Anda di halaman 1dari 21

Analisis Makroskopik dan Mikroskopik

Tanggal Praktikum: 1 Maret 2021

I. Tujuan/Aim

1. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar


makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Alpiniae Galangae Rhizoma.
2. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Zingiberis Officinalis Rhizoma.
3. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Curcumae Xanthorrhizae Rhizoma.
4. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Cinchonae Pubescensis Cortex.
5. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Cinnamomi Burmannii Cortex.
6. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Alstoniae Scholaridis Cortex.
7. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Rauvolfiae Serpentinae Radix.
8. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Rhei Officinalis Radix.
9. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Glycyrrhizae Glabrae Radix.
10. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Caesalpiniae Sappanis Lignum.
11. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Strychni Lucidae Lignum.
12. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Capsici Annui Fructus.
13. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Amomi Cardamomi Fructus.
14. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Colae Nitidae Semen.
15. Menentukan nama simplisia, nama latin tanaman, nama suku, gambar
makroskopik, dan fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
dari simplisia Arecae Catechu Semen.

II. Isi

1. Simplisia Alpiniae Galangae Rhizoma

a. Nama Simplisia = Alpiniae Galangae Rhizoma (FHI II 2017 Hal 290-


291)
b. Nama latin tanaman = Alpinia galanga (L) (FHI II 2017 Hal 290-291)
c. Suku = Zingiberaceae (FHI II 2017 Hal 290-291)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya

Gambar 1: Makroskopik Alpiniae Galangae Rhizoma


(Sumber: FHI II 2017 Hal 290-291)

Berupa irisan membujur, permukaan tidak rata, terdiri atas dua lapisan.
Lapisan luar kaku dan kasar, lapisan dalam tampak serat-serat kasar, terdapat
pembatas di lapisan dalam, patahan rimpang bersera; lapisan luar merah
kecoklatam, lapisan dalam putih kekuningan atau putih kecoklatan; bau khas;
rasa agak pedas. (FHI II 2017 Hal 290-291)
e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya

Gambar 2: Fragmen Pengenal Mikroskopik Alpiniae Galangae Rhizoma


(Sumber: FHI II 2017 Hal 290-291)

Fragmen pengenal adalah amilum, parenkim korteks, berkas


pengangkut, parenkim dengan idioblas, sklerenkim dan parenkim
dengan amilum. (FHI II 2017 Hal 290-291)

2. Simplisia Zingiberis Officinalis Rhizoma

a. Nama Simplisia = Zingiberis Officinalis Rhizoma (FHI II 2017 Hal 139-


140)
b. Nama latin tanaman = Zingiber officinale Roscoe (FHI II 2017 Hal 139-
140)
c. Suku = Zingiberaceae (FHI II 2017 Hal 139-140)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya

Gambar 3: Makroskopik Zingiberis Officinalis Rhizoma


(Sumber: FHI II 2017 Hal 139-140)

Berupa irisan rimpang, agak pipih, berbentuk lonjong, bulat telur, pada setiap
cabang terdapat parut melengkung kedalam, setiap irisan terbagi menjadi
tiga bagian, lapisan paling luar kasar, lapisan sebelah dalam halus, terdapat
pembatas diantara lapisa sebelah dalam, bekas patahan pendek dan
berserat menonjol; lapisa luar berwana coklat kekuningan, lapisan dalam
berwarna putih kekuningan, terdapat warna kebiruan pada bagian serat; bau
khas; rasa pedas. (FHI II 2017 Hal 139-140)

e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya

Gambar 4: Fragmen Pengenal Mikroskopik Zingiberis Officinalis Rhizoma


(Sumber: FHI II 2017 Hal 139-140)

Fragmen pengenal adalah amilum, periderm, jaringan gabus tangensial,


berkas pengangkut dengan penebalan tipe tangga dan serabut. (FHI II 2017
Hal 139-140)

3. Simplisia Curcumae Xanthorrhizae Rhizoma

a. Nama Simplisia = Curcumae Xanthorrhizae Rhizoma (FHI II 2017 Hal


498-499)
b. Nama latin tanaman = Curcuma xanthorriza Roxb. (FHI II 2017 Hal
498-499)
c. Suku = Zingiberaceae (FHI II 2017 Hal 498-499)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya

4.

