Anda di halaman 1dari 15

LOGAM BERAT DAN ANTAGONISI{YA

Logam berat menghasilkan efek toksiknya melalui pengkelatJogam hanya menyediakan pedoman yang
penggabungan dengan satu atau lebih gugus reaktif kasar tentang penanganan keracunan logam berat. Peng'
(ligan) yang penting untuk fungsi fisiologis normal. amatan empiris in uiuo diperlukan untuk menentukan
Antagonis logam berat (senyawa pengkelat) dirancang kegunaan klinis suatu pengkelat.
secara spesifik untuk berkompetisi dengan gugus-gugus
tersebut terhadap logam sehingga mencegah atau mem-
balikkan efek toksik dan meningkatkan ekskresi logam.
Dinatrium Kalsium Edetat
Asam etilendiamintetraaytat (EDTA) merupakan peng-
kelat asam polikarboksilat; garam natriumnya (dinat-
ANTAGONIS LOGAM BERAI
rium edetat, NaTEDTA) dan sejumlah senyawa lain
Kelat adalah kompleks yang terbentuk antara logam yang sejenis mengkelasi berbagai logam valensi dua dan
dan suatu senyawa yang mengandung dua atau lebih tiga. Kation yang digunakan untuk membuat garam
ligan potensial. Hasil reaksi tersebut adalah cincin EDTA yang larut air memiliki peran penting dalam
heterosiklik. Kelat dengan 5 dan 6 cincin adalah yang toksisitas pengkelat. NaTEDTA menyebabkan tetanus
paling stabil dan pengkelat polidentat (multiligan) hipokalsemia. Akan tetapi, dinatrium kakium edetat
biasanya membentuk kelat yang lebih stabil daripada (CaNaTEDTA) dapat digunakan untuk penanganan ke-
pengkelat yang hanya memiliki satu atom ligan. racunan logam yang memiliki afinitas lebih tinggi ter-
Stabilitas kelat bervariasi tergantung logam dan hadap zat pengkelat daripada ion kalsium.
atom ligannya. Sebagai contoh, ii-b"l-d".t- merkuri
memiliki afinitas yang lebih besar terhadap sulfur dan MEKANISME KERJA
nitrogen daripada terhadap ligan oksigen; akan tetapi, Efek farmakologis CaNaTEDTA dihasilkan dari pem-
kalsium memiliki afinitas yang lebih besar terhadap bentukan pengkelat dengan logam valensi dua dan tiga
oksigen daripada sulfur dan nitrogen. Perbedaan afinitas di dalam tubuh. lon logam yang mudah diperoleh (baik
ini berperan sebagai dasar untuk selektivitas kerja zat logam endogen maupun eksogen) yang memiliki afinitas
pengkelat di dalam tubuh. lebih tinggi terhadap CaNaTEDTA daripada ion kalsium
Efektivitas zat pengkelat untuk penanganan keracun- akan dikelasi, dipindahkan, dan biasanya diekskresi.
an logam berat bergantung pada berbagai faktor:,afinitas Karena EDTA terionisasi pada pH fisiologis, EDTA tidak
relatif pengkelat terhadap logam berat dibandingkan dapat menembus se/ secara signifikan; valume distri-
logam penting dalam tubuh, distribusi pengkelat dalam businya mendekati ruang cairan ekstraseluler. Uji pen
tubuh dibandingkan distribusi logam, dan kapasitas cobaan pada mencit menunjukkan bahwa pemberian
pengkelat untuk memindahkan logam dari tubuh setelah CaNa TEDTA dapat memindahkan berbagai kation logam
terkelasi. Pertimbangan sifat zat pengkelat yang ideal: endogen termasuk zink, mangan, dan besi. Penggunaan
kelarutan yang tinggi dalam air, tahan terhadap biotrans- te rape uti k utama CaN a
TEDTA ad al ah d al am
pe n an g a n a n
formasi, kpmampuan .mencapai lokasi penyimpanan keracunan logam, khususnya keracunan timbal (ihal di
logam, kapasitas untuk membentuk kompleks non, bawah ini).
toksik dengan logam toksik, kemampuan untuk me- CaNaTEDTA terdapat dalam bentuk dinatium kal-
nahan aktivitas pengkelat pada pH cairan tubuh, dan sium edetat (cttsruu DtsoDtuM zERSENATE). Pembeian
kelat mudah diekskresikan. Afinitas yang lemah terhadap CaNa TEDTA secara intramuskular menghasilkan absorpsi
ion kalsium juga diharapkan karena ion kalsium dalam yang baik, tetapi terjadi nyeri pada tempat injeksi; a4bat-
plasma mudah didapat untuk pengkelatan dan obat juga nya, injeksi zat pengkelat sering dicampur dengan
mungkin menyebabkan hipokalsemia, walaupun afinitas anestetik lokal atau diberikan secara intravena. Untuk
terhadap logam berat tinggi. Zat pengkelat yang di- penggunaan intravena, CaNaTEDTA diencerkan dengan
gunakan dalam terapi harus terikat pada logam lebih deksfrosa 5% atau NaCl 0,9% dan diberikan secara
kuat daripada ligan endogen. Jumlah ligan endogenyang perlahan melalui tetesan intravena. Larutan encer diperlu-
besar merupakan halangan yang berat terhadap efektivitas kan untuk menghindai tromboflebitis. Untuk memperkecil
zat pengkelat. Pengamatan in uitro pada interaksi zat nefrofoksls/as, produksi urine yang mencukupi sebaiknya

1074
BAB 65 Logam Berat dan Antagonisnya 1075
ditetapkan sebelum dan selama penanganan dengan lasi, Sebatiknya, CaNaTEDTA dapat dibeikan secara
CaNaTEDTA. Akan tetapi, pada pasien ensefalopati akibat intravena dalam jumlah yang relatif besar tanpa efek
timbal dan yang mengalami peningkatan tekanan intra- yang tidak diinginkan karena perubahan konsentrasi ion
kranial, cairan berlebihan harus dihindari. Pada kasus kalsium dalam plasma dan tubuh totaldapat diabaikan.
tersebut, dianjurkan penggantian cairan konseruatif dan
Toksisitas Ginjal
pembeian CaN a secara intramuskular.
TEDTA
Efek toksik utama CaNaTEDTA adalah pada ginjal. Dosis
lndikasi: Keracunan Timbal besar berulang menyebabkan hydropic vacuolization
Keberhasilan penggun aan CaN a penangan-
TEDTA ad a tubulus proksimal, kehilangan batas sikat (brush border),
p

an keracunan timbal, sebagian, disebabkan kapasitas dan bahkan degenerasi se/ tubutus proksimal. Perubahan
timbal untuk menggantikan kalsium dai kelat. Pening- pada tubulus distal dan glomerulus dapat diabaikan. Efek
katan pemindahan dan ekskresi timbal menunjukkan awal pada ginjal biasanya bersifat reversibel dan kelainan
bahwa logam dapat diambil oleh EDTA. Tulang merupa- urinai menghilang dengan cepat saat penggunaan di-
kan sumber utama timbal yang dikelasi oleh CaNaTEDTA. hentikan. Ioksislfas ginjal mungkin berhubung an deng an
Setelah pengkelasi, timbal didistibusikan utang dari sejumlah besar logam terkelasi yang melintasi tubulus
jaringan lunak ke tulang rangka. ginjal dalam waktu yang relatif singkat selama peng-
Sebaliknya, keracunan merkui tidak memberi obatan. Dr,soslasi beberapa kelat mungkin terjadi karena
respons terhadap CaNaTEDTA, walaupun ada fakta persaingan logam dengan ligan fisiologi atau karena
bahwa merkuri menggantikan kalsium dai CaNaTEDTA perubahan pH dalam sel atau lumen tubulus. Akan tetapi,
secara in vitro. Merkuritidak tersedia untuk pengkelatan, mekanisme toksisitas yang lebih mungkin adalah interaksi
mungkin karena merkui terlalu kuat berikatan dengan antara pengkelat dan logam endogen pada sel tubulus
gugus -SH atau terasing pada kompaftemen tubuh yang proksimal,
tidak dapat ditembus oleh CaNaTEDTA.
Efek Samping Lain
Walaupun media melaporkan bahwa terapi peng-
kelatan dengan CaNaTEDTA dapat memperkecil per- Efek samping lain yang tidak terlalu serius pada peng-
kembangan plak aterosklerosis (yang dapat mengumpul- gunaan CaNaTEDTA antara lain tidak enak badan, lelah,
kan deposit kalsium), penggunaan tersebut tidak rasional dan rasa sangat haus diikuti dengan demam dan meng-
dan tidak berkhasiat. gigil yang timbultibaliba. Selanjutnya, hat ini dapat diikuti
dengan mialgia parah, sakit kepala bagian frontal,
ABSORPSI, DISTRIBUSI, DAN EKSKRESI
anoreksia, kadang-kadang mual dan muntah, serla
Kurang dari 5% CaNarEDTAdiabsorpsi dari saluran Gl. (jarang terjadi) peningkatan frekuensi dan. desakan
Setelah pemberian secara intravena, CaNaTEDTA meng- urinari. Efek lain yang tidak diinginkan yang mungkin
hilang dari sirkulasi dengan waktu paruh 20-60 menit. Di terjadi meliputi bersin, hidung tersumbat, dan pengeluan
dalam darah, semua CaNaTEDTA ditemukan dalam an air mata; glikosuria; anemia; dermatitis dengan luka
plasma. Sekitar 50% diekskresikan melalui urine dalam yang mirip pada kekurangan vitamin B; hipotensi
satu jam dan >95% dalam 24 jam. Karena alasan ini, sementara; waktu protrombin yang lebih panjang; dan
fu ngsi ginj al yang me m ad a i dipe rl ukan u ntu k kebe rh asiI an pembalikan gelombang T pada elektrokardiogram.
terapL Bersihan ginjal CaNaTEDTA pada anjing setara
Asam Pentetat (DTPA)
dengan inulin, dan filtrasi glomerulus berperan seluruhnya
dalam ekskresi melalui urine. Pengubahan pH atau laju Asam dietilentiaminpentaasetat (DTPA) merupakan
aliran urind tidak berefek pada laju ekskresl. Terdapat pengkelat asam polikarboksilat dengan afinitas yang
sangat sedikit penguraian metabolik EDTA. CaNaTEDTA lebih besar terhadap kebanyakan logam berat daripada
didistribusikan terutama dalam cairan ekstraseluler, EDTA dan memiliki spektrum efektivitas klinis yang mirip
namun terdapat sangat sedikit bagian yang mencapai dengan EDTA. Karena afinitasnya yang relatif besar ter-
cairan tulang belakang (5% dari konsentrasi plasma). hadap logam, DTPAtelah dicoba pada kasus keracunan
logam berat yang tidak memberi reaksiterhadap EDTA,
TOKSISITAS
khususnya, keracunan logam radioaktif. Sayangnya, ke-
Pembeian NaTEDTA yang cepat secara intravena berhasilannya terbatas mungkin karena DTPA juga
menyebabkan tetanus hipokalsemia. Akan tetapi, pem- memiliki keterbatasan akses terhadap tempat penyim-
berian melalui infus yang lambat (<15 mg/menit) pada panan logam intraseluler. Karena DTPA dengan cepat
individu normal tidak menimbulkan gejala hipokalsemia terikat pada ion kalsium, maka digunakan CaNaTDTPA.
karena ketersediaan simpanan ion kalsium ekstrasirku- P en g gun aan DTPA masih d iteliti.
1076 secIAN XV Tolisikologi

Dimerkaprol pasien yang alergi tehadap kacang atau produk kacang.


