Anda di halaman 1dari 8

1.

Mikroorganisme pada daur ulang elemen vital

Jawaban :

Mikroorganisme berperan mengubah elemen-elemen kimia seperti karbon, nitrogen, oksigen,


sulfur dan fosfor menjadi bentuk yang dapat digunakan oeh hewan dan tumbuhan misalnya
dengan mendekomposisi limbah organik menjadi CO2.

Nitrogen dari udara diubah menjadi amonia oleh mokroorganisme untuk dapat digunakan
tanaman dan hewan, (contoh mikroorganisme penambat nitrogen: Rhozobium, Bradyrhizobium,
Asorhizobium, Azzolla, Frankia, Azotobacter, Azospirllum, alga hijau biru).

Mikroorganisme pelarut fosfat dapat mengubah fosfat yang tidak larut dalam tanah menjadi
bentuk yang dapat larut dengan jalan mensekresikan asam organik seperti asam format, asam
asetat, asam propionat, asam laktat, asam glikolat, asam fumarat dan asam susinat, (contoh
mikroorganisme pelarut fosfat: Bacillus, Pseudomonas, Aspergillus, Penicillium dan
Streptomyces)

2. Penemuan Louis Pasteur

jawaban :

Louis Pasteur (1860) : membuktikan ketidakbenaran teori generatio spontanea, dgn percobaan
botol yg ditutup pipa spt leher angsa: “ Omne vivum ex ovo omne OVUM ex vivo. Disebut
Pelopor mikrobiologi.

7.Pengecatan gram, jenis cat dan fungsinya, dan sifat bakteri gram positif dan gram negatif

Jawab :
MACAM – MACAM CARA PENGECATAN
1. KUMAN HIDUP : jarang digunakan
2. KUMAN YANG SUDAH DIMATIKAN, banyak digunakan. Dilakukan dengan cara
pengecatan. PENGECATAN ADA BEBERAPA MACAM :
a). PENGECATAN SEDERHANA/LANGSUNG/P. PROGRESIF : pengecatan yg
menggunakan satu macam cat saja mis : gentian violet, fuchsin dll.
b). PENGECATAN TAK LANGSUNG/REGRESIF : pengecatan yg menggunakan
lebih dari satu macam cat. Mis : P. Gram & P. tahan asam (ZN/KG).
c). PENGECATAN POLIKROMATIS : dipakai beberapa macam cat, cat dapat
diberikan satu persatu atau dicampur kmd dicatkan sekaligus,sering dipakai untuk
preparat darah. Mis : Wright & Giemsa
d). PENGECATAN METAKROMATIS : hasil pewarnaan berbeda dgn bahan warna
yg diberikan, untuk mengecat kuman antara lain : Corynebacterium diphteriae
granula yg bersifat metakromatis.
Diantara bbrp jenis metode
pengecatan yg sering
dipakai : Gram . Berdasarkan ini
semua kuman dibagi 2 gol :
gram pos kuman
warna violet
gram neg
kuman warna merah

Perbedaan gram + & -


kuman gram +
kuman gram –
*DINDING SEL
Lap. Peptidoglikan Lebih tebal Lebih tipis
Kadar Lipid 1 – 4% 11 – 22 %
Resistensi thd alkali (KOH 1%) Tidak larut Larut
Kepekaan thd Jodium Lebih peka Kurang peka
Toksin yg dibentuk Eksotoksin Endotoksin
Resistensi thd telurit lebih tahan lebih peka
Sifat tahan asam ada yg tahan asam tidak ada tahan asam
Kepekaan thd penisilin lebih peka kurang peka
Kepekaan thd streptomisin tidak peka peka

8. BTA, pengecatan dan spesies mikroorganismenya

10.Perbedaan diantara mikroorganisme

Jawaban :
19.Kurva pertumbuhan

Jawaban :

20.Penggolongan keperluan
oksigen untuk pertumbuhan
mikroorganisme

Jawaban :

