Anda di halaman 1dari 9

Kata pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Percobaan

BAB II TINJAUN KEPUSTAKAAN

3.1 Alat Bahan


3.2 Konstanta Fisik
3.3 Cara Kerja

BAB III DATA HASIL PENGAMATAN

4.1 Data Hasil Pengamatan


4.2 Pembahasan

BAB V KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Batang bagi tumbuhan merupakan salah satu organ yang sangat penting, terutama bagi tumbuhan
yang tumbuh di darat dan sering disebut dengan tumbuhan darat. Batang berfungsi sebagai
penunjang tumbuh tubuh tumbuhan untuk tetap berdiri tegak dan melakukan aktivitasnya sebagai
mana mestinya karena proses pengambilan makanan yang diperlukan tumbuhan salah satunya
melalui batang. Batang mempunyai nama ilmiah cortex. Struktur ini merupakan struktur pokok
tumbuhan yang tidak kalah penting dari daun. Batang berfungsi memperkokoh berdirinya
tumbuhan, selain fungsi lainnya sebagai jalur transportasi air dan unsur hara tumbuhan, dari akar
ke daun. Sifat- sifat umum batang yang dapat dikatakan sebagai karakteristik, antara lain adalah
tumbuh selalu ke atas daun dan menjauhi pusat bumi. Istilah ini dikenal sebagai fototrofi positif
dan geotrofi negatif. Selain itu, batang biasanya berwarna coklat. Batang memiliki bentuk yang
beragam, walaupun pada umumnya berbentuk bulat (Rosanti, 2011).

Batang mempunyai fungsi utama sebagai jalur transportasi air dan zat-zat hara dari akar ke daun
dan sebaliknya. Selain itu, batang mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah,
yaitu daun, bunga, dan buah. Melalui percabangannya, batang dapat memperluas bidang
asimilaasi. Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai tempat penimbunan zat-zat
makanan cadangan. Pada umumnya batang tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang
umurnya pendek. Misalnya rumput dan waktu batang masih muda. Batang selalu bertambah
panjang ujungnya. Pertumbuhan batang ditandai dengan adanya percabangan. Karena batang
memiliki struktur yang cukup kompleks, dalam mengamati batang suatu tumbuhan, ada beberapa
hal penting yang menjadi fokus pengamatan, misalnya bentuk, cabang- cabang, arah tumbuhan
dan sebagainya (Rosanti, 2011).

Dalam praktikum ini tentu banyak sekali manfaatnya bagi praktikan diantaranya adalah dapat
menbedakan dapat mengetahui fungsi batang bagi tumbuhan, bagian-bagian batang sifat-sifat
batang, jenis-jenis batang, bentuk batang, arah tumbuh batang dan percabangan batang dari
bahan yang diamati yaitu kayu manis (cinamomum zeylanicum Nees), pulasari ( Alyxia Stellata
Roem), kayu rapat (Paramaria Barbata Schun).
BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. DASAR TEORI

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan adalah mikroskop,cover glass,object glass,pipet tetes.

Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah cloral hidrat.

3.2 Konstanta Fisik

Bahan BM (g/mol) BJ(g/mol) TD ( 0C ) TL ( 0C ) Sifat

3.3 Cara Kerja

Diambil sedikit serbuk simplisia cortex di tempatkan pada object glass,lalu ditambahakan
satu tetes larutan cloral hidrat,ditutup dengan cover glass lalu diamati dibawah mikroskop
dengan pembesaran 10x.
BAB IV

DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Tabel 4.1 data hasil pengamatan

No. Sampel Hasil pengamatan Gambar


1. Cinnamomi cortex  Serat–serat

(kayu manis)  Sel–sel batu warna


kekuningan dengan
lumen berisi pati
 Sel–sel parenkim berisi
pati
 Kristal prisma
 Fragmen thachea

2. Alyxiae cortex  Sklerenkim

(kulit batang  Sel-sel batu


pulasari)  Jari-jari gabus
 Sel-sel parenkim berisi
pati dan Kristal oksalat
bentuk prisma dan drus
 Pati

3. Paramariae cortex  Sel-sel batu

(kulit kayu rapat)  Sel-sel parenkim


dengan saluran getah
 Sel-sel parenkim
dengan butir pati
 Kristal Ca.oxalat
bentuk baku dan
padam.

Sumber : Laboratorium AKAFARMA, 13 januari 2020


4.2 Pembahasan

Cortex adalah kulit batang, merupakan bagian kulit yang digunakan sebagai ramuan
obat. Simplisia kulit batang umumnya diambil dari bagian kulit terluar tanaman tingkat tinggi
yang berkayu. Bagian yang sering digunakan sebagai bahan ramuan meliputi kulit batang,
cabang atau kulit akar sampai ke lapisan epidermis. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
mengidentifikasi simplisia tunggal atau diamati secara makroskopik dan mikroskopik serta untuk
mengetahui fragmen-fragmen khas yang terdapat pada simplisia tunggal.