Dimerkaprol (2,3-dimerkaptopropanol) dikembangkan Konsentrasi puncak dalam darah dicapai dalam 30-60
selama Perang Dunia II sebagai antidot lewisite, suatu menit, \Waktu paruhnya pendek, serra penguraian dan
gas perang yang mengandung arsen yang bersifat bkskresi metaboliknya umumnya selesai dalam 4 jam.
melepuhkan kulit. Oleh sebab itu, dinamakan pula
British antilewisite (BAL). Arsen dan logam berat lain- TOKSISITAS Pemberian dimerkaprol menghasil-
nya membentuk cincin kelar yang sangar stabil dan kan sejumlah efek sampingy^ngbiasanya lebih bersifat
relatif tidak toksik dengan dimerkaprol. Kelat berupa mengganggu daripada serius. Reaksi terhadap dimerkap-
cairan berminyak dengan bau merkaptan yang tajam rol terajdi pada sekitar 507o pasien yang menerima 5
dan khas. Karena ketidakstabilannya dalam larutan mg/kg secara intramuskular. Efek pemberian berulang
berair, minyak kacang digunakan sebagai pelarut dalam tidak bersifat akumulatif jika jarak antara injeksi mini-
sediaan farmasi. Dimerkaprol dan senyawa tiol sejenis mal 4 jam. Salah satu respons yang selalu muncul pada
lainnya mudah teroksidasi. pemberian dimerkaprol adalah peningkatan tekanan
darah yang disertai takikardia. Peningkatan rekanan
MEKANISME KERJA Kerja farmakologis dimerkap- darah mungkin sebesar 50 mmHg setelah pemberian
rol dihasilkan dari pembenrukan kompleks kelat antara dua dosis (5 mg/lcg) yang kedua yang diberikan dengan
gugus-SH-nya dan logam. Sifat molekul kelat dimerkap- jarak waktu 2 jam. Tekanan darah segera meningkat,
rol-logam memiliki arti yang sangat penting dalam namun akan kembali normal dalam 2 jam.
praktik. Pada logam seperri merkuri, emas, dan arsen, Tanda dan gejala lain toksisitas dimerkaprol, ke-
strategi yang dilakukan adalah mencapai kompleks banyakan di antaranya cenderung bersamaan dengan
stabil untuk meningkatkan eliminasi logam. Penguraian lamanya perubahan tekanan darah dan intensitasnya,
kompleks dan oksidasi dimerkaprol dapat terjadi secara yakni, diurutkan berdasarkan frekuensi: -'.rd da.t
in uiuo. Selanjutnya, ikatan sufur-logam mungkin tidak muntah; sakit kepala; rasa terbakar di bibir, mulut, dan
stabil dalam urine tubular yang asam, yang mungkin tenggorokan; rasa sesak atau terkadang nyeri pada
meningkatkan penghantaran logam ke jaringan ginjal ten ggorokan, dada, atau ran gan; konj ungtivitis, blefaro-
dan meningkatkan toksisitasnya. Oleh sebab itu, regi- spasme, pengeluaran air mata, rinorea, dan pengeluaran
men dosis dirancang untuk memelihara konsentrasi air liur; rasa kesemutan pada tangan; rasa terbakar pada
dimerkaprol yang cukup dalam plasma untuk men- penis; berkeringat di dahi, tangan, dan area lain; nyeri
dukung kelangsungan pembentukan kompleks 2:1 pada daerah perut; dan terkadang muncul abses steril
(BAl--logam) y"rg lebih stabil dan ekskresi ceparnya. yang nyeri pada tempar penyunrikan. Gejala-gejala
Akan tetapi, karena efek samping yang berat dan terkait- tersebut sering disertai dengan rasa cemas dan gelisah.
dosis, konsentrasi plasma yang berlebihan harus di- Karena kompleks dimerkaprolJogam mudah dipecah
hindari. Oleh sebab itu, konsentrasi plasma harus di- dalam medium asam, pembentukan urine basa akan
pelihara dengan mengulang dosis kecil sampai logam melindungi ginjal selama terapi. Anak-anak memberi
berat dapat diekskresikan. reaksi sama seperri orang dewasa, walaupun- sekitar 30%o
Dimerkaprol sangat lebih efektif saat diberikan mengalami demam yang menghilang setelah pengobat-
segera setelah pemaparan logam karena dimerkaprol an dihentikan. Pengurangan leukosit polimorfonuklear
lebih efektif mencegah penghambatan enzim sulfhidril yang bersifat sementara juga teramati. Dimerkaprol
daripada mengaktivasinya kembali. Dimerkaprol me- juga mungkin dapat menyebabkan anemia hemolitik
lawan kerj a'biologis logam yang membentuk merkaptida pada pasien yang mengalami kekurangan glukosa-6-
dengan gugus -SH pada sel, rerutama arsen, emas, dan fosfat dehidrogenase. Dimerkaprol diko ntraindikasikan
merkuri. Dimerkaprol juga digunakan secara kombinasi pada pasien insufisiensi hepatik, kecuali jika kondisi
dengan CaNaTEDTA untuk menangani keracunan tersebut diakibatkan oleh keracunan arsen.
timbal, khususnya saat terdapat bukti adanya enselopati
akibat timbal. Keracunan akibat selenium, yang juga
mengoksidasi enzim sulfhidril, tidak terpengaruh oleh
Suksimer
dimerkaprol. Suksimer (asam 2,3 - dime rkap tos u ksi nar, cH nrraEr) me-
rupakan pengkelat yang efektif secara oral yang mirip
ABSORPSI, DISTRIBUSI, DAN EKSKRESI Dimer- dengan dimerkaprol secara kimia, tetapi mengandung
kaprol tidak dapat diberikan secara oral melainkan dua asam karboksilat yang mengubah distribusi dan
diberikan melalui injeksi intramuskular yang dalam spektrum pengkelatannya. Dalam tubuh manusia se-
dalam bentuk larutan 100 mg/ml dalam minyak telah diabsorpsi, suksimer diubah menjadi campuran
kacang; oleh sebab itu, tidak boleh diberikan pada disulfida dan sistein.
BAB 65 Logam Berat dan Antagonisnya LO77
Sukslmer menghasilkan druresls timbal yang kemudian Selain penggunaannya sebagai zat pengkelat untuk
menurunkan kadar timbal dalam darah dan penurunan penanganan keracunan tembaga, merkuri, dan timbal,
efek biokimia timbal yang tidak diinginkan, yang ditandai penisilamin juga digunakan untuk penyakit Wilson (dege-
dengan penormalan aktivitas \-aminolevulinat (6-ALA) nerasi hepatolentikular karena kelebihan tembaga), sisti-
dehidrase. Kelat suksimer-timbal juga dieliminasi lewat nuria, dan aftritis reumatoid (arang). Untuk pengobatan
empedu dan mdmasuki sirkulasi enterohepatik. penyakit Wilson, biasanya dibeikan 1-2 g/hari dalam 4
Sfat sukslmer yang diinginkan adalah bahwa suk- dosis terbagi. Ekskresi tembaga melalui urine harus
simer tidak memindahkan logam esensial seperti zink, diawasi untuk menentukan apakah dosis penisilamin
tembaga, atau besi. Penelitian pada hewan menunjukkan cukup atau tidak. N-Asetilpenisilamin lebih efektif dari-
bahwa suksimer efektif sebagai pengkelat arsen, kad- pada penisilamin dalam melawan efek toksik merkuri
mium, merkuri, dan logam lain. Suksimer telah disetujui kemungkinan karena N-asetilpenisitamin tebih tahan
di Amerika Serikat untuk penanganan pada anak dengan terhadap metabolisme.
kadar timbal dalam darah >45 1tg/dL. Alasan penggunaan penisilamin pada sistinuia ada-
Iokslsilas suksimer lebih kecil daripada dimerkaprol, lah penisilamin bereaksi dengan sistein yang sukar larut
kemungkinan karena kelarutannya dalam Iipid relatif lebih datam reaksi perlukaran tiolsulfida dan membentuk
rendah sehingga dapat memperkecil masuknya suksimer campuran sistein-penisitamin yang retatif Iarut-air dengan
ke dalam sel. Walaupun demikian, peningkatan sementara disulfida. Pada sistinuria, ekskresl sistin melalui urine
transaminase di hati teramati selama penggunaan suk- digunakan untuk mengatur dosis, walaupun biasanya
simer. Efek merugikan yang paling umum dilaporkan digunakan dosis 2 g/haridalam 4 dosls terbagi.
adalah mual, muntah, diare, dan hilang nafsu makan. Mekanisme kerja penisilamin dalam aftritis reuma-
Dilaporkan juga terjadinya ruam yang mungkin meng- toid masih belum jelas, walaupun penekanan penyakit
haru skan pe nghe nti an te rapi. tersebut mungkin disebabkan pengurangan tajam kon-
senfrasi faktor reumatoid immunoglobulin (lgM). Dosis
Penisilamin harian tunggal 125-250 mg biasanya digunakan untuk
mengawaliterapi, dengan peningkatan dosis pada inter-
Isomer o-penisilami n, o-p,p-drmetilsistein, digunakan
val 1-3 bulan sampai rentang 500-750 mg/hari, jika perlu,
secara klinis, walaupun L-isomer juga membentuk
Karena toksisitasnya, kini penisilamin jarang digunakan
kompleks kelat. Penisilamin merupakan pengkelat yang
untuk penyakit ini.
efektif untuk tembaga, merkuri, zink, dan timbal dan
Percobaan penggunaan penisilamin Iainnya meliputi
meningkatkan ekskresi logam-logam tersebut dalam
pengobatan sirosls empedu primer dan skleroderma,
urine.
Mekanisme kerja penisilamin untuk penyakit ini mungkin
ABSORPSI, DISTRIBUSI, DAN EKSKRESI melibatkan efek immunoglobulin dan kompleks imun.
Penisilamin diabsorpsidengan baik (40-70%) dai saluran
TOKSISITAS
Gl sehingga memilikikeuntungan daripada zat pengkelat
lainnya. Makanan, antasid, dan besi mengurangi absorpsi Pada pengguniaan jangka panjang, penisilamin meng-
penisilamin. Konsentrasi puncak dalam darah diperoleh induksi berbagaituka pada kulit, termasuk urlikaria, reaksi
1 -3 jam setelah pemberian. Tidak sepefti sistein, senyawa makular atau papular, luka pemfigoid, lupus eritematosus,
induk taktermetilasiny a, yakni penisilamin, tah an terhadap dermatomiositis, efek merugikan pada kolagen, dan reaksi
serangan sisfein desu/fhidrase atau L-asam amino oksi- lain yang tidak terlalu senus seperfi kulit keing dan
dase dan relatif stabil secara in vivo. Elofransformasi bersisk Reaktivitas silang dengan penisilin mungkin ber-
hepatik beftanggung jawab terhadap penguraian penL tanggung jawab terhadap beberapa reaksi makulopapular
silamin, dan sangat kecil yang diekskresikan dalam atau uftikarialyang disertaibengkak, pruritus, dan demam
bentuk takutuh. Metabolitnya ditemukan dalam uine dan yang terjadi pada sepeftiga pasien yang menggunakan
feses. penisilamin. Sistem hematologis juga mungkin sangat
dipengaruhi; reaksi yang mungkin terjadi meliputi leuko-
PENGGUNAAN TERAPEUTIK penia, anemia aplastik, d an agranulositosis. Hal tersebut
Penisilamin (cucnmne, ornut) tersedia untuk pemberian dapat terjadi kapanpun selama terapi dan mungkin ber-
secara oral. Untuk terapi pengkelatan, dosis lazim sifat fatal. Pasien harus diawasidengan seksama. Ioksr-
dewasa adalah 11,5 g/hari dalam 4 dosis terbagi (ihal sitas ginjal yang diinduksi oleh penisilamin biasanya di-
bagian di bawah masing-masing logam). Penisilamin tandai oleh proteinuria dan hematuria yang reversibel,
sebaiknya diberikan saat perut kosong untuk mencegah tetapi dapat juga berkembang menjadi sindrom nefrotik
gangguan dari logam yang terdapat pada makanan. dengan glomerulopati membran. Lebih jarang, kematian
1078 necnN XV Tolisikologi
dilaporkan akibat sindrom Goodpasture. Iokslsllas fer- Deferoksamin dapat diberikan secara intramuskular
hadap sistem pulmonertidak umum, tetapi dispnea parah pada kasus keracunan yang tidak terlalu parah (kadar
dilaporkan akibat bronkoalveolitis yang diinduksi oleh besi dalam serum 350-500 pg/dl) pada dosis 50 mg/kg
penisilamin. Miastenia gravis juga diinduksi oleh peng- dengan dosis maksimum 1 g. Hipotensi juga dapat
gunaan penisilamin dalam jangka panjang. Efek sampinE terjadi pada rute pemberian intramuskular.
yang tidak terlalu serius meliputi mual, muntah, diare, Untuk intoksikasi besi kronis (misalnya, talasemia),
dr,spepsla, anoreksia, dan kehilangan pengecapan rasa direkomendasikan dosis intamuskular 0,5-1,0 glhari,
manis dan asin untuk sementara yang dapat dipulihkan walaupun pemberian secara subkuran yang kontinu
dengan penambahan tembaga dalam makanan. Kontra- (I-2 glharl) hampir sama efektifnya dengan pemberian
indikasi terhadap terapi penisilamin adalah kehamilan, secara intravena. Saat darah ditransfusikan pada pasien
riwayat agranulositosis atau anemia aplastik yang di- talasemia, 2 g deferoksamin (per unit darah) sebaiknya
induksi oleh penisilamin sebelumnya, atau terdapat diberikan melalui infus inrravena yang lambat (kecepat-
insufisiensi ginjal. an tidak lebih dari 15 mglkgljam) selama transfusi,
namun tidak pada jalur intravena yang sama. Deferok-
Thientin samin tidak direkomendasikan untuk hemokromatosis
Penisilamin merupakan obat pilihan untuk pengobatan
primer; terapi pilihannya adalah flebotomi. Deferok-
penyakit Wilson. Akan tetapi, penisilamin menghasilkan
samin juga digunakan untuk pengkelatan alumunium
efek yang tidak diinginkan (lihat di atas) dan beberapa
pada pasien yang mengalami dialisis. Deferoksamin
pasien menjadi tidak toleran. Untuk individu-individu
dimetabolisme terutama oleh enzim plasma, namun
jalurnya beium ditetapkan. Deferoksarnin .iuga mudah
tersebut, trientin (trietilentetramin dihidroklorida) me-
rupakan alternatifyang dapat diterima. Tiientin merupa- diekskresikan melalui urine.
kan zat yang dapat mengeluarkan tembaga (cupruretic) Deferoksamin menyebabkan sejumlah reaksi alergi
termasuk pruritus, biduran, ruam, dan anafilaksis. Efek
yang efektif (walaupun mungkin kurang kuat dibanding-
merugikan lainnya meliputi disuria, ketidaknyamanan
kan penisilamin) yang efektif diberikan secara oral. Dosis
harian maksimum untuk dewasa adalah 2 g, sedangkan
di daerah perut, diare, demam, kaki kram, dan taki-
untukanak-anak 1,5 gdalam 2-4dosis terbagi diberikan
kardia. Kasus pembentukan katarak kadang-kadang
saat perut kosong. Tiientin dapat menyebabkan ke- dilaporkan. Deferoksamin dapat menyebabkan neuro-
toksisitas pada penggunaan jangka panjang, terapi dosis
kurangan besi; hal ini dapat diatasi dengan terapi besi
dalam jangka pendek, tetapi besi dan trientin harus di-
tinggi pada talasernia mayor yang bergantung pada
konsumsi dengan interval waktu minimal 2 jam.
transfusi; digambarkan terjadi perubahan penglihatan
dan pendengaran. "sindrom pulmoner" disebabkan
oleh terapi deferoksamin dosis ringgi (10-25 mglkgl
Deferolsamin jam); gejala yang paling menonjol adalah takipnea,
Deferoksamin diisolasi sebagai kelat besi d,tari Snepto- hipoksemia, demam, dan eosinofilia..Deferoksamin di-
myces pilosu.i dan diperlakukan secara kimia untuk kontraindikasikan pada pasien yang mengalami insu-
memperoleh ligan bebas-logam. Deferoksamin memiliki fisiensi ginjal dan anuria; selama kehamilan, obat hanya
sifat yang diinginkan, yaitu afinitas yang sangat tinggi boleh digunakan jika diindikasikan secara jelas.
terhadap ion ferri (K" = 1031 M 1) dan afinitas yang Suatu pengkelat besi yang efektif diberikan secara
rendah terhadap kalsium (K" = tO'M-1). Penelitian iz oral masih diteliti secara klinis , deferipron (1,2-dimetil-
u i tro meoupjukkan b ahwa deferoksam i n m em i ndahkan 3-hidroksipiridin-4-on),sangat bermanfaat bagi pen-
besi dari hemosiderin dan feritin dan, sebagian kecil, derita talasemia mayor yang tidak dapat atau tidak ingin
dari transferin. Besi pada hemoglobin atau sitokrom menerima deferoksamin. Terapi kombinasi dengan
tidak dipindahkan oleh deferoksamin. deferoksamin juga masih dalam penelitian.
Deferoksami n (deferoihsamin mesilat, DESFERAL MESv-
Lers) kurang baik diabsorpsi pada pemberian oral TOKSISITAS LOGAM BERAT
sehingga pemberian parenteral diperlukan pada hampir
semua kasus. Untuk keracunan besi yang parah (kadar Keracunan Timbal
besi dalam serum >500 pg/dl), rute intravena lebih di- Berdasafuan kejadian alami dan penggunaannya di indus-
pilih. Obat diberikan melalui infus dengan kecepatan ti, timbalterdapat di mana-mana di lingkungan. Peng-
yang tetap 10-15 mg/kgljam. Lqu infus yang lebih hilangan timbal tetraetil dari bensin menghasilkan penu-
cepat (45 mglkgljam) telah digunakan pada beberapa runan kadar timbal dalam darah dari 13 1tg/dL pada tahun
kasus; bolus cepat biasanya menyebabkan hipotensi. 1980 menjadi <5 1tg/dL pada populasi umum Ameika
BAB 65 Logam Berat dan Antagonisnya lO79

