Anda di halaman 1dari 24

PEMBUATAN

AMYLUM
KELOMPOK 3
NAMA NIM

Cahyuni Saputri Yusuf 20170511064040

Christina de Fretes 20170511064033

Farah Indah Sari Madjid 20170511064031

Hillery Alang 20170511064021

Jhosua Gilbert N. Timang 20170511064060

Kevin Benedikto F. Kuen 20170511064063

Kurnianti Mendila 20170511064037

Merry Cecilia 20170511064059

Monika Stella Damanik 20170511064073

Natalia H. Asmuruf 20170511064035

Novita Intan Sendana 20170511064032

Rizkha Yuni A.P 20170511064027

Siti Aprilia Susanti 20170511064016

Uli Grace Panjaitan 20170511064056

Wahyu Dwi Rahmadani 20170511064017


 Di Indonesia, bahan makanan pokok yang biasa
dimakan adalah beras, jagung, sagu, dan
kadang-kadang juga singkong atau ubi. Bahan
makanan tersebut berasal dari tumbuhan atau
senyawa yang terkandung didalamnya sebagian
besar adalah karbohidrat.
 Karbohidrat merupakan segolongan besar
senyawa organik yang paling melimpah di
bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi
dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai
bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan
makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan
glikogen pada hewan), dan materi pembangun
(misalnyaselulosa pada tumbuhan, kitin pada
hewan dan jamur.
 Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak
terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan
terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-
bijian.
 Amilum merupakan suatu senyawa organic
yang tersebar luas pada kandungan tanaman.
Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau
sebagai wujud penyimpanan sementara dari
produk fotosintesis.
 Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan
cadangan yang permanen untuk tanaman,
dalam biji, jari-jari teras, kulit batang,
akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum
merupakan 50-65% berat kering biji
gandumdan 80% bahan kering umbi kentang.
Amilum terdiri dari dua macam polisakarida
yang kedua-duanya adalah polimer dari
glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %)
dan sisanya amilopektin.
Amilosa merupakan polisakarida, polimer
yang tersusun dari glukosa sebagai
monomernya. Tiap-tiap monomer terhubung
dengan ikatan 1,4-glikosidik. Amilosa
merupakan polimer tidak bercabang yang
bersama-sama dengan amilopektin menjadi
komponen penyusun pati. Dalam masakan,
amilosa memberi efek keras bagi pati atau
tepung.
Amilopektin merupakan polisakarida yang
tersusun dari monomer α-glukosa. Amilopektin
merupakan molekul raksasa dan mudah
ditemukan karena menjadi satu dari dua senyawa
penyusun pati, bersama-sama dengan amilosa.

Walaupun tersusun dari monomer yang sama,


amilopektin berbeda dengan amilosa, yang terlihat
dari karakteristik fisiknya. Secara struktural,
amilopektin terbentuk dari rantai glukosa yang
terikat dengan ikatan 1,4-glikosidik, sama dengan
amilosa. Namun demikian, pada amilopektin
terbentuk cabang-cabang (sekitar tiap 20 mata
rantai glukosa) dengan ikatan 1,6-glikosidik.
Amilopektin tidak larut dalam air.Dalam
produk makanan amilopektin bersifat
merangsang terjadinya proses mekar
(puffing) dimana produk makan yang
berasal dari pati yang kandungan
amilopektinnya tinggi akan bersifat ringan,
porus, garing dan renyah. Kebalikannya pati
dengan kandungan amilosa tinggi,
cenderung menghasilkan produk yang
keras, pejal, karena proses mekarnya terjadi
secara terbatas.
MANIHOT
UTILISSIMA
DESKRIPSI

Singkong sudah lama dikenal dan ditanam oleh


penduduk di dunia. Hasil penelusuran para pakar
botani dan pertanian menunjukkan bahwa tanaman
singkong berasal dari kawasan Amerika yang
memiliki iklim Tropis.
Bagian tubuh singkong terdiri atas batang, daun,
bunga, dan umbi.
DESKRIPSI

Umbi singkong yang terbentuk merupakan akar


yang menggelembung dan berfungsi sebagai tempat
penampung cadangan makanan. Bentuk umbi
biasanya bulat memanjang yang terdiri atas kulit
luar tipis (ari) berwarna kecokelatan (kering), kulit
dalam agak tebal bewarna keputih-putihan (basah)
dan daging bewarna putih atau kuning (tergantung
varietasnya) yang mengandung sianida dengan
kadar berbeda (Suprapti, 2005)
KADUNGAN

Komponen kimia dan gizi daging singkong dalam


100 g adalah protein 1 g; kalori 154 g; karbohidrat
36,8 g; lemak 0,1 g (Mahmud, dkk, 2009) selain itu
kulit singkong juga mengandung tannin, enzim
peroksida, glikosa, kalsium oksalat, serat, dan HCN
(Arifin, 2005)
KHASIAT
 Sebagai sumber energi, karena rendah lemak namun tinggi
kalori
 Sumber serat
 Sumber vit. K
 Sumber vitamin B kompleks

 Sumber mineral

Dalam dunia farmasi, Amilum (pati) digunakan sebagai bahan


penyusun dalam formulasi tablet dan sebagai bahan pembantu
dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi
tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara
suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum
terhadap keracunan iodium dan amilum gliserin biasa digunakan
sebagai basis untuk supositoria
CARA KERJA
PROSES PEMBUATAN AMYLUM
1. Mengupas singkong
2. Mencuci singkong
3. Menimbang singkong sebanyak 1 kg
4. Memarut singkong
5. Menambahkan sedikit air
6. Memeras parutan untuk mendapatkan sari pati singkong
7. Mengendapkan sari pati singkong. Selama 3 hari 3
malam,dengan mengganti air setiap 1 hari
8. Membuang air rendaman, dan mengambil endapan
pati singkong
9. Menjemur endapan pati singkong dibawah sinar
matahari
10. Menghaluskan pati
11. Mengayak pati dengan ayakan mesh 1,40 mm, 1mm,
300µm, >300 µm
HASIL 1. Ukuran mesh 1,40 mm : 50,282 g
2. Ukuran mesh 1 mm : 40,537 g
3. Ukuran mesh 300 µm : 67,086 g
4. Ukuran mesh > 300 µm : 35,711 g
Jadi, total keseluruhan amilum yang di dapat setelah melalui
proses pengayakkan dan penimbangan sebesar 193,6 g
ORGANOLEPTIS

 Warna : Putih
 Bau : Aroma khas susu bubuk
 Rasa : Tidak ada rasa
MAKROSKOPI
Amilum dengan ukuran partikel gram
1.40 mm 50,282
1 mm 40,537
300 µm 67,086
> 300 µm 35,711
MIKROSKOPI

 Dengan Klorohidrat (Perb. 10 x10)

Butir Amilum
MIKROSKOPI

 Dengan Akuades (Perb. 10x10)

Butir Amilum
PERSEN RENDEMEN

Maka hasil presen rendemen dari sekian proses pembuatan amilum yang
dilakukan adalah 19,36 %
KESIMPULAN
Umbi singkong yang terbentuk merupakan akar yang
menggelembung dan berfungsi sebagai tempat penampung
cadangan makanan.
Dalam dunia farmasi, Amilum (pati) digunakan sebagai

bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan pembantu


dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan
pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur.
Maka hasil presen rendemen dari sekian proses pembuatan

amilum (Berat Awal = 1000 g, Berat Amilum = 193,6 g)


yang dilakukan adalah 19,36 %

Anda mungkin juga menyukai