH P 5% b/v
KOH P 5% b/v
FeCl3 LP
HCl pekat P
Ammonia P 25%
FeCl3 P 5% b/v
b. Alat
Mikroskop
Objek glass
Cover glass
Pipet tetes
Tabung reaksi
Sendok spatula
Tisue
Kain lap
Alat tulis
IV. PROSEDUR
V. HASIL PENGAMATAN
Pasir oksalat
Serbuk Herba Sambiloto Warna serbuk :
(Andrographidis Herba) hijau kehitaman
Rasa serbuk :
Rambut kelenjar
pahit berisi minyak
Fragmen pengenal :
epidermis
rambut dari kelopak bunga
fragmen kulit buah
Gambar :
Epidermis
(Reiny.N,2014)
Rambut dari kelopak bunga
Fragmen kulit
buah
Rambut penutup
epidermis
Serabut
sklerenkim
4. 2 mg serbuk
herba + 5 tetes 4. Terbentuk 4. Terbentuk
FeCl3 LP warna kuning warna kuning
3. 2 mg serbuk 3. Terbentuk
3. Terbentuk
herba + 5 tetes warna hijau
warna hijau
NaOH P 5% b/v kekuningan
kekuningan
4. 2 mg serbuk 4. Terbentuk 4. Terbentuk
herba + 5 tetes warna hijau warna hijau
b
KOH P 5% /v kekuningan kekuningan
6. 2 mg serbuk
6. Terbenyuk
herba + 5 tetes 6. Terbentuk
warna hijau
larutan FeCl3 P warna hijau
5% b/v
4. 2 mg serbuk 4. Terbentuk
herba + 5 tetes warna hijau 4. Terbentuk
larutan FeCl3 P kekuningan warna hijau
5% b/v kekuningan
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kedua yakni analisis kualitatif simplisia herba, kelompok kami
telah melakukan tiga identifikasi, yakni identifikasi simplisia daun secara
makroskopik, secara mikroskopik dan secara kimiawi.
Badan POM RI, 2010. Acuan Sediaan Herbal, Vol 5, Edisi I, Direktorat Obat Asli
Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta.
Depkes.RI.1980.Materia Medika Indonesia Jilid IV Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Ernawidiasmini, 2017. Laporan Praktikum Farmakognosi Analisis Kualitatif
Simplisia Herba
Guenther , 1987, Minyak Atsiri, diterjemahkan oleh Ketaren, Jilid I 19-20, 133-
134 Universitas Indonesia, Jakarta.
Lotulung, P. dkk. 2015. Standardisasi Ekstrak Pegagan, Centella Asiatica
Sebagai Obat Herbal Terstandar Hepatoprotektor. Bandung. Vol.17 No.2-12
Maruzy, A. dkk. 2020. Autentikasi Centella asiatica (L.) Urb. (Pegagan) dan
Adulterannya Berdasarkan Karakter Makroskopis, Mikroskopis, dan Profil
Kimia. Tawangmangu. Vol. 10 No.1-02.
Reiny,N.2014.Hasil Identifikasi Tanaman.LIPI.Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Karakter Makroskopis, Mikroskopis, dan Profil Kimia.Jurna
Kefarmasian Indonesia.Kemenkes RI.10(1):19-30
Rivai, H. dkk. 2019. Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif Kandungan Senyawa
Dari Ekstrak Heksan, Aseton, Etanol, Dan Air Herba Sambiloto
(Andrographis paniculata (Brum.F)Nees). Padang, Sumatera Barat.
Sutardi. 2016. Kandungan Bahan Aktif Tanaman Pegagan Dan Khasiatnya
Untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh. Sleman, Yogyakarta. Jurnal Litbang
Pertanian Vol.35 No. 3 September 2016: 121-130
Winarto, W.R. dan M. Surbakti. 2003. Khasiat dan Manfaat Pegagan. Agromedia
Pustaka, Jakarta