Seikat. Akan tetap| anak yang tinggal di pusat kota besar dengan perkembangan normal selama 12-18 bulan pen
masih memiliki kadar timbal dalam darah >10 1tg/dL. tama kehidupan atau lebih lama, diikuti kehilangan ke-
Sumber utama pemaparan lingkungan oleh timbal adalah terampilan motoik dan bicara; mereka mungkin memiliki
cat dan air minum; kebanyakan toksrsltas timbal yang kelainan peilaku agresif dan hiperkinetik dan kelainan
jelas dihasilkan ddi pemaparan lingkungan dan industri. pergerakan yang sulit dikontrol. Kurangnya persepsl sen-
KERACUNAN TIMBALAKUT " sorik sangat mengganggu pembelajaran. Peningkatan
kadar timbal dalam darah bayi dan balita dapat ditunjuk-
Keracunan timbal akut relatif jarang dan terjadi setelah
kan dengan penurunan masa sirnak, ketidakmampuan
menelan senyaw a timbal larut-asam atau menghirup uap
membaca, dan kegagalan menamatkan sekolah me-
timbal. Kerja lokal pada mulut menghasilkan rasa kesat,
nengah atas. Kebanyakan penelitian melaporkan penu-
haus, dan rasa logam. Terjadi pula mual, nyeridi bagian
runan /Q sebes ar2-4 poin untuk setiap pg/dLpeningkatan
perut, dan muntah, Muntahan mungkin seperfi susu
kadar timbal dalam darah dalam rentang 5-35 pg/dL.
aki bat ad a nya timb al klo id a. Wal au p u n nye ri p ad a b ag i an
Kon se ntrasi ti mb al d al am d arah > 1 0 1t
g/dL me ngi ndikasi-
perut parah, hal ini tidak sepefti pada keracunan kronis.
kan absorpsi timbal yang tinggi pada anak dan merupakan
Feses mungkin berwarna hitam akibattimbal sulfida, dan
dasar untuk dilakukannya penilaian lingkungan, pem-
mungkin terjadi diare atau konstipasi. Jika sejumlah
bersihan, dan/atau campur tangan. Terapi pengkelatan
besar timbal diabsorpsi dengan cepat, sindrom syok
sebaiknya dipertimbangkan saaf konsentrasi timbal
dapat terjadi sebagai akibat kehilangan cairan yang
dalam darah melebihi 25 1tg/dL. CDC merekomendasikan
banyak di GL Gejala-gejala SSP akuf ad alah parestesias,
skrining universal mulai pada anak usia 6 bulan.
nyeri, dan lemah otot. Hemolitik akut kadang menye-
Tidak adanya riwayat positif pemaparan abnormal
babkan anemia parah dan hemoglobinuria. Ginjalmenjadi
terhadap timbal, diagnosis keracunan timbal mudah
rusak, dan jelas terjadi oliguria dan perubahan urinari.
salah karena tanda dan gejala keracunan timbal mirip
Kematian mungkin terjadi dalam 1-2 hari, Jika pasien
dengan penyakit lain. Sebagai contoh, tanda enselopati
dapat melewati episode akut ini, mungkin muncultanda
mungkin menyerupai berbagai kondisi degeneratif.
dan gejala khusus keracunan timbal kronis.
Pemeiksaan fisik tidak dapat dengan mudah membeda-
KERACUNAN TIMBAL KRONIS kan kolik akibat timbal dengan kelainan abdominal lain.
Tanda dan gejala plumbisme (keracunan timbal) antara Kecurigaan klinis sebaiknya ditegaskan oleh penentuan
lain gangguan GI, neuromuskular, SSP, hematologis, konsentrasi timbal dalam darah dan protoporfirin dalam
ginjal, dan gangguan lain-lain yang terjadi secara terpisah eritrosit, Gejala hematologis yang umum pada keracunan
atau kombinasi. Sindrom neuromuskular dan SSP blasa- timbal kroniS adalah anemia mikrositik hipokromik yang
nya terjadi karena pemaparan yang intens, sedangkan lebih sering diteimui pada anak dan secara morfologis
sindrom Gl pada umumnya lebih mencerminkan per- miip dengan yang diakibatkan oleh kekurangan besi,
kembangan keracunan yang lambat dan tersembunyi, Anemia diperkirakan diakibatkan oleh dua faktor: penu-
Sindrom SSP afau enselopati akibat timbal lebih umum runan waktu hidup eritrosit dan penghambatan pem-
terjadi pada anak; sindrom GI lebih banyak terjadi pada bentukan heme. Timbal pada konsentrasi rendah menu-
orang dewasa. Sindrom SSP merupakan gejala yang runkan sintesis heme pada beberapa tahap enzimatik
paling serius pada keracunan timbal; tanda awalnya (Gambar 651). Hal ini mengarahkan pada pembentukan
meliputi kekakuan, vertigo, ataksia, jatuh, sakit kepala, substral yang penting untuk diagnostik: 6-ALA, kopro-
sulit tidur, gelisah, dan mudah tersinggung. Saal enseio- porfirin (keduanya diukur dalam urine), dan zink proto-
pati mulaiberkembang, pasien nungkin akan menjadi pofirin .(diukur dalam sel darah merah sebagai proto-
bergairah dan bingung;diikuti mengigau dengan konvulsi porfirin eritrosit). Pada anak-anak, kadar protoportirin
tonik-klonik berulang atau kelesuan dan pingsan (koma) dalam eritrosit tidak cukup sensitif untuk mengidentifikasi
Muntah, suatu tanda yang umum, biasanya menonjol. anak dengan peningkatan kadartimbal dalam darah < 25
Terjadi pula gangguan penglihatan. Laju kematian pada 1tg/dL dan pilihan uji skrining adalah pengukuran timbal
pasien yang mengalamiketerkaitan serebral sekitar 25%. dalam darah.
Saat terapi pengkelatan dimulai setelah gejala enselo- Konsentrasi timbal dalam darah merupakan indikasi
pati akut muncul, sekitar 40% pasien yang beftahan teqadinya absorpsi logam. Gejala klinis yang menyeftai
hidup mengalami kerusakan neurologis (misalnya, keten peningkatan konsentrasi timbal dalam darah ditunjukkan
belakangan mental, kelainan elektroensefalografik, atau pada Gambar 65-2. Anak dengan konsentrasi timbal
seizure yang nyata, kelumpuhan serebral, atrofi optik, dalam darahnya >10 1tg/dL berisiko mengalami ketidak-
atau defo rm asi mu skuloru m d istoni a. mampuan perkembangan. Orang dewasa dengan kadar
Pemaparan terhadap timbal kadang-kadang menim- timbal dalam darahnya <30 1tg/dL tidak diketahui meng-
bulkan kemunduran mental yang progresif pada anak, alami gejala atau luka fungsional; akan tetapi, mereka
1080 secIAN XV rolisikologi