5. Gambar 5: Makroskopis Curcumae Xanthorrhizae Rhizoma


(Sumber: FHI II 2017 Hal 498-499)

Berupa irisan rimpang, keping tipis, bentuk bulat atau agak jorong,
ringan, kersa, mudah patah, permukaan luar berkerut, warna coklat
kuning hingga coklat, bidang irisan melengkung tidak beraturan, tidak
rata, sering dengan tonjolan melingkar pada batas antara korteks
dengan silinder pusar, korteks sempit, bekas patahan berdebu; warna
kunung jingga hingga coklat jingga terang, bauh khas aromatik; rasa
tajam dan pahit. (FHI II 2017 Hal 498-499)

e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya

Gambar 6: Fragmen Pengenal Mikroskopis Curcumae Xanthorrhizae Rhizoma


(Sumber: FHI II 2017 Hal 498-499)

Fragmen pengenal adalah amilum, parenkim korteks, sklerenkim,


berkas pengangkut dengan penebalan tipe tangga dan jaringan gabus.
(FHI II 2017 Hal 498-499)

4. Simplisia Cinchonae Pubescensis Cortex


a. Nama Simplisia = Cinchonae Pubescensis Cortex (MMI IV, Hal 26-27)
b. Nama latin tanaman = Cinchona pubescens (MMI IV, Hal 26-27)
c. Suku = Rubiaceae (MMI IV, Hal 26-27)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya =

Gambar 7: Makroskopik Cinchonae Pubescensis Cortex


(Sumber: Dokumen Pribadi Siti Kusmardiyani)
Potongan kulit berbentuk pipa, berlekuk atau berupa lempengan, tebal
2mm sampai 5 mm, atau berupa serpihan. Permukaan luar kasar,
berkerut sehingga membentuk rusuk-rusuk kasar atau halus membujur,
beralur halus melintang dan terputus-putus, warna permukaan coklat
kehitaman, terdapat lumut kerak warna kelabu muda atau kuning muda
kehijauan; di beberapa tempat jaringan gabus sudah terlepas,
permukaan rata atau beralur halus melintang terputus-putus, warna
coklat, coklat kehitaman atau coklat keunguan, permukaan dalam
umumnya beralur halus membujur, ada yang kasar, warna coklat
sampai coklat kemerahan. Mudah dipatahkan, bekas patahan
melintang berserat terutama di bagian dalam, bekas patahan membujur
rata. (MMI IV, Hal 26-27)
e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya

Gambar 8: Fragmen Mikroskopik Cinchonae Pubescensis Cortex


(Sumber: Stahl, Halaman 67)

Fragmen pengenal adalah fragmen serabut; fragmen jaringan gabus,


hablur kalsium oksalat berbentuk pasir; fragmen parenkim korteks berisi
butir pati; butir pati lepas atau dalam parenkim. (MMI IV, Hal 26-27)
1) Sel parenkim berwarna coklat kemerahan pucat dan sel pasir yang
terkurung yang bersal dari bagian dalam kulit; banyak dan khas.
2) Serabut sklerenkim yang berongga-rongga serta pecahannya,
panjang 500-1350 µm, lebar sampai 90 µm, berwarna kuning muda,
berbentuk kumparan, berdinding tebal, dinding sel jelas berlapis-
lapis; rongga berbentuk corong; sangat banya, khas, sudah tampak
jelas dengan perbesaran rendah.
3) Butir pati berbentuk bulat sampai bulat telur berasal dari parenkim
kulit, lebih kecil dari 14 µm; lebih jarang, tidak begitu khas.
4) Tampak atas fragmen jaringan serabut, dinding sel coklat merah;
jarang, tidak begitu khas.
5) Fragmen parenkim kulit, coklat merah muda; banyak, sudah terlihat
dengan perbesaran rendah. (Stahl, Halaman 67)

5. Simplisia Cinnamomi Burmannii Cortex


a. Nama Simplisia = Cinnamomi Burmannii Cortex (FHI II 2017 Hal 181-
182)
b. Nama latin tanaman = Cinnamomum burmanni (Nees & T. Nees) (FHI
II 2017 Hal181-182)
c. Suku = Lauraceae (FHI II 2017 Hal 181-182)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya

Gambar 9: Makroskopis Cinnamomi Burmannii Cortex


(Sumber: FHI II 2017 Hal 181-182)

