Daun discolour
Daun kejibling
Daun oleander
Daun teh
Daun saga
Daun digitalis
Daun sirih
Daun durian
b) Makroskopik
Nama Organoleptis Morfologi Daun
Tanaman
Daun pepaya Bau: Tidak berbau Bangun daun:
Rasa: Pahit Membulat (toreh
(Caricae
Warna: Hijau tidak merdeka)
folium) Pangkal daun:
Berlekuk
Ujung daun:
meruncing
Pertulanga daun:
Menjari
Tepi daun: berbagi
menjari
Permukaan daun:
kasar
Daun miana Bau: Bau khas Bangun daun: Bulat
daun miana telur
(Colei
Rasa: Pahit Pangkal daun:
scutellarioidi Warna: Ungu Membulat
Ujung daun: Runcing
folium)
Pertulanga daun:
Melengkung
Tepi daun: beringgit
(toreh merdeka)
Permukaan daun:
kasar
Daun jambu Bau: Bau jambu Bangun daun: Lanset
biji Pangkal daun:
biji (Psidii
Rasa: Pahit Tumpul
folium) Warna: Hijau Ujung daun: Runcing
Pertulanga daun:
Menyirip
Tepi daun: Rata
(toreh merdeka)
Permukaan daun:
Berkerut
Daun jambu Bau: Bau jambu Bangun daun :
air Jantung terbalik
air
Rasa: Rasa seperti Pangkal daun:
jambu air Tumpul
Ujung daun: Tumpul
Permukaan daun:
Licin
Daun singkong Bau: Tidak ada Bangun daun: Bulat
bau Pangkal daun:
Rasa: Tidak rasa Berlekuk
Warna: Hijau Ujung daun: Runcing
Pertulanga daun:
Menjari
Tepi daun: Rata
(toreh merdeka)
Permukaan daun:
Kasar
2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan identifikasi secara mikroskopik dan
makroskopik pada folium yang bertujuan agar mahasiswa mampu mengamati
simplisia secara makroskopik dan mikroskopik pada folium. Daun merupakan alat
yang penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan, sebab disitu terjadi proses
fotosintesis yang akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Sebagai Fungsi daun
sebagai alat pengambilan zat zat makanan, sebagai pengolahan zat zat makanan,
penguapan air, dan pernafasan.
lanset, ujung daun runcing, pangkal daun tumpul, pertulangan daun menyirip,
tepi Daun rata (toreh merdeka) dan permukaan daun berkerut.
Kelima kami melakukan identifikasi organoleptic dan morfologi pada
daun rheo discolour dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada
daun. Daun rheo discolour memiliki ciri rasa sedikit getir atau sepet, tidak
memiliki bau, memiliki 2 sisi warna yaitu hijau dan ungu. Bangun daun lanset,
pangkal daun memeluk pangkal batang, ujung daun meruncing, pertulangan
daun sejajar, tepi daun rata (toreh merdeka), permukaan daun licin.
Keenam kami melakukan identifikasi organoleptic dan morfologi pada
daun durian. Daun durian memiliki ciri tidak ada bau, tidak berasa, bewarna
hijau disisi depan dan keemas an pada sisi belakang, bangun daun memanjang,
pangkal daun membulat, ujung daun meruncing, pertulangan daun
melengkung, tepi daun rata (toreh merdeka) dan permukaan kasar.
Ketujuh kami melakukan identifikasi organoleptic dan morfologi pada
daun salam. Daun salam memiliki ciri tidak berbau, tidak memiliki rasa dan
bewarna hijau, bangun daun lanset, pangkal daun tumpul, ujung daun
meruncing, pertulangan daun melengkung, tepi daun rata (bertoreh merdeka)
dan permukaan daun licin. Terakhir kami melakukan identifikasi organoleptic
dan morfologi pada daun singkong. Daun singkong memiliki ciri tidak berbau,
tidak memiliki rasa dan warna hijau, bangun daun bulat, pangkal daun
berlekuk, ujung daun runcing, pertulangan daun menjari, tepi daun rata (toreh
merdeka) dan permukaan daun kasar.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa untu identifikasi
mikroskopik menggunakan alar mikroskop, dan untuk melakukan identifikasi
makroskopik dengan cara visual, hasil dari praktikum ini dapat di lihat dari tabel
hasil pengamatan.
2. Saran
a) Praktikan diharap lebih aktif pada saat praktikum
b) Praktikum tepat waktu
c) Pada saat praktikum diharap lebih berhati hati karna ada beberapa alat
yang mudah pecah