Suksinil KoA + Glisin Iingkungan yang tercemari logam. Di masa lampau, uji
provokasi kalsium dinatrium edetat (CaN a
.
' 1 .':' . ';' TEDTA) diguna-
kan untuk menentukan apakah terjadi peningkatan beban
6-Ami nolevul inat (D-ALA) tubuh terhadap timbal atau tidak pada orang yang meng-
alami pemaparan lebih awal. Uji provokasi dilakukan
.11::.1^{ J'. .ir" li ; "i.-;L: ii,'1:"!.
\z
",*t dengan pemberian dosis tunggal CaNaTEDTA (50 mg/kg)
secara intravena diikuti dengan pengumpulan urine
Porfobilinogen
selama B jam. Uji positif terhadap anak ketika rasio
ekskresl timbal (pg timbal yang diekskresikan dalam
uine per mg pemberian CaNaTEDTA) > 0,6; uji ini juga
Uroporfirinogen lll
n
V-; :")'''' mungkin berguna untuk terapi pengkelatan pada anak
dengan kadar timbal 25-45 pg/dL. Uji initidak digunakan
pada pasien simtomatik atau pada pasien yang konsen-
Koproporfirinogen lll trasi timbal dalam darahnya > 45 1tg/dL karena pasien
'. :.1 . ... teriebut memerlukan regimen terapeutik yang tepat de-
E*, ,,r; :,i -.'.r !'r i
\z ngan zat pengkelat (ihat selanjutnya).
Protoporfirin lX KERACUNAN TIMBAL ORGANIK
&' n'+t "r'1.r.,* - ,
\z r
Timbattetraetit dan timbat tetrametil merupakan senyawa
IaruFlipid yang diabsorpsi dengan mudah dari kulit,
Heme
saluran Gl, dan paru-paru. Ioksislfas timbal tetraetil di-
Efek yang dihasilkan oleh percaya disebabkan perubahan metaboliknya menjadi
@ Psnghambatan timbal tietil dan timbal anorganik. Gejala utama ke-
racunan akibat timbal tetraetil terjadi pada SSP: su/if
tidur, mimpi buruk, anoreksia, mual dan muntah, diare,
GAMBAR 65-1 Gangguan timbal pada beberapa tahap enzinatik sakit kepala, Iemah otot, dan ketidakstabilan emosi.
biosinfesis heme. Tahap yang benar-benardihambatoleh timbal ditunjukkan Gey'ala SSP yang bersifat subjektif antara lain mudah
dengan balok abu-abu gelap. Tahap yang diperkirakan dihambat oleh timbal, tersinggung, gelisah, dan cemas, biasanya diseftai de-
tetapi bukti yang ada tidak meyakinkan ditunjukkan dengan balok abu-abu
ngan hipotermia, bradikardia, dan hipotensi. Dengan
terang.
pemaparan yang kontinu, atau pada kasus pemaparan
singkat, tetapi kuat, gey'ala SSP berkembang menjadi
akan mengalami penurunan alrtivitas 6-ALA dehidratase, delusi, ataksia, pergerakan otot berlebihan, dan akhirnya,
sedikit peningkatan ekskresi 6-ALA melalui urine, dan kondisimaniak.
peningkatan protopofirin eritrosit. Pasien dengan Dlagnosls keracunan timbal tetraetil ditetapkan de-
konsentrasitimbal dalam darah 30-75 pg/dL mengalami ngan menghubungkan tanda dan gejala-gejalanya de-
semua abnormalitas laboratoium diatas, dan umumnya, ngan riwayat penaparan. Peningkatan ekskresi timbal
gejala keracunan timbal ringan dan nonspesifik. Gejala
melalui urine mungkin meningkat secara nyata, tetapi
keracunan timbal yang jelas terjadi pada konsentrasi konsentrasitimbal dalam darah tetap mendekati normal.
timbal>75 1tg/dL dalam dar att total dan biasanya ense/o- Anemia dan bintik basofilik eritrosit tidak lazim terjadi
pati akibat timbal muncul kettka konsentrasi timbal lebih pada keracunan timbal organik. Terdapat sedikit efek
dari100]tg/dL. pada metabolisme por-firin, d an konsentrasi protopofirin
Konsentrasitimbal dalam urine pada orang dewasa eritrosit meningkat secara tidak konsisfen. Pada kasus
normal umumnya <80 1tg/L (0,4 1tM). Kebanyakan pasien pemaparan yang parah, kematian dapatterjadi beberapa
yang keracunan timbal menunjukkan konsentrasi timbal jam atau mungkin tertunda selama beberapa minggu.
dalam urine 150-300 1tg/L (0,7-1,4 1tM). Akan tetapi, Jika pasien dapat bertahan dari fase akut keracunan
pada orang yang mengalami nefropatitimbal kronis atau
timbal organik, penyembuhan biasanya sempurna; akan
bentuk lain insufislensl ginjal, ekskresi timbal melalui tetapi,'dilaporkan terjadinya kerusakan SSP resrdua/.
urine mungkin berada di bawah rentang normal, walaupun
konsentrasi timbal dalam darah meningkat secara PENANGANAN KERACUNAN TIMBAL
signifikan. Penanganan awalfase akut keracunan timbal melibat-
Karena onset keracunan timbal biasanya tersem- kan pengukuran penunjang. Pencegahan pemaparan
bunyi, sering diinginkan untuk memperkirakan beban lebih lanjut merupakan hal yang penting. Seizure dl-
tubuh terhadap timbal pada orang yang berada pada tangani dengan pemberian diazepam afau fenitoin (lihat
BAB 65 Logam Berat dan Antagonisnya 1081
Konsentrasi Timbal dalam Darah (pg Pb/dL)
Anak Dewasa