Berupa kulit barang, menggulung, membujur, tebal, pipih, atau berupa


berkas yang terdiri atas tumbpukan beberapa potong kulit yang
tergulung, membujur, permukaan luar yang tidak bergabus berwarna
cokelat kekuningan atau cokelat sampai cokelat kemerahan, bergari-
garis pucat bergelombang memanjang dan bergaris-garis pendek
melintang yang menonjol atau agak berlekuk, yang bergabus berwarna
hiaju kehitaman atau cokelat kehijauan, permukaan dalam berwarna
cokelat kemerahan tua sampai cokelat kehitaman, bekas patahan tidak
rata, warna cokelat kekuningan, bau khas, rasa sedikit manis. (FHI II
2017 Hal 181-182)
e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya

Gambar 10: Fragmen Pengenal Makroskopik Cinnamomi Burmannii Cortex


(Sumber: FHI II 2017 Hal 181-182)

Fragmen pengenal adalah idioblas berupa sel minyak dan sklerenkim,


sklereida, dan sklerenkim. (FHI II 2017 Hal 181-182)

6. Simplisia Alstoniae Scholaridis Cortex

a. Nama Simplisia = Alstoniae Scholaridis Cortex (FHI II 2017 Hal 363 -


364)
b. Nama latin tanaman = Alstonia scholaris (L.) (FHI II 2017 Hal 363 -
364)
c. Suku = Apocynaceae (FHI II 2017 Hal 363 -364)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya

Gambar 11: Makroskopik Alstoniae Scholaridis Cortex


(Sumber: FHI II 2017 Hal 363 -364)

Berupa potongan kulit batang atau ranting, menggulug, atau kadang


berbentuk pipa, mudah dipatahkan, bekas patahan kasar agak
berserat, permukaan luar sangat kasar, tidak rata, muda mengelupas,
banyak retak-retak membujur dan melintang, permukaan dalam
bergaris halu, juga terdapat retak-retak melintang; warna permukaan
luar kuning kecoklatan sampai cokelat kelabu tua, permukaan dalam
cokelat kehitaman; tidak berbau; rasa pahit yang tidak mudah hilang.
(FHI II 2017 Hal 363 -364)
e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya

Gambar 12: Fragmen Pengenal Makroskopik Alstoniae Scholaridis Cortex


(Sumber: FHI II 2017 Hal 363 -364)

Fragmen pengenal adalah amilum, kristal kalsium oksalat berbentuk


prisma, kumpulan sklereida, sel gabus yang sebagian membatu,
parenkim korteks, sklerenkim, dan jari-jari empulur. (FHI II 2017 Hal 363
-364)

7. Simplisia Rauwolfiae Serpentinae Radix

a. Nama Simplisia = Rauwolfiae Serpentinae Radix (Indian


Pharmacopoeia 2007 Hal 1424)
b. Nama latin tanaman = Rauwolfia serpentina (Indian Pharmacopoeia
2007 Hal 1424)
c. Suku = Apocynaceae (Indian Pharmacopoeia 2007 Hal 1424)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya =

Gambar 13:Makroskopik Rauwolfiae Serpentinae Radix


(Sumber: Dokumen Pribadi Siti Kusmardiani)

Akar berbentuk silinder sampai meruncing, berliku-liku atau


melengkung, jarang bercabang. Terbentuk bersegmen dengan panjang
5 sampai 15 cm dan diameter 3 sampai 20 mm. Bagian luar kuning
keabu-abuan sampai coklat, kayu kuning pucat. Akar kuat dengan
tanda memanjang & permukaan agak keriput (Indian Pharmacopoeia
2007 Hal 1424)
e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya =

Gambar 14: Fragmen Pengenal Mikroskopik Rauwolfiae Serpentinae Radix


(Sumber: Wallis Halaman 414-415)

