Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM 6 FARMAKOGNOSI

“Rhizoma”

Dibuat Oleh:

Amalia Zanuba Fauziah 2148201002

Ferdiansyah 2148201003

Herna Leoni Pratiwi 2148201004

PROGRAM STUDI FARMASI


INSTITUT KESEHATAN INDONESIA
2023
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui ciri-ciri makroskopik, mikroskopik dan organoleptik dari
rhizoma.
2. Mahasiswa mampu memberikan nama ilmiah, kandungan, dan khasiat dari
berbagai jenis simplisia rhizoma.
II. Teori Dasar
Rhizome (rimpang) adalah modifikasi bagian ruas batang tanaman yang tumbuh
menjalar di bawah permukaan tanah. Tiap ruas-ruas rhizome dapat menghasilkan berkas
tunas daun atau akar-akar kecil yang baru. Beberapa rhizome / rimpang mempunyai umbi
yang disebut umbi batang. Umbi tersebut untuk menyimpan cadangan makanan atau
menyimpan metabolit sejenis amilum, pati dan apaun itu zat – zat yang di hasilkan di
dalamnya. Tapi ada juga rimpang yang tidak menyimpan metabolit tertentu, maka
tanaman tersebut hanya sebagai rimpang biasa / rimpang kosong, dan bukan termasuk
umbi batang. Jadi umbi batang termasuk rimpang tapi tidak semua rimpang itu termasuk
umbi karena ada rimpang yang tidak menyimpan metabolit.
Fungsi utama dari rimpang yaitu bisa menumbuhkan individu baru secara
vegetative dan fungsi lainnya ada beberapa rimpang yang dapat menyimpan produk
metabolisme berupa alkaloid, amilum, minyak atsiri, dan lainnya dalam bentuk umbi.
Setelah itu, rimpang yang menyimpan hasil metabolit yang berupa umbi akhirnya
digunakan sebagai pengobatan karena memiliki nilai khasiat. Ada juga rimpang yang
tidak digunakan karena tidak punya nilai khasiat.
Rimpang termasuk ke dalam penjelmaan batang bukan akar dapat di lihat dari
tanda-tanda berikut ini:
- Beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersifat demikian.
- Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik.
- Mempunyai kuncup-kuncup.
- Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, malahan kadang-kadang tumbuh
muncul di atas tanah.
III. Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penetup (cover)
4. Cutter
5. Oven
6. Aquades
7. Wadah
8. Kencur
9. Jahe
10. Kunyit
11. Lengkuas
IV. Metode
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rajang atau potong-potong secara kasar simplisia Rhizoma
3. Setelah selesai di rajang di bagi 3 bagian yaitu simplisia basah halus, basah utuh
dan kering utuh.
4. Masukkan ke dalam oven untuk bagian simplisia yang ingin dikeringkan.
5. Untuk simplisia basah utuh, disayat tipis secara slice dan split.
6. Untuk simplisa basah halus, dihaluskan menggunakan lumpang.
7. Untuk simplisia kering utuh, disayat tipis secara slice dan split.
8. Setelah itu letakan di meja preparate, teteskan aquades lalu amati menggunakan
mikroskop.
V. Hasil Data
1. Kencur
Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari kencur
yaitu Kaempferia
galanga. Termasuk ke
dalam kingdom plantae
dan famili Zingiberaceae.
Kencur merupakan
tanaman rimpang dengan
memiliki akar yang tebal.
Rimpang kencur
berbentuk bulat, jari dan
tumpul. Bagian luar
rimpang kencur bersisik.
Kunyit termasuk kedalam
tumbuhan monokotil.
Organeleptik Rimpang kencur
memiliki daging kencur
berwarna putih
kekuningan. Memiliki
aroma yang khas
menyengat. Kencur
memiliki rasa yang pedas
dan khas kencur. Kulit
kencur berwarna coklat.
Mikroskopik Pada gambar disamping
merupakan potongan dari
daging jahe yang
menunjukkan adanya
epidermis, jaringan
parenkim dan periderm.

Pada gambar disamping


merupakan jaringan
epidermis atas pada kulit
kencur.
Pada gambar disamping
menunjukkan jaringan
epidermis atas kulit
kencur.

Pada gambar disamping


merupakan potongan dari
daging kencur yang
menunjukkan adanya
epidermis, jaringan
parenkim, dan
endodermis.