Kematian
W
]ffi
E^f:elePeti
.,
r-#E
1ffiL EtlSeUalOOaIl
Fffiff3|;i3t:
A""il%'ifsffi

.,.,- .. Hemoqtobin
n.oilK _t
ffijt
ffi1{O
w.
g,Tt,KtlTgn,"o,"
Sintesis h'em6globin

+l W l- lnfertilitas neuropati pelifel (p1ia)


6-ALAdankoproporfirin dalam-urine OJ ffi&$ I Nefrooati
saraf V{m
konduksisaraf
Kecepatan Konduft:l $Jffi L_,4
lf 6-AfAOJn
'epal9n 9-^Lli da1 koprgRo{.rrin
koproporfirin datam
dalam urine ur

M eta bo Ii sm e vita m n
i o nrl#f, l"l:: I gl I : FI::|"II^(PJP
kemampuan pendenga'ian
)

s protoporfirin eritrosit (pria)


protoporfirin eritrosit (wanita)
Protoporfi rin eritrosit
GAMBAR 65-2 Gelata foksislfas
Perkembangan sel saraf timbal yang disebabkan oleh ber-
Menurun + S Meningkat bagai konsentnsi timbal dalan
darah anak dan dewasa. d-ALA =
d-aminolevulinat.

Bab 19), keseimbangan cairan dan elektrolit harus Dimerkaprol diberikan secara intramuskular dengan
dipeftahankan, dan edema serebral ditangani dengan dosis 4 mg/kg setiap 4 jam selama 48 jam, kemudian
pembeian manitol dan deksametason afau hiperuenti- setiap 6 jam selama 4B jam, dan akhirnya, setiap 6-12
lasi terkontrol. Konsentrasi timbal dalam darah harus jam selama
7 haritambahan. Kombinasi dimerkaprol dan
ditentukan atau minimal diarnbil sampel darah untuk CaNa,EDTA lebih efektif daripada masing-masing peng-
anallsis sebelum terapi pengkelatan. Terapi pengkelatan kelat. Berlawanan dengan kombinasi dimerkaprot dan
diindikasikan pada pasien simtomatik atau pada pasien CaNaTEDTA, penisilamin efeksif secara oral dan dapat
yang konsentrasitimbal dalam darahnya melebihi 50-60 dimasukkan dalam regimen pada dosrs 250 mg dibeikan
pg/dL (sekitar 2,5 1tM). Empat zat pengketat digunakan: 4 kali sehari selama 5 hari. Selama terapi kronis dengan
kalsium dinatrium edetat (CaNa penisilamin, dosls lldak boleh melebihi 40 mg/kg/hari.
TEDTA), dimerkaprol,
D-penisilamin, dan suksimer (asam 2,3-dimerkaptosuk- Suksimer merupakan pengkelat timbal pertama yang
sinat [DMSA], curutr). CaNaTEDTA dan dimerkaprol aktif secara oral dan tersedia untuk anak, dengan profit
biasanya digunakan dalam kombinasi untuk penangan- keamanan dan efikasi yang melebihi D-penisitamin.
an enselopati akibat timbal. Suksimer biasanya dibeikan sefrap 8 jam (10 mg/kg)
CaNaTEDTA diawali pada dosrs 30-50 mg/kg/hari selama 5 hari dan kemudian setiap 12 jam selama 2
dalam 2 dosrs ferbagl baik melatui injeksi intramuskutar minggu tambahan.
dalam ataupun infus intraVena lambat selama S hari
Prinsip Umum Terapi
befturut-turut. Dosis awal CaNa
TEDTA sebaiknya ditunda
sampai 4 jam setelah dosis pertama dimerkaprol. Terapi Pada beberapa regimen pengkelatan, konsentrasi timbat
tambahan CaNaTEDTA dapat diberikan setelah dihenti- dalam darah harus dinilaiulang 2 minggu setelah regimen
kan selama 2 hai, Masing-masing pembeian terapi se/esar, terapi tambahan dapat diindikasikan bila konsen-
CaNaTEDTA tidak boleh lebih dai dosis tofal i00 mg/kg. trasi timbal dalam darah kembali meningkat,
Pengeluaran uine harus dipantau karena kompleks zat Penanganan keracunan timbal organik bersifat sim-
pengkelaLtimbal dipercaya bersifat nefrotoksik. Pena- tomatik. Terapi pengkelatan akan meningkatkan ekskresi
nganan dengan CaNaTEDTA dapat meredakan gejala timbal anorganik yang dihasilkan dai metabotisme timbal
keracunan dengan cepat. Kolik dapat menghilang datam organik, tetapi peningkatannya tidak tertatu tinggi.
waktu 2 jam;pareslesla dan tremor berhenti setelah 4-S
hari; kopropofirinuia, eritrosit berbintik, dan garis timbat Merkuri
pada gusi berkurang dalam 4-9 hai. Eliminasi timbal Merkuri merupakan unsur penting dalam berbagai obat
melalui uine biasanya paling tinggi selama infus awal. selama berabad-abad, tetapi kini cara terapi lain telah
1082 s,q.cIAN xv roftsikologi
menggantikan merkuri dan obat yang menginduksi ke- an metil me rkuri ; pe nd ud uk M in am ata, J ep ang, keracun an