Pada bagian melintang, sel gabus terbentuk menjadi 2 sampai 8 pita


sel-sel yang sangat sempit dan lebar, tipis, berlignin hingga 75 μm
dengan lebar tangensial, sel yang lebih luas hingga sekitar 90 μm
dengan panjang radial; phelloderm memanjang secara tangensial
hingga sel parenkim isodimetrik yang mengandung pati dan sel lateks
pendek dengan bahan resin coklat; korteks sekunder terdiri dari sel
parenkim, penuh dengan butiran pati floem sekunder berisi floem
parenkim dan elemen saringan, parenkim berisi pati dan kristal
bersudut kalsium oksalat dengan panjang 3 sampai 20 μm. Xilem
berukuran sekitar 4/5 dari diameter akar, kayu dilintasi sinar medullay
dengan lebar 1 sampai 5 sel. Xilem terdiri dari pembuluh darah, trakeid,
parenkim kayu & serat kayu. Pembuluh xilem memiliki panjang hingga
350 μm dan lebar 50 μm dan berisi lubang sederhana atau berbatasan;
tracheids lignified, diadu; parenkim kayu dengan dinding cukup tebal,
berkerut dan berlubang yang mengandung pati; serat kayu sangat
menebal dengan ujung runcing, tidak ada sel batu. (Indian
Pharmacopoeia 2007 Hal 1424)

8. Simplisia Rhei Officinalis Radix

a. Nama Simplisia = Rhei Officinalis Radix (FHI II 2017 Hal 205-206)


b. Nama latin tanaman = Rheum officinale Baill. (FHI II 2017 Hal 205-
206)
c. Suku = Polygonaceae (FHI II 2017 Hal 205-206)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya

Gambar 15: Makroskopik Rhei Officinalis Radix


(Sumber: FHI II 2017 Hal 205-206)

Berupa potongan akar, padat, keras, berbentuk hampir silindris berupa


kerucut atau bentuk kubus yang melekuk, pipih, atau tidak beraturan,
kadang berongga, permukaan yang terkelupas agak bersudut-sudut,
umumnya diliputi serubuk berwarna kuning kecoklatan terang; bagian
dalam berwarna agak kuning putih keabuan dengan garis-garis cokelat
kemerahan; bau khas; rasa agak pahit; agak kelat. (FHI II 2017 Hal 205-
206)
e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya:

Gambar 16: Fragmen Pengenal Mikroskopik Rhei Officinalis Radix


(Sumber: FHI II 2017 Hal 205-206)

Fragmen pengenal adalah amilum, kristal kalsium oksalat berbentuk


roset, periderm dan berkas pengangkut dengan penebalan tangga.
(FHI II 2017 Hal 205-206)

9. Simplisia Glycyrrhizae Glabrae Radix

a. Nama Simplisia = Glycyrrhizae Glabrae Radix (Indian Pharmacopoeia


2007 Hal 1436)
b. Nama latin tanaman = Glycyrrhiza glabra Linn. (Indian Pharmacopoeia
2007 Hal 1436)
c. Suku = Leguminoseae (Indian Pharmacopoeia 2007 Hal 1436)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya =

Gambar 17: Makroskopik Glycyrrhizae Glabrae Radix


(Sumber: Dokumen Pribadi Siti Kusmardiani)

Akar dengan sedikit cabang, panjang hingga 1 m


dan diameter 0,5 sampai 3 cm. Kulit batang, abu-abu kecoklatan hingga
coklat dengan garis-garis membujur, memiliki jejak akar lateral. Stolon,
silindris, diameter 1 hingga 2 cm dan panjang hingga beberapa meter,
tetapi dapat dipotong menjadi panjang 10 hingga 15 cm; penampilan
luar mirip dengan akar, kadang terdapat tunas kecil. Fraktur akar dan
stolon, granular dan fibrosa. Lapisan gabus, tipis; daerah floem
sekunder, lebar, kuning muda dengan lurik radial; xilem, padat, kuning,
dengan struktur memancar. Stolon memiliki inti inti yang tidak terdapat
pada akarnya. (Indian Pharmacopoeia 2007 Hal 1436)
e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya

Gambar 18: Fragmen Pengenal Mikrokopik Glycyrrhizae Glabrae Radix


(Sumber: Wallis 384)