Berdasarkan keperluan Oksigen,


bakteri dibagi 5 golongan :
- Kuman an aerob obligat : hidup
tanpa oksigen ,oksigen toksis
terhadap golongan ini
- Kuman an aerob aerotoleran :
tidak mati dengan adanya oksigen
- Kuman an aerob fakultatif :
Mampu tumbuh baik dalam suasana
dengan atau tanpa
oksigen
- Kuman aerob obligat : tumbuh
subur bila ada oksigen dalam jumlah
besar
- Kuman mikroaerofilik : hanya tumbuh baik dalam tekanan oksigen yang rendah

22.Pengamatan koloni berdasarkan bentuk bagian tepi

Jawaban :

Bentuk bagian tepi koloni :


Smooth,
Filamentous,
rough/rhizoid,
irregular

27.Sterilisasi cara basah

Jawaban :

STERILISASI DENGAN PEMANASAN BASAH


Dasarnya : kuman dimatikan dengan cara koagulasi denaturasi/protein atau enzim.
Keuntungan : 1. Memerlukan waktu & suhu yang lebih sedikit/kecil.
2. Daya penetrasi lebih besar terhadap bahan-bahan yang disterilkan sehingga dapat
untuk kapas/tekstil.
3. Karena adanya uap air dapat merata menembus lapisan bahan yang disterilkan

Resistensi mikroorganisme terhadap panas bervariasi tergantung dari spesiesnya , perbedaan ini
diekspresikan melalui konsep Thermal death point (TDP) : Temperatur terendah di mana
seluruh mikroorganisme pada suspense cair akan mati dalam jangka waktu 10 menit

Thermal death time (TDT) : waktu minimal yang diperlukan oleh seluruh bakteri pada kultur cair
untuk mati pada temperature tertentu yang dicobakan.
Decimal reduction time (DRT) atau nilai D : Waktu (dalam menit) di mana 90% populasi bakteri
pada temperature tertentu yang dicobakan akan terbunuh. Berguna pada industry pengalengan
Nilai Z : peningkatan temperature yang diperlukan untuk menurunkan nilai D suatu organisme
sebesar 90% (1 log cycle reduction).

a. Temperatur dibawah 100 º C


Disebut pasteurisasi , biasanya digunakan untuk sterilisasi susu. Dipanaskan pada suhu 60 –
70 C selama 30 menit.
Untuk vaccine dipanaskan didalam waterbath 60 – 70 C sampai 1 jam
- Spora masih hidup ,kuman patogen yang tidak membentuk spora mati.
b. Tyndalisasi/sterilisasi bertingkat
pemanasan suhu 60 – 70 C selama 30 menit, selama 3 hari berturut-turut dengan interval waktu
18 – 24 jam.
Keuntungan : spora & kuman vegetatif akan mati pada suhu yang relatif rendah
Digunakan untuk : makanan kaleng,obat suntik,cairan tubuh
c. Temperatur diatas 100º C
Dengan alat autoclave, suhu 121 C, tekanan : 15 LBS, waktu : 15 – 30 menit
Digunakan untuk : medium perbenihan, cairan infus/larutan gula dsb.
- KEUNTUNGAN :
1. Barang yang disterilisasi macamnya banyak
2. Diperlukan suhu dan waktu relatif rendah
3. Vegetatif kuman dan spora mati

30.Bahan kimia yang dapat digunakan untuk sterilisasi gas

Jawabab :

•Bahan kimia yang dapat digunakan untuk sterilisasi gas : etilen oksida, gas
formaldehid, asam parasetat dan glutaraldehid alkalin
•Sterilisasi kimia menggunakan cairan disinfektan ; senyawa aldehid, hipoklorit,fenolik,
alkohol

33.Gambar
Resistensi

mikroorganisme terhadap sterilant kimiawi

Jawaban :
39.Sifat kerja enzim

Jawaban :

Enzim tersebut, didapatkan dari Gugus Cofactor yang berupa Senyawa Organik (Koenzim dan
Gugus Prostetic) / Senyawa Anorganik (Ion Logam).