r".trni.t merkuri menjadi janng. Akan tetapi, merkuri setelah memakan ikan yang terkontaminasi merkuridari
memiliki kegunaan penting di industri dan keracunan pabrik zat kimia yang membuang limbahnya secara lang-
akibat pemaparan saat bekerja dan polusi lingkungan sung ke Teluk Minamata. Akhirnya, 121 orang teracuni
menjadi hal yang terus mendapat perhatian. dan 46 orang meninggal. Karena perhatian terhadap
akumulasi metilmerkuri pada ikan, FDA (Food and Drug
Dengan memperhatikan fokslslfas merkuri, harus dibeda' Administration, Amerika Serikat) merekomendasikan
kan tiga bentuk kimia utama logam: uap merkuri (merkuri agar wanita yang hamil atau menyusui, wanita usia subur,
unsur), garam merkuri, dan merkuri organik. Merkuri dan anak kecil menghindari makan ikan besar (misalnya,
unsur merupakan bentuk anorganik logam yang paling ikan hiu, ikan pedang, makarel, dan tilefish) dan mem-
mudah menguap. Pemaparan manusia terhadap uap batasi asupan ikan tuna albacore sampai 6 ons/minggu.
merkuri terutama berhubungan dengan pekeriaan. Kemungkinan ad anya risiko timerosal (CH rCH r-Hg-
Ekstraksi emas dengan merkuri kemudian pemanasan S-C6H4-COOH), suatu pengawet antibakteri yang di-
campuran logam untuk menguapkan merkuri merupakan gunakan dalam vaksin, masih diperdebatkan. FDAtelah
teknik yang sekarang masih digunakan di beberapa menentukan bahwa terdapat batas keamanan yang ter-
n eg ara be rkemb ang. Pe m ap aran kro ni s terh ad ap me rku ri gabung ke dalam batas pemaparan merkuri yang diper'
pada udara sekrtar setelah penumpahan merkuri yang
bolehkan dan tidak terdapat data atau bul<ti adanya
tidak hati-hati dalam ruangan yang kurang baik peredaran bahaya akibat tingkat pemaparan pada anak diimunisasi.
udaranya dapat menimbulkan efek toksik. Uap merkuri Walaupun demikian, ketersediaan vaksin dengan peng-
juga dapat dilepaskan dari campuran perak-analgam
awet alternatif menyebabkan pergantian semua vaksin
pada perbaikan gigi (sumber utama pemaparan merkuri
yang meng andung timerosal.
terhadap poputasi umum), tetapiiumlah merkuriyang di'
SIFAT KIMIA DAN MEKANISME KERJA
lepaskan tidak signifikan pada kesehatan manusia
kecuali alergi eksim yang terlihat pada beberapa orang' Merkuri mudah membentuk ikatan kovalen dengan sulfur,
Garam merkuriterdapat dalam dua bentuk oksidasi: dan sifat inilah yang bertanggung jawab untukkebanyakan
sebagai garam merkui monovalen atau sebagai garam sifat blologis logam. Saat sulfur berada dalam bentuk
merkuri divalen. Merkuri klorida (HgrCl), afau kalomel, gugus sulfhidril, merkuri divalen menggantikan atom
tetah digunakan dalam krim kulit sebagal antiseptik dan hidrogen untuk membentuk merkaptida, X-Hg'SR dan
sebagai diuretik dan kataftik. Garam merkuri merupakan Hg(SR)r, dengan X adalah radikal eleldronegatif dan R
bentuk togam yang lebih mengiritasi dan toksik' Merkuri adalah protein. Merkuri organik membentuk merkaptida
nitrat biasanya digunakan pada industri topi-bulu (fell ienis R-Hg-SR'. Merkui mampu menginaktivasl gugus
hat); perubahan perilaku dan neurologis yang digambar- -SH pada enzim, bahkan pada konsentrasi yang rendah,
kan oleh Mad Hatter dalam Alice's Adventures in Wonder- sehingga mengganggu metabolisme dan fungsi sel
land karya Lewis Carroll menielaskan efek toksik garam Afinitas merkuri terhadap tiol memberikan dasar untuk
merkuri. Garam merkuri masih digunakan secara luas di penanganan keracunan merkuri dengan zat-zat seperti
industri dan pembuangannya ke sungaitelah mencemari dimerkaprol dan penisilamin, Merkuri iuga dapat ber-
lingkung an. Ke g un aan uta m a me rku ri ano rg anik seka rang gabung dengan gugus fosforil, karboksil, amida, dan
adalah dalam produksi kloralkali, pembuatan barang' amin.
barang elektronik, plastik, fungisida, dan germisida, dan TOKSISITAS
formulasi amalgam dalam kedokteran gigi.
Merkuri Unsur
Merkuri organik yang digunakan sekarang mengan'
dung merkuri dengan satu ikatan kovalen pada atom Merkuri unsur tidak beracun saat teftelan karena absorpsi
karbon. Garam atkilmerkuri merupakan yang paling ber- yang sangat rendah dari saluran GI; hal ini disebabkan
bahaya di antara senyawa golongan ini; metilmerkuri pembentukan droplet dan karena merkuri dalam bentuk
adatah yang paling umum. Garam alkilmerkuridigunakan ini tidak dapat bereaksi dengan molekulmolekul yang
secara /uas seb agai fungisida. Keiadian utama keracunan penting secara biologis, Akan tetapi, uap merkuri yang
pada manusia akibat tidak hati-hati saat mengonsumsi terhirup diabsorpsi sempurna oleh paru-paru dan kemu-
biji-bijian yang mengandung merkuri yang teriadi di lrak, dian dioksidasi meniadi kation merkuri divalen oleh
P akistan, Gh an a, d an G u atem ala, n side n terbe sar
I te 11 ad i katalase dalam seldarah merah. Pemaparan uap mekuri
di lrak pada tahun 1972 ketika biii-biiian tersebut digiling dalam jangka pendek mungkin menimbulkan geiala
menjaditepung dan dibuat roti, Keiadian ini mengakibat- dalam beberapa iam, termasuk lemah, menggigi[ rasa
kan 6530 orang dirawat di rumah sakit dan 500 orang tagam, mual, muntah, diare, dispnea, batuk, dan rasa
meninggal. Penyakit Minamata diakibatkan oleh keracun- sesak pada dada. Ioksisllas p ulmoner dapat berkembang
BAB 65 Logam Berat dan Antagonisnya 1083
menjadi pneumonitis interstitial yang membahayakan sering terjadi adalah toksisitas ginjal. Nekrosis tubular
fungsi pernapasan. Walaupun biasanya sempurna, akut terjadi setelah pemaparan jangka pendek, meng-
pemulihan mungkin disulitkan oleh interstitial fibrosis akibatkan oliguria atau anuria. Luka ginjaljuga menyeftai
residual. Pemaparan uap merkuri kronis menimbulkan pemaparan merkuri anorganik jangka panjang, dengan
foksislfas yang lebih berbahaya dan tersembunyi yang luka glomerular paling menonjol.
didominasi oleh efek neurologls. Konsenfras i uap merkuri
Merkuri 0rganik
di udara dan dalam urinmenyebabkan berbagai efek
yang ditunjukkan pada Gambar 65-3. Kebanyakan data toksikologis manusia tentang merkuri
organik berhubungan dengan metilmerkuri. Lebih dari
Garam Merkuri Anorganik
90% metilmerkuri diabsorpsi dari saluran Gl manusia,
lon merkuri anorganik (misalnya, merkuri klorida) dapat Merkuri organik didistribusikan lebih merata ke berbagai
menimbulkan loksisifas akut yang parah. Pengendapan jaringan daripada garam anorganiknya; merkuri organik
protein membran mukus oleh garam merkuri menyebab- juga melewati sawar darah-otak dan plasenta sehingga
kan mukosa mulut, faring, dan usus berwarna keabu- menimbulkan efek neurologis dan teratogenik yang lebih
abuan pucat dan juga menyebabkan nyeri yang kuat. besar. Beban merkuri organik yang paling signifikan
yang diseftai dengan muntah. Muntah dianggap bersifat dalam bagian tubuh adalah sel darah merah; untuk metil-
melindungi karena hal ini menghilangkan merkuri yang merkuri, raslo se/ darah merah-plasma adalah sekitar
tidak terabsorpsi dari lambung; jika pasien bangun dan 20:1. Gejala pemaparan metilmerkuri terutama neuro-
siaga, muntah sebaiknya tidak dihambat, Efek korosif logis; Tabel 65-1 mencantumkan frekuensi gejala dan
lokal ion me rkuri ano rg anik p ad a m u kos a G I me n ye b ab kan hubungannya dengan kadar metilmerkuri dalam darah.
pengeluaran feses berdarah yang parah dengan bukti Efek metilmerkuri pada janin dapat terjadi bahkan ketika
adanya pengelupasan mukosa pada feses. Syok hipo- pada ibu tidak ditemukan gejala; keterbelakangan mental
volemik dan kematian dapat terjadi bila tidak ada pena- dan gangguan neuromuskular telah teramati.
nganan yang tepat yang dapat mengatasi efek tokal
merkuri anorganik. DIAGNOSIS KERACUNAN MERKURI
Ioksisitas sistemik mungkin dimular dalam beberapa Rrwayat pemaparan terhadap merkuri, baik dari industri
jam sete I ah pe m ap a ran te rh ad a p me rkun d a n b e rl a n g su n g maupun lingkungan, ternyata berharga dalam membuat
hingga beberapa hari. Rasa seperll logam yang kuat diagnosis keracunan merkuri. Sebaliknya, kecurigaan
diikuti radang perut dengan iritasi gusi, napas tak sedap, klinis dapat diperkuat oteh analisis laboratorium. Batas
dan gigi goyang. Efek sistemik yang paling serius dan atas konsentrasi nontoksik merkuri daiam darah umum-

Konsentrasi Merkuri
Udara (pg Hg/m3)
ORGAN TARGET

Sistem
Jaringen oral
Glnjal
.Lonsa mata

Neuropati perifer

- Tingkal kecerdasah
Sistem saraf & ginjal verbal menurun en.i.u'i"
]
;H*-r
rul
ffi l- Frekuensitremor
ri'.:
lH
w-
w
GAMBAR 65-3 Konsentrasi uap merkuri di
udara dan konsentrasi merkuria dalam urine
terkait yang menyebabkan berbagai efek
*= <- Rentang kadar urino normal atas
toksik.
1084 necreN XV Tolisikologi

Tabel 65-1

Frekuensi Gejala Keracunan Metilmerkuri Berhubungan dengan Konsentrasi Merkuri dalam Darah

Kasus dengan gejala (%)


Merkuri dalam darah,

ug/mL (uM) Ataksia Kerusakanpenglihatan Disadia Kerusakanpendengaran Kematian

0,1-0,5 (0,5-2,5) A
0 0
( 0 0
0,5-1 (2,5-5) 4l 11 21 5 5 0
A2
1 2 (5-10) 60 47 24 5 U

2-3 (10-15) 70 60 56 25 13 0
AF
3-4 (15-20) 6t 100 58 36 II
ae
4-5 (20-25\ 100 100 85 bb 28

nya sektar 3-4 pg/dL (0,15-0,20 pM). Konsentrasi mer- cm/tahun dan riwayat pemaparan dapat diperoleh dengan
kuri dalam darah >4 pg/dL (0,20 pM) tidak diharapkan menganalisis rambut pada bagian yang berbeda.
pada orang dewasa yang sehat, normal, dan perlu di-
TERAPI PENGKELATAN UNTUK KERACUNAN
lakulkan evaluasi lingkungan dan pemeriksaan medis
MERKURI
untuk menilai kemungkinan efek merugikan terhadap
kesehatan. Karena metilmerkui terkonsentrasi di sel Merkuri Unsur atau Anorganik
darah merah, sedangkan merkuri anorganik tidak, distri- Terapi pengkelatan dengan dimerkaprol (untuk pemapan
busi total merkuri antara sel darah merah dan plasma an tingkat tinggi atau pasien simtomatik) atau penisilamin
mungkin mengindikasikan apakah pasien teracuni mer- (untuk pemaparan tingkat rendah atau pasien asimto-
kuriorganik atau merkuri anorganik. Pengukuran merkuri matik) digunakan secara rutin untuk menangani keracun-
total dalam sel darah merah membei perkiraan yang an baik merkuri unsur ataupun merkuri anorganik. Pena-
lebih baik terhadap beban metilmerkui dalam tubuh nganan yang disarankan meliputi dimerkaprol 5 mg/kg
daripada merkuri anorganik. Konsentrasi merkuri dalam secara intramuskular di awal, diikuti 2,5 mg/kg secara
plasma memberikan indeks beban merkui anorganik intramuskular setiap 12-24 jam selama 10 hari. Penisil-
dalam tubuh yang lebih baik, tetapi hubungan antara amin (250 mg secara oral setiap 6 jam) dapat digunakan
beban tubuh dan konsentrasi merkui anorganik dalam secara tunggal atau diikuti penanganan dengan di-
plasma tidak terdokumentasi dengan baik. Hal ini merkaprol. Durasi terapi pengkelatan akan beruariasi
mungkin berkaitan dengan pentingnya waldu pengukur- dan perkembangannya dapat dipantau melalui kadar
an sampel darah relatif terhadap pemaparan merkuriter- merkuri dalam urine dan darah. Suksime4 suatu pengkelat
akhir. Hubungan antara konsentrasi merkuri anorganik yang efektif secaraoral, tampaknya efeldif untuk mengikat
dalam darah dan toksislfasluga bergantung pada bentuk merkuri, walaupun tidak ada persetujuan dari FDA untuk
pemaparan. Sebagal contoh, pemaparan terhadap uap tujuan tersebut.
merkuri menimbulkan konsentrasi dalam otak sekitar 10 Kelat dimerkaprol-merkuri diekskresikan ke dalam
kali lebih besar daripada pemaparan terhadap garam empedu dan urine, sedangkan kelat penisilamin-merkuri
merkuri anorganik dalam dosis yang sama. diekskresikan hanya ke dalam uine. Oleh sebab itu, peni-
Konsentrasi me*uri dalam urine juga digunakan silamin sebaiknya digunakan dengan sangat hati-hati
sebagai ukuran beban logam dalam tubuh. Batas atas pada pasien yang mengalami kerusakan fungsi ginjal.
normal untuk ekskresi merkuri dalam uine adalah 5 pglL. Pada kenyataannya, hemodialisis mungkin diperlukan
Terdapat hubungan linear antara konsentrasi plasma dan pada pasien yang mengalami keracunan dan penurunan
ekskresi merkui melalui urine setelah pemaparan uap fungsi ginjal. Pengkelat masih digunakan karena kompleks
merkuri; sebaliknya, ekskresi merkuri melalui uine me- dimerkaprol-mefuui dikeluarkan melalui dialisis.
rupakan indikator yang buruk untuk jumlah metilmerkui
Merkuri Organik
dalam darah karena metilmerkuri dieliminasi terutama
melaluifeses. Merkuri organik rantai-pendek, khususnya metilmerkuri,
Rambut mengandung banyak gugus -SH dan merupakan bentuk yang paling sulit dihilangkan dai
konsentrasi merkui dalam rambut sekitar 300 kali dari- tubuh, kemungkinan karena reaktivitasnya yang rendah
pada dalam darah. Rambut manusia tumbuh sekitar 20 terhadap zat pengkelat. Dimerkaprol dikontraindikasikan
BAB 65 Logam Berat dan Antagonisnya 1085