Gabus dan feloderm berukuran kecil. Floem terdiri dari kumpulan serat
kuning berdinding tebal dengan lumina kecil dikelilingi oleh sel masing-
masing berisi prisma kalsium oksalat, selang seling di lapisan luar
dengan area hialin keratenkim keras; jaringan berbentuk saringan
fungsional dekat kambium. Medula parenkim, melebar ke arah luar,
lebar 3 sampai 12 sel. Xilem tersusun dari trakeid berderet radial dan
kapal bergantian dengan bundel serat lignifikasi dengan selubung
kristal serupa dengan floem sekunder; pembuluh berdiameter 30 μm
hingga 150 μm dengan dinding tebal (5 μm hingga 10 μm) memiliki
penebalan retikulat atau banyak lubang berbatasan dengan bukaan
berbentuk celah yang terhubung dengan parenkim xilem yang
mengalami lignifikasi. Sinar meduler, lebar 2 sampai 5 sel. Sel parenkim
seluruhnya mengandung butiran pati sederhana, bulat, oval atau
fusiform 2 μm sampai 20 μm, kebanyakan berdiameter 5 μm sampai 12
μm; inti parenkim hadir hanya di stolon tersebut. (Indian Pharmacopoeia
2007 Hal 1436)

10. Simplisia Caesalpiniae Sappanis Lignum

a. Nama Simplisia = Caesalpiniae Sappanis Lignum (FHI II 2017 Hal


398-399)
b. Nama latin tanaman= Caesalpinia sappan L. (FHI II 2017 Hal 398-
399)
c. Suku = Fabaceae (FHI II 2017 Hal 398-399)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya

Gambar 19:Makroskopik Caesalpiniae Sappanis Lignum


(Sumber: FHI II 2017 Hal 398-399)

Berupa serutan atau potingan kayu, keras, padat, permukaan hasil


serutan kasar, tampak serat-serat yang memanjang, bekas serutan
tidak beratudan; warna merah, merah jingga, atau kuning; tidak berbau;
mula-mula tidak bersa lama-lama kelat. (FHI II 2017 Hal 398-399)
e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya

Gambar 20: Fragmen Pengenal Mikroskopis Caesalpiniae Sappanis Lignum


(Sumber: FHI II 2017 Hal 398-399)

Fragmen pengenal adalah unsur xylem dengan noktah, sklerenkim,


skelerenkim dengan kristal kalsium oksalat bentuk prisma, dan berkas
pengangkut bernoktah. (FHI II 2017 Hal 398-399)

11. Simplisia Strychni Lucidae Lignum

a. Nama Simplisia = Strychni Lucidae Lignum (FHI II 2017 Hal 64-65)


b. Nama latin tanaman = Strychnos lucida R.Br. (FHI II 2017 Hal 64-65)
c. Suku = Loganiaceae (FHI II 2017 Hal 64-65)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya =

Gambar 21: Makroskopis Strychni Lucidae Lignum


(Sumber: FHI II 2017 Hal 64-65)

Berupa serutan kayu, kasar, warna bagian luar cokelat, dalam putih
kecoklatan, tidak berbau, rasa pahit. (FHI II 2017 Hal 64-65)
e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya =

Gambar 22: Fragmen Pengenal Mikroskopis Strychni Lucidae Lignum


(Sumber: FHI II 2017 Hal 64-65)

Fragmen pengenal adalah epidermis, kumpulan sklereida, parenkim


korteks, parenkim empulur, berkas pengangkut penebalan tipe tangga,
sklerenkim (FHI II 2017 Hal 64-65)

12. Simplisia Capsici Annui Fructus

a. Nama Simplisia = Capsici Annui Fructus (FHI II 2017 Hal 84-45)


b. Nama latin tanaman = Capsicum annum L. (FHI II 2017 Hal 84-45)
c. Suku = Solanaceae (FHI II 2017 Hal 84-45)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya =

Gambar 23: Makroskopik Capsici Annui Fructus


(Sumber: FHI II 2017 Hal 84-45)

Berupa potongan buah, memanjang, ksiut, permukaan luar licin


mengilat, kulit buah liat, jika dibelah terlihat ruang buah 4-5 ruang,
banyak biji, plasenta masih menempel pada ruang buah, biji bulat atau
segitiga pipih, warna merah coklat kehitaman, biji berwarna kuning
muda sampai kuning jingga kecoklatan; bau khas; rasa pedas. (FHI II
2017 Hal 84-45)
e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya =

Gambar 24: Fragmen Pengenal Makroskopis Capsici Annui Fructus


(Sumber: FHI II 2017 Hal 84-45)

Fragmen pengenal adalh endokarpium dengan penebalan dinding,


endokarpium tampak tangensial, hipodermis melintang dan sklerenkim.
(FHI II 2017 Hal 84-45)