2. Jahe
Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari jahe
yaitu Zingiber officinale.
Termasuk ke dalam
kingdom plantae dan
famili Zingiberaceae.
Jahe merupakan
tanaman rimpang. Jahe
memiliki bentuk seperti
jari-jari yang
menggembung. Jahe
merupakan tumbuhan
monokotil.
Organeleptik Rimpang jahe memiliki
daging jahe berwarna
kekuningan. Memiliki
aroma aromatik yang
dihasilkan dari minyak
atsiri. Aroma pada jahe
sangat menyengat dan
memiliki rasa yang
pedas. Kulit kencur
berwarna coklat.

Mikroskopik Pada gambar disamping


merupakan daging jahe.
Terdapat berkas
pembuluh, jaringan
parenkim, epidermis,
dan serabut sklerenkim.

Pada gambar disamping


merupakan jaringan
epidermis atas pada kulit
kencur. Jaringan
epidermis atas kulit jahe
lebih kecil dan lebih
rapat dari pada jaringan
epidermis atas pada kulit
kencur.
Pada gambar disamping
menunjukkan jaringan
parenkim, jaringan
pembuluh, serabut
sklerenkim, dan
endodermis.

Pada gambar di samping


menunjukkan kulit dari
jahe. Bisa kita lihat
jaringan epidermisnya
tidak terlalu kelihatan
jelas karena potongan
yang masih terlalu tebal
sehingga terlihat
menumpuk.

3. Kunyit
Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari biji
kunyit yaitu Curcuma
Longa. Termasuk ke
dalam kingdom plantae
dan famili
zingiberaceae. Kunyit
merupakan tanaman
rimpang yang memiliki
bentuk silinder.

Organeleptik Rimpang kunyit


memiliki daging kunyit
berwarna kuning
kejingga-jinggaan dan
warna kulitnya berwarna
coklat. Memiliki aroma
yang cukup tajam dan
memiliki rasa yang
pedas dan agak pahit.
Memiliki tekstur serat
yang halus.
Mikroskopik Pada gambar di samping
terdapat sel parebkim
yang mengandung bahan
kuning / sel kuning,
epidermis, sel rambut /
rambut penutup,
jaringan parenkim dan
endodermis.
Pada gambar di samping
menunjukkan gambar
kulit kunyit terlihat
jaringan epidermisnya
berbentuk bulat-bulat
kecil dan lebih rapat dari
pada kulit kencur.

Pada gamabr di
sampinng menunjukkan
gambar dari daging
kunyit yang di keringkan
dapat di lihat terdapat
jaringan parenkim.

Pada gambar disamping


menunjukkan kulit
kunyit yang dikeringkan.
Pada gambar tidak
terlihat jaringan
epidermis itu disebabkan
potongan yang masih
terlalu tebal sehingga
jaringan epidermis tidak
terlihat.

4. Lengkuas
Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari lengkuas
yaitu alpina galanga.
Termasuk ke dalam
kingdom plantae dan
famili Zingiberaceae.
Lengkuas termasuk
tanaman rimpang yang
berbentuk silindris.

Organeleptik Rimpang lengkuas


memiliki daging
lengkuas berwarna putih
dan kulitnya berwarna
coklat, putih pucat.
Memiliki aroma yang
cukup tajam dan
memiliki rasa yang
sedikit pedas tetapi tidak
sepedas jahe. Memiliki
tekstur kulit yang lebih
kasar. Kemudian
dagingnya cenderung
lebih keras dan lebih
berserat.
Mikroskopik Pada gambar di samping
terlihat jaringan
parenkim dan berkas
pembuluh pada potongan
daging lengkuas.
Pada gambar di samping
merupakan potongan dari
kulit lengkuas. Bisa kita
lihat terdapat jaringan
epidermis atas yang
terlihat dengan jelas.

Pada gambar di samping


menunjukkan epidermis,
berkas pengngkut dan
jaringan parenkim pada
potongan daging
lengkuas yang di
keringkan.
Pada gambar disamping
merupakan potongan dari
kulit lengkuas dapat kita
lihat jaringan epidermis
atas yang terlihat dengan
jelas.