pada keracunan metilmerkuri karena dapat meningkat- mancar cahaya (light-emitting diode ILED]), dan juga pada
kan konsentrasi metilmerkuri pada otak hewan percoba- perle ngkapan I aser d an solar. Te mb ag a arsen at terkro masi
an. Walaupun penisilamin memudahkan pembuangan (chromated copper arsenate [CCA]) telah digunakan
metilmerkui dari tubuh, zat initidak berkhasiat secara sebagai penanganan yang lazim untuk penebang kayu di
klinis, dan diperlukan dosis yang besar (2 g/hari). Selama luar ruangan sampai tahun 2004; hal ini tidak boleh
1-3 hari awal pemberian penisilamin, konsentrasi merkuri menimbulkan risiko pada kesehatan kecuali kayu yang
dalam darah meningkat sebelum kemudian menurun, hal sedang ditangani dibakar pada tungku/perapian. Pem-
ini mungkin mencerminkan pemindahan logam dari batasan oleh pemerintah pusat terhadap kandungan
jaringan ke darah pada laju yang lebih cepat daripada arsen yang diperbolehkan dalam makanan dan dalam
ekskresi merkuri ke dalam urine atau feses. lingkungan kerja tidak hanya memperbaikr prosedur ke-
Se ny aw a metil m e rku i m e ngi e nte ro-
al am i re si rkul as amanan dan menurunkan jumlah keracunan, tetapi juga
hepatik yang luas; oleh sebab itu, pemasukkan zat peng- menurunkan jumlah arsen yang digunakan; hanya pro-
ikat-merkuri yang tidak terabsorpsi pada saluran intestinal duksi tahunan herbisida yang mengandung arsen yang
harus memudahkan pengeluarannya dai fubuh, Resin jumlahnya meningkat. lnsiden keracunan arsen karena
politiol felah digunakan untuk tujuan tersebut pada manu- ketidaksengajaan, untuk tujuan pembunuh an, dan bunuh
sia dan tampaknya efektif. Resin tersebut memiliki bebe- dii telah sangat berkurang pada dasawarsa ini.
rapa keuntungan dibandingkan penisilamin. Resin tidak
SIFAT KIMIA DAN MEKANISME KERJA
menyebabkan redistibusi merkuri dalam tubuh karena
sesudah itu meningkatkan konsentrasi merkui dalam Ioksisllas arsen berkaitan dengan laju bersihannya dari
darah, dan memiliki efek merugikan yang lebih sedikit tubuh sehingga berkaitan dengan tingkat akumulasinya
daripada sulfhidril yang terabsorpsi. Pengalaman klinis dalam jaringan. Pada umumnya, fokslsitas meningkat
dengan berbagai penanganan untuk keracunan metil- dengan urutan arsen organik < ASsr < As3* ( arsin (AsH).
Arsen organik mengandung ikatan kovalen arsen dengan
merkui di lrak menunjukkan bahwa penisilamin, N-aseftl
penisilamin, dan resin tiol yang tidak diabsorpsl secara atom karbon, tempat arsen berada dalam bentuktrivalen

merkui dalam darah; akan atau pentavalen, Arsfenamin mengandung arsen trivalen;
oral dapat menurunkan kadar
tetapi, perbaikan klinis tidak berhubungan secara jelas natrium arsanilat mengandung arsen dalam bentuk
pentavalen. Arsen organik biasanya diekskresikan lebih
dengan penurunan beban metilmerkuri dalam tubuh.
Hemodialisis konvensional kurang bermanfaat pada cepat daripada bentuk anorganik.
penanganan keracunan metilmerkuri, karena metilmer- Arsenat (pentavalen) memutuskan fosfoniasl oksr-
kuri terkonsentrasi di eritrosit dan sedikit terkandung datif mibkondria melalui mekanisme subsllfusi fosfaf
dalam plasma. Akan tetap| telah ditunjukkan bahwa anorganik pada pembentukan ATP oleh arsenat untuk
L-sistein dapat diinfuskan ke dalam darah afteri yang membentuk ester arsenat yang tidak stabil yang dihidro
/lsls dengan cepaf. Proses inidisebut arsenolisis.
masuk ke alat dialisis untuk mengubah metilmerkuri
menjadi bentuk yang dapat berdifusi. Baik sistein bebas Arsen trivalen, termasuk arsenit anorganik, terutama