Pada percobaan ini sampel yang digunakan adalah kulit kayu manis (Cinamomum
zeylanicum nees), Kulit batang pulasari (Alyxia stellate roem), Kulit kayu rapat (Paramaria
barbata schun) cara yang digunakan tentang analisis kualitatif simplisia kulit (Cortex) secara
mikroskopik dan makroskopik dan kimiawi. Dilakukan dengan cara diambil sedikit serbuk
simplisia cortex di tempatkan pada object glass,lalu ditambahakan satu tetes larutan cloralhidrat
fungsi ditambahan kan clorahidrat untuk memperjelas fargmen –fargmen yang terdapat dalam
sampel , ditutup dengan cover glass lalu diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x.

Dalam pratikum ini dilakukan uji secara makroskopik, yaitu dengan mengamati warna ,
baunya, bentuk simplisia. Kulit Kayu manis (Cinamomum zeylanicum ness) adalah bentuk
gelondong , agak pipik atau berupa berkas yang terdiri dari tumpukan beberapa potong kulit
yang tergulung membujur. Permukaan luar berwarna coklat kekunungan atau coklat atau sampai
coklat kemerahan. Bergaris – garis pucat gelombang memanjang, baukhas aromatic kayu manis.
Kulit batang pulasari berkhasiat untuk mengobati perut kembung berbentuk serbuk dan
mempunyai warna kuning muda yang memiliki rasa yang pahit,terdapat bau mirip kumarin.
Penggunaan batang pulasari untuk bahan pewangi, kerminativa, dan kulit batang pulasari
berbentuk bulat memiliki banyak cabang berwarna putih kecoklatan dan kandungaan yang
terdapat pada kulit batang pulasari adalah mengandung zat semak, kumarin, zat pahit dan
alkaloid. Dan pada kulit batang kayu rapat (Paramaria barbata schun) adalah tumbuhan
merupakan jenis tanaman herbal yang sring di manfaatkan untuk bahan obat, bentuknya serbuk
dan berwarna coklat , rasa yang di miliki adalah pahit, baunya aromatic dan khasiat yang
terdapat adalah untuk anti diare. Dalam mikroskopik yaitu amati warna serbuk dan kemudian
serbuk sampel yang sudah diberikan kloralhidrat yang kemudian diamati di bawah miskoskopi
untuk melihat fargmen- fargmen pengenalnya. Hasil yang didapatkan pada kulit kayu manis
terbentuk sel – sel batu, sklerenkim lepas dan skerenkim atau sel minyak. Kulit batang pulasari
terbentuk fargmen – fargmen sklerenchym, sel – sel batu, jari – jari gabus , sel parencym berisi
pati dan Kristal oksalat bentuk prisma . kulit kayu rapat terdapat fargmen – fargmen Kristal
oksalat, parenkim dan saluran getah. Berikut ada 3 sampel yang kami amati:
1. Cinnamomi cortex ( kayu manis)
Nama simplisia : Cinnamomi cortex
Nama tanaman asal : Cinnamomum zeylanicum Ness
Nama sinonim : Kayu manis
Family : Lauraceae
Organ oleptis :
o Bentuk : Serbuk
o Warna : Coklat
o Rasa : Pahit
o Bau : Aromatic
Pembesaran : 10 x 10

Gambar :

2. Alyxiae cortex ( Kulit batang pulasari)


Nama simplisia : Alyxiae cortex
Nama tanaman asal : Aliyxia stellata Roem.Et scult
Nama sinonim : Kulit batang pulasari
Family : Apocynaceae
Organ oleptis :
o Bentuk : Serbuk
o Warna : Kuning muda
o Rasa : Pahit
o Bau : Mirip kumarin
Pembesaran : 10 x 10

Gambar :
3. Paramaria cortex
Nama simplisia : Paramaria cortex
Nama tanaman asal : Paramaria barbata Schun
Nama sinonim : Kulit kayu rapat
Family : Apocynaceae
Organ oleptis :
o Bentuk : Serbuk
o Warna : Cortex
o Rasa : Pahit
o Bau : Aromatik
Pembesaran : 10 x 10

Gambar :
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bawah, di dalam identifikasi cortex


terdapat fargmen – fargmen dalam kulit kayu manis ialah sel – sel batu, sklerenkim lepas,
sklerenkim atau sel minyak, pada kulit batang pulasari terdapat skerenchym, sel – sel batu, jari –
jari gabus dan Kristal oksalat , pati dan pada kult kayu rapat terdapat fargmen – fargmen Kristal
oksalat, parenkim dan saluran getah.

Anda mungkin juga menyukai