13. Simplisia Amomi Cardamomi Fructus

a. Nama Simplisia = Amomi Cardamomi Fructus (MMI III Hal 16-18)


b. Nama latin tanaman = Amomum compactum Soland. ex Maton. (MMI
III Hal 16-18)
c. Suku = Zingiberaceae (MMI III Hal 16-18)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya
Gambar 25: Makroskopik Amomi Cardamomi Fructus
(Sumber: Dokumen Pribadi Kusmardiyani)

Buah kotak sejati, bentuk jorong atau bulat panjang, kadang-kadang


hampir bulat, mengembung atau agak keriput, panjang 1 cm sampai 1,8
cm lebar sampai lebih kurang 1,5 cm; pada permukaan terdapat 3 alur
membujur yang membagi buah menjadi 3 bagian; permukaan luar licin
atau bergaris-garis membujur, wwarna kecoklatan atau kuning muda
kecoklatan; buah beruang 3, dipisahkan satu dengan yang lainnya oleh
septum, dalam ruang terdapat 2 deret biji yang terletak dalam massa
lengket dan menempel pada plasenta sumbu. Biji berwarna coklat
kemerahan muda atau coklat kemereahan tua; panjang 3 mm sampai
5 mm, lebar 2 mm sampai 3,5 mm; bentuk tidak beraturan, bersudut-
sudut, permukaan biji berkerut-kerut. Biji diselubungi oleh selaput biji
yang tipis, warna coklat muda atau tidak berwarna. Pada irisan
melintang terlihat kulit biji berwarna coklat kehitaman, persperm
berwarna putih, endosperm kekuningan, lembaga berwarna lebih pucat.
(MMI III Hal 16-18)
e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya

Gambar 26: Fragmen Pengenal Mikroskopik Amomi Cardamomi Fructus


(Sumber: MMI III Hal 16-18)

Fragmen pengenal mikroskopik berupa pidermis luar terlihat tangensial,


sklerenkim palisade terlihat tangensial, endosperm, perisperm, hablur
kalsium oksalat, sel dengan minyak atsiri, pembuluh kayu dengan
penebalan jala dan tangga. (MMI III Hal 16-18)
14. Simplisia Colae Nitidae Semen

a. Nama Simplisia = Colae Nitidae Semen (MMI IV Halaman 34-37)


b. Nama latin tanaman = Cola nitida Schott. & Endl. (MMI IV Halaman
34-37)
c. Suku = Malvaceae (MMI IV Halaman 34-37)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya =

Gambar 27: Makroskopik Colae Nitidae Semen


(MMI IV Halaman 34-37)

Inti biji: jarang terdapat dalam keadaan utuh, terdiri dari 2-4 keping biji;
bentuk hampir bulat, bulat telur atau bulat panjang; panjang 2 – 5 cm,
lebar 1 – 4 cm; bidang samping datar, agak berombak tidak beraturan,
bagian tepi menaik. (MMI IV Halaman 34-37)
Keping biji: tidak setangkup, bentuk tidak beraturan, umumnya tidak
bulat panjang atau bulat telur, kadang berbentuk ginjal memanjang
tiadk beraturan; permukaan luar umumnya cembung, kadang-kadang
agak berombak atau agak datar, warna coklat, coklat kemerahan atau
coklat kehitaman, tidak rata, kadng kadang berkeriput; permukaan
dalam umumnya cekung, kadang datar, jarang sekali cembung, licin
atau sedikit berkeriput, warna coklat, coklat kemerahan atau coklat
kehitaman, bagian tengah kadang berwarna lebih muda dari bagian
tepi; di pangkal keping biji 2-5 cm, lebar 1 cm sampai 4 cm, tebal sampai
2 cm; sangat keras, sukar dipatahkan. Bekas patahan buram, warna
coklat, di beberapa tempat berwarna lebih tua. (MMI IV Halaman 34-37)
e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya

Gambar 28: Fragmen Pengenal Mikroskopik Colae Nitidae Semen


(MMI IV Halaman 34-37)