maupun kompleks metilmerkuri-sistein terbentuk dalam dianggap sebagai reagen -SH. Contohnya arsen trivalen
darah kemudian berdifusi melewati membran ke dalam menghambat banyak enzim melalui reaksi dengan ligan
dialisat. Metode ini telah terbukti efektif pada manusia. biologls yang mengandung gugus -SH. Sistem piruvaf
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa terkait hal dehidrogenase khususnya sen sitif terhad ap arsen trivalen
ini suksimer mungkin lebih efektif daripada slsfern. karena interaksinya dengan dua gugus -SH pada asam
lipoat untuk membentuk cincin beranggota enam yang
stabil.
Arsen
Arsen ditemukan ditanah,dan udara sebagaitoksikan
air,
KERACUNAN ARSEN AKUT
yang lazim terdapat di lingkungan. Asupan arsen rata-rata Ketidaknyamanan pada GI biasanya dialami kurang dari
per hari pada manusia adalah sekitar 10 pg, sebagian satu jam setelah asupan arsen, walaupun mungkin ter-
besar tertelan bersama makanan dan minuman. Sumber tunda sampai 12 jam setelah penelanan makanan ke
utama pemaparan pekeqaan terhadap senyawa yang dalam perut. Bibir terasa terbakar, konstriksi kerongkong-
mengandung arsen adalah dari pabrik herbisida dan pesti- an, dan kesulitan menelan mungkin menjadigejala per-
sida yang mengandung arsen. Arsen digunakan sebagai tama, diikuti nyeri perut yang menyakitkan, muntah, dan
arsin atau arsen tioksida pada pabik cip komputer yang diare parah. Oliguria dengan proteinuria dan hematuria
menggunakan teknologi berbasis s/rkon. Galium arsenida biasanya muncul; akhirnya dapat terjadi anuria. Pasien
digunakan dalam pembuatan komponen semikonduktor sering mengeluh kram otot rangka dan rasa haus yang
(tipe III-V) yang digunakan untuk membuat dioda pe- parah. Seiing hilangnya cairan, gejala syok muncuL
1086 secrAN XV Toksikologi
Pada akhirnya, dapat terjadi konvulsi hipoksik, koma, empat dosis terbagi dengan dosls maksimum 2 g/hari.
dan kematian. Pada keracunan parah, kematian dapat Bila gejala timbul kembali setelah penghentian terapi
terjadikurang dai satu jam, tetapi intervalyang biasanya pengkelatan, terapi pemberian penisilamin yang kedua
adalah 24 jam. Dengan penanganan terapi korektif yang dapat dilakukan. Suksimer (asam 2,3-dimerkaptosuk-
tepat, pasien dapat bertahan hidup dari fase akut toksi- sinat), suatu derivat dimerkaprol, berkhasiat dalam pena-
sitas hanya untuk mengalami neuropati dan gangguan nganan keracunan arsen, tetapi persetujuan FDAhanya
lain. Sistem motorik tampaknya terhindari hanya pada untuk pengkelatan timbal pada anak-anak.
kasus yang paling ringan; Iazimnya terjadi kelumpuhan Sefe/ah pemaparan arsen jangka panjang, pena-
parah. nganan dengan dimerkaprol dan penisilamin juga dapat
digunakan, tetapi penggunaan penisilamin tunggal se-
KERACUNAN ARSEN KRONIS
cara oral biasanya sudah memadai. Lama terapi ditentu-
Tanda awal keracunan arsen yang pating umum terlihat
kan oleh kondisi klinis pasien, dan keputusannya dibantu
adalah lemah dan nyeri otot, pigmentasi pada kulit oleh penentuan konsentrasi arsen dalam urine secara
(khususnya pada leher, kelopak mata, puting susu, dan
berkala. Efek merugikan zat pengkelat dapat membatasi
ketiak), hiperkerafosls, dan edema. Keterlibatan Gl kegunaan terapi. Dialisis mungkin diperlukan pada nefro-
kurang menonjol pada pemaparan jangka panjang.Tanda pati parah yang diinduksi oleh arsen; keberhasilan peng-
dan gejala lain yang seharusnya menimbulkan kecuriga- hil ang an arsen melalui diallsis felah dilaporkan.
an terhadap terjadinya keracunan arsen antara lain
napas dan keringat berbau bawang putih, pengeluaran ARSIN
air ludah dan keringat berlebih, sfomaflfis, gatal-gatal, Gas arsrn, yang dihasitkan oleh elektrolisis atau reduksi
radang tenggorokan, rinitis akut, pengeluaran air mata, logam arsen dalam produk logam nonfeno, jarang menye-
kebas, rasa terbakar atau kesemutan pada ekstremitas, babkan keracunan di industri. Hemolisis yang cepat dan
dermatitis, vitiligo, dan alopesia. Keracunan dapat dimulai sering berakibat fatal merupakan ciri khas keracunan
sec ara te rse mbunyi d e n g an gej al a le mah, Iesu, ano reksia, arsin dan kemungktnan disebabkan oleh penggabungan
terkadang mualdan muntah, dan diare atau konstipasi. arsin dengan hemoglobin dan kemudian bereaksidengan
Gejala berikutnya dapat menstimulasi rinitis akut. oksigen sehingga menyebabkan hemolisis. figa dampak
Dermatitis dan keratosis padatelapaktangan dan telapak arsin yang perlu diperhatikan adalah hemollsr,s, nyei di
kaki merupakan ciri yang lazim. Gais Mee ditemukan bagian perut, dan hematuria. Jika pasien beftahan dari
khususnya pada kuku jari (garis putih melintang dari hemollsr.s parah, kematian dapat terjadi akibat gagal
arsen yang terdeposit yang biasanya muncul 6 minggu ginjal. Karena kompleks arsin-hemoglobin tidak dapat
setelah pemaparan). Deskuamasi dan kulit bersisrk drdrallsis, transfusi pertukaran direkomendasikan pada
mungkin mengawali proses pengelupasan yang melibal kasus yang parah; diuresis alkali paksa juga dapat
kan banyak struktur epitel tubuh. Hati membesar dan dilakukan flihat Bab 64). Dimerkaprol tidak mempunyai
obsfruksi saluran empedu dapat menyebabkan penyakit efek terhadap hemolisls dan efek menguntungkan pada
kuning. Pada akhirnya, srrosls hall dapat terjadi akibat fungsi ginjal belum ditetapkan; oleh sebab itu, pengguna-
kerja hepatotoksik. Disfungsi ginjal juga mungkin dialami, an ny a tid ak direkomend asikan.
Seiring keparahan keadaan keracunan, ensefalopati
dapat terjadL Neuntrs pe.rifer mengakibatkan paralisis
motorik dan sensorik ekstremitas; berlawanan dengan
Kadmium
kelumpqhan akibat timbal, pengaruh pada kaki biasanya Kadmium menyamai timbal dan merkuri sebagai logam
lebih parah daripada tangan. Sumsum tulang mengalami yang sekarang diperhatikan toksisitasnya. Kadmium
kerusakan berat akibat arsen dan semua elemen hema- digunakan pada sepuhan elektrik dan galvanisasi, dan
tologis dapat dipengaruhi oleh pemaparan yang parah. dalam plastik, zat warna cat (kuning kadmium), dan
baterai nikel-kadmium. Karena kurang dari 5o/o logam
TERAPI PENGKELATAN UNTUK KERACUNAN ARSEN ini didaur ulang, polusi lingkungan merupakan suatu
Terapi pengkelatan seing dimulai dengan dimerkaprol hal yang penting untuk diperhatikan. Batu bara dan
(3-4 mg/kg diberikan secara intramuskular setiap 4-12 bahan bakar lain dari fosil mengandung kadmium dan
jam) sampaigejala yang berkaitan dengan bagian perut pembakarannya melepaskan elemen ini ke lingkungan.
mereda dan karbon al<tif (jika diberikan lebih awal) di- Ekstrasi dan pemrosesan zink dan timbal juga menye-
lewatkan di feses, Selanjutnya, penanganan secara oral babkan tercemarnya lingkungan oleh kadmium. Pekerja
dengan penisilamin dapat menggantikan dimefuaprol dan yang bekerja di pabrik peleburan atau pemrosesan logam
diteruskan selama 4 hari. Penisilamin diberikan dalam lain mungkin terpapar oleh udara yang mengandung
-
BAB 65 Logam Berat dan Antagonisnya 1087
kadmium dalam konsentrasi tinggi; akan tetapi, unruk PENANGANAN KERACUNAN KADMIUM DENGAN
kebanyakan populasi, makanan merupakan sumber TERAPI PENGKELATAN
utama pemaparan kadmium. Terapi yang efektif untuk keracunan kadmium sulit di-
Kadmium hanya terdapat dalam satu bentuk valensi (2,) capai. Walaupun tidak terdapat bukti yang menguntung-
dan tidak membentuk senyawa alkil yang stabil atau kan, beberapa dokter merekomendasikan terapi peng-
senyawa organologam lain yang diketahui penting secara kelatan dengan CaNaTEDTA. Dosis CaNaTEDTA adatah
toksikologi. Pada awalnya, kadmium didistribusikan ke 75 mg/kg/hari dalam 3-6 dosis terbagi selama S hari,
hati kemudian didistribusikan ulang secara perlahan ke Sefe/ah minimal 2 haritanpa penanganan, diberikan obat
ginjal sebagai kadmium-metalotionein (Cd-MD, dengan selama 5 hai berikutnya. Dosis total CaNaTEDTA per 5
sekitar 50% beban tubuh total pada hati dan ginjat setetah hari tidak boleh melebihi 500 mg/kg. Peneftian pada
distribusi. Kad mium d an b ebera uksi
p a log am I ai n me ngin d hewan menganjurkan bahwa terapi pengkelatan sebaik-
ekspresi metalotionein, suatu protein kaya-sistein dengan nya dilakukan secepatnya setelah pemaparan kadmium
afinitas yang tinggiterhadap logam seperti kadmium dan karena penurunan efektivitas terapi pengketatan yang
zink. Metalotionein melindungi sel terhadap fokislsilas cepat terjadi sebanding dengan distribusi zat pengkelat
kadmium dengan mencegah interaksi kadmium dengan ke tempat-tempat yang sulit terjangkau. Penggunaan
protein lain. dimerkaprol dan.ditiokarbamat tersubstitusi tampaknya
menjanjikan untuk individu yang terpapar kadmium
KERACUNAN KADMIUM AKUT secara terus menerus.
Keracunan akut biasanya diakibatkan dari penghirupan
debu dan uap kadmium (biasanya kadmium oksida) atau Besi
dari penelanan garam kadmium, Efek toksik awal di-
\Talaupun besi bukan racun lingkungan, keracunan
sebabkan iritasi lokal. Pada kasus pemaparan kadmium
yang tidak disengaja akibat garam besi yang biasa di-
secara oral, efeknya antara lain mual, muntah, sa/lyasi
gunakan untuk mengatasi kekurangan besi sering di-
diare, dan kram perut; muntahan dan diare sering ber- jumpai sebagai sumber keracunan pada anak kecil.
darah. Pada jangka pendek, kadmium yang terhirup lebih
Pembahasan lebih lanjut tentang besi ini dapat dilihat
toksik. Tanda dan gejala yang muncul dalam beberapa
di Bab 53.
jam antara lain iitasi saluran pernapasan dengan
pneumonitis awaldan parah, nyeri dada, mual, pening,
dan diare. Iokslsllas dapat berkembang menjadi edem
Logam Berat Rafioaktif
'pulmoner fatal atau emfisema residual dengan fibrosls Pembuatan dan penggunaan logam berat radioadif yang
pe ribronki al d an pe riv askul a r. luas untuk pembangkit listik tenaga nuklir, senjata nuktir,
penelitian laboratorium, pabrik, dan diagnosis medrs
KERACUNAN KADMIUM KRONIS
memiliki masalah yang unik berkaitan dengan keracunan
Efek toksik pemaparan kadmium jangka panjang agak logam-logam tersebut secara tidak disengaja. Karena
berbeda dengan rute pemaparan. Ginjal dipengaruhi toksisitas logam radioaktif hampir seluruhnya merupakan
setelah pemaparan pulmoner dan Gl; efek yang nyata akibat radiasi pengionisasian, tujuan terapeutik setelah
teramati pada paru-ptaru hanya setelah pemaparan pemaparan logam tersebut adalah pengkelatan logam
secara inhalasi. Ekskresi mikroglobulin F, dalam urine dan penghilangannya dai tubuh secepatnya dan menye-
merupakan indeks sensitif, tetapi tidak spesifik, untuk luruh. Penanganan sindrom radiasi akut sebagian besar
nefrofoksr,sltas yang diinduksi oleh kadmium. Peng ukuran bersifat simtomatik. Upaya-upaya telah ditakukan untuk
mikroglobulin F, dalam urine merupakan bagian dari menyelidiki efektivitas zat pereduksi organik, seperti
standar OSHA ()ccupational Safety and Health Admini- merkaptamin (sisteamin,), ya ng diberikan untuk mencegah
stration) untuk pengawasan keracunan kadmium. pro- pembentukan radikal bebas; keberhasilan percobaan
tein pengikat retinol mungkin merupakan penanda yang tersebut terbatas.
lebih baik, namun pengukurannya tidak tersedia secara Hasil utama kecelakaan nuklir atau penggunaan
umum. Kadmium digolongkan sebagai karsinogen ten senjata nuklir termasuk 23ePu, 13/Cs, luCe, dan elSr.
hadap manusia terutama berdasarkan penelitian epi- /sofop Sr dan Ra sangat sulit untuk dihitangkan dari
demiologi dari pekerja yang terpapar kadmium ditempat tubuh oleh zat pengkelat. Beberapa faktor tertibat dalam
kerjanya. Penyelidikan ini terutama telah mengidenti- resisfensl relatif logam radioaktif terhadap terapi peng-
fikasi tumor di paru-paru dan, sebagian kecil, prostat, kelatan; hal ini mencakup afinitas togam khusus ini
ginja[ dan perut. terhadap masing-masing zat pengkelat dan pengamatan
1088 secrAN XV roksikologi

bahwa radiasiSr dan Ra pada tulang merusak kapiler di secara perlahan dua kali sehari, tiga kali per minggu
sekitarnya sehingga menurunkan aliran darah dan telah meningkatkan ekskresi 50-100 kali pada subjek
mengisolasi radioisotop. Banyak zat pengkelat diguna- hewan dan manusia yang terpapar. Sepefti yang umum
kan dalam percobaan, termasuk CaNaTDTPA (asam terlihat pada keracunan logam berat, efeldivitas peng-
pentetat) yang telah terbukti efelrtif terhadap 23ePu. Satu obatan berkurang sangat cepat dengan semakin lama
gram CaNa yang dibeikan melalui infus intravena penundaan pemaparan dan permulaan terapi.
TDTPA

?f* Bibliografi lengkap dapat dilihat pada Goodman & Gilman's Tbe Pharvnacological Basis of
Tberapeutics, llth ed.' atau Goodman & Gilman Online di www.accessmedicine.com.

Anda mungkin juga menyukai