Anda di halaman 1dari 2

VI PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan maupun percobaan identifikasi simplisia
Kulit Batang (Cortex) secara makroskopik, mikroskopik dan kimiawi. Kulit batang (Cortex)
yang kami amati diantaranya, Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomi Cortex) adalah kulit
batang dari Cinnamomum zeylanicum, dan diketahui mempunyai kandungan kimia yaitu
sinamaldehid, eugenol, tannin, kalsium oksalat, damar dan zat penyamak. Kulit Batang
Cempaka (Champacae Cortex) yang berasal dari kulit batang Michelia champaca L,
diketahui mempunyai kandungan kimia alkaloida, zat samak, damar resin dan tannin, dan
Kulit Batang Delima (Granati Cortex) adalah kulit batang dari Punica granatum L,
diketahui mempunyai kandungan kimia alkaloid, dan flavonoid. Pada pengamatan secara
makroskopik hasil yang kami dapatkan pada kulit batang kayu manis (Cinnamomi Cortex)
memiliki warna coklat kemerahan, berbau khas aromatik kayu manis dan berbentuk bulat
sedangkan pada kulit batang cempaka (Champacae Cortex) memiliki warna coklat tua, berbau
aromatik khas cempaka dan perbukaannya pipih dan halus. Pada kulit batang delima (Granati
Cortex) memiliki warna coklat, dengan bau khas delima dan berbentuk panjang.

Identifikasi simplisia kulit (Cortex) secara mikroskopik, merupakan pengamatan fragmen


pengenal yang diamati dengan menggunakan mikroskop. Hasil identifikasi secara mikroskopik
pada simplisia kulit batang kayu manis (Cinnamomi Cortex) yang memiliki serbuk berwarna
coklat tua, ketika serbuk ditambahkan satu sampai dua tetes kloralhidrat dan diamati dibawah
mikroskop ditemukan fragmen pengenal berupa amilum, serat sklerenkim, sel batu dinding
mengalami penebalan, dan parenkim dengan hablur jarum dan sel sekret. Hasil identifikasi
secara mikroskopik pada simplisia kulit batang cempaka (Champacae Cortex) yang memiliki
serbuk berwarna coklat muda, ketika serbuk ditambahkan satu sampai dua tetes kloralhidrat
dan diamati dibawah mikroskop ditemukan fragmen pengenal berupa amilum, serabut, serabut
dengan hablur kalsium oksalat, parenkim dengan idioblast dan jaringan gabus tangensial. Hasil
identifikasi secara mikroskopik pada simplisia kulit batang delima (Granati Cortex) yang
memiliki serbuk berwarna kuning kotor, ketika serbuk ditambahkan satu sampai dua tetes
kloralhidrat dan diamati dibawah mikroskop ditemukan fragmen pengenal berupa jaringan
gabus poligonal, parenkim floem dengan hablur berderet-deret, hablur kalsium oksalat dan
parenkim dengan zat samak.
Identifikasi simplisia kulit batang (Cortex) secara kimiawi adalah percobaan yang
dilakukan dengan menambahkan beberapa zat-zat atau senyawa-senyawa tertentu untuk
melihat hasil positif atau negatif. Kulit batang kayu manis (Cinnamomi Cortex) ketika
ditambahkan Asam Sulfat P diperoleh hasil berwarna coklat pekat, dengan Asam Sulfat 10 N
diperoleh hasil berwarna coklat kemerahan, dengan HCl pekat P juga dihasilkan warna coklat
kemerahan, dengan NaOH P 5% b/v dihasilkan warna coklat kehitaman, dengan ammonia P
25% dihasilkan warna coklat muda, dan dengan FeCl3 LP dihasilkan warna coklat kehijauan.
Kulit batang cempaka (Champacae Cortex) ketika ditambahkan Asam Sulfat P diperoleh hasil
berwarna coklat tua (positif), dengan Asam Sulfat 10 N terbentuk warna hijau kecoklatan
(positif), dengan NaOH P 5% b/v dalam etanol juga dihasilkan warna hijau kecoklatan
(positif), dengan ammonia P 25% dihasilkan warna coklat (positif), dan dengan FeCl3 LP
dihasilkan warna coklat kehijauan (positif). Kulit batang delima (Granati Cortex) ketika
ditambahkan Asam Sulfat P diperoleh hasil berwarna coklat kekuningan (positif), dengan
Asam Sulfat 10 N terbentuk warna kuning kecoklatan (negatif), dengan NaOH P 5% b/v dalam
etanol dihasilkan warna kuning (positif), dan dengan ammonia P 25% dihasilkan warna coklat
kemerahan (positif).

Anda mungkin juga menyukai