Keping biji: epidermis luar terdiri dari selapis sel berbentuk poligonal
tidak beraturan, umumnya tersusun radial, dinding tebal tidak berlignin,
jernih, di dalam sel terdapat massa berbutir berwarna kuning
kecoklatan; kutikula tebal dan licin. (MMI IV Halaman 34-37)
Parenkim: terdiri dari sel-sel berbentuk poligonal, dinding agak tebal
tidak berlignin, berwarna kuning kecoklatan, butir pati berbentuk bulat,
bulat telur atau berbentuk ginjal, berukuran sampai 30 µm, hilus besar
berbentuk garis, silang atau berbentuk bintang, lamela umumnya jelas,
terdapat juga butir pati kecil tanpa lamela dan tanpa hilus, sebagian sel
parenkim berisi zat berwarna kuning kecoklatan. Di dalam jaringan
parenkim terapat berkas-berkas pembuluh kolateral. (MMI IV Halaman
34-37)
Epidermis dalam: terdiri dari selapis sel berbentuk persegi empat
memanjang, dinding tebal tidak berlignin, jernih, di dalam sel terdapat
massa berbutir berwarna kuning kecoklatan. (MMI IV Halaman 34-37)
Batang dan akar lembaga: epidermis terdiri dari selapis sel berbentuk
persegi empat memanjang, berdinding tipis, rambut-rambut penutup
tersusun menyerupai bentuk bintang, dinding tebal tidak berlignin,
sebagian besar sel mengandung zat berwarna coklat; di bawah
epidermis terdapat jaringan parenkim yang umumnya terdiri dari sel
kecil berbentuk poligonal memanjang dan berdinding tipis; banyak sel
di dalam parenkim bagian luar berisi massa berbutir berwarna coklat
kemerahan, sel parenkim bagian dalam umumnya berisi butir pati
bentuk bulat atau bulat memanjang, juga terdapat sel-sel yang
mengandung zat yang berwarna coklat, pada parenkim bagian dalam
terdapat berkas-berkas pembuluh kolateral; parenkim bagia luar dan
parenkim bagian dalam dibatasi oleh sel parenkim yang berisi zat
berwarna coklat; hablur kalsium oksalat terdapat tersebar di dalam
jaringan parenkim; di bagian poros batang dan akar lembaga terdapat
beberapa saluran lebar. (MMI IV Halaman 34-37)

15. Simplisia Arecae Catechu Semen

a. Nama Simplisia = Arecae Catechi Semen (FHI II 2017 Hal 351-352)


b. Nama latin tanaman = Arecha catechu L. (FHI II 2017 Hal 351-352)
c. Suku = Aracaceae (FHI II 2017 Hal 351-352)
d. Gambar makroskopik beserta penjelasannya

Gambar 29: Makroskopis Arecae Catechi Semen


(Sumber: FHI II 2017 Hal 351-352

Berupa biji keras, utuh atau berupa irisan, biji utuh berbentuk kerucut
pendek bagian pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, tepi
beralut dengan serat-serat yang tebal, agak berlekuk-lekuk menyerupai
jala, pada pangkal biji sering terdapat bagian-bagian dari semua kulit
buah, lebih terang dibandingkan permukaan dalam, ujung membulat,
hampir setengah bulatan, pada bidang irisan membujur tampak
perisperm berwarna cokelat tua dengan lipatan-lipatan tidak beraturan
menembus endosperm yang berwarna agak keputih-putihan; warna
putih kekuningan hingga cokelat kehitaman; tidak ebrbau; rasa mula-
mula kelat lama-lama agak pahit. (FHI II 2017 Hal 351-352)
e. Fragmen pengenal mikroskopik beserta penjelasannya
Gambar 30: Fragmen Pengenal Makroskopik Arecae Catechi Semen
(Sumber: FHI II 2017 Hal 351-352)

Fragmen pengenal adalah endosperm, perisperm, dan sklereida. (FHI


II 2017 Hal 351-352)

III. Pustaka / References

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977-1995. Materia Medika Indonesia Jilid I-VI.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Government Of India Ministry Of Wealth. 2007. Indian Pharmacopoeia. Ghaziabad: Indian
Pharmacopoeia Commission.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Farmakope Herbal Indonesia Edisi II.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Stahl, E., 1985, Analisis Obat secara Kromatografi dan Mikroskopi. Bandung: Penerbit ITB.
Willis, T.E. 2005. Textbook Of Pharmacology 5th Edition. New Delhi: CBC Publication

Anda mungkin juga menyukai