VI. Pembahasan
Rimpang kencur memiliki kandungan berupa flavonoid, saponin, dan minyak
atsiri yang berfungsi sebagai anti inflamasi. Anti-inflamasi pada kencur merupakan tipe
anti inflamasi non steroid. Flavonoid dapat menghambat jalur metabolisme asam
arakidonat, pembentukan prostalglandin dan pelepasan histamin pada radang. Saponin
bersifat seperti detergen yang diduga mampu berinteraksi dengan banyak membran lipid
seperti fosfolipid yang merupakan perkusor prostalglandin mediator inflamasi lainnya.
Minyak atsiri dapat menghambat agregasi platelet dengan cara menghambat
pembentukan tromboksan sehingga juga berperan dalam efek antiinflamasi.
Rimpang jahe memiliki senyawa yang mengandung minyak atsiri golongan
terpenoid yang berfungsi sebagai antibakteri. Selain minyak atsiri jahe juga memiliki
senyawa lain yaitu saponin, flavonoid, dan polifenol yang memiliki aktivitas penghambat
pertumbuhan bakteri.
Rimpang kunyit memiliki kandungan kimia yang penting dari rimpang kunyit
adalah kurkumin, minyak atsiri, resin, desmetoksi kurkumin, oleoresin, dan damar, gom,
lemak, protein, kalsium, fosfor dan besi. Kurkumin dalam kuyit memiliki aktivitas
sebagai antioksidan (Yuan Shan & Iskandar, 2018). Fungsi lain kunyit dalam kosmetik
lulur yaitu untuk menghaluskan dn memberi warna kunging langsat (Cahyanto, 2017).
Rimpang lengkuas mengandung flavonoid sejenis antioksidan berfungsi untuk
menghambat fungsi enzim xantin oksidase yang berpengaruh besar pada pembentukan
kristal asam urat di dalam persendian. Kandungan antioksidan juga bisa membantu
mengatasi peradangan yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat (Novianti
2015).
Rimpang merupakan modifikasi dari batang karena memiliki struktur jaringan
yang sama dengan batang seperti berkas pembuluh, jaringan parenkim dan epidermis dan
sifat batang juga nampak pada rimpang, seperti berbentuk bulat, mendukung daun-daun,
dan tumbuh menjauhi pusat bumi. Pada batang sejati, ruas-ruas batang yang merupakan
jarak antara dua buku batang merupakan tempat duduknya daun. Sifat tersebut juga
ditunjukkan pada rimpang.
VII. Kesimpulan
Identifikasi rhizoma dilakukan secara mikroskopik, makroskopik, dan uji organeleptik.
Sampel yang digunakan pada praktikum yaitu kencur, jahe, kunyit dan lengkuas.
Berdasarkan praktikum dapat disimpulkan bahwa:
Terdapat bagian-bagian dari daging kencur,jahe,kunyit dan lengkuas yang memiliki
struktur dengan batang. Hal itu membuktikan bahwa rimpang adalah modifikasi dari
batang yang berubah menjadi umbi. Umbi berfungsi sebagai tempat penyimpanan
makanan atau tempat penyimpanan suatu metabolit yang dihasilkan tanaman.
VIII. Refrensi
Andriyono, R. I. (2019). Kaempferia Galanga L. sebagai anti-inflamasi dan
analgetik. Jurnal Kesehatan, 10(3), 495-502.
Dianasari, D., Puspitasari, E., Ningsih, I. Y., Triatmoko, B., & Nasititi, F. K.
(2020). Potensi Ekstrak Etanol dan Fraksi-Fraksinya Dari Tiga Varietas Jahe Sebagai
Agen Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus. Pharmacon: Jurnal Farmasi
Indonesia, 17(1), 9-16.
Rahmadevi, R., Arin, F., Puspita, O., Firda, A., & Yasnawati, Y. (2020). Lulur
Tradisional BERSERI (Beras, Sereh Wangi, Kunyit) sebagai Antioksidan. Jurnal
Abdimas Kesehatan (JAK) , 2 (3), 190-194.
Lestari, G., Sopianti, DS, Ardiyani, PF, & Reynaldi, R. (2022). Penyuluhan
Pemanfaatan Umbi Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata) sebagai Terapi Asam Urat di
Desa Pekik Nyaring Bengkulu Tengah. Jurnal Komunitas Berdaya dan Bermitra
(MATRA) , 1 (1), 1-6.
Prabowo, H., Cahya, IAPD, Arisanti, CIS, & Samirana, PO (2019). Standardisasi
Spesifik dan Non Spesifik Simplisia dan Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma
domestica Val.) 96%. Jurnal Farmasi Udayana , 8 (1), 29-35.

Anda mungkin juga menyukai