Sifat Sifat Enzim

Enzim memiliki peran penting, atas berlangsungnya kehidupan suatu Organisme. Oleh sebab
itulah kita harus mengetahui Sifat-sifat Enzim, adapun sifat sifat enzim yakni sebagai berikut
ini :

1. Biokalisator

Sifat Biokalisator merupakan Senyawa Katalis yang berfungsi mempercepat Reaksi Kimia, tanpa
harus bereaksi. Karena Enzim adalah bagian dari Organisme, maka sebab itulah disebut sebagai
Senyawa Biokatalisator.

2. Termolabil

Pada sebagian Struktur-struktur yang ada didalam Enzim, yaitu berupa Senyawa Protein. Oleh
karena itu Enzim memiliki sifat Termolabil yang sangat dipengaruhi oleh Suhu.

Enzim memiliki Suhu Optimum, yaitu sekitar 37ºC, agar mampu berfungsi dengan baik,
sebaliknya pada Suhu Ekstrim, yaitu sekitar dibawah 10ºC, bisa merusak fungsi pada Enzim, dan
pada Suhu diatas 60ºC, Enzim akan mengalami kehilangan Struktur Tersier dan Struktur
Sekunder (Denaturasi).

3. Spesifik
Sifat Spesifik yang ada pada Enzim, berfungsi sebagai pengikat substrat, dengan Titik Pengikat
yang sama. Sifat pada jenis ini juga sering digunakan, untuk dasar pemberian sebuah nama pada
Enzim, yang diambil dari jenis Substrat maupun berlangsungnya jenis Reaksi.

4. Derajat Persamaan

Derajat Persamaan (pH) berfungsi mempengaruhi kerja pada Enzim. Secara umum, Enzim bisa
berkerja pada suasana yang netral, yaitu sekitar (6,5 – 7). Tetapi ada beberapa Enzim Optimum
pada pH Asam, yaitu Pepsinogen, atau pada pH Basa, yaitu seperti Tripsin.

5. Bekerja Kebalikan

Enzim bekerja secara kebalikan, maksudnya yaitu dari Enzim A berubah bentuk menjadi Enzim
B, dan kemudian pada Enzim B berubah menjadi Enzim A.

6. Arah Tidak Menentu

Perubahan yang terjadi pada Senyawa A yang menjadi Senyawa B, atau sebaliknya pada
Senyawa B menjadi Senyawa A, disebabkan bukan karena Enzim yang menentukan arah Reaksi
akan melaju. Karena pada Senyawa yang lebih dibutuhkan merupakan poin yang sangat penting
dalam menentukan arah dari Reaksi Kimia akan melaju.

40.Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas anzimatik

Jawaban :

Aktivitas enzim dipengaruhi :

Temperatur,
Peningkatan 10◦C diatas temperature minimum aktivitas meningkat 2x - kondisi
optimum, peningkatan temperature diatas titik optimum lemahnya ikatan di dalam enzim
kerusakan struktural enzim fungsinya menurun. Pada temperature maksimum
enzim terdenaturasi tidak berfungsi dalam mengkatalisis reaksi

2. Konsentrasi subtrat
Konsentrasi substrat rendah, enzim tidak mencapai kecepatan konversi maks,
peningkatan konsentrasi substrat kecepatan reaksi akan meningkat hingga titik jenuh,
peningkatan konsentrasi pada titik jenuh tidak lagi dapat meningkatkan kecepatan laju reaksi

3. pH lingkungan
Konsentrasi ion hydrogen mempengaruhi struktur 3 dimensi enzim dan aktivitasnya
Setiap enzim mempunyai pH optimum struktur 3 dimensinya paling kondusif
mengikat substrat

4. Ada tidaknya inhibitor


- Inhibisi bersaing
- Inhibisi bukan bersaing

Anda mungkin